Linieritas
Linieritas adalah parameter yang menunjukkan kemampuan prosedur analisis untuk
mendapatkan hasil pengujian yang berbanding lurus terhadap konsentrasi analit di
dalam sampel. Linieritas menunjukkan seberapa baik kurva kalibrasi yang
menghubungkan antara respon (y) dengan konsentrasi (x). Parameter ini dapat
ditentukan dengan melakukan pengukuran tunggal pada konsentrasi yang berbeda lalu
ditentukan koefisien korelasi serta nilai kemiringan (slope) dan intersep (Dwiangga,
2010). Berdasarkan pengukuran absorbansi larutan deret standar pada Tabel 1 yang
telah dilakukan, didapatkan kurva kalibrasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1
berikut.
Tabel 1. Pembuatan Kurva Kalibrasi
C Larutan Standar
Absorbansi
(ppm)
0 0.0000
0.2 0.0130
0.8 0.0526
1.6 0.1059
2.4 0.1590
Kurva Kalibrasi
0.1800
0.1600
f(x) = 0.07 x − 0
0.1400 R² = 1
0.1200
Absorbansi
0.1000
0.0800
0.0600
0.0400
0.0200
0.0000
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
C Larutan Standar (ppm)
Persamaan regresi linier yang diperoleh dari kurva kalibrasi pada Gambar 1 yaitu
y = 0.0663x – 0.0002 dengan koefisien kolerasi (r) sebesar 1. Koefisien kolerasi ini
memberikan hasil yang linear karena memenuhi kriteria penerimaan yaitu ≥ 0.98
(Alwi, 2017).
2. Konsentrasi Krom Total
Berdasarkan data absorbansi yang terdapat pada Tabel 2 dapat digunakan untuk
menentukan konsentrasi krom toltal yang terdapat pada sampel (x). Untuk
menentukan konsentrasi krom total yang terdapat pada sampel, dinggunakan
persamaan pada kurva kalibrasi y = 0.0663x – 0.0002 sehingga mendapatkan hasil
konsentrasi krom total yang dapat yang terdapat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Absorbansi dan Konsentrasi Krom Total
Sampel Absorbansi C (mg/L)
Sampel 1 0.176 2.6576
Sampel 2 0.181 2.7330
Spike 0.191 2.8839
Parameter akurasi pada pengujian ini dihitung sebagai %Recovery, dimana syaratnya
yaitu 85%-115%. Nilai %Recovery yang didapatkan pada pengujian ini sebagaimana
yang ditunjukkan pada Tabel 5 yaitu sebesar 96.15%. Hal ini menunjukkan bahwa
pengujian ini valid dilihat dari parameter akurasi.
6. Estimasi Ketidakpastian
Ketidakpastian merupakan parameter validasi yang menetapkan suatu rentang nilai
dimana diperkirakan nilai benar yang diukur berada di dalam rentang nilai tersebut.
Rentang nilai tersebut dikenal sebagai estimasi ketidakpastian. Ketidakpastian
mengombinasikan semua kesalahan yang diketahui menjadi suatu rentang tunggal.
Ketidakpastian bisa bersumber dari kalibrasi peralatan, kesalahan acak, kesalahan
sistematik, personil, sampling, dan preparasi sampel. Ada dua golongan komponen
ketidakpastian, yaitu tipe A dari data primer yang berdasarkan percobaan atau
eksperimen dan dihitung dari rangkaian pengamatan berulang; dan tipe B dari data
sekunder yang berdasarkan informasi terpercaya, seperti dari jurnal, buku, internet,
pabrik, dan sebagainya (S. dan Supriyanto, 2010). Apabila pengujian tersebut
memanfaatkan kurva kalibrasi, maka kurva kalibrasi dapat menjadi penyumbang
ketidakpastian tersendiri, sebagaimana pengujian ini.
Tabel 6. Penentuan Estimasi Ketidakpastian