Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KELOMPOK FARMAKOLOGI

“Respon Tubuh Terhadap Obat pada Saluran Pernapasan”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:

Adni Tamara (193110161)

Anastasya Syaputri (193110164)

Putri Asani (193110184)

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Verra Widhi Astuti, M.Kep

D-III KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2020
RESUME TENTANG RESPON TUBUH TERHADAP OBAT SALURAN PERNAPASAN

CONTOH OBAT (ASMA)

1. Xantin (Teofilin)
Teofilin ini bisa digunakan untuk pengobatan asma yang sifatnya adalah terapi
pemeliharaan.

Cara Kerja Obat


Dia bekerja dengan menghambat enzim PDE (Phosphodiestarase). Jadi bisa
terjadinya asma karena, ada dua jalur : bisa karena adenosine berikatan dengan
muskarinik menyebabkan bronkokonstriksi, bisa juga karena asetilkolin yang berikatan
dengan muskarinik menyebabkan bronkokonstriksi.
Karena adenosine berikatan dengan muskarinik menyebabkan bronkokonstriksi
bisa diobati dengan obat golongan Xantin (teofilin). Karena asetilkolin yang berikatan
dengan muskarinik menyebabkan bronkokonstriksi bisa diobati dengan obat obat jenis
Iphrathropium (antikorinergik).
Jadi prinsipnya, bronkokonstriksi terjadi karena ikatan antara adenosine dengan
muskarinik menyebabkan bronkokonstriksi, bisa juga ikatan antara asetil koline dengan
reseptor muskarinik sehingga terjadi bronkokonstriksi.

Teofilin tidak bisa digunakan untuk serangan akut, hanya digunakan untuk
serangan pemeliharaan atau ketika kondisi stabil. Ketika kondisi akut maka gunakan
short acting beta agonists kerja pendek contohnya adalah salputamol inhalasi seperti
fentolin dan diutamakan adalah yang sifatnya inhalasi karena langsung bekerja local pada
saluran pernapasan sehingga akan merelaksasi saluran pernapasan. Tetapi jika
menggunakan teofilin maka itu digunakan untuk terapi pemeliharaan.

Adenosine terbentuk karena cAMP yang dirubah oleh enzim PDE menjadi AMP
atau adenosine. Jadi teofillin akan memblok enzim PDE, sehingga ketika PDE di blok
maka adenosine tidak akan terbentuk, kalau adenosine tidak terbentuk maka tidak ada
ikatan anatara adenosine dengan reseptor muskarinik, kalau tidak ada ikatan antara
adenosine dengan reseptor muskarinik maka tidak terjadi bronkokonstriksi atau tidak
terjadi asma.

2. Antikolinergik (Ipratropium)
Ipratropium ini bekerja dengan menghambat ikatan antara asetilkolin dengan
asetormoskarinik. Jika asetilkolin dengan asetormoskarinik tidak berikatan, maka tidak
terjadinya bronkokontriksi/ penyempitan saluran pernapasan (asma). Ipratropium bisa
digunakan utk serangan akut / tterapi pemeliharaan.

2
3. Beta Adrenergik
Beta Adrenergik ini bisa digunakan utk pengobatan asma pada serangan akut dan
terapi pemeliharaan.

Cara Kerja Obat


Beta Adrenergik ada 2 golongan yaitu SABA ( Short Akting Beta Agonis) dan
LABA (Long Akting Beta Agonis). Beta Agonis adalah obat yg mengagonis (memacu
kerja beta 2 sbg reseptor yg bekerja pada saluran pernapasan sehingga terjadi relaksasi
saluran pernapasan).
SABA adalah obat yg memacu kerja resptor kerja beta 2 disaluran pernapasan
sehingga terjadi relaksasi tetapi kerja obatnya cepat. Digunakan utk serangan akut.
LABA adalah obat yg memacu kerja reseptor beta 2 di saluran pernapasan
sehingga terjadi relaksasi tetapi kerja obatnya lama. Digunakan utk terapi pemeliharaan.

Efek Samping
Walaupun efek kerjanya lebih dominan pada beta 2 tetapi dapat memacu kerja
beta 1 sehingga terjadi tacikardi (peningkatan denyut jantung).

4. Mukolitik (PPOK)

Cara Kerja Obat


Utk PPOK biasanya terdapat dahak yg sangat menggumpal sekali di dalam
saluran pernapasan sehingga harus dikeluarkan dengan mukolitik (NaCetilsistein).
NaCetilsistein bekerja dengan cara merusak ikatan disulfida. Dahak bisa terbentuk karna
ikatan mukoprotein yg membentuk gumpalan dahak yg disebut ikatan disulfida. Ketika
ikatan disulfida ini dirusak oleh NaCetilsistein dengan cara diputus sehingga gumpalan
dahak akan terurai sehingga dahak akan keluar dan batuk/ sesakyg dialami oleh penderita
asma/ penderita PPOK akan berkurang.
Jadi, bedanya PPOK dengan Asma yaitu PPOK biasanya disebabkan oleh iritan
sedangkan Asma disebakan oleh alergen. PPOK biasanya juga dibarengin dengan
pemberian antibiotik golongan makrolait seperti azetromisin. Utk PPOK berat biasanya
diberikan kortikosteroid utk relaksasi pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai