NPM : 230210200079
Ilmu Kelautan B
Tujuan :
Prinsip dari uji ini adalah oksigen yang terdapat dalam sampel akan
mengoksidasi MnSO4 yang ditambahkan ke dalam larutan saat keadaan alkalis,
sehingga nantinya terbentuk endapan MnO2 . Penambahan asam sulfat dan kalium
iodida akan mengakibatkan terjadinya pembebasan iodin yang ekuivalen dengan
oksigen terlarut. Kemudian, iodin yang terbebas akan dianalisis dengan metode
titrasi iodometri dengan menggunakan larutan standard tiosulfat dan indikator kanji
(Mika Septiawan, Sri Mantini Rahayu Sedyawati dan Fransiska Widhi Mahatmanti,
2014).
No Nama Kegunaan
1. Botol winkler Sebagai wadah untuk mengambil sampel
2. Pipet ukur Untuk memasukkan reagen ke dalam botol
sampel
3. Tabung ukur Untuk mengukur volume larutan
4. Labu erlenmeyer Tempat mereasikan zat
5. Buret Alat untuk mengeluarkan larutan dengan volume
tertentu
6. Statif dan klem Untuk menegakkan buret
7. Air arboretum Sebagai sampel
8. MnSO4 Sebagai pereaksi
9. Reagen O2 Sebagai zat pengoksidator
10. H2SO4 Sebagai reagen
11. Natrium thiosulfat Larutan pentitrasi
3. Prosedur
Sampel AIr
Ditambahkan 1 mL MnSO4
Ditambahkan 1 mL reagen O2
Dari hasil yang sudah didapatkan, kemudian diolah untuk mencari nilai DO nya
dengan menggunakan rumusan:
𝑎 × 𝑁 × 8000
𝐷𝑂 =
𝑉−2
1. Stasiun 1
4.6 × 0,02 × 8000
𝐷𝑂 =
250 − 2
736
𝐷𝑂 = = 2,97
248
2. Stasiun 2
13 × 0,02 × 8000
𝐷𝑂 =
250 − 2
2.080
𝐷𝑂 = = 8,39
248
3. Stasiun 3
1840
𝐷𝑂 = = 7,42
248
4. Stasiun 4
3440
𝐷𝑂 = = 13,87
248
Berdasarkan hitungan yang dilaukan, didapatkan bahwa adar DO tertinggi
berada stasiun 4, yaitu 13.87. Sementara itu, nilai DO terkecil berada pada stasiun
1 yaitu 2,97. Urutan kadar DO berturut-turut dari nilai terbesar adalah stasiun 4;
stasiun 2; stasiun 3; stasiun 1.
Artinya, dilihat dari kadar DO-nya, perairan yang paling sehat diantara 4
stasiun lain adalah stasiun 4. Sebab, semakin besar nilai DO maka semakin bagus
juga kualitas perairan tersebut (Prahutama, 2013). Sementara itu, yang paling tidak
sehat adalah stasiun 1. Bahkan, nilai kadar DO nya pun dibawah baku mutu
kandungan DO menurut PP no. 82 tahun 2001, yaitu 6 mg/L.
Mika Septiawan, Sri Mantini Rahayu Sedyawati dan Fransiska Widhi Mahatmanti.
(2014). PENURUNAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU
MENGGUNAKAN TANAMAN CATTAIL DENGAN SISTEM
CONSTRUCTED WETLAND. Indonesian Journal of Chemical Science,
24.