Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
(THE UNCERTAINTY OF MEASUREMENTS)

Nama: Gilang Radithya Fikri


NIM: 2207111379
Program Studi: Teknik Elektro S1 Kelas C
Mata Kuliah: Pengukuran Listrik
Dosen Pengampu: Ir. Nurhalim, ST., MT., IPM., MIEEE.

Ketidakpastian Pengukuran Listrik


Pengukuran adalah suatu pembandingan antara suatu besaran denganbesaran lain yang
sejenis secara eksperimen dan salah satu besaran dianggapsebagai standar. Dalam pengukuran
listrik terjadi juga pembandingan, dalampembanding- an ini digunakan suatu alat Bantu (alat
ukur). Alat ukur ini sudahdikalibrasi, sehingga dalam pengukuran listrikpun telah terjadi
pembandingan.Sebagai contoh pengukuran tegangan pada jaringan tenaga listrik dalam halini
tegangan yang akan diukur diperbandingkan dengan penunjukkan dariVoltmeter. Pengukuran
Listrik adalah kegiatan untuk mengetahui, menilai, dan menguji suatu besaran listrik.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi hasil pengukuran listrik, yakni:

• Cara pengukuran
• Alat ukur yang digunakan
• Lingkungan sekitar
Suatu alat ukur pada pengukuran selalu terdapat ketidakpastian. Dalam setiap
pengukuran memungkinkan terjadi gangguan baik pada objek ukur maupun alat ukurnya,
sehingga hampir dapat dipastikan tidak ada hasil ukur yang nilainya tepat dengan nilai
sebenarnya, oleh sebab itu, nilai hasil pengukuran tidak berupa sebuah nilai tunggal, melainkan
nilai rentang.
Hasil pengukuran dan ketidakpastiannya dapat diukur dengan persamaan berikut,

𝑥 = 𝑥̅ ± ∆𝑥
Dimana:

𝑥 = Hasil pengukuran
𝑋1 +𝑋2 +...+𝑋𝑛
𝑥̅ = Rata-rata dari hasil pengukuran → 𝑥̅ = 𝑛

∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖 −𝑋 )
∆𝑥 = Simpangan baku/Nilai ketidakpastian → ∆𝑥 = √ 𝑛−1
Dalam pengukuran listrik, kesalahan atau ketidakpastian dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
ketidakpastian umum, ketidakpastian sistematik, dan ketidakpastian acak.
a. Ketidakpastian Umum: Ketidakpastian umum adalah ketidakpastian yang disebabkan
karena keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran.
b. Ketidakpastian Sistematis: Ketidakpastian sistematis disebabkan oleh kekurangan
kekurangan alat itu sendiri, seperti kerusakan alat ukur, atau pada alat ukur analog tidak
dikalibrasi dengan benar.
c. Ketidakpastian acak adalah kesalahan yang tidak disengaja oleh sebab-sebab yang tidak
diketahui karena perubahan sistem pengukuran yang terjadi secara acak. Biasanya hal ini
terjadi karena pengaruh lingkungan, fluktuasi tegangan dan radiasi gelombang elektronik.

Ketidakpastian Mutlak
Ketidakpastian mutlak merupakan selisih antara hasil pengukuran dan nilai sebenarnya
dari besaran yang diukur, dengan satuan yang sama dengan besaran yang diukur

Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian relatif adalah konsep yang mengacu pada perbandingan antara
ketidakpastian mutlak suatu pengukuran dengan nilai terbaik atau rata-rata hasil pengukuran,
dinyatakan dalam persentase. Ini memberikan pemahaman tentang seberapa signifikan
ketidakpastian suatu pengukuran dalam konteks nilai yang diukur. Dengan kata lain,
ketidakpastian relatif memberikan gambaran tentang seberapa besar kesalahan yang mungkin
terjadi dalam hasil pengukuran dibandingkan dengan besarnya nilai yang diukur.
Ketidakpastian hasil pengukuran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Ketidakpastian hasil pengukuran tunggal
b. Ketidakpastian hasil pengukuran berulang:
Pengukuran Tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja. Pengukuran
ini menghasilkan pembacaan nilai yang dapat diketahui dengan pasti adalah hanya sampai nilai
yang terkecil (kurang akurat) saja. Selebihnya adalah nilai taksiran saja, dan nilai ini bersifat
subjektif sehingga pantas diragukan.
a. Laporan hasil pengukuran (x):
𝑥 = (𝑥0 ± ∆𝑥)
1 1
∆𝑥 = 𝑁𝑆𝑇 = 𝐾
2 2
• NST = nilai skala terkecil
• K = ketelitian alat ukur
• 𝑥0 = hasil terbaik pengukuran
• ∆𝑥 = ketidakpastian mutlak
b. Ketidakpastian Relatif (KR):
∆𝑥
𝐾𝑅 = . 100%
𝑥0

Ketidakpastian hasil pengukuran berulang adalah penyimpangan nilai hasil pengukuran


yang diperoleh dari pengukuran yang dilakukan berulang kali terhadap besaran yang sama.
Hasil pengukuran dan ketidakpastian berulang ditentukan berdasarkan semua hasil ukur yang
telah diperoleh. Pengolahan data hasil pengukuran berulang meliputi:

• Nilai rata-rata (arithmetic mean)


• Simpangan terhadap nilai rata-rata
• Simpangan rata-rata (average deviation)
• Deviasi standar

a. Laporan hasil pengukuran (x):


𝑥 = (𝑥̅ ± ∆𝑥)
∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑁

1 𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖 )2
∆𝑥 = √
𝑛 𝑛−1

• 𝑥̅ = nilai rata-rata pengukuran


• ∆𝑥 = simpangan baku = deviasi standar
• ∑𝑥𝑖 = jumlah semua hasil pengukuran
• 𝑛 = jumlah pengulangan pengukuran

b. Ketidakpastian Relatif (KR) :


∆𝑥
𝐾𝑅 = . 100%
𝑥

Anda mungkin juga menyukai