Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PERTEMUAN 9 KARBOHIDRAT

31 – FRISKA SEPTIANA TRIPUKA – 12 KAA


1. Pengertian dari Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa organik yang


mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen,
dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen
dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam
tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa
asam amino dan sebagian dari gliserol lemak.
Karbohidrat adalah polihidroksialdehid atau
polihidroksiketon dan meliputi kondensat polimer
polimernya yang terbentuk.

Nama Karbohidrat digunakan pada senyawa-senyawa tersebut, mengingat rumus empirisnya


yang berupa CnH2nOn yaitu karbon yang mengalami hidratasi. Namun sebenarnya nama ini
kurang tepat karena hidrat yang melekat pada gugus karbon bukanlah sebagai hidrat yang
sebenarnya, misalnya tak dapat dikristalkan atau dipisahkan tersendiri yang terlepas dari
gugusnya.
Di alam karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari
dan hijau daun (klorofil). Hasil fotosintesis ini kemudian mengalami polomerisasi menjadi pati
dan senyawa-senyawa bermolekul besar lain yang menjadi cadangan makanan pada tanaman.

2. Klasifikasi Karbohidrat dilengkapi masing masing dengan contoh yang ditunjukan juga
strukturnya

A. Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Satu unit monosakarida
mempunyai sebuah gugus aldehid (aldosa) atau keton (ketosa). Monosakarida sedikit dijumpai
di alam karena tidak digunakan sebagai cadangan makanan seperti halnya polisakarida. Bahan
monosakarida dalam perdagangan umum dibuat dari hidrolisis polisakarida. Monosakarida untuk
makanan dan obat-obatan seperti glukosa dan fruktosa sering dibuat dari jagung, ketela dan lain-
lain.
Monosakarida terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Macam-macam monosakarida : triosa
(C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
• Triosa : gliserosol, gliseraldehid, dihidroksi aseton
• Tetrosa : threosa, eritrosa, selulosa
• Pentosa : lyxosa, xilosa, arabinosa, ribosa, ribulosa
• Hexosa : galaktosa, glukosa, mannosa, fruktosa
• Heptosa : sedoheptulosa

Struktur Monosakarida Struktur contoh Monoksida


B. Disakarida
Disakarida terbentuk dari hasil reaksi penggabungan dua satuan monosakarida dengan
mengeluarkan (eliminasi) sebuah molekul air. Disakarida yang kita kenal adalah sukrosa, laktosa
dan maltosa.Senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul
monosakarida.
• Sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
• Maltose : 2 glukosa (C 1-4)
• Trehalosa : 2 glukosa (C1-1)
• Laktosa : glukosa + galaktosa (C1-4)
Disakarida yang banyak terdapat di alam seperti maltosa yang terbentuk dari 2 molekul
glukosa melalui ikatan glikosida. Pada maltosa, jembatan oksigen terbentuk antara atom karbon
nomor 1 dari Dglukosa dan atom karbon nomor 4 dari D-glukosa lain. Ikatan yang terbentuk
dinamakan ikatan α (1 → 4) glikosida, secara lengkap dinyatakan dengan
α –D-glukopiranosil (1 → 4) β-D-glukopiranosa. Dalam bentuk sederhana Glc(α1 →4β-Glc.

C. Oligosakarida
Bentuk umum oligosakarida adalah disakarida yang terjadi dari proses kondensasi dua
molekul monosakarida. Contoh paling umum disakarida adalah sukrosa. Oligosakarida yang
mengandung tiga, empat atau lebih monosakarida jarang ditemui di alam. Mono dan disakarida
memiliki rasa manis. Oleh karena itu dinamakan ‘sugar’ atau gula.
Glukosa (gula anggur) dan fruktosa (gula buah) merupakan contoh monosakarida yang
banyak dijumpai di alam. Sukrosa (gula, tebu, gula bit) dan laktosa (gula susu) merupakan
disakarida yang juga berasa manis. Rasa manis mono dan disakarida disebabkan oleh gugus
hidroksil.
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak
gabungan dari 3 – 8 monosakarida misalnya maltotriosa dan dektrin. Oligosakarida yaitu gula
senyawa yang menghasilkan 2 sampai dengan 10 molekul monosakarida yang sama atau berbeda
pada suatu hidrolisis.
Oligosakarida menghasilkan 2
molekul monosakarida pada hidrolisis yang
dikenal sebagai disakarida, dan yang
menghasilkan 3 atau 4 monosakarida masing-
masing yang dikenal dengan trisakarida dan
tetrasakarida dan sebagainya. Rumus umum
disakarida yaitu Cn(H2O) n–1 dan trisakarida
ialah Cn(H2O) n-2 dan seterusnya.
D. Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak
jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.
Polisakarida merupakan kelompok karbohidrat paling banyak terdapat di alam.
Polisakarida merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari ratusan hingga ribuan unit
monosakarida. Sebagian polisakarida membentuk struktur tanaman yang tak larut misalnya
selulosa dan hemiselulosa. Sebagian lagi membentuk senyawa cadangan berbentuk pati dalam
tanaman atau glikogen pada sel-sel hewan. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen, agarosa,
dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks dapat juga memiliki atom tambahan misalnya
nitrogen, seperti pektin, kitin, dan lignin.

3. Manfaat dari Karbohidrat


A. Sumber Energi utama tubuh
Karbohidrat ialah untuk sumber energi utama tubuh dan mempunyai Fungsi yang utama
yang mempunyai peran sebagai pasokan energi tubuh, setiap gram Karbohidrat mengandung 4
kalori.
B. Cadangan Energi dalam otot dan hati
Fungsi nya yiatu untuk keberadaan karbohidrat didalam tubuh manusia, sebagian terdapat
dalam darah sebagai glukosa untuk sebuah energi tubuh, karbohidrat terdapat pada Hati dan
jaringan otot yang diubah menjadi sebuah Glikogen, dan sebagian kabohidrat Diubah menjadi
lemak dan disimpan didalam sebuah jaringan otot yang berfungsi sebagai cadangan energi tubuh.
C. Memperlancar pencernaan
Karbohidrat juga berfungsi untuk memperlancar peristaltik usus dan untuk memudahkan
pembuangan feses, dan karbohidrat yang tidak bisa dicerna seperti serat bisa membuat rasa
kenyang.
D. Sebagai pemanis alami
Karbohidrat berfungsi sebagai pemberi rasa manis alami pada suatu makanan khususnya
Disakarida dan jenis karbohidrat Monosakarida.

4. Jenis uji identifikasi/kualitatif adanya karbohidrat


Pengujian ini dapat dilakukan dengan dua (2) macam cara, yaitu; pertama menggunakan reaksi
pembentukan warna dan yang kedua menggunakan prinsip kromatografi (TLC/Thin Layer
Cromatograpgy, GC/Gas Cromatography, HPLC/High Performance Liquid Cromatography).
Dikarenakan efisiensi pengujian, pada umumnya untuk pengujian secara kualitatif hanya
digunakan prinsip yang pertama yaitu adanya pembentukan warna sebagai dasar penentuan kandungan
karbohidrat dalam suatu bahan. Sedikitnya ada tujuh (7) macam reaksi pembentukan warna, yaitu :
A. Reaksi Molisch
KH (pentose) + H2SO4 pekat à furfural à + a naftol à warna ungu
KH (heksosa) + H2SO4 pekat à HM-furfural à + a naftol à warna ungu
Kedua macam reaksi diatas berlaku umum, baik untuk aldosa (-CHO) maupun karbohidrat
kelompok ketosa (C=O).
B. Reaksi Benedict
KH + camp CuSO4, Na-Sitrat, Na2CO3 à Cu2O endapan merah bata
C. Reaksi Barfoed
KH + camp CuSO4 dan CH3COOH à Cu2O endapan merah bata
D. Reaksi Fehling
KH + camp CuSO4, K-Na-tatrat, NaOH à Cu2O endapan merah bata
Ketiga reaksi diatas memiliki prinsip yang hampir sama, yaitu menggunakan gugus aldehid pada
gula untuk mereduksi senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (enpadan berwarna merah bata) setelah
dipanaskan pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan ditambahkan
agen pengikat (chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.
E. Reaksi Iodium
KH (poilisakarida) + Iod (I2) à warna spesifik (biru kehitaman)
F. Reaksi Seliwanoff
KH (ketosa) + H2SO4 à furfural à + resorsinol à warna merah.
KH (aldosa) + H2SO4 à furfural à + resorsinol à negatif
G. Reaksi Osazon
Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldosa maupun ketosa, yaitu dengan menambahkan
larutan fenilhidrazin, lalu dipanaskan hingga terbentuk kristal berwarna kuning yang dinamakan
hidrazon (osazon).

Anda mungkin juga menyukai