Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM 7

RES PIRAS I AE ROB DAN ANAEROB

A. TUJUAN

Mengetahui bahwa respirasi dapat menghasilkan CO2 dan panas


Dapat mengidentifikasi zat-zat yang dihasilkan dari proses fermentasi alcohol

B. PENDAHULUAN

Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan melakukan


respirasi. Respirasi merupakan proses pengikatan oksigen (O2) dari atmosfer oleh
mahkluk hidup. Dalam tubuh makhluk hidup, oksigen tersebut digunakan untuk
mengoksidasi sari makanan sehingga dapat menghasilkan energy, uap air, dan karbon
dioksida(CO2).
Semua sel aktif terus menerus melakukan respirasi, dengan cara menyerap
oksigen dan melepaskan CO 2 dalam volume yang sama. Namun respirasi lebih
dari sekedar pertukaran gas secara sederhana. Proses keseluruhan merupakan
reaksi oksidasi-reduksi, yaitu senyawa dioksidasi menjadi CO 2, sedangkan O 2
yang diserap direduksi membentuk H 2O. Pati, fruktan, sukrosa atau gula lainnya,
lemak, asam organik dan pada keadaan tertentu bahkan protein dapat bertindak
sebagai substrat respirasi.
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas.
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa
organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya
adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan
O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Substrat respirasi
adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi atau senyawa-
senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan
biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah
intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP untuk kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(anabolisme), gerak, dan pertumbuhan.
Reaksi respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-
molekul gula menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O (Salisbury, 1995).
Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 6 CO2 + 6H2O + ATP
Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang
tumbuh seperti:
1. Kuncup bunga
2. Tunas
3. Biji yang berkecambah
4. Ujung batang
5. Ujung akar
Berdasarkan kebutuhannya terhadap oksigen, respirasi dibagi menjadi dua
macam yaitu:
1. Respirasi aerob
Respirasi aerob ialah suatu proses pernapasan yang membutuhkan oksigen
dari udara, penguraiannya lengkap sampai dihasilkan CO 2 dan H2O.
Persamaan reaksinya
C6H12O6 6H2O + 6CO2 + ATP

Respirasi aerob meliputi 3 tahap reaksi yaitu


a. Tahap glikolisis : merupakan rangkaian reaksi perubahan glukosa
menjadi asam piruvat
b. Tahap Siklus Kreb's : pengubahan asam piruvat menjadi CO 2, H+, dan
ATP
c. Tahap fosforilasi oksidatif : transfer elektron melalui sistem sitokrom
untuk membentuk H 2O
2. Respirasi anaerob
Respirasi anaerob sebernarnya dapat juga berlangsung di dalam udara yang
bebas, akan tetapi proses ini tidak menggunakan O 2 yang tersedia di udara
itu. Pernapasan anaerob juga lazim disebut fermentasi, meskipun tidak
Semua fermentasi itu anaerob. Energi yang didapatkan dari respirasi
anaerob jauh lebih sedikit daripada energi yang diperoleh dengan respirasi
aerob.
Contoh mikroorganisme yang mendapatkan energi dengan respirasi anaerob
antara lain :
a. Saccharomyces cerevisiae
C6H12O6 2C2H5OH + 2 CO2 + 21 kal

b. Bakteri asam cuka


CH3.CH2.OH + O2 CH3COOH + H2O + 116 kal.

C. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA


Alat
Kecambah segar kacang hijau

Biji kacang hijau

Air kapur atau larutan (Ca(OH)2) jenuh

Akuades

Phenolphatein (PP)

Vaselin

Ragi/Fermipan

Gula
Bahan
Termometer

Timbangan presisi

Tutup gabus/aluminim foil

Botol kaca (botol selai)

Tabung reaksi

Kain kasa,

Tali atau benang

Pipet tetes

Gelas ukur

Erlenmeyer 250 ml

Sumbat karet atau plastisin

Pipa kaca 14 cm/ 7 cm atau sedotan plastik

Cara Kerja
1. Pengamatan bahwa respirasi menghasilkan CO2 dan kehilangan berat
a. Siapkan dua buah 2 botol kaca berukuran sedang yang bersih, beri botol satu dengan
label A dan botol dua dengan label B.
b. Tuangkan air kapur sampai sepertiga bagian masing-masing botol.
c. Botol tersebut dibiarkan beberapa saat agar kapur mengendap di dasar botol dan tidak
terlarut. Apabila terlihat endapan dan larutan bagian atas tampak bening maka
percobaan siap dimulai.
a. Kecambah kacang hijau ditimbang terlebih dahulu sebanyak 15 gram, kemudian
Bungkuslah kecambah kacang hijau dengan kain kasa. Ikat ujung kain kasa sehingga
kecambah tidak bisa lepas dari bungkusan, dan sisakan lembaran benang pada ikatan
sepanjang kurang lebih 5 cm. Buatlah juga ikatan kain kasa tanpa diisi apapun.
b. Bungkusan kecambah tersebut di masukkan ke dalam botol label A yang telah diisi air
kapur dengan posisi digantung dengan menggunakan tali, sedangkan kain kasa tanpa isi
digantung di botol label B.
Gambar 7.1. Susunan alat dan bahan pada praktikum respirasi tumbuhan

c. Kedua botol disimpan dalam tempat gelap selama 24 jam.


d. Setelah satu jam disimpan dalam tempat gelap, kedua botol diambil dan diamati
perubahan yang terjadi pada larutan air kapur dan kecambah.
e. Setelah 24 jam, kedua botol diambil dan diamati perubahan yang terjadi pada larutan
air kapur dan kecambah. Amati warna air kapur pada masing-masing botol.
f. Samakah warna mereka? Bagaimana warna masing-masing air kapur?
g. Bukalah bungkusan kecambah pada tabung A. Timbanglah!
h. Catatlah hasil pengamatan pada tabel berikut!
Berat kecambah Warna Air kapur
Nama Botol
Awal Akhir Awal Akhir
Botol A 15 gram
Botol B
2. Perubahan suhu akibat Aktifitas Respirasi pada makhluk hidup
a. Siapkan 3 tabung reaksi, beri tanda I,I, dan III pada masing-masing tabung tersebut
dengan menggunakan spidol atau kertas label
b. Pada masing-masing tabung tersebut diberikan kondisi sebagai berikut
I. Tabung reaksi dengan biji kacang hijau
II. Tabung reaksi diisi kecambah kacang hijau tabung
III. Tabung reaksi diisi kecambah kacang hijau 1 tabung penuh
c. Letakkan tabung-tabung reaksi tersebut pada rak dan pada masing-masing tabung
disisipkan thermometer. Lalu tutup mulut tabung dengan kertas alumunium atau plastisin
dan masih menyisakan sebagian thermometer di luar tabung
d. Biarkan selama 90 menit, lalu amati perubahan suhu yang terjadi dengan kisaran 15
menit selama 1,5 jam. Catat suhunya dan gambarkan dalam grafik hubungan antara
jumlah kecambah, waktu dan suhu.

Kisaran Waktu (menit)


Tabung
0 15 30 45 60 75 90

I
II
III
IV

3. Pengamatan Respirasi anaerob


a. Rebus aquadest sebanyak 100 ml sampai suhu 50 C, kemudian larutkan 20 gram gula ke
dalam akuades 100 ml, masukkan ke dalam erlemeyer A

b. Masukkan 100 ml larutan Ca(OH)2 dalam erlemeyer B kemudian tetesi Fenolftalein


hingga larutan berwarna merah jambu.

c. Timbang ragi roti sebanyak 3 gram kemudian memasukkannya ke dalam erlemeyer A


setelah airnya sampai suhu 38 oC.

d. Ukur suhu awal masing-masing larutan dan Cium bau masing-masing larutan.

e. Susun perangkat alat seperti pada contoh


f. Tutup erlemeyer A dan B menggunakan sumbat gabus/plastisin yang telah dipasangi pipa
L dan sedotan, masukkan thermometer ke dalam Erlenmeyer A, Masing-masing
pinggiran erlenmeyer olesi dengan vaselin untuk mencegah keluarnya udara.
g. Mengamati perangkat selama 30 menit dan mencatat hasilnya.

Kondisi Awal Kondisi Akhir


Indikator
Erlenmeyer A Erlenmeyer B Erlenmeyer A Erlenmeyer B
Warna larutan
Suhu
Bau
Gelembung

D. PERTANYAAN

1. Mengapa proses respirasi menghasilkan panas?


2. Pada pengamatan respirasi anaerob terlihat perubahan air kapur. Perubahan apa
yang terjadi? Mengapa terjadi perubahan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai