SOSIFA 68
1. Dibuat 7 buah larutan standar (2,5; 5,0; 7,5; 10,0;
12,5; 15,0;17,5 ppm).
2. Dilakukan pengukuran absorbansi untuk setiap
konsentrasi standar pada kondisi optimum.
3. Dibuat persamaan garisnya dengan metode regresi
liniear y = a + bx (a = intersep, b = kemiringan garis
(slope)).
4. Linieritas kurva kalibrasi dilihat dari nilai koefisien
korelasi (r).
5. Pekerjaan dilakukan sebanyak 3x ulangan.
SOSIFA 68
0.9000
0.8000 f(x) = 0.07 x + 0.04
0.7000 R² = 1
Absorbansi 0.6000
0.5000
0.4000
0.3000
0.2000
0.1000
0.0000
2 4 6 8 10 12 14
Konsentrasi (ppm)
SOSIFA 68
SOSIFA 68
Persamaan
Kurva Kalibrasi R
Garis
SOSIFA 68
LOD dan LOQ
LOD adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat
dideteksi yang masih memberikan respon signifikan
dibandingkan dengan blangko.
Noise besarnya dapat diukur secara manual pada printout kromatogram atau dengan
autointegrator dari instrument.
Sebuah sinyal-to-noise ratio (S/N) dari tiga umumnya diterima untuk memperkirakan LOD dan
rasio signal-to- noise dari sepuluh digunakan untuk LOQ.
2. Penentuan blanko
Penentuan blanko diterapkan ketika analisis blanko memberikan
hasil standar deviasi tidak nol.
• LOD = x + 3Sb
• LOQ = x + 10 Sb
Dimana x adalah konsentrasi rata-rata blanko dan
Sb adalah standar deviasi dari blanko
3. Kurva kalibrasi
Untuk kurva kalibrasi linear, diasumsikan bahwa respon
instrumen y berhubungan linier dengan konsentrasi x standar
untuk rentang yang terbatas konsentrasi.
Hal ini dapat dinyatakan dalam model seperti :
y = bx + a.
LOD dan LOQ dapat dinyatakan sebagai:
LOD = 3 S(y/x)/b
LOQ = 10 S(y/x)/b
S(y/x) adalah standar deviasi individual regresi
dan b slope
Hasil Uji LOD dan LOQ metode
blangko Absorban
1 0.0157
2 0.0159
3 0.0159
4 0.0159
5 0.0157
6 0.0159
7 0.0159
rata2 0.015842857
SD 9.759E-05
LOD 0.016135627
LoQ 0.016818757
Hasil Uji LOD dan LOQ metode