Perhitungan Ketidakpastian
Teori
Percobaan fisika pasti memiliki hasil akhir dalam bentuk angka, karena sejatinya ilmu
fisika adalah mempelajari gejala alam dan dibahasakan dalam matematika
Tidak ada manusia yang dapat melakukan percobaan secara sempurna
Tidak ada alat yang sangat sempurna untuk digunakan dalam percobaan
Sehingga hasil akhir pengukuran dalam percobaan fisika akan memiliki nilai ralat atau
ketidakpastian
Misal mengukur panjang buku menggunakan penggaris 30cm dan didapatkan nilai
panjang buku adalah 20cm, maka panjang buku tersebut dapat dituliskan
𝑃 = 200 ± 0,5 𝑚𝑚
2. Ketidakpastian pengukuran berulang
∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
∆𝑥 = √
𝑁−1
dengan
𝑥𝑖 = 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑘𝑒 …
𝑥̅ = 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
𝑁 = 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛
Contoh:
𝑁=5
No. 𝑥𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ | |𝑥𝑖 − 𝑥̅ |2
25
1. 5,0 0 0 𝑥̅ = =5
5
2. 4,9 0,1 0,01
3. 5,1 0,1 0,01 ∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 0,1
∆𝑥 = √ =√ = 0,16
𝑁−1 4
4. 4,8 0,2 0,04
5. 5,2 0,2 0,04
∑ 25 0,6 0,1 Sehingga hasil pengukuran dapat
ditulis:
𝑥̅ ± ∆𝑥 = 5,00 ± 0,16
𝜕𝐹 𝜕𝐹 𝜕𝐹
∆𝐹(𝑥,𝑦,𝑧) = | | |∆𝑥| + | | |∆𝑦| + | | |∆𝑧|
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Percobaan / Tugas
Semisal anda sedang melakukan praktikum mengukur tegangan baterai yang disusun secara
seri. Anda telah melakukan pengukuran berulang sebanyak 15 kali dan didapatkan data
sebagai berikut:
No. Tegangan |𝑥𝑖 − 𝑥̅ | |𝑥𝑖 − 𝑥̅ |2
(Volt)
1. 2,40
2. 2,60
3. 2,10
4. 2,20
5. 2,60
6. 2,40
7. 2,20
8. 2,70
9. 2,00
10. 2,80
11. 2,80
12. 2,50
13. 1,99
14. 2,00
15. 2,90
∑