Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MEDAN AREA


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP T.A
2021/2022 No.Doc. : FT-UMA-01-02
No. Rev. : 00
HARI/TGL : Rabu / 27 April 2022 Tgl. Eff. : 03 April 2022
MATA UJIAN : Kimia
Terapan PROGRAM STUDI : Teknik
Elektro RUANG UJIAN : Daring
KELAS : A1 Pagi
DOSEN PENGUJI : Faisal Irsan Pasaribu, St,
MT WAKTU : 60 Menit Menit
SIFAT : CLOSE BOOK

Nama : Fransiskus Hottua Malau


NPM : 218120036
Prodi : Teknik Elektro

SOAL
1. Jelaskan Perbedaan Molekul dan senyawa molekular ?
Pembahasan :
Molekul adalah gabungan dua atom atau lebih dengan susunan tertentu yang terikat oleh ikatan
kimia, bisa terbentuk dari atom yang sama, contohnya, hidrogen (H2) dan oksigen (O2). Bisa juga
terbentuk dari atom yang berbeda.
Senyawa adalah gabungan dua unsur berbeda atau lebih melalui reaksi kimia. Senyawa molekuler
adalah senyawa kimia yang mengandung atom yang terikat satu sama lain melalui ikatan kimia
kovalen. Senyawa molekuler tersusun dari unsur-unsur nonlogam.
Contoh Senyawa Molekular : Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Belerang dioksida
(SO2), Belerang tioksida (SO3)
2. Jelaskan apa yang dimaksud ikatan kovalen nonpolar dan Ikatan kovalen koordinasi serta berikan
contoh masing masing
Pembahasan :
Ikatan Kovalen Nonpolar
Ikatan Kovalen Nonpolar adalah ikatan yang pasangan elektron ikatannya tertarik sama kuat ke arah
atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang
memiliki perbedaan nilai keelektronegatifan yang kecil atau sama dengan nol serta tidak memiliki
pasangan elektron ikatan. Ikatan kovalen Non polar ditndai dengan tidak adanya pasangan elektron
bebas (PEB) pada atom pusat.
Contoh Ikatan Kovalen Nonpolar : O2, Cl2, N2, Benzena (C6H6), Methana (CH4), Karbondioksida
(CO2), Benzena (C6H6), Methana (CH4), Karbondioksida (CO2).
Molekul Cl2.
Pasangan elektron ikatan tertarik sama kuat ke arah atom-
atom yang berikatan. Hal ini dikarenakan antara dua atom Cl
memiliki keelektronegatifan yang sama besar atau dengan
kata lain perbedaan elektronegativitas adalah nol. Karena
PEI tertarik sama kuat, maka bentuk molekul pada senyawa
Cl2 adalah simetris. Tidak ada PEB pada atom pusat.
Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi termasuk dalam jenis ikatan kimia. Ikatan kovalen koordinasi adalah
ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom
yang memiliki pasangan elektron bebas. Ciri dari ikatan kovalen koordinasi adalah pasangan
elektron bebas dari salah satu atom yang dipakai secara bersama-sama.
Contoh ikatan kovalen koordinasi : Asam Nitrat (HNO3), Aonium Klorida (NH4Cl), Belerang
tioksida (SO3), dan Asam Sulfat (H2SO4).
Asam Nitrat Asam Sulfat

3. Jelaskan proses kerja terjadinya anoda dan katoda pada proses elektrokimia
Pembahasan :
Reaksi elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu: Sel galvani/sel volta adalah reaksi redoks yang
menghasilkan listrik. Sel volta adalah sel elektrokimia merubah energi kimia menjadi energi listrik
atau reaksi redoks menghasilkan arus listrik
Contoh:
Rangkaian sel volta terdiri dari logam Zn dicelupkan dalam larutan ion Zn2+ (missal ZnSO4) dan
logam Cu dicelupkan dalam larutan ion Cu2+ (missal CuSO4)
Elektroda di mana reaksi oksidasi terjadi disebut
anoda, sedangkan elektroda di mana reaksi
reduksi terjadi disebut katoda. Pada sel Volta anoda
bermuatan negatif dan katoda bermuatan
positip. Elektron mengalir dari anoda menuju katoda.
Reaksi yang terjadi:
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e
Katoda : Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
-----------------------------------------------------
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

Jadi prinsip kerja sel volta adalah pemisahan reaksi redoks menjadi 2 bagian, yaitu setengah reaksi
oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di katoda. Anoda dan katoda dicelupkan dalam
elektrolit dan dihubungkan dengan jembatan garam dan sirkuit luar.
Susunan sel Volta pada gambar diatas dapat dinyatakan dengan notasi singkat yang disebut notasi
sel/diagram sel, yaitu:
Zn(s) / Zn2+(aq) // Cu2+(aq) / Cu(s)
Reaksi di Anoda Reaksi di Katoda

4. Jelaskan proses kerja ciri ciri larutan elektrolit kuat pada alat pengujian?
Pembahasan :
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, karena terdapat ion-ion
bebas yang berasal dari zat terlarut yang terdisosiasi menjadi ion-ionnya. Ketika dialirkan arus
listrik ke dalamnya, larutan ini akan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau
timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang molekulnya terurai menjadi sebuah ion-ion. Oleh karena
banyaknya ion-ion penghantar listrik yang terbentuk, maka daya hantarnya juga kuat. Larutan yang
disebut elektrolit kuat saat diuji menggunakan alat pengujian dapat menghasilkan lampu yang terang
dan gelembung gas yang banyak.
Contoh elektrolit kuat:
• Garam (NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
• Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3)
• Basa Kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)
Pada persamaan reaksi ionisasi, reaksi penguraian elektrolit kuat ditulis dengan tanda anak panah
tunggal ke kanan. Contoh reaksi elektrolit kuat:
• NaCl (aq) → Na+ (aq) + Cl– (aq)
• H2SO4 (aq) → 2H+ (aq) + SO42- (aq)
• NaOH (aq) → Na+ (aq) + OH– (aq)

Larutan elektrolit kuat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:


• Menghantarkan arus listrik yang kuat
• Larutan elektrolit kuat memiliki derajat ion (A) = 1
• Pada pengujian larutan, memiliki nyala lampu terang dan gelembung gas yang banyak
• Terurai sempurna

5. Jelaskan proses kerja Teknik Elektronetralisis, perpindahan ion, sel Galvanis dan sel elektrolisa ?
Pembahasan :
❖ Prinsip Kerja Teknik Elektronetralisis
Proses di alam biasanya melibatkan muatan positif dan negatif. Misal pada kasus logam seng yang
dicelupkan di air.

Sejumlah kecil atom Zn akan bergerak ke larutan sebagai ion Zn, meninggalkan elektron pada
logam dengan reaksi:

Zn (s) → Zn2+ + 2e-
Elektron yang tertinggal akan menyebabkan muatan negatif terbentuk di dalam lempeng logam,
yang akan berakibat halangan bagi ion positif untuk meninggalkan fase logam. Demikian pula
muatan positif di fase air akan menghalangi gerakan elektron. Konsentrasi Zn2 cukup rendah (10-10
M) dan sukar untuk dideteksi secara konvensional. Kondisi ini menyebabkan terjadinya perbedaan
potensial listrik yang relatif tidak signifikan atau yang disebut prinsip elektronetralitas.

❖ Prinsisp Kerja Perpindahan Ion


Elektrode selektif ion (Ion Selective Electrode/ISE) adalah salah satu jenis elektrode (half-cell) yang
digunakan dalam potensiometri untuk mengukur jumlah ion terlarut dalam suatu larutan (D’Orazio
dkk, 2012). Sesuai dengan namanya,ISE memiliki selektivitas yang tinggi.
Potensiometri adalah pengukuran perbedaan potensial
elektrik antara dua elektrode (half-cell) pada sel
elektrokimia ketika aliran sel nol yang biasa disebut sel
galvanik. Sel (cell) terdiri dari dua elektrode (elektron
dan konduktor metalik) yang terhubung dengan larutan
elektrolit (konduktor ion). Elektrode terdiri dari
konduktor metalik tunggal yang memiliki kontak
dengan larutan elektrolit. Konduktor ion memiliki
banyak komposisi, apakah saling kontak satu dengan
yang lainnya, atau terpisah oleh membran yang
permeabel hanya pada kation atau anion tertentu.
Salah satu dari larutan elektrolit tidak diketahui atau merupakan larutan tes. Electrode referensi
bersifat konstan, sementara potensial terbentuk pada elektrode indikator yang berisi informasi
tentang jumlah analit dalam sampel (Gross dkk, 1998). Elektrode referensi yang konstan diperoleh
dari reaksi redox pada lingkungan terbuffer. Sistem redox yang paling umum pada elektrode
referensi adalag penggunaan Ag/AgCl/Cl- pada media air, dimana metal berkontak dengan
presipitat AgCl dan diserap dalam larutan cair AgCl tersaturasi dari KCl.

❖ Prinsip Kerja Sel Gavanis (Sel Volta)


Prinsip kerja sel gavanis yaitu, jika logam Zn
dimasukkan dalam larutan yang mengandung ion
Zn2+ dan logam Cu dimasukkan ke dalam larutan
Cu2+, maka atom-atom logam Zn akan teroksidasi
melepaskan 2 elektron dan larut dalam larutan
tersebut hal ini karena larutan tersebut lebih reaktif
dibandingkan dengan atom Cu.
Elektron-elektron yang dibebaskan oleh logam Zn
akan melewati kawat dan masuk ke arah logam Cu
dan tereduksi ion Cu2+ sehingga jumlah Cu2+ akan
berkurang dalam larutan.
Elektroda atau kawat akan mengalirkan arus listrik (elektron) masuk dan keluar dari suatu larutan
sehingga muncul tegangan listrik yang dapat dilihat dari Volmeter.
Secara umum, Reaksi spontan pada sel Volta adalah sebagai berikut:
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu

❖ Prinsip Kerja Sel Elektrolisa

Prinsip kerja sel elektrolisa adalah menghubungkan kutub


negatif dari sumber arus searah ke katode dan kutub positif
ke anode sehingga terjadi overpotensial yang menyebabkan
reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan dapat berlangsung.
Elektron akan mengalir dari katode ke anode. Ion-ion positif
akan cenderung tertarik ke katode dan tereduksi, sedangkan
ion-ion negatif akan cenderung tertarik ke anode dan
teroksidasi.
Sel elektrolisis tidak memerlukan jembatan garam seperti
halnya sel Volta. Elektrode yang digunakan dapat berupa
elektrode inert seperti platina atau grafit yang tidak
teroksidasi ataupun tereduksi dalam sel.
Proses elektrolisis dimulai dengan dialirkan arus listrik searah dari sumber tegangan listrik. Elektron
dari kutub negatif akan mengalir menuju ke katode. Akibatnya, ion-ion positif Na+ dalam lelehan
NaCl akan tertarik ke katode dan menyerap elektron untuk tereduksi menjadi Na yang netral.
Sementara itu, ion-ion negatif Cl− dalam lelehan akan tertarik ke anode di kutub positif. Ion-ion
Cl− akan teroksidasi menjadi gas Cl2 yang netral dengan melepas elektron. Elektron tesebut
kemudian dialirkan anode dan diteruskan ke kutub positif sumber tegangan listrik.

Anda mungkin juga menyukai