Anda di halaman 1dari 2

Kolitis

KolitisUlseratif
Ulseratif
PENGERTIAN

Kolitis ulseratif adalah penyakit ulseratif dan inflamasi kambuhan pada lapisan mukosa dan submukosa kolon dan
rektum. Kolitis ulseratif adalah penyekit serius, disertai dengan komplikasi sistemik dan angka moralitas yang tinggi;
sekitar 50% pasien kolitis ulseratif mengalami kanker kolon.

Kolitis ulseratif dicirikan dengan banyak ulserasi, inflamasi yang menyebar, dan deskuamasi atau peluruhan epitelium
kolonik, dengan periode eksaserbasi dan remisi yang bergantian. Perdarahan terjadi akibat ulserasi dan mukosa menjadi
edema dan membengkak, disertai dengan lesi dan abses terus-menerus muncul.

PROSES KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
 Tentukan awitan, durasi, dan karakteristik nyeri abdomen; adanya diare atau desakan untuk defekasi,
mengejan saat defekasi (tenesmus), mual, anoreksia, atau penurunan berat badan; serta riwayat keluarga.
 Eksplorasi pola diet, termasuk jumlah alkohol, kafein, dan nikotin yang dikonsumsi setiap hari atau setiap
minggu.
 Kaji pola eliminasi usus, termasuk kateter, frekuensi, dan adanya darah, pus, lemak, atau lendir.
 Kaji adanya alergi, terutama terhadap susu (laktosa).
 Tanyakan tentang gangguan pola tidur jika diare atau nyeri terjadi di malam hari.
2. DIAGNOSIS
Diagnosis Keperawatan
 Diare b.d proses inflamasi.
 Nyeri akut b.d peningkatan peristalsis dan inflamasi gastrointestinal.
 Kekurangan volume cairan b.d mual, muntah, diare.
 Ketidakseimbangan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh b.d pembatasan diet, mual, dan malabsorpsi.
 Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum.
 Ansietas b.d pembedahan yang akan dilakukan.
 Ketidakefektifan koping individu b.d episode diare berulang.
 Risiko kerusakan integritas kulit b.d malnutrisi dan diare.
 Risiko ketidakefektifan penatalaksanaan regimen terapeutik b.d kurang pengetahuan mengenai proses dan
penatalaksanaan penyakit.
Masalah Kolaboratif/Komplikasi Potensial
 Ketidakseimbangan elektrolit.
 Disritmia jantung yang berhubungan dengan ketidakseimbangan elektrolit.
 Perdarahan gastrointestinal disertai dengan kehilangan volume cairan.
 Perforasi usus.
3. PERENCANAAN DAN TUJUAN
Tujuan utama dapat mencakup mencapai pola defekasi yang normal, meredakan nyeri dan kram abdomen,
mencegah defisit volume cairan, mempertahankan nutrisi dan berat badan yang optimal, mencegah keletihan,
mengurangi ansietas, meningkatkan efektivitas koping, tidak ada kerusakan kulit, meningkatkan pengetahuan
mengenai proses penyakit dan regimen terapeutik, serta mencegah komplikasi.
4. INTERVENSI KEPERAWATAN
Mempertahankan Pola Eliminasi Normal
Meredakan Nyeri
Mempertahankan Asupan Cairan
Mempertahankan Nutrisi yang Optimal
Meningkatkan Istirahat
Mengurangi Ansietas
Meningkatkan Upaya Koping
Mencegah Kerusakan Kulit
Memantau dan Menangani Kemungkinan Komplikasi
Meningkatkan Asuhan di Rumah dan di Komunitas
5. EVALUASI
Hasil Akhir yang Diharapkan untuk Pasien
 Melaporkan penurunan frekuensi defekasi cair (diare).
 Mengalami lebih sedikit nyeri.
 Mempertahankan keseimbangan volume cairan.
 Mendapat nutrisi yang optimal.
 Mencegah keletihan.
 Mengalami lebih sedikit ansietas.
 Berkoping terhadap diagnosis dengan sukses.
 Mempertahankan integritas kulit.
 Mendapatkan pemahaman tentang proses penyakit.
 Pulih tanpa komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai