Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 4

1. Alfina Rahmayanti / 05
2. Avista Hasna M / 10
3. Bernadetta Amora / 15
4. Diyah Pinasti / 22
5. Eka Setyaningsih / 24
6. Erika Marchelia S / 28
7. Friska Septiana T / 30
8. Innas Fauziah / 34
9. Lintang Dewi / 35
PENENTUAN KADAR BESI (II) DALAM SAMPEL AIR
SECARA SPEKTOFOTOMETRI UV-VIS
ALAT-ALAT

1. Gelas beaker 8. Bulp

2. Pipet volum 9. Kuvet

3. Pipet tetes 10. Labu ukur

4. Gelas ukur 11. Penjepit tabung

5. Serangkaian alat instrument 12. Pipet mikro


spektofotometer UV-Vis
13. Kertas saring
6. Botol semprot

7. Corong
Alat spektofotometer
Bagian dalam alat
Tombol pada alat

Kuvet sampel
BAHAN-BAHAN

1. Larutan induk besi(II) 50 ppm

2. Larutan Hydroxylamin 1%

3. Larutan natrium asetat 3%

4. Larutan phenantroline 0,1%

5. Samper air

6. Aquades
Tahapan prosedur

01 02 03
Persiapan larutan Penentuan kadar Analisis data
standar dan
persiapan sampel
TAHAPAN MELAKUKAN ANALISIS DENGAN SPEKTROFOTOMETRI
1. Apakah senyawa tersebut dapat dianalisis dengan spektrofotometri
2. Membuat larutan standar
3. Menentukan larutan panjang gelombang maksimum
4. Membuat kurva baku antara Absorbansi versus konsentrasi sehingga diperoleh persamaan
regresi linier.
5. Menentukan kadar sampel.
Attention please!

Karena prosedur kerja yang berlapis-lapis seperti wafer tango.


Harap teman-teman semua menyimak dengan baik.
1. Persiapan larutan standar dan
persiapan sampel
Prosedur pembuatan larutan standar besi (II)
1) Menyiapkan larutan besi(II) 50 ppm
2) Menghitung volume besi(II) 50 ppm yang harus diukur untuk membuat larutan konsentrasi 1
ppm ; 2 ppm ; 4 ppm ; 6 ppm dan 8 ppm dengan rumus pengenceran
3) Mengencerkan larutan menjadi konsentrasi 1 ppm ; 2 ppm ; 4 ppm ; 6 ppm dan 8 ppm dalam
25mL labu ukur kocok hingga homogen
4) Tandai masing-masing labu menurut ppm larutan rumus pengenceran C1.V1 = C2.V2

Pembuatan seri larutan standar besi (II)


5) Menyiapkan 20mL larutan standar besi (II) 1 ppm ; 2 ppm ; 4 ppm ; 6 ppm dan 8 ppm
6) Menambahkan 1mL Hydroxylamin 1% pada masing-masing larutan dalam labu ukur
7) Menambahkan 5mL natium asetat 3%
8) Menambahkan 2mL larutan phenantroline 0,5%
9) Tutup dan kocok hingga homgen (dari bening menjadi merah bata)

Membuat larutan blangko/pembanding


10)Memasukkan 1mL Hydroxylamin 5% ke dalam labu ukur 25mL
11)Menambahkan natrium asetat sebanyak 5mL
12)Menambahkan 2mL larutan phenantroline
13)Tambahkan akuades sampai tanda batas
Preparasi sampel
1) Menyiapkan 2mL larutan sampel masukkan kedalam labu ukur 25mL
2) Memasukkan 1mL Hydroxylamin 5% ke dalam labu ukur 25mL
3) Menambahkan natrium asetat sebanyak 5mL
4) Menambahkan 2mL larutan phenantroline
5) Tambahkan akuades sampai tanda batas
2. pengukuran kadar
Pengukuran Panjang gelombang maksimum larutan besi (II)
1) Isi kuvet dengan larutan blangko ¾ dari tinggi kuvet. Keringkan dan bersihkan bagian
kuvet dengan tisu
2) Masukkan kuvet berisi blangko kedalam spektofotometer pada kolom B
3) Memipet salah satu larutan (kali ini mengambil yang 4 ppm) kedalam kuvet ¾ tinggi
kuvet
4) Masukkan kedalam spektofotometer pada kolom 1 lalu tutup secara perlahan
5) Ukur Panjang gelombang maksimum dengan

Tekan tombol test  scanning  enter  test name=judul test measurement


mode=absorbance  start wavelength=400nm  stop wavelength=600nm sample
positioner=auto 6  scan speed=fast cell correction=off enter  run test collect
baseline tunggu hingga loading 100%  measure sample  muncul grafik edit graph
math peaks and palley  label peaks enter on esc muncul Panjang gelombang
maksimum catat=505nm
Setelah ketemu Panjang gelombang maksium selanjutnya mengukur absorbansi pada
masing-masing larutan standar dan penentuan kadar besi (III)

1. Masukkan masing-masing larutan standar kedalam kuvet


2. Letakkan kedalam spektofotometer dengan meletakkan larutan dengan ppm terkecil di
kolom nomor satu berurutan (larutan 1ppm pada kolom 1,dst)
3. Tutup alat dan lakukan penentuan ppm standar dengan:

Tekan tombol test  standart curve enter test name  wavelength=505nm


number of standart=5  sample positioner=auto 6 run standart masukkan data
ppm sampel sesuai measure standart enter

Jangan ubah dulu!

4. Buka tempat pengukuran kemudian ambil larutan standar pada kolom 1 ganti dengan
larutan sampel yang akan diuji
5. Tekan run test  enter tunggu hingga 100% didapatkan absorbansi sampel dan
kadar besi lakukan perhitungan agar tapat
Pengambilan Meletakkan pada kolom alat Hasil akhir
Data praktikum
Setelah dilakukan praktikum maka akan didapatkan data sebagai berikut
A. Panjang gelombang maksimum besi (II) = 505 nm
B. Absorbansi larutan standar besi (II)
No KONSENTRASI ABSORBANSI
1 1 ppm 0,226
2 2 ppm 0.297
3 4 ppm 0,505
4 6 ppm 0,841
5 8 ppm 1,140

C. Absorbansi larutan sampel air


Volume sampel ABSORBANSI KONSENTRASI
yang diambil
2mL 0,252 1,573
Data praktikum
  D. Kurva baku antara Absorbansi versus konsentrasi sehingga diperoleh persamaan regresi linier.

Kurva besi(ii)
1.2

f(x) = 0.13 x + 0.04


1 R² = 0.99

0.8 Volume sampel ABSORBANSI KONSENTRASI


0.6 yang diambil
0.4 2mL 0,252 1,573
0.2

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

nilai absorbansi sampel dimasukan dalam persamaan y


y = 0,1332x + 0,0425
0,252 = 0,1332x + 0,0425
x =(0,252-0,0425) : 0,1332
x = 1,578
Kadar besi dalam sampel 1,578 x fp = 1,578 x (25ml/2ml) = 19,7 ppm
Konsentrasi sampel = 2mL : 0,025L= 80ppm kadar = x 100% = 24,625%
Pembahasan
1) Praktikum ini dilakukan dengan tujuan mengetahui kadar besi yang terdapat dalam
larutan.Kadar besi(II) dalam sampel adalah 24,625 %

2) Pada saat penambahan phenantroline terjadi perubahan warna menjadi merah bata
karena terbentuknya kompleks berwarna dengan tujuan agar larutan besi dapat
dianalisis dengan metode spektofotometri uv-vis. Dalam keadaan dasar larutan besi
tidak berwarna.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai