Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK

PENELITIAN
KUALITATIF
A. Teknik Pengumpulan Data Metode
Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, kualitas riset sangat tergantung
pada kualitas dan kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan
yang selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa,
siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif
bertumpu pada data yang dihasilkan dari tigametode : interview,
participan to oservation, dan telaah catatan organisasi (document
records). Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data lazimnya
menggunakan metode observasi, dokumentasi dan wawancara.
Juga tidak diabaikan kemungkinan menggunakan sumbersumber
non-manusia (non-human source of information), seperti
dokumen, dan rekaman (record) yang tersedia.
B. Penjelasan ringkas masing-masing
teknik
1. Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara
peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan
kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa
saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media
telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan
untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah
isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.
2. Observasi
Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode
penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan
dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman,
pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan
untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa
aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana
tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan
untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian
untuk menjawab pertanyaan penelitian.
3. Dokumen
Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan
harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan
sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk
menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu
memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen
tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.
4. Focus Group Discussion
Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah
lewat Diskusi terpusat (Focus Group Discussion), yaitu
upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok
orang lewat diskusi untuk menghindari diri pemaknaan
yang salah oleh seorang peneliti.
C.     Penulisan Laporan Penelitian
1.      Model Penulisan
Dalam penelitian yang memfokuskan pada telaah untuk
mengembangkan teori formal, yang dilakukan adalah
menggabungkan empiris dan refleksi konseptual. Model ini dapat
menjadi penelitian yang sangat baik bila peneliti memiliki
kompetensi menggabungkan telaah pada lapisan-lapisan berbeda.
Model ini belum banyak dilakukan, tetapi merupakan pendekatan
yang perlu terus-menurus dikembangkan khususnya untuk
tingkatan akademik yang tinggi.
2.Teknik dan Strategi Penulisan Laporan
Pembahasan mengenai teknik dan strategi dalam
penulisan laporan dalam bagian ini mencakup langkah-
langkah penulisan dan teknik penulisan.

a. Langkah-langkah penulisan laporan.


Membagi langkah penulisan dalam dua tahap, yaitu
tahap awal dan tahap penulisan yang sebenarnya. kedua
penulis itu menamakan tahap awal sebagai tugas
organisasional.
b. Teknik penulisan laporan
Hal ini mencangkup 3 hal, yaitu cara penulisan, gaya
penulisan, dan diakhiri dengan petunjuk umum
penulisan. cara penulisan laporan penelitian diarahkan
oleh suatu “fokus” yang berarti penulis memutuskan
untuk memberitahukan keinginannya kepada para
pembaca. Fokus hendaknya berupa tesis, tema atau
topik.
c. Petunjuk penulisan laporan
1. Penulisan hendaknya dilakukan secara informal. Dalam hal ini
tugas seorang peneliti memberikan gambaran tentang dunia
lapangan penelitian.

2. Penulisan itu hendaknya tidak bersifat penafsiran atau


evaluatif kecuali bagian yang mempersoalkan hal itu. Penafsiran
dan evaluasi itu harus didasarkan oleh data itu sendiri, jangan
membiarkan pembaca menafsirkan bahwa yang dikemukaan itu
dari peneliti itu sendiri. Jika penulis ingin menuliskan
pendapatnya sebaiknya peneliti menuliskan dengan kata atau
kalimat yang diberikan tanda khusu seperti huruf miring atau
garis bawah.
3.      Penulis hendaknya menyadiri jangan terlalu banyak data
yang dimasukkan. Peneliti hendaknya membatasi bahan yang
dimasukkan atau tidak dimasukkan dalam penulisan laporan.
4.      Penulis hendaknya tetap menghormati janji tidak
menuliskan nama dan menjaga kerahasiaan. Hal ini dilakukan
agar oranglain tidak dapat mengenali responden atau subyek.
5.      Penulis hendaknya tetap melaksanakan penjajakan audit.
Auditing merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
baik dan penting. Peneliti hendaknya membuat catatan tentang
setiap langkah kegiatan.
6.      Penulis hendaknya menetapkan batas waktu penyelesaian
laporannya dan bertekad untuk menyelesaikannya. Hal ini
dilakukan agar peneliti dapat menyelesaikan laporan sebelum
terjadi perubahan pada latar penelitian.
PERGI KE PAMEKASAN BELI HP XIOMI

DALAM PERJALANAN MAMPIR KE WARUNG NASI

SAMPAI DISINI MATERI DARI KAMI

KURANG LEBIHNYA MOHON MAAF DAN TERIMAKSI

Anda mungkin juga menyukai