a. Latar Belakang
b. Teori ketelitian dan ketepatan
c. Penggunaan ketelitian dan ketepatan
dalam validasi metode analisis
1
LATAR BELAKANG
3
Secara umum,
Parameter kualitas instrumentasi
terdiri dari:
1. Ketelitian (Presisi)
2. Ketepatan (Akurasi)
4
AKURASI (KETEPATAN)
AKURASI dari suatu sistem pengukuran
adalah tingkat kedekatan pengukuran
kuantitas terhadap nilai yang sebenarnya.
PRESISI (KETELITIAN)
Presisi = reproduktifitas = reproducibility =
repeatability adalah sejauh mana
pengulangan pengukuran dalam kondisi
yang tidak berubah mendapatkan hasil yang
sama.
5
TEORI KETELITIAN dan KETEPATAN
KETEPATAN
Menunjukkan kedekatan nilai pengukuran dengan
nilai sebenarnya (nilai yang diterima)
7
KETELITIAN (PRESISI)
Ketelitian adalah kedekatan antara
masing-masing nilai dari suatu deret
pengukuran (pengukuran yang
diulang beberapa kali).
8
Ilustrasi Akurasi dan Presisi
= Nilai sebenarnya
9
High accuracy but Low precision/ ketepatan tinggi, tapi
ketelitian rendah
11
KESALAHAN PENGUKURAN
adalah ketidaksesuaian antara nilai
hasil pengukuran dengan nilai
sebenarnya
KETEPATAN ( AKURASI )
Ketepatan adalah kesesuaian/kedekatan antara
hasil pengukuran (rata-rata) dengan nilai yang
sebenarnya/seharusnya/diterima.
Semakin dekat harga hasil pengukuran (rata-rata)
dengan harga sebenarnya, (semakin kecil
kesalahan), semakin akurat (tepat) metod/proses
pengukuran yang digunakan, dan sebaliknya.
Jadi : Ketepatan (akurasi) berbanding terbalik
dengan kesalahan
12
KESALAHAN ABSOLUT DAN
KESALAHAN RELATIF
Kesalahan absolut (E) adalah Perbedaan (selisih)
antara hasil analisis (x) dengan harga yang
sebenarnya
Kesalahan relatif (E rel) : Selisih antara hasil
analisis (x) dengan harga sebenarnya (µ)
dibandingkan dengan harga sebenarnya
Maka :
Kesalahan absolutnya = (5 - 3)% = 2 %
Kesalahan relatif = (5 – 3 )/5 = 4 %
13
KESALAHAN
(pada ketelitian)
a. KESALAHAN ABSOLUT:
adalah selisih antara harga percobaan dengan harga
sebenarnya
Mis. Harga hasil pengukuran 20,44, harga sebenarnya
20,34, Jadi kesalahan absolut 20,44 – 20,34 = 0,10
b. KESALAHAN RELATIF:
adalah selisih harga percobaan dengan harga
sebenarnya dibandingkan harga sebenarnya dan
dikalikan 100%
(20,44-20,34)
atau X 100 % = 0,50 %
(20,34)
14
KESALAHAN dinyatakan dalam nilai standar deviasi,
baik standar deviasi absolut maupun relatif
s
CV _ 100%
x
SE s / n
15
KESALAHAN (pada ketepatan)
Ea x
= nilai sebenarnya
X = nilai rerata pengukuran
b) Kesalahan (persen/%)
x
% Error 100
16
3. KEPEKAAN/ SENSITIVITY
Kemampuan untuk membedakan pengaruh
penambahan konsentrasi terhadap respon
instrumen.
a) Kepekaan kalibrasi (Calibration sensitivity/m)
S mc S bl
S = signal or instrument response
Sbl = signal from blank sample
c = sample concentration
m = calibration sensitivity
(slope of calibration curve)
m
sS
g = analytical sensitivity
m = calibration sensitivity
17
sS = std. dev. in signal measurement
S) 100
m2
Signal (
80
60
Sm2
40 m1
Sm1
20
Sbl 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
C Concentration (c )
18
4. BATAS UKUR (DETECTION LIMIT)
19
b) Konsentrasi minimum yg terdeteksi
(Minimum Detectable Concentration/cm)
S m S avg , bl
cm
m
cm = minimum detectable concentration
m = slope of the calibration curve
ksbl
cm
m
20
5. DYNAMIC RANGE
LOL
Instrument Response
LOQ
cm
Dynamic Range
Concentration
21
b. Penggunaan ketelitian dan
ketepatan dalam validasi metode
Standar deviasi = 2
Kesalahan= (2/249) x 100 % = 0,8032%
KETELITIAN = 100% – 0,8032 % = 99,20 %
22
SOAL LATIHAN
23
Ada 2 hasil pengukuran sampel A dan B
Sampel A Sampel B
0,102 0,101
0,101 0,102
0,100 0,103
0,099 0,100
0,103 0,102
Mana yang lebih teliti dan yang lebih tepat, bila nilai
sebenarnya 0,101 ?
24