Anda di halaman 1dari 12

Kelompok III (Tiga)

Penentuan konsentrasi
larutan dengan alat
refraktometer
my team
Fransiskus Hottua Malau (4213210026)
Muhammad Khoirul Fahrozi (4213510007)
Nadia Natalia Pasaribu (4213510005)
Roma Sinaga (4212610002)
Syazwana Izni (4213210023)
Theresia Novianti Marpaung (4213510003)
Tujuan
1. Mengetahui hubungan antara
indeks bias dengan konsentrasi
suatu larutan
2. Mengetahui konsentrasi dari
larutan sampel berdasarkan kurva
kalibrasi
Hasil percobaan
C12H22O11 (S) + H2O(l) -> C12H22O11 (aq) + H2O(aq)

perhitungan

• Pembuatan larutan
sukrosa 5%
• Larutan 5% -> 5 gram
dalam 100 ml
• Maka 5% = 5 gr/100 ml =
25 gram/50 ml
• Untuk membuat larutan
sukrosa 5% dalam 50 ml
sebanyak 2,5 gram
padatan sukrosa
perhitungan
Grafik
Pembuatan Larutan Sukrosa
Dalam Berbagai Konsentrasi
Pengenceran dilakukan guna memperoleh larutan sukrosa dengan
konsentrasi 4%, 3%, 2%, 1% dan 0%. Pengenceran dilakukan dari
larutan induk yaitu larutan sukrosa 5%, 4%, 3%, 2%, 1% yang telah
dibuat pada langkah sebelumnya. Volume larutan dari berbagai
konsentrasi tetap sama yaitu sebanyak 50 ml. Pada pembuatan
larutan sukrosa dengan konsentrasi 4% maka dilakukan pengenceran
larutan sukrosa 5%. Berdasarkan perhitungan dengan rumus
pengenceran V1 x M1 = V2 x M2 maka diperlukan larutan sukrosa
konsentrasi 5% sebanyak 40 ml. Pengenceran dilakukan dengan
memasukkan larutan 5% kedalam labu ukur 50 ml lalu ditambahkan
aquades hingga tanda batas. Dilakukan hal yang sama dengan
konsentrasi lainnya dalam pembuatan larutan sukrosa
Penentuan Indeks Bias Larutan Pada
Masing-Masing Konsentrasi
Pada pengukuran indeks bias larutan sukrosa 5%, bagian prisma
Refraktometer ditetesi dengan larutan sukrosa 5%. Cairan ditetesi
menggunakan pipet tetes yang telah steril hingga melapisi seluruh
permukaan prisma. Tutup secara hati-hati refraktometer dengan
mengembalikan pelat ke posisi awal lalu diamati angka yang
ditunjjukkan pada skala refraktometer. Kemudian dilakukan perlakuan
yang sama untuk setiap konsentrasi larutan dan pada sampel larutan x
yang konsentrasinya belum diketahui. Berdasarkan pengamatan nilai
indeks bias yang ditunjukkan pada skala refractometer, diperoleh pada
larutan sukrosa 5% sebesar 1.030; larutan sukrosa 4% sebesar 1.022;
larutan sukrosa 3% sebesar 1.017; larutan sukrosa 2% sebesar 1.010;
larutan sukrosa 1% sebesar 1.005; larutan sukrosa 0% (aquades) sebesar
1.000; dan pada larutan sampel x sebesar 1.018.
Penentuan Konsentrasi Larutan
Sampel X Berdasarkan Indeks Bias
Dari hasil pengukuran indeks bias berdasarkan perolehan dari masing-masing
konsentrasi larutan, maka diperoleh grafik hubungan antara indeks bias terhadap
konsentrasi larutan. Berdasarkan grafik tersebut diperoleh persamaan garis yang
menunjukkan y = mx + C. Hubungan antara konsentrasi suatu larutan dengan indeks
biasnya ditunjukkan berdasarkan grafik, dimana semakin besar konsentrasi larutan
maka semakin besar pula indeks biasnya. Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi akan
berbanding lurus dengan nilai indeks bias suatu larutan
kesimpulan
1. Hubungan antara konsentrasi suatu larutan
dengan indeks biasnya ditunjukkan pada grafik.
Semakin besar konsentrasi suatu larutan maka
semakin besar pula indeks bias dari larutan
tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil
konsentrasi larutan maka indeks biasnya juga
akan semakin kecil. Konsentrasi akan berbanding
lurus dengan nilai indeks bias suatu larutan.
2. Konsentrasi larutan sampel dapat ditentukan
berdasarkan grafik indeks bias vs konsentrasi
larutan sukrosa (kurva kalibrasi). Berdasarkan
grafik diperoleh persamaan garis y = 594,29 C +
999,22 diperoleh konsentrasi larutan sampel x
tersebut yaitu 3,17%.
Thank you for
listening!

Anda mungkin juga menyukai