DOSEN PEMBIMBING :
2020
RESUME TENTANG RESPON TUBUH TERHADAP OBAT SALURAN PERNAPASAN
1. Xantin (Teofilin)
Teofilin ini bisa digunakan untuk pengobatan asma yang sifatnya adalah terapi
pemeliharaan.
Teofilin tidak bisa digunakan untuk serangan akut, hanya digunakan untuk
serangan pemeliharaan atau ketika kondisi stabil. Ketika kondisi akut maka gunakan
short acting beta agonists kerja pendek contohnya adalah salputamol inhalasi seperti
fentolin dan diutamakan adalah yang sifatnya inhalasi karena langsung bekerja local pada
saluran pernapasan sehingga akan merelaksasi saluran pernapasan. Tetapi jika
menggunakan teofilin maka itu digunakan untuk terapi pemeliharaan.
Adenosine terbentuk karena cAMP yang dirubah oleh enzim PDE menjadi AMP
atau adenosine. Jadi teofillin akan memblok enzim PDE, sehingga ketika PDE di blok
maka adenosine tidak akan terbentuk, kalau adenosine tidak terbentuk maka tidak ada
ikatan anatara adenosine dengan reseptor muskarinik, kalau tidak ada ikatan antara
adenosine dengan reseptor muskarinik maka tidak terjadi bronkokonstriksi atau tidak
terjadi asma.
2. Antikolinergik (Ipratropium)
Ipratropium ini bekerja dengan menghambat ikatan antara asetilkolin dengan
asetormoskarinik. Jika asetilkolin dengan asetormoskarinik tidak berikatan, maka tidak
terjadinya bronkokontriksi/ penyempitan saluran pernapasan (asma). Ipratropium bisa
digunakan utk serangan akut / tterapi pemeliharaan.
2
3. Beta Adrenergik
Beta Adrenergik ini bisa digunakan utk pengobatan asma pada serangan akut dan
terapi pemeliharaan.
Efek Samping
Walaupun efek kerjanya lebih dominan pada beta 2 tetapi dapat memacu kerja
beta 1 sehingga terjadi tacikardi (peningkatan denyut jantung).
4. Mukolitik (PPOK)