KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
(THE UNCERTAINTY OF MEASUREMENTS)
• Cara pengukuran
• Alat ukur yang digunakan
• Lingkungan sekitar
Suatu alat ukur pada pengukuran selalu terdapat ketidakpastian. Dalam setiap
pengukuran memungkinkan terjadi gangguan baik pada objek ukur maupun alat ukurnya,
sehingga hampir dapat dipastikan tidak ada hasil ukur yang nilainya tepat dengan nilai
sebenarnya, oleh sebab itu, nilai hasil pengukuran tidak berupa sebuah nilai tunggal, melainkan
nilai rentang.
Hasil pengukuran dan ketidakpastiannya dapat diukur dengan persamaan berikut,
𝑥 = 𝑥̅ ± ∆𝑥
Dimana:
𝑥 = Hasil pengukuran
𝑋1 +𝑋2 +...+𝑋𝑛
𝑥̅ = Rata-rata dari hasil pengukuran → 𝑥̅ = 𝑛
∑𝑛 ̅ 2
𝑖=1(𝑋𝑖 −𝑋 )
∆𝑥 = Simpangan baku/Nilai ketidakpastian → ∆𝑥 = √ 𝑛−1
Dalam pengukuran listrik, kesalahan atau ketidakpastian dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
ketidakpastian umum, ketidakpastian sistematik, dan ketidakpastian acak.
a. Ketidakpastian Umum: Ketidakpastian umum adalah ketidakpastian yang disebabkan
karena keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran.
b. Ketidakpastian Sistematis: Ketidakpastian sistematis disebabkan oleh kekurangan
kekurangan alat itu sendiri, seperti kerusakan alat ukur, atau pada alat ukur analog tidak
dikalibrasi dengan benar.
c. Ketidakpastian acak adalah kesalahan yang tidak disengaja oleh sebab-sebab yang tidak
diketahui karena perubahan sistem pengukuran yang terjadi secara acak. Biasanya hal ini
terjadi karena pengaruh lingkungan, fluktuasi tegangan dan radiasi gelombang elektronik.
Ketidakpastian Mutlak
Ketidakpastian mutlak merupakan selisih antara hasil pengukuran dan nilai sebenarnya
dari besaran yang diukur, dengan satuan yang sama dengan besaran yang diukur
Ketidakpastian Relatif
Ketidakpastian relatif adalah konsep yang mengacu pada perbandingan antara
ketidakpastian mutlak suatu pengukuran dengan nilai terbaik atau rata-rata hasil pengukuran,
dinyatakan dalam persentase. Ini memberikan pemahaman tentang seberapa signifikan
ketidakpastian suatu pengukuran dalam konteks nilai yang diukur. Dengan kata lain,
ketidakpastian relatif memberikan gambaran tentang seberapa besar kesalahan yang mungkin
terjadi dalam hasil pengukuran dibandingkan dengan besarnya nilai yang diukur.
Ketidakpastian hasil pengukuran terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Ketidakpastian hasil pengukuran tunggal
b. Ketidakpastian hasil pengukuran berulang:
Pengukuran Tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja. Pengukuran
ini menghasilkan pembacaan nilai yang dapat diketahui dengan pasti adalah hanya sampai nilai
yang terkecil (kurang akurat) saja. Selebihnya adalah nilai taksiran saja, dan nilai ini bersifat
subjektif sehingga pantas diragukan.
a. Laporan hasil pengukuran (x):
𝑥 = (𝑥0 ± ∆𝑥)
1 1
∆𝑥 = 𝑁𝑆𝑇 = 𝐾
2 2
• NST = nilai skala terkecil
• K = ketelitian alat ukur
• 𝑥0 = hasil terbaik pengukuran
• ∆𝑥 = ketidakpastian mutlak
b. Ketidakpastian Relatif (KR):
∆𝑥
𝐾𝑅 = . 100%
𝑥0
1 𝑛 ∑ 𝑥𝑖2 − (∑ 𝑥𝑖 )2
∆𝑥 = √
𝑛 𝑛−1