ANALISA BESI
Disusun Oleh
2022
PERCOBAAN III
ANALISA BESI
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dilakukannya percobaan dalam praktikum Analisa Besi adalah sebagai
berikut.
1.1 Menentukan kadar Fe dengan metode Spektrofotometri
1.2 Memahami prinsip Lambert-Beer dalam penentuan kadar Fe
1.3 Mengetahui konsentrasi Fe dalam sample air
2. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan dalam praktikum Analisa Besi adalah dengan melakukan
penentuan kadar Fe secara spektrofotometri berdasarkan Hukum LambertBeer.
Hukum Lambert-Beer menyatakan hubungan linieritas antara absorban dengan
konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan transmitan.
3. Dasar Teori
Air tanah merupakan air yang menempati pori-pori batuan di bawah
permukaan tanah pada zona jenuh air. Air tanah saat ini mempunyai peranan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia (Bregasnia, 2020).
Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap
tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Besi di dalam air
bersifat terlarut sebagai Fe2+ (fero) atau Fe3+ (feri), tersuspensi sebagai butir
koloidal (diameter < 1μm atau lebih besar, seperti Fe2O3, FeO, FeOOH, Fe(OH)3 dan
lain sebagainya, dan tergabung dengan zat organik atau zat padat yang an organik
(seperti tanah liat). Metode analisis besi yang sering digunakan adalah dengan
spektrofotometri sinar tampak, karena kemampuannya dapat mengukur konsentrasi
besi yang rendah. Analisis kuantitatif besi dengan spektrofotometri dikenal dua
metode, yaitu metode orto-fenantrolin dan metode tiosinat. Besi bervalensi dua
maupun besi bervalensi tiga dapat membentuk kompleks berwarna dengan suatu
reagen pembentuk kompleks dimana intensitas warna yang terbentuk dapat diukur
dengan spektrofotometri sinar tampak. Karena orto fenantrolin merupakan ligan
organik yang dapat membentuk kompleks berwarna dengan besi(II) secara selektif
(Kartasasmita, et al. 2009).
Analisis spektrofotometri mengacu pada hokum Lambert Beer dengan
membuat serangkaian kurva baku absorbansi dan konsentrasi. Hukum Lambert-Beer
menyatakan bahwa hubungan linear antara absorbansi dengan konsentrasi larutan
sampel. Konsentrasi dari sampel di dalam larutan bisa ditentukan dengan mengukur
absorban pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan hukum Lambert-
Beer (Swinehart, 1962).
Saat senyawa kimia menyerap ultraviolet (UV) atau visible (Vis), maka akan
terjadi proses absorbansi. Saat radiasi elektromagnetik dari sumber radiasi (PO)
dilewatkan ke sampel maka radiasi tersebut akan melewati sampel tersebut dan keluar
sebagai PT. Rasio dari sumber radiasi (PO) dan radiasi keluar (PT) disebut dengan
transmitansi. Jika transmitansi itu dikalikan dengan 100, maka akan memberikan
persen transmitansi (%T), dimana diartikan sebagai 100% (tidak ada absorbansi) dan
0% (absorbansi sempurna). Hukum Lambert-Beer menjadi dasar aspek kuantitatif
spektrofotometri dimana konsentrasi dapat dihitung berdasarkan rumus di atas.
Absorbtivitas (a) merupakan konstanta yang tergantung pada konsentrasi, tebal kuvet
dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. (Day and Underwood, 1986)
Fe(NH4)2(S04)2.6H2O
HCl
- Ditambahkan pada masing masing tabung reaksi (D1 – D5)
sebanyak 8 tetes menggunakan pipet tetes
Hidrosilamin
fenantrolin
Na Asetat
spektrofotometer
hasil
fenantrolin
Na Asetat
Spektrofotometer
hasil
6. Tabel Pengamatan
6.1 larutan standar
No Nama kegiatan Hasil pengamatan Gambar
.
1. Meyiapkan alat dan Menyiapkan alat dan bahan yang
bahan
diperlukan.
Alat: labu ukur, tabung reaksi,
pipet tetes, bunsen,
spektrofotometer, neraca analitik
Bahan: Fenantrolin, Natrium
asetat, Hidrosilamin klorida, Ferri
(II) klorida FeCl3, Ferro amonium
sulfat Fe(NH4)2(S04)2.6H20,
HCl, akuades
7. Pembahasan
Praktikum Analisa Besi dilakukan pada hari Kamis, 08 Desember 2022 pukul
11.00 WIB – 16.00 WIB. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium SAINTEK
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, tepatnya di Laboratorium
Pengolahan Air dan Limbah lantai 3. Praktikum ini dilakukan dengan menggunakan
standar K3 laboratorium dan tidak lupa menerapkan protokol kesehatan yang telah
dihimbaukan oleh pemerintah kepada seluruh masyarakat. Tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah menentukan kadar Fe dengan metode Spektrofotometri,
memahami prinsip Lambert-Beer dalam penentuan kadar Fe, dan mengetahui
konsentrasi Fe dalam sample air.
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
8. Kesimpulan
Melalui percobaan dalam praktikum Analisa Besi, didapatkan kesimpulan sebagai
berikut.
8.1 Kadar Fe dengan metode Spektrofotometri didapatkan 0,011 dan 0,017.
8.2 Prinsip penentuan kadar Fe menggunakan hukum Lambert-Beer yang menyatakan
hubungan linieritas antara absorban dengan konsentrasi larutan analit dan
berbanding terbalik dengan transmitan.
8.3 Konsentrasi Fe dalam sample air sebesar -0,032 mg/L dan -0,0619 mg/L.
9. Daftar Pustaka
Bregasnia, W., Suwarsito, S., & Sarjanti, E. (2020). Kajian Pola Aliran Air Tanah di
Area Kampus Utama Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Sainteks, 17(1), 19-25.
Istini, (2020). Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. INDONESIAN JOURNAL
OF LABORATORY. Vol 2 (3) 2020, 41- 46
Kartasasmita, E., Tuslinah, L., Fawaz, M. 2009. ‘Penentuan Kadar Besi(II) dalam
Sediaan Tablet Besi(II) Sulfat Menggunakan Metode OrtoFenantrolin’.
Jurnal Kesehatan Vol (1) No.1. Hal:69-78. Jurusan Farmasi Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Bakti Tunas Husada. Tasikmalaya.
Morti, T., Destiarti, L., & Idiawati, N. (2018). Penentuan Kadar Besi (Fe) Pada Air
Gambut Menggunakan Spektrofotometer Ultra Violet-Visible Dengan
Perbandingan Pengompleks Fenantrolin Dan Alizarin Red S. Jurnal Kimia
Khatulistiwa, 7(3).
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/Per/VII/2010
Swinehart, D. F., (1962). The Beer-Lambert Law. J. Chem. Educ. 1962, 39, 7, 333
Underwood,A.L & R.A Day,Jr. (1986). Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga