METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 9 Surakarta tahun ajaran 2014/2015
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan – kegiatan permohonan
pembimbing, survey, pengajuan proposal penelitian, pembuatan
permohonan ijin penelitian di SMP 9 Surakarta. Ini dilakukan selama
bulan Januari 2015.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pengambilan data. Ini
dilakukan selama bulan Januari 2015.
c. Tahap Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan
Pada tahap ini penulis melakukan penyusunan laporan dan konsultasi
dengan pembimbing. Ini dilakukan selama bulan Februari – Mei
2015
24
25
C. Sumber Data
Menurut Lofland dalam Lexy J Moleong (2001: 157), ”Sumber data utama
dalam penelitian kualitatif adalah kata – kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen”.
Sumber data pada penelitian ini adalah subjek penelitian yakni siswa kelas
IX-A dan IX-D SMP Negeri 9 Surakarta yang dipilih berdasarkan Tipe
Kepribadian siswa. Sedangkan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil
pekerjaan siswa pada wawancara berbasis tugas
sampel lagi, sebaliknya jika dengan menambah sampel diperoleh informasi yang
sama berarti sampel cukup karena informasinya cukup.
Pada penelitan ini, subjek penelitian dipilih berdasarkan kriteria Tipe
Kepribadian serta kemampuan komunikasi siswa. Beberapa teknik yang
digunakan dalam pemilihan subjek penelitian dijelaskan sebagai berikut:
1. Penelaahan Kemampuan Berkomunikasi
Subjek penelitian harus mampu berkomunikasi dengan baik karena
penelitian ini menggunakan wawancara untuk menggali informasi terkait
proses berpikir siswa. Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengkomunikasikan pemikirannya, peneliti bertanya kepada guru.
2. Angket Tipe Kepribadian
Penelitian ini bertujuan mengetahui proses berpikir kreatif siswa
dalam memecahkan masalah open-ended berdasarkan tipe kepribadian. Oleh
karena itu, pemilihan subjek penelitian haruslah memperhatikan tipe
kepribadian subjek tersebut. Dalam penelitian ini angket Tipe Kepribadian
digunakan untuk menggolongkan siswa berdasarkan tipe kepribadiannya. Dari
hasil pengerjaan angket tersebut akan diperoleh kelompok-kelompok siswa
dengan tipe kepribadian guardian, artisan, rational dan idealis.
Untuk menentukan tipe kepribadian dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Subjek penelitian mengisi semua instrumen penggolongan tipe kepribadian
yang terdiri dari 70 pertanyaan dimana masing-masing pertanyaan berisi
alternatif jawaban a atau b.
b. Jawaban a dan b pada pertanyaan nomor 1, 8, 15, 22, . . ., 64 dijumlahkan.
Jika jawaban a lebih banyak daripada jawaban b, berarti subjek penelitian
bersifat extrovert(E), sedangkan jika jawaban b lebih banyak, berarti subjek
penelitian bersifat introvert(I).
c. Jawaban a dan b pada pertanyaan nomor 2, 9, 16, . . ., 65 dan 3, 10, 17, . . .,
66 dijumlahkan. Jika jawaban a lebih banyak daripada jawaban b, berarti
subjek penelitian bersifat sensing(S), sedangkan jika jawaban b lebih
banyak, berarti subjek penelitian bersifat intuitif(N).
27
d. Jawaban a dan b pada pertanyaan nomor 4, 11, 18, . . ., 67 dan 5, 12, 19, . . ,
68 dijumlahkan. Jika jawaban a lebih banyak daripada jawaban b, berarti
subjek penelitian bersifat thinking(T), sedangkan jika jawaban b lebih
banyak, berarti subjek penelitian bersifat feeling(F).
e. Jawaban a dan b pada pertanyaan nomor 6, 13, 20, . . , 69 dan 7, 14, 21, . . .,
70 dijumlahkan. Jika jawaban a lebih banyak daripada jawaban b, berarti
subjek penelitian bersifat judging(J), sedangkan jika jawaban b lebih
banyak, berarti subjek penelitian bersifat perceiving(P).
f. Subjek penelitian dikatakan mempunyai tipe kepribadian artisan jika
bersifat sensing(S) dan perceiving(P), guardian jika bersifat sensing(S) dan
judging(J), idealist jika bersifat intuitif(N) dan feeling(F) dan rational jika
bersifat intuitif(N) dan thinking(T).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai instrumen utama. Ia
sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir
data dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitiannya.
Lexy J. Moleong (1999:121) mengungkapkan beberapa hal yang
merupakan ciri umum peneliti sebagai instrumen, yaitu :
1. Responsif
Manusia sebagai instrumen responsif tehadap lingkungan dan terhadap pribadi-
pribadi yang menciptakan lingkungan. Sebagai manusia ia bersifat interaktif
terhadap orang dan lingkungannya.
2. Dapat menyesuaikan diri
Manusia sebagai instrumen hampir tidak terbatas dapat menyesuaikan diri pada
keadaan dan situasi pengumpulan data.
3. Menekankan keutuhan
Manusia sebagi instrumen memanfaatkan imajinasi dan kreativitasnya dan
memandang dunia ini sebagai suatu keutuhan, jadi sebagai konteks yang
berkesinambungan dimana mereka memandang dirinya sendiri dan
kehidupannya sebagai sesuatu yang riil, benar dan mempunyai arti.
4. Mendasarkan diri atas pengetahuan
Sewaktu peneliti melakukan fungsinya sebagai pengumpul data dengan
menggunakan berbagai metode, tentu saja ia sudah dibekali dengan
pengetahuan dan mungkin latihan-latihan yang diperlukan.
5. Memproses data secepatnya
Kemampuan lain yang ada pada manusia sebagai instrumen ialah memproses
data secepatnya setelah diperolehnya, menyusunnya kembali, mengubah arah
inkuiri atas dasar penemuannya, merumuskan hipotesis sewaktu berada di
lapangan, dan mengetes hipotesis itu pada respondennya.
6. Memanfaatkan kesempatan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan
Manusia sebagai instrumen memiliki kemampuan lainnya, yaitu kemampuan
untuk menjelaskan sesuatu yang kurang dipahami oleh subjek atau responden.
29
G. Validitas Data
Validitas data dilakukan untuk menguji keabsahan data. Dalam penelitian
kualitatif, validitas data dapat diperoleh melalui perpanjangan keikutsertaan,
ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat melalui diskusi,
kecukupan referensi, kajian kasus negatif dan pengecekan anggota (Moleong,
1999).
Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan triangulasi. Menurut
Lexy J. Moleong (1999:178), ‘Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu’.
Menurut Sugiyono (2009) triangulasi dibagi menjadi tiga yaitu
triangulasi sumber, teknik dan waktu. Triangulasi yang digunakan pada penelitian
ini adalah triangulasi waktu.
Teknik triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan pengecekan
dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Pada penelitian ini, triangulasi waktu dilakukan dengan mengecek data
hasil wawancara berbasis tugas pertama dengan hasil wawancara berbasis tugas
yang kedua untuk setiap subjek penelitian. Jika data-data yang diperoleh dari
waktu yang berbeda dibandingkan diperoleh fakta yang sama, maka data
dianggap valid sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai data tersebut. Namun,
jika dari data-data yang dibandingkan tersebut berbeda maka data dianggap tidak
valid sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan apapun dari data tersebut.
H. Analisis Data
Lexy J. Moleong (1999:103) mengatakan ‘Analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja
seperti yang disarankan oleh data’. Proses analisis data kualitatif pada penelitian
ini dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan
proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi dari data catatan
31
I. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan serangkaian langkah-langkah secara urut
dari awal hingga akhir yang dilakukan dalam penelitian. Menurut Moleong (1999)
langkah-langkah dalam penelitian kualitatif terdiri dari tahap pralapangan, tahap
pengerjaan lapangan, tahap analisis data dan tahap penulisan laporan
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap Pra Lapangan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:
a. Menyusun proposal penelitian
Pada tahap ini peneliti menyusun proposal penelitian untuk kemudian
diajukan kepada pembimbing. Jika masih ada yang perlu direvisi, maka
dilakukan revisi untuk mempermudah pelaksanaan penelitian.
b. Mengurus perijinan ke lembaga terkait
Pada tahap ini peneliti mengurus surat ijin penelitian ke SMP Negeri 9
Surakarta.
32