Anda di halaman 1dari 7

UJIAN REMIDI

Mata Kuliah : METODE PENELITIAN KUALITATIF

Nama : Qonitan Al Aziz


NPM : 16.51.1486
Semester : VIII
Program Studi : S1 Manajemen
Konsentrasi : Manajemen SDM

1. Cara Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis berarti
proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
2. Masalah tetap = masalah yang diteliti tetap dan tidak berubah karena apa yang mau
diteliti itu ada atau sesuai dengan yang di latar penelitian.
Masalah berkembang = masalah bisa berkembang jika ketika telah sampai di latar
belakang penelitian ternyata ada hal-hal atau data baru yang sebelumnya tidak diduga
atau justru diduga ada ternyata tidak ada.
Masalah berubah total = masalah bisa berubah total jika peneliti sudah mengetahui
kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan fokus masalahnya.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan latar belakang adalah :
a. Ancangan
Ancangan yang dimaksud adalah darimanakah periset mengawali pembicaraan dalam
kaitan dengan masalah riset yang dilakukan. Pengambilan ancangan yang tepat akan
memberikan penggambaran yang tepat pula atas masalah yang diangkat oleh periset.
Sangat direkomendasikan pembicaraan dalam latar belakang lebih fokus dan
mendalam, tidak meluas tapi dangkal.
b. Alur logika pemikiran yang digunakan
Alur logika pemikiran merupakan urutan berfikir penulis dalam menuangkan gagasan
yang ingin disampaiakan yang tercermin dalam susunan kalimat-kalimat dan susunan
paragraf-paragraf dalam latar belakang. Alur logika pemikiran yang digunakan
khususnya dalam penulisan latar belakang menjadi penting diperhatikan. Hal ini agar
arah pemikiran yang dikembangkan dalam latar belakang lebih mengarah, fokus, jelas
dan mudah dipahami. Latar belakang yang tidak memiliki alur logika yang jelas akan
sulit bagi pembaca mengenali masalah sebenarnya, memahami pesan yang ingin
disampaikan dan bahkan akan mengaburkan masalah itu sendiri.
c. Penggunaan sumber teori sebagai dasar pemikiran,
Fungsinya selain akan menjadi sandaran berfikir namun juga hal tersebut akan
menjadi indikator obyektifitas tulisan. umber teori merupakan pengetahuan-
pengetahuan ilmiah yang disampaikan oleh seseorang yang biasanya dihasilkan dari
riset. Semakin banyak teori yang digunakan maka, dalam batas tertentu, akan
semakin meningkatkan obyektifitas riset, dan semakin kuat argumentasi yang
dipaparkan oleh periset. Penggunaan sumber teori secara eksplisit tercermin pada
penggunaan kalimat yang diakhir kalimat dicantumkan nama penulis dan tahun
penulisan, sebagai cerminan kalimat tersebut diambil dari penulis yang namanya
disebutkan tersebut.
d. Penggunaan fakta dan data lingkungan
Penggunaan fakta dan data dalam perumusan latar belakang adalah penting untuk
mengetahui indikator-indikator dari intensitas permasalahan yang dirumuskan oleh
periset.Dari fakta dan data tersebut akan diketahui seberapa luas dan seberapa parah
permasalahan riel yang ada. bsennya data dan fakta dalam perumusan masalah
utamanya dalam latar belakang akan mengakibatkan permasalahan menjadi sangat
umum, mengambang, tidak jelas dan tidak fokus.
e. Panjang dan kecukupan
Panjang atau pendeknya penggambaran memang sangat tergantung pada jenis
permasalahan yang dihadapi, untuk kepentingan apa riset dilakukan dan tentunya
ketersediaan halaman atau tempat dalam menuangkan gagasan. Namun demikian
prinsip yang lazim digunakan adalah bahwa penggambaran identifikasi dan
perumusan masalah sebagaimana dalam latarbelakang dan permasalahan riset harus
secara cukup dan tuntas mengarahkan pembaca akan masalah riel apa yang dihadapi
oleh periset dan mengapa muncul dan perlu diatasi atau diteliti.
4. Kelebihan dan Kekuranga Teknik Wawancara
a. Kelebihan Wawancara:
 Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungjawabkan
 Mempunyai nilai Yang tinggi
 Semua kesalahpahaman dapat dihindari
 Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan
penjelasan-penjelasan tambahan
 Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
 Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
b. Kelemahan Wawancara
 Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
 Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang
luas
5. Observasi yang pertama adalah observasi mengenai tahapan awal penelitian. Observasi
yang kedua, merupakan sebuah teknik pengumpul data dalam penelitian yang memiliki
tujuan untuk memperoleh data. Kedua jenis observasi ini memiliki arti yang sama yaitu
mengumpulkan informasi, tetapi pada pelaksanaannya ada perbedaan arti observasi tadi.
Yang pertama, tujuan dilakukannya observasi adalah untuk dapat mengamati dan
mencatat fenomena yang muncul dalam variabel terikat (Setting lokasi, Objek, atau yang
akan diteliti) sebagai akibat dari adanya kontrol dan manipulasi variabel. Tujuan
dilakukannya observasi diawal atau sebelum penelitian adalah untuk mengetahui seberapa
besar kemungkinan terjadinya perbedaan diantara kedua kelompok.
Arti kata observasi yang kedua. Kaitannya dengan penelitian, arti observasi yang kedua
ini juga masih berhubungan dengan pengumpulan informasi atau data. Maksud dari
observasi yang kedua ini adalah upaya menyajikan gambaran realistis perilaku atau
kejadian, menjawab pertanyaan, membantu mengerti perilaku manusia dan mengevaluasi
dengan melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu untuk memperoleh atau
melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
6. Teknik pengumpulan data dokumentasi penting dilakukan karena metode ini lebih
mudah dilakukan karena jika terjadi kekeliruan data, sumber datanya masih tetap ada.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif. Bahkan kredibilitas hasil penelitian kualitatif akan semakin
tinggi jika melibatkan/menggunakan studi dokumen dalam metode penelitian
kualitatifnya
7. Langkah-langkah memilih informan
 Melakukan analisis peran informan
Yang dimaksud dengan peran informan di sini adalah kedudukannya dalam
pengumpulan data penelitian sehingga dapat menghasilkan informasi yang relevan.
 Mencari informasi ketersediaan informan yang sesuai
Tahap selanjutnya peneliti mengidentifikasi “ketersediaan” informan di lapangan.
Untuk mendapatkan informasi ini peneliti dapat memperolehnya dari orang yang
dianggap senior/dituakan dalam lingkup sosial masyarakat, seperti: tokoh masyarakat,
pimpinan organisasi, kepala adat, tokoh agama, dan sebagainya.
 Memutuskan penerimaan / penolakan informan
Namun demikian keputusan tentang menentukan siapa yang tepat menjadi informan
tetap ada pada peneliti. Hal ini untuk menghindari bias informasi bila penentuan
hanya ditentukan oleh pihak di luar tim penelitian.
8. Teknik analisa data menurut Mill and Humberman :
 Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama
proyek yang berorientasi penelitian kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan
suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga
kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
 Penyajian Data
Miles & Huberman membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informasi
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Mereka meyakini bahwa penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan
suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang valid, yang meliputi: berbagai jenis
matrik, grafik, jaringan dan bagan.
 Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan menurut Miles & Huberman hanyalah sebagian dari satu
kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali yang
melintas dalam pikiran penganalisis (peneliti) selama ia menulis, suatu tinjauan ulang
pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dan
menghabiskan tenaga dengan peninjauan kembali serta tukar pikiran di antara teman
sejawat untuk mengembangkan kesepakatan intersubjektif atau juga upaya-upaya
yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang
lain. data saja, akan tetapi perlu diverifikasi agar benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.
9. Keabsahan data instrumen penelitian :
 Validitas internal (Kredibilitas)
 Validitas internal adalah ukuran mengenai kebenaran data yang didapat dengan
instrumen, yaitu apakah instrumen tersebut sungguh-sunguh dalam mengukur variabel
yang sebenarnya. Jika instrumen ternyata tidak mengukur apa yang semestinya diukur
maka data yang didapat tidak sesuai dengan kebenaran, sehingga hasil penelitian juga
tidak bisa dpercayai, dengan kta lain data tersebut tidak memenuhi syarat validitas.
 Validitas Eksternal (Transferabilitas)
Validitas eksternal adalah validitas yang berkaitan dengan masalah generalisasi
yaitu sampai manakah generalisasi yang dirumuskan berlaku untuk kasus-kasus lain
yang berada di luar penelitian. Peneliti dalam penelitian kualitatif tidak bisa menjamin
keberlakuan hasil penelitian dalam subyek lain. Hal tersebut disebabkan oleh
penelitian kualitatif tidak bertujuan menggeneralissir, sebab dalam di dalam penelitian
kualitatif tidak mempergunakan sampling acak atau sifatnya senan tiasa purposive
sampling.
 Objektivitas
Objektivitas adalah penelitian dapat dikatakan objektif jika dibenarkan atau
dikonfrimasi oleh peneliti yang lain. Oleh sebab itu objektifitas dapat diidentikkan
dengan istilah “confirmability”. Di dalam penelitian kualitatif peneliti diharuskan
berusaha sebisa mungkin memperkecil adanya faktor subyektifitas.
 Trianggulasi data dalam penelitian dilakukan bertujuan untuk mengecek kebenaran
data dengan cara membandingkan data yang didapat dari sumber lain, dari berbagai
fase penelitian yang ada di lapangan. Dalam penelitian trianggulasi data yang
dilakukan yaitu dengan sumber dan metode yang maksudnya yaitu peneliti
membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan informasi yang didapat dari
alat dan waktu yang berbeda dalam metode kualitatif.
10. Fungsi dari manfaat penelitian : Penelitian dimulai ketika ingin mengetahui sesuatu.
Penelitian dilakukan untuk meningkatkan pemahaman. Penelitian memberikan informasi
dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan.
11. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,
menggambarkan, menjelaskan, menemukan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh
sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan
kuantitatif.
Perbedaan :
a. Desain Penelitian
 Kualitatif : umum, fleksibel, dan dinamis.
 Kuantitatif : khusus, terperinci, dan statis.
b. Analisis Data
 Kualitatif : dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
 Kuantitatif : dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
c. Istilah Subjek Penelitian
 Kualitatif : narasumber.
 Kuantitatif : responden.
d. Cara Memandang Fakta
 Kualitatif : tergantung pada cara peneliti menginterpretasikan data.
 Kuantitatif : pada objek penelitian di luar sana.
e. Pengumpulan Data
 Kualitatif : Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak
bisa diukur oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada
penelitian kualitatif peneliti mengorek data sedalam-dalamnya
atas hal-hal tertentu.
 Kuantitatif : Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
serangkaian instrumen penelitian berupa tes/kuesioner.
f. Representasi Data
 Kualitatif : deskripsi.
 Kuantitatif : penghitungan matematis.
g. Implikasi Hasil Riset
 Kualitatif : Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas
pada situasi-situasi tertentu.
 Kuantitatif : Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku
secara umum (generalized).
h. Macam Metode
 Kualitatif : Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounde
theory.
 Kuantitatif : Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost
facto.
i. Tujuan Penelitian
 Kualitatif : Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
 Kuantitatif : Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori,
melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
j. Jenis Data
 Kualitatif : Deskriptif dan eksploratif
 Kuantitatif : Numerik dan statistik
12. Penelitian kualitatif sebagai Human Instrument artinya adalah peneliti sendiri yang
bertindak sebagai instrumen penelitian, artinya manusia sebagai instrumen kunci adalah
peneliti sebagai pengumpul data utama.

Anda mungkin juga menyukai