Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


(Respirasi Memerlukan Oksigen dan Melepaskan Karbondioksida)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Praktium


Mata Kuliah : Praktikum IPA di SD (PDGK4107)
Dosen Pengampu: Riyanti, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

Nama :
NIM :
Pokjar : Mayong

UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN GURU SEKOLAH DASAR BI
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LAPORAN PRAKTIKUM CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Respirasi pada Makhluk Hidup

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida
C. ALAT DAN BAHAN
1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen).
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan plastik.
c. Plastisin secukupnya.
d. Vaselin secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f. Kapur tulis secukupnya.
g. Kacang merah/ kedelai yang sedang berkecambah secukupnya.
h. Kecoa atau belalang 1 ekor.
i. Pipet tetes 1 buah.
j. Air yang diberi pewarna merah secukupnya.
2. Untuk membuktikan respirasi menghasilkan karbondioksida.
a. Kapur tulis
b. Air suling, bila tidak ada bisa digunakan air tawar secukupnya.
c. Botol selai atau botol lain yang bermulut agak lebar 3 buah.
d. Plastisin secukupnya.
e. Sedotan plastik 6 buah.
f. Spidol 1 buah.
g. Selang plastik kecil 1 meter.
h. Kertas saring (jika perlu) 2 lembar.
i. Corong plastik ukuran kecil 1 buah.
D. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan. Ciri-ciri
kehidupan tersebut yang membedakan dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri
makhluk hidup diantaranya yaitu, bernapas, memerlukan nutrisi atau makan, bergerak
terhadap rangsang, tumbuh dan berkembang.
Salah satu ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas (respirasi). Sistem
pernapasan merupakan suatu proses pertukaran gas oksigen (O2) dan
karbondioksida (CO2) pada makhluk hidup (Campbell, N.A., dkk, 2010).
Respirasi adalah suatu proses dimana terjadi pertukaran reaksi kimia yang terjadi
antara organisme dengan lingkungannya (Nelistya, 2009). Makhluk hidup melakukan
respirasi, terutama tumbuhan yang digunakan untuk mengambil oksigen yang berasal
dari udara kemudian membuangnya dalam bentuk karbondioksida. proses respirasi
yaitu penguraian gula serta pelepasan energi dari sel tumbuhan. Respirasi dilakukan
pada stomata lentisel dan ruang antar sel. Respirasi dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu, respirasi aerob yang memerlukan bantuan
oksigen untuk menguraikan gula dan anaerob yang tidak memerlukan
oksigen. Oksigen menurut Laili (2013), merupakan komponen gas dan
unsur vital dalam proses metabolisme.
Pada tumbuhan berbiji seperti kacang hijau, oksigen merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi proses perkecambahan. Oksigen berperan pada proses
respirasi.Respirasi tanaman merupakan proses perombakan gula (karbohidrat) hasil
fotosintesis menjadi ATP sebagai sumber energi utama untuk melakukan
aktivitas absorpsi,transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan
maupun fotosintesis. Fungsi utama respirasi adalah dalam rangka
memproduksi energi melalui metabolisme aerobik dalam hal tersebut
terkait dengan konsumsi oksigen (Santoso, 2009). Kurangnya ketersediaan
oksigen akan memperlambat laju respirasi sehingga dapat menghambat
perkecambahan pada biji.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Respirasi memerlukan Udara (Oksigen).
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Masukkan sedikit kapur ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas
secukupnya.
c. Masukkan kacang merah/kedelai yang sedang berkecambah ke dalam botol
yang telah diberi alat kapas pada langkah kedua.
d. Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan
air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup
mulut botol. Sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di
dalam botol (lihat gambar 1.1 A – F)
e. Rapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi.
f. Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air
kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang bisa menghambat
jalannya percobaan.
g. Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan
spidol, kemudian letakkan secara horizontal. (lihat gambar 1.2 A)
h. Lakukan langkah 1-7 dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan
kecoa atau belalang atau jangkrik dan diberi label B (gambar 1.2 B)
i. Lakukan langkah 1-7, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai
kontrol) dan diberi label C. (gambar 1.2 C)
j. Dalam waktu yang hampir bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes,
tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirator dengan air
yang diberi pewarna merah.
k. Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer, dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan.
l. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja

Gambar 1.1
Cara penyiapan respirometer sederhana
Gambar 1.2
Perangkat percobaan pernapasan aerob memerlukan udara (oksigen)

2. Respirasi menghasilkan Karbondioksida


a. Membuat air kapur jenuh
1) Larutkan kapur tohor ( jenis kapur yang apabila kena air mengeluarkan
panas) atau kapur tulis ke dalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh
( sebagian ada yang tidak larut)
2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang
jernih.
3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastik kecil, hati-hati
agar endapan kapur tidak ikut tersedot (Gambar 1.3 D).
4) Bila kita ceroboh, maka endapan kapur dan air kapur menjadi keruh.
Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas
saring yang diletakkan pada corong plastik (Gambar 1.3 E ) hingga
diperoleh air kapur yang benar-benar jernih.

Gambar 1.3
Perangkat penyiapan air kapur untuk percobaan
b. Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A, B, dan C dengan ukuran yang
sama, lebih kurang 50 ml
c. Pasanglah percobaan lainnya, yaitu sedotan plastik dan plastisin, seperti pada
gambar 1.4 berikut.

Gambar 1.4
Perangkat percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida. Pada botol (A),
sedotan plastik (1) tidak menyentuh air kapur, sedangkan sedotan (2) terendam
dalam air kapur; botol (B), sedotan plastik (1) terendam air kapur, sedangkan
sedotan plastik (2) tidak menyentuh air kapur ; pada botol (C) posisi sedotan
plastik (1) dan (2) sama dengan( B)

d. Hisaplah udara dari botol A melalui sedotan plastik (1), gunakan untuk
bernapas. Selanjutnya hembuskan napas pada botol B melalui sedotan plastik
(1).
e. Lakukan langkah 4 berkali-kali hingga air kapur di botol B menjadi keruh.
f. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada
respirometer.
g. Tuangkan hasil pengamatan pada Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Respirasi memerlukan Udara (Oksigen).

Tabel 1.1
Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit :
Respirometer
pertama kedua ketiga keempat kelima
A (1 cm) 1,5 cm 2,1 cm 2,2 cm 2,3 cm 2,3 cm
B (1 cm) 1,9 cm 3,5 cm 4,3 cm 5,5 cm 6,8 cm
C (1 cm) 1 cm 1 cm 1 cm 1 cm 1 cm
2. Respirasi menghasilkan karbondioksida.
Tabel 1.2
Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida
Botol Percobaan Kondisi Mula-mula Kondisi Akhir Percobaan
A Jernih Jernih
B Jernih Keruh
C Jernih Keruh

G. PEMBAHASAN
1. Respirasi Memerlukan Udara (oksigen).
a. Pada praktikum yang telah kami lakukan, terjadi kesalahan dalam
menempatkan respirometer (A) dengan respirometer (B). Di dalam gambar
maupun video terlihat bahwa respirometer (A), yang terisi kacang hijau
berkecambah berada di tengah. Jadi urutan botol pada gambar maupun video
adalah respirometer (B) – (A) – (C).
b. Berdasarkan hasil praktikum yang kami lakukan, setelah memberikan tetesan
pewarna pada sedotan sepanjang ±1 cm, pada respirometer (A) yang diisi
kecambah, terjadi pergerakan sepanjang 1,5 cm setelah 5 menit pertama; 2,1
cm pada 5 menit kedua; 2,2 cm pada 5 menit ketiga; 2,3 cm pada 5 menit
keempat; dan 2,3 pada 5 menit kelima. Dengan demikian, dari awal hingga
akhir, terjadi pergeseran sepanjang ±1,3 cm.
c. Untuk respirometer (B), tetesan pewarna sepanjang ±1 cm mengalami
pergerakan sepanjang 1,9 cm setelah 5 menit pertama; 3,5 cm setelah 5 menit
kedua; 4,3 cm setelah 5 menit ketiga; 5,5 cm setelah 5 menit keempat; dan 6,8
cm setelah 5 menit kelima. Dengan demikian, dari awal hingga akhir, terjadi
pergerakan sepanjang ±5,8 cm.
d. Untuk respirometer (C), tetesan pewarna sepanjang ±1 cm tidak berjalan.
Tetesan tersebut tetap berada pada tempatnya dari 5 menit pertama hingga 5
menit yang terakhir percobaan. Dalam arti, tidak menunjukkan reaksi apapun.
e. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, dapat kami amati bahwa tetesan
pewarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup, baik hewan maupun
tumbuhan dapat berjalan, sedangkan tetesan pewarna pada respirometer kosong
(tanpa makhluk hidup) tidak berjalan. Hal ini menunjukkan adanya pergerakan
udara (oksigen) di dalam respirometer yang berisi makhluk hidup, baik hewan
maupun tumbuhan. Ketika hewan dan tumbuhan melakukan respirasi, akan ada
pergerakan udara (oksigen), yang ditandai oleh gerakan tetesan pewarna pada
respirometer.
2. Respirasi Menghasilkan Karbondioksida.
Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang
bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan
gas karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air
kapur yang jernih menjadi lebih keruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.
Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akan
berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus.
Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-
sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau
eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur
besi dan globin yang berupa protein.

Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi


pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energi dan penglepasan CO2 tersebut
dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara
hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita
mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara
oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas
oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada.

Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang


berada di luar. Pada manusia, alveolus yang terdapat di paru-paru berfungsi
sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara
yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukkan pengamatan tentang respirasi pada makhluk hidup maka
dapat disimpulkan bahwa :

1. Setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan


respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen).
2. Setelah kita menghirup oksigen dalam proses respirasi maka akan menghasilkan
karbon dioksida setelah dihembuslkan. Hal ini ditunjukkan pada perubahan air
kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan
dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata
hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

I. DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. & J. B. Reece. (2010). 3. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3
Terjemahan: Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.
Haryanto. 2012. Sains untuk SD MI kelas III. Jakarta : Erlangga.
Laili, J. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Web Materi Sistem Perna-
pasan Kelas XI IPA SMA .Al-Rifa’ie Gondanglegi-Malang. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Maman Rumanta, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka.
Nelistya, N. 2009. Mengenal Bagian-Bagian Tumbuhan. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Santoso, Putra. 2009. Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang: Universitas
Andalas.
Sri Harmi. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Solo : Global.

J. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Belum tahu terkait teori yang benar, jadi masih kebingungan terhadap praktikum
yang dilakukan sudah benar sesuai teori atau belum. Jadi, perlu adanya kejelasan
terkait hasil praktikum yang benar agar tahu bahwa praktikum yang telah
dilaksanakan itu sudah sesuai dengan teori atau tidak.
2. Penempatan panjang sedotan yang kurang tepat, menyebabkan agak kesulitan dalam
mengukur panjang tetesan pewarna yang tertutupi plastisin. Jadi, untuk penempatan
panjang sedotan, untuk bagian luar botol dibuat lebih panjang dibanding yang ada di
dalam botol.
K. SARAN DAN MASUKAN
Sebaiknya sebelum melakukan kegiatan praktikum kita harus mempersiapkan alat dan
bahan secara matang dan menguasai terlebih dahulu mengenai konsep, cara kerja, serta
langkah-langkah praktikum secara detail agar tidak mengalami kesulitan.

L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM

Foto Praktikum Respirasi Membutuhkan Foto Praktikum Respirasi


Oksigen Membutuhkan Oksigen

Foto Praktikum Respirasi Membutuhkan Foto Praktikum Respirasi


Oksigen Membutuhkan Oksigen
Foto Praktikum Respirasi Menghasilkan Foto Praktikum Respirasi Menghasilkan
Karbondioksida Karbondioksida

Foto Praktikum Respirasi Menghasilkan Foto Praktikum Respirasi Menghasilkan


Karbondioksida Karbondioksida

M. PERTANYAAN-PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen?
Jawaban : Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen, yaitu
sebagai peningkat suhu agar respirasi terpicu dengan cepat.
2. Apa yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer
(A), (B), dan (C)? Mengapa hal itu terjadi? Jelaskan!
Jawaban: Yang terjadi pada pergerakan tetesan pewarna (eosin) pada alat
respirometer (A), (B), dan (C) adalah terjadi pergerakan dari posisi semula sampai
pada perhitungan setiap 5 menit di setiap botol. Hal ini disebabkan oleh keperluan
setiap makhluk hidup yang ada di dalam botol untuk memperoleh oksigen dalam
proses respirasi. Terutama di botol B pergerakannya lebih cepat dari pada botol A
dan C, karena kebutuhan oksigen hewan lebih banyak dibandingkan tumbuhan.
Sedangkan tumbuhan memerlukan karbondioksida untuk melakukan fotosintesis.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur pada botol
manakah yang paling keruh?mengapa demikian?
Jawaban: pada akhir percobaan respirasi menghasilkan karbondioksida, air kapur
pada botol B paling keruh, hal ini karena botol B banyak mengandung
karbondioksida. Hal ini membuktikan bahwa pernapasan kita menghasilkan
karbondioksida.

Praktikan,

(...................)

Anda mungkin juga menyukai