KIMIA LINGKUNGAN
ANGGOTA KELOMPOK 1
1. Eva Nur’aeni Mahsya (09010522010)
2. Muhammad Fikri Al Maghribi (09020521046)
3. Devy Aprililiani (09020522024)
4. Faradhila Nurfauziyah (09020522028)
5. Keysha Pramadiasti Irsyadilla (09020522030)
6. Lanang Pramudya Saktiaji (09020522032)
7. Muhammad Alfan Ardiansa Hidayatullah (09020522036)
8. Sutan Gagah Mochammad Baihaqi (09020522036)
9. Erva Tri Ananta (09040522056)
Dosen Pembimbing : Ida Munfarida, M.Si, MT
SURABAYA
2023
LAPORAN IV
PEMBUATAN LARUTAN STANDAR
1. Tujuan
1.1 Mahasiswa dapat secara teknis memilih bahan atau material yang dapat digunakan
sebagai larutan standar primer
1.2 Mahasiswa mampu menentukan konsentrasi larutan standar sekunder
2. Prinsip Percobaan
Pada percobaan ini dibuat larutan standar primer dan sekunder melalui titrasi.
3. Dasar Teori
Larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui secara pasti.
Berdasarkan kemurniannya larutan standar primer dan larutan standar sekunder. Larutan
standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan
melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Larutan standar sekunder adalah
larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu
dengan kemurnian relatif rendah sehingga kondan cepat, konsentrasi diketahui dari hasil
standarisasi (Rosmidah, 2018).
Titrasi adalah suatu cara untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa
dengan menggunakan larutan standar. Larutan standar merupakan larutan yang telah
diketahui konsentrasinya. Larutan standar dapat berupa asam atau basa yang diperlukan
untuk menetapkan konsentrasi suatu larutan. Larutan standar asam diperlukan untuk
menetapkan konsentrasi larutan basa dan larutan basa diperlukan untuk menetapkan
konsentrasi larutan asam. Cuka merupakan asam lemah, oleh karena itu diperlukan
larutan standar basa kuat seperti NaOH dll untuk mengetahui kebenaran kadarnya
(Febriani, 2021).
Reaksi penetralan merupakan reaksi yang terjadi antara senyawa kimia asam dan
senyawa kimia basa. Reaksi ini membentuk unsur senyawa bersifat netral yaitu air (H 2O)
yang berasal dari pelepasan ion H+ pada zat asam dengan basa yang melepaskan ion OH -
pada zat basa. Reaksi ini juga biasa disebut reaksi penggaraman, karena pada saat reaksi
terjadi dapat menghasilkan air dan garam. Asam dan basa yang digunakan berupa asam
kuat ataupun asam lemah, begitu pula dengan basa yang digunakan bisa berupa basa kuat
ataupun basa lemah (Muzhaffar, 2021).
Kalium dikromat sebagai oksidator pada sampel (dengan volume tertentu) yang
ditambahkan perak sulfat sebagai katalisator kemudian dipanaskan beberapa waktu
tertentu. Kelebihan kalium dikromat dititrasi sehingga bisa diketahui banyaknya kalium
dikromat yang dipakai untuk mengoksidasi bahan organik dalam sampel sehingga nilai
COD dapat dihitung. (Nuraini, dkk, 2019)
Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan
banyak dibutuhkan industri kimia. Kegunaan utama (60% dari total produksi di seluruh
dunia) asam sulfat adalah dalam produksi asam fosfat, yang digunakan untuk membuat
pupuk fosfat, penyulingan minyak bumi, manufaktur bahan peledak, farmasi, deterjen,
plastik, kertas dan pulp. Mengingat pentingnya asam sulfat, maka kebutuhan negara
terhadap asam sulfat dapat dijadikan salah satu tolak ukur kemajuan industri negara
tersebut. (Hakim, dkk. 2018)
5. Skema Kerja
Larutan Standar Primer
- Disiapkan alat dan bahan yang diperlukan (neraca analitik, kaca arloji,
spatula, batang pengaduk, gelas beaker 50 ml, labu ukur 100 ml,
aquades, kalium kromat)
- Dinyalakan timbangan analitik dan dimasukkan kaca arloji ke dalam
timbangan analitik yang sudah di nol kan
- Ditimbang kalium kromat (K2Cr2O7) sebanyak 0,4902 g
- Dituang 10 ml aquades ke dalam gelas beaker 50 ml
- Dimasukkan kalium kromat 0,4902 g ke dalam gelas beaker 50 ml
- Diaduk larutan kalium kromat hingga homogen
- Dimasukkan larutan kalium kromat ke dalam labu ukur 100 ml
- Ditambahkan aquades hingga garis batas
Larutan Sekunder
- Disiapkan alat dan bahan (neraca analitik, kaca arloji, spatula, batang
pengaduk, pipet ukur, gelas beaker 50 ml, erlenmeyer 500 ml, FAS,
H2SO4, aquades)
- Dinyalakan timbangan analitik dan dimasukkan kaca arloji ke dalam
timbangan analitik yang sudah di nol kan
- Ditimbang FAS sebanyak 3,92 g
- Dituang 10 ml aquades ke dalam gelas beaker 50 ml
- Dimasukkan FAS sebanyak 3,92 g ke dalam gelas beaker 50 ml
- Diaduk larutan FAS sebanyak hingga homogen
- Dimasukkan larutan FAS ke dalam labu erlenmeyer 500 ml
- Ditambahkan aquades hingga 75 ml
- Ditambahkan H2SO4 sebanyak 2 ml dengan dilewatkan di dinding leher
jangan diteteskan
- Dibilas dinding leher dan ditambahkan akuades hingga tanda batas 100
ml
Tritasi
- Dimasukkan larutan FAS ke dalam buret dan dicatat volume awal yaitu
15 ml
- Diambil 25 ml larutan primer dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer
500 ml
- Ditambahkan indicator feroin sebanyak 0,1 ml
- Dititrasi dengan larutan FAS hingga terjadi perubahan warna menjadi
coklat pekat
- Dicatat volume akhir yang terdapat pada buret yaitu 4,5 ml
- Dihitung konsentrasi FAS sebenarnya dengan rumus
N FAS = (ml K2Cr2O7 x N K2Cr2O7) / ml FAS
= (25 x 95,191938) / 9,5 = 250,5
Hasil
6. Tabel Pengamatan
NO PERLAKUAN KETERANGAN GAMBAR
1. Menyiapkan Alat Menyiapkan alat dan bahan yang
dan Bahan digunakan pada percobaan, yaitu
buret, neraca analitik, labu ukur
100 ml, erlenmeyer 500 ml, pipet
ukur, pipet tetes, kaca arloji,
gelas beaker 50 ml, batang
pengaduk, spatula, kalium
kromat (K2Cr2O7) 3 gr, FAS 20
gr, H2SO4 10 mL, Indicator
ferroin 1 ml, aquades 500 ml.
2. Membuat Larutan Menimbang kalium kromat
Standar Primer (K2Cr2O7) seberat 0,4902 gram
menggunakan neraca analitik
dengan kaca arloji dan dilarutkan
dengan 10 ml aquades di gelas
beaker hingga homogen.
Kemudian dipindahkan larutan
kalium kromat ke dalam labu
ukur 100 ml dan ditambahkan
aquades hingga pada garis batas.
8. Kesimpulan
8.1 Dapat secara teknis memilih bahan yang dapat digunakan sebagai larutan standar
primer yaitu kalium kromat.
8.2 Dapat menentukan konsentrasi larutan standar sekunder yaitu larutan FAS dengan
menggunakan rumus N FAS = (ml K2Cr2O7 x N K2Cr2O7) / ml FAS dan didapatkan
hasil dari perhitungan konsentrasi FAS adalah 250,5
8.3 Berdasarkan kemurniannya larutan terbagi menjadi standar primer dan larutan standar
sekunder. Larutan standar primer adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan
menimbang dan melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian tinggi. Larutan
standar sekunder adalah larutan standar yang dipersiapkan dengan menimbang dan
melarutkan suatu zat tertentu dengan kemurnian relatif rendah sehingga kondan cepat,
konsentrasi diketahui dari hasil standarisasi
9. Daftar Pustaka
Agustriyanto, R., Sapei, L., Setiawan, R., & Rosaline, G. (2017, February). Pengaruh
Rasio
Asam Sulfat Terhadap Asam Nitrat Pada Sintesis Nitrobenzena Dalam CSTR.
In Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ITN
Malang, 4 Pebruari 201 (p. D14). Fakultas Teknologi Industri ITN Malang.
Febriana, Z., & Kasmui, K. (2021). DESAIN MEDI PEMBELAJARAN CHEMISTRY
IS FUN BERBASIS ANDROID PADA MATERI TITRASI ASAM BASA.
Chemistry in Education, 10(2), 17-23.
Hakim, M. L., Aini, F. I. N., Hendrianie, N., & Juliastuti, S. R. (2018). Pra-Desain Pabrik
Asam Sulfat dari Belerang dengan Proses Doubel Kontak Doubel
Absorber. Jurnal Teknik ITS, 7(1), F138-F140.
Lagalung, I., Tanijaya, J., & Tonapa, S. R. (2021). Karakteristik Beton Normal Substitusi
Agregat Halus Bottom Ash Pada Perendaman Asam Sulfat. Paulus Civil E
ngineering Journal, 3(1), 47-54.
Muzhaffar, I., Suwandi, S., & Nurwulan, F. (2021). Pengolahan Oli Bekas Menjadi
Bahan Bakar Diesel Dengan Metode Pemurnian Menggunakan Asam Klorida
Dan Natrium Hidroksida. eProceedings of Engineering, 8(2).
Nuraini, E., Fauziah, T., & Lestari, F. (2019). Penentuan nilai bod dan cod limbah cair
inlet
Winanda, S. (2020). Pra Rancangan Pabrik Kalium Dikromat Kapasitas Produksi 10.000
Ton/Tahun (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Indonesia).
Simanjuntak, Rosmidah. (2018). Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas Pada Sabun
Mandi Cair Merk “LX” Dengan Metode Titrasi Asidimetri. Jurnal Ilmiah Kohesi,
vol. 2 No.4 Oktober 2018.