Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI (MG3214)

Modul 5

Bottle Roll Test Bijih Emas dengan Larutan Sianida

Nama Praktikan : Adji Dewantoro


NIM : 12520024
Kelompok : 15
Nama Asisten : Farhan Dzikri Robbani (12519077)
Tanggal Praktikum : Jumat, 31 Maret 2023
Tanggal Pengumpulan : Jumat, 14 April 2023

LABORATORIUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2023
1. Tujuan

1. Menentukan persen ekstraksi emas dari proses dianidasi dengan metode bottle roll
test

2. Menentukan konsumsi garam sianida (NaCN) untuk pelindian bijih emas pada
33,33% dan 40% solid

2. Alat dan Bahan

2.1 Alat

1. Gelas Kimia 1L
2. Timbangan
3. Mesin rolling
4. Mikropipet
5. AAS
6. Statif
7. Labu titrasi
8. pH meter
9. Sendok
10. Erlenmeyer
11. Corong kaca
12. Kertas saring
13. DO meter
14. Pipet sedot
15. Labu ukur
16. Bottle roll

2.2 Bahan

1. Bijih emas
2. NaOH
3. NaCN
4. Resin DIBK
5. H2O2
6. Rhodamine
7. Aquades

1
3. Prosedur Percobaan

3.1 Prosedur Botle Roll Test

Pelarut berupa aquades


PH diatur pada rentan
Bijih emas sebanyak 250 sebanyak 375mL disiapkan Dilakukan blanking selama
10,5-11 dengan
gram disiapkan dan dicampurkan dengan 30 menit di atas roller
ditambahkan Ca(OH)2
bijih emas pada botol

pH dijaga tetap seperti


BRT dilakukan pada
kondisi sebelumnya dan Sampel diambil sebanyak
NaCN ditambahkan Kecepatan 60 rpm
oksigen terlarut diatur 50mL pada jam ke-1, 2, 4,
sebanyak 1000 ppm (maksimal mesin
pada 7-9 ppm dengan 8, 12, dan 24
rollernya)
H202

Filtrasi dilakukan dan


larutannya dipisahkan fasa organik diambil dan Keseluruhan langkah
10 mL larutan sisa diambil
menjadi 10mL untuk dianalisis kandungannya diulang hingga data
untuk dititrasi
dianalisis dan 40mL dengan AAS pengambilan yg ke 24 jam
dilakukan SX dengan DIBK

Residu yang ada disaring


lalu disimpan untuk digest
sebagai analisa sisa emas
yang masuk dalam residu

3.2 Prosedur Titrasi Penentuan Sianida Bebas

AgNO3 sebanyak 10 mL larutan sampel


Statif, buret, dan labu 1,733 gram disiapkan yang telah dipisahkan
erlenmeyer disiapkan dan dilarutkan dalam pada BRT dituangkan
1L aquades ke labu erlenmeyer

Indikator rhodamine Titrasi dilakukan Volume titran yang


ditambahkan hingga terjadi digunakan selama
sebanyak 4-5 tetes perubahan warna titrasi dicatat

2
4. Data Percobaan dan Pengolahannya

Pada praktikum kali ini telah diketahui data percobaan yaitu data penambahan Ag(NO3).
Dari data tersebut kita dapat menentukan penambahan NaCN pada setiap pengambilan
sampel di rentan waktu tertentu. Berikut adalah contoh perhitungan data untuk
penambahan NaCN di jam ke 1 percobaan pada 40% solid.

Free NaCN = V Ag(NO3 ) × 100 ppm

Free NaCN = 0,75 × 100 ppm = 750 ppm NaCN bebas

1000(𝑝𝑝𝑚)
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 = × 𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝐿)
1000
1000(𝑝𝑝𝑚)
𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 = × 0,75 L = 0,75 gram
1000

𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑠 (𝑉𝑎𝑖𝑟 − 𝑉𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 )


𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 = 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 𝑎𝑤𝑎𝑙 − [ × ]
1000 1000

740 (750 − 50)


𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑁𝑎𝐶𝑁 = 0,75 − [ × ] = 0,232 gram
1000 1000

Dari perhitungan di yang di aplikasikan ke semua rentan waktu maka akan didapatkan
hasil perhitungan data sebagai berikut.

Tabel 4.1. Data Percobaan Penambahan NaCN (40% Solid)

Bijih 40% solid


jam ke
Ag(NO3) (ml) Free NaCN (ppm) add NaCN (g) DO (ppm) pH
0 - 1000 0,75 8,9 10,86
1 7,4 740 0,232 8,7 10,7
2 9,1 910 0,113 8,1 10,67
4 9,1 910 0,113 8 10,8
8 9,4 940 0,092 7,8 11
12 9,4 940 0,092 7,9 10,7
24 9 900 0,12 7,4 10,8
Total 1,512

3
Tabel 4.2. Data Percobaan Penambahan NaCN (33,33% Solid)

Bijih 33.33% solid


jam ke
Ag(NO3) (ml) Free NaCN (ppm) add NaCN (g) DO (ppm) pH
0 - 1000 1,000150015 8,6 11,04
1 7,8 780 0,259033003 8,4 10,8
2 9,5 950 0,097507501 7,9 10,77
4 9,1 910 0,135513501 7,7 10,6
8 9,3 930 0,116510501 8 10,71
12 9,5 950 0,097507501 8,1 10,74
24 9 900 0,145015002 7,2 10,78
1,851237024

Dari tabel di atas kita dapat membuat plot dari hubungan waktu dengan penambahan
NaCN dari 33,33% solid dan 40% solid.

Waktu pelindian terhadap Penambahan NaCN


Bijih 40% solid Bijih 33.33% solid

1,2
APenambahan NaCN (gram)

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24
Waktu (jam)

Gambar 4.1.. Hubungan Antara Waktu Pelindian terhadap Penambahan NaCN

Selanjutnya kita menghitung nilai ekstraksi pada setiap waktu pelindian. Berikut
merupakan contoh perhitungan pada persen solid 40% di waktu pelindian selama 2 jam.

𝑉 𝐷𝑖𝐵𝐾 50(𝑚𝑙)
𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 (𝑚𝑔) = 𝐴𝐴𝑆 (𝑝𝑝𝑚) × ×
𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐴𝐴𝑆 1000

𝑉 𝐷𝑖𝐵𝐾 50(𝑚𝑙)
𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 (𝑚𝑔) = 0,9261 × × = 0,0143 𝑚𝑔
𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝐴𝐴𝑆 1000

4
𝑉𝑎𝑖𝑟 (𝐿) × 1000
𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝑚𝑔) = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 × = 0,0143 𝑚𝑔
50 𝑚𝐿
0,75 × 1000
𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝑚𝑔) = 0,0143 × = 0,2151 𝑚𝑔
50 𝑚𝐿

𝐶𝑢𝑚 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑆𝑜𝑙𝑢𝑡𝑖𝑜𝑛 (𝑡) + 𝐴𝑢 𝑐𝑢𝑚 𝑖𝑛 50 𝑚𝐿 (𝑡 − 1)

𝐶𝑢𝑚 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 = 0,2151 + 0,0116 = 0,2267

𝐶𝑢𝑚 𝑒𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 0,2267


1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 = = 1000 = 0,4534
𝑊𝑏𝑖𝑗𝑖ℎ 500 𝑡𝑜𝑛
1000000 1000000

𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒 = 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒 (𝑡 + 1) + 𝐸𝑥𝑡𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 (𝑡)


𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒 = 2,7441 + 0,4534 = 3,1975
𝑡𝑜𝑛

𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢
% 𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 =
𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 𝐴𝑢 + 𝐴𝑢 𝑖𝑛 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢𝑒
0,4534
% 𝐸𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘𝑠𝑖 = = 12,42%
0,4534 + 3,1975

Perhitungan di atas diaplikasikan kepada seluruh data pada semua rentan waktu pelindian
hingga didapatkan hasil perhitungan data yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Data Percobaan Penentuan Persen ekstraksi (40% Solid)

Hasil Au Au in Cumulative Au in % ekstraksi


Au in 50 extracted
%solid jam AAS cumulative in solution extracted residu back
ml (mg) Au (gpt)
(ppm) 50 ml (mg) (mg) Au (mg) (gpt) calculate
0 0,00 0,00 0,00 0,0000 0,00 0,00 3,54 0,00%
1 0,93 0,0116 0,0116 0,1736 0,1736 0,3473 3,54 8,92%
2 1,15 0,0143 0,0259 0,2151 0,2267 0,4534 3,20 12,42%
40 4 1,82 0,0227 0,0486 0,3409 0,3668 0,7336 2,74 21,09%
8 2,31 0,0288 0,0775 0,4326 0,4812 0,9624 2,01 32,37%
12 2,33 0,0291 0,1066 0,4366 0,5141 1,0281 1,05 49,52%
24 2,54 0,0317 0,1383 0,4757 0,5823 1,1646 0,02 98,31%

5
Tabel 4.4. Data Percobaan Penentuan Persen ekstraksi (33,33% Solid)

Hasil Au Au in Cumulative Au in % ekstraksi


Au in 50 extracted
%solid jam AAS cumulative in solution extracted residu back
ml (mg) Au (gpt)
(ppm) 50 ml (mg) (mg) Au (mg) (gpt) calculate
0 0,00 0,00 0,00 0,0000 0,00 0,00 3,57 0,00%
1 0,52 0,0065 0,0065 0,1294 0,1294 0,2588 3,57 6,76%
2 1,14 0,0143 0,0208 0,2860 0,2924 0,5849 3,31 15,01%
33,33 4 1,40 0,0174 0,0382 0,3489 0,3696 0,7393 2,73 21,34%
8 1,66 0,0208 0,0590 0,4162 0,4544 0,9089 1,99 31,39%
12 1,88 0,0235 0,0825 0,4698 0,5288 1,0576 1,08 49,53%
24 2,22 0,0277 0,1102 0,5550 0,6375 1,2750 0,02 98,46%

Dari data pada tabel di atas kita bisa membandingkan %eksraksi pada setiap rentan waktu
pada persen solid 33,33% dan 40%. Pembandingannya dengan cara memplot hubungan
antara waktu pelindian dengan %ekstraksi.

Hubungan waktu dengan %ekstraksi pada


persen solid 40%
100,00%

80,00%

60,00%

40,00%

20,00%

0,00%
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26

Gambar 4.2.. Hubungan waktu dengan %ekstraksi pada persen solid 40%

Hubungan waktu dengan %ekstraksi pada


persen solid 33,33%
100,00%
80,00%
% ekstraksi

60,00%
40,00%
20,00%
0,00%
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Waktu (jam)

Gambar 4.3.. Hubungan waktu dengan %ekstraksi pada persen solid 33,33%

6
Hubungan waktu dengan %ekstraksi pada persen
solid 40% dan 33,33%
Bijih 40% solid Bijih 33.33% solid

100,00%

90,00%

80,00%

70,00%

60,00%
% ekstraksi

50,00%

40,00%

30,00%

20,00%

10,00%

0,00%
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Waktu (Jam)

Gambar 4.4.. Hubungan waktu dengan %ekstraksi pada persen solid 33,33%

7
5. Pembahasan

8
9
6. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

1. Persen ekstraksi dari percobaan menggunakan metode bottle roll test untuk
bijih dengan kadar solid 33,33% dan 40% didapatkan hasil yang dapat dilihat
pada tabel 4.3 (40%solid) dan tabel 4.4 (33,33%solid).
2. Konsumsi NaCN dari percobaan menggunakan metode bottle roll test untuk
bijih dengan kadar solid 33,33% dan 40% didapatkan hasil yang dapat dilihat
pada tabel 4.1 (40%solid) dan tabel 4.2 (33,33%solid).

Saran

Dalam melakukan praktikum diharapkan praktikan teliti dalam melakukan


penimbangan serta pengukuran penambahan zat kimia agar hasilnya bisa lebih akurat
dan meminimalisir kesalahan pada hasil percobaan.

7. Daftar Pustaka

Yahya, F N., Ibrahim, W H W., Aziz, B A., Suli, L N M. (2020). Simulation of


Leaching Process of Gold by Cyanidation. Energy Security and Chemical
Engineering Congress, 736.

10
Mubarok, M.Z., Ichlas, Z. T., 2023, Handout Perkuliahan MG3214
Hidroelektrometalurgi BAB III: Teknik-Teknik Pelindian, Bandung: Insitut
Teknologi Bandung.

Mubarok, M.Z., Ichlas, Z. T., 2023, Handout Perkuliahan MG3214


Hidroelektrometalurgi BAB V: Proses Ekstraksi Bijih Emas, Bandung: Insitut
Teknologi Bandung, hal. 2-30.

8. Lampiran

Gambar 8.1 Penimbangan Bijih Emas dengan Timbangan

Gambar 8.2 Pengukuran pH

11
Gambar 8.3 Proses Bottle Roll

Gambar 8.4 Hasil Titrasi

12

Anda mungkin juga menyukai