Anda di halaman 1dari 14

AKTIFITAS BELAJAR 15

PENGUKURAN BESARAN LISTRIK


TOPIK : RANGKUMAN KULIAH

DISUSUN OLEH:

NAMA : FRANSISKUS HOTTUA MALAU


NIM : 218120036
KELAS : TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2022
KONSEP DASAR PENGUKURAN

A. Pengukuran (Measurement)

Mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada
sifat-sifat obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur. Atau secara
Umum (sederhana) Mengukur adalah Membandingkan suatu besaran yang tidak diketahui
harganya dengan besaran lain yang telah diketahui nilainya.

B. Alat Ukur

Alat Ukur adalah suatu hal yang sayangt dibutuhkan untuk mengetahui harga suatu
besaran atau suatu variabel. Prinsip kerja alat ukur harus dipahami agar alat ukur dapat
digunakan dengan cermat dan sesuai dengan pemakaian yang telah direncanakan.

C. Instrumen

Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan


kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat ukur adalah alat yang digunakan
untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur dapat terkena kesalahan
peralatan yang bervariasi.

Instrumen adalah Alat ukur yang mempunyai sifat KOMPLEK, yang minimal terdiri
atas komponen :

 Transducer atau Sensor atau Elemen Pengindera


 Pengkondisi Sinyal , a.l : Amplifier/penguat, Peredam, dan Penyaring,
 Unit Keluaran Analog (Skala Jarum dll) atau Peraga Digital atau Monitor.\
D. TERMINOLOGI dan DEFINISI

1. Metrologi ( Metrology )

Metrologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari cara-


cara pengukuran, kalibrasi, dan pemastian akurasi di
bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Metrologi mencakup tiga hal utama, yaitu: Penetapan
definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara
internasional

2. Instrumentasi

Instrumentasi adalah alat-alat dan peranti yang


dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam
suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks.
Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efek
suara, tetapi secara umum instrumentasi mempunyai
beberapa fungsi utama: sebagai alat pengukuran

3. Pengukuran ( measurement )

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau


kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan
ukur. Pengukuran juga dapat diartikan sebagai
pemberian angka terhadap suatu atribut atau
karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal,
atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang
jelas dan disepakati. Pengukuran dapat dilakukan pada
apapun yang dibayangkan, tetapi dengan tingkat
kompleksitas yang berbeda.

4. Ketelitian (accuracy)

Kemampuan dari alat ukur untuk memberikan


indikasi pendekatan terhadap harga
sebenarnya dari obyek yang diukur. (Semua
alat ukur dapat diklasifikasikan dalam tingkat
atau kelas yang berbeda-beda, tergantung pada
akurasinya.)

5. Ketepatan (precision)
Ketepatan adalah Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar
nilai rata-ratanya atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata-ratanya

6. Sensitivitas (sensitivity) : Perbandingan antara sinyal keluaran/respon instrumen


terhadap perubahan variabel masukan yang diukur.
7. Repeatabilitas (repeatability) : Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang
sama dari proses pengukuran yang dilakukan berulang-ulang dan identik.
8. Kesalahan ( error ) : Penyimpangan variabel yang diukur dari nilai sebenarnya.
9. Resolusi (resolution) : perubahan terkecil pada nilai yang diukur dari respon suatu
instrumen.
10. Kalibrasi ( calibration )

Serangkaian kegiatan untuk menentukan


kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau
menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur
dengan cara membadingkannya dengan standar
ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan/atau
international.

11. Koreksi ( correction ) : Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari
alat ukur untuk mengkompensasi penambahan kesalahan sistematik.
12. Ketertelusuran ( traceability ) : Terkaitnya hasil pengukuran pada standar
nasional/internasional melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar-
standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran dilakukan dan kemampuan
personil lab. Tersebut.
13. Kehandalan ( reliability ) : Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang
disyratkan untuk suatu periode yang ditetapkan
14. Ketidakpastian Pengukuran ( uncertainty ) : Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai
pengukuran dimana nilai sebenarnya dari besaran obyek yang diukur ( measurand )
terletak.
15. Transduser : Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu
bentuk energi atau besaran fisik yang diterimanya ( sensing elemen ) kedalam bentuk
energi yang lain, sehingga mudah diolah oleh peralatan berikutnya

16. Sensor : Bagian/elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan
obyek yang terukur (elemen perasa).
17. Rentang ukur (range) : Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur
atas’
18. Jangkauan (span) : Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur,
Contoh : Rentang nominal – 10V sampai 10 Volt. Jangkauan 20V
SISTEM PENGUKURAN

Sistem Pengukran adalah Sekumpulan proses atau aktifitas atau prosedur, dengan
masukan (INPUT) berupa alat ukur, software dan orang dengan tujuan (OUTPUT)
mendapatkan data pengukuran terhadap karakteristik yang sedang diukur.

Sistem pengukuran adalah kumpulan unit pengukuran dan aturan yang


menghubungkannya satu sama lain. Sistem pengukuran secara historis penting, diatur dan
ditetapkan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan perdagangan.
METODA PENGAMATAN PENGUKURAN

 Metoda langsung

Pengamatan secara langsung dilakukan dengan cara


melihat skala alat ukur saat dilakukannya pengukuran
tersebut.

 Metoda tidak langsung

Suatu metoda untuk mendapatkan besaran pengukuran dengan mengukur besaran lainnya
dimana pengamatan dilakukan secara langsung.

 Defleksi

Pengamatan dengan mengkonversi


penyimpangan jarum penunjuk
instrumen pengukuran. Dalam rekayasa
struktural, defleksi adalah sejauh mana
bagian dari elemen struktural
dipindahkan di bawah beban. Ini
mungkin merujuk pada sudut atau jarak.

 Metoda Nol

Upaya untuk memperoleh suatu


besaran dengan mengkalibrasi dimana
besaran hasil pengukuran disamakan
dengan suatu referensi standar. Pada
metode Nol selisih antara Vu dengan Vr
dibuat Nol. Tegangan reverensi dapat
diatur agar diperoleh selisihnya dengan
Vu sama dengan Nol. Keuntungan
metode nol yaitu kesalahan titik Nol dapat
dihilangkan, kepekaan alat ukur tinggi.

 Metoda substitusi

Merupakan cara semacam metoda nol dimana besaran yang akan diukur disubstitusikan
dengan besaran referensi dan hasilnya adalah perbandingan kedua pembacaan.
Keuntungannya adalah untuk mengurangi kesalahan yang sama pada kedua alat ukur.
 Mengukur Tegangan

 Mengukur Fasa dengan Dual Trace

 Mengukur Fasa dengan Lisajous


 Mengukur Frekuensi

ANALISIS KESALAHAN (PENDEKATAN STATISTIK)

Pendekatan statistik ini digunakan bagi kasalahan acak (random error).

Tahapan perhitungannya:

1. Mencari nilai rata-rata (aritmatika mean)


2. Mencari deviasi (simpangan) setiap pengukuran
3. Ajabar penjumlah deviasi (hasilnya bernilai nol)
4. Rata-rata Deviasi (D)
5. Standar deviasi (S)
6. Kesalahan yang mungkin (Probabality Error)

 Mencari nilai rata-rata (𝑋 ̅)

x 1 + x 2+ …+ x n
X=
n

 Mencari nilai simpangan (d)


d 1=x 1− X

d 2=x 2− X

Maka
d n=x n −X

 Aljabar penjumlahan simpangan


d total =d 1+ d2 + …+ d n
 Rata-Rata Deviasi (D)\

|d1|+|d 2|+…+|d n|
D=
n
 Standar Simpangan (S)


2 2 2
d +d +…+d n
S= 1 2
n
Untuk (n < 30 ), maka biasanya digunakan pendekatan perhitungan :


2 2 2
d 1 +d 2 +…+d n
S=
n−1
 Kesalahan yang Mungkin (ep)
e p=0,6745 x S

Contoh Soal:
Soal 1:
Nilai tegangan yang diharapkan melalui sebuah resistor sebesar 50 Volt. Jika ternyata
pengukuran lapangan menunjukan nilai tegangan 49 Volt, maka tentukan :
• A. kesalahan absolut
• B. persen kesalahan
• C. keakurasian relatif
• D. persen keakurasian (nilai keakurasian)

Soal 2 :
Sebuah hasil pengukuran tegangan untuk 10 kali percobaan diperoleh data sebagai
berikut:

Tentukan nilai kepresisian hasil pengukuran


untuk percobaan ke-4 !

Soal 3 :

Sebuah data hasil pengukuran tegangan yang dilakukan sebanyak 4 kali diperoleh data-data
sebagai berikut: x1=50,1 V; x2=49,7 V;
x3= 49,6; x4= 50,2 V. tentukan:
a. Nilai rata-rata
b. Simpangan antara hasil nilai pengukuran
c. Aljabar penjumlahan simpangan
d. Deviasi rata-rata (D)
e. Standar deviasi (S)
f. Kesalahan yang mungkin (probability error)
Solusi :
a. Nilai rata-rata:

b. Simpangan antar hasil nilai pengukuran :


d n=x n −X

c. Aljabar penjumlahan simpangan:

d. Deviasi rata-rata:
e. Standar Deviasi :

Anda mungkin juga menyukai