FISIKA DASAR I
Tim Penyusun
LOBORATORIUM FISIKA
PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKARAYA
2017
i|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
DAFTAR ISI
ii | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
TATA TERTIB LABORATORIUM
Tata tertib Laboratorium menyangkut waktu praktikum, tata laksana praktikum, dan sanksi.
1. Waktu Pelaksanaan Praktikum, dilaksanakan sesuai Jadwal dan Praktikandiharuskan hadir 15
menit sebelum Praktikum dimulai.
2. Tata Laksana Praktikum
a. Memasuki ruangan laboratorium dengan memakai jas praktikum, dan tidak diperbolehkan
memakai kaosoblong.
b. Peserta menyerahkan Laporan Awal (cover, halaman penilaian, tujuan percobaan, dasar
teori, peralatan, cara kerja), tugas pendahuluan kepada Asisten Laboratorium
c. Tes Pendahuluan yang berkaitan dengan topik praktikum
d. Pengamatan atau pengambilan data
e. Merapikan alat dan bahan yang telah dipakai
f. Asistensi dan penyusunan Lembar Kerja Mahasiswa
3. Laporan praktikum ditulis tangan untuk tiap percobaan harus diserahkan kepada asisten
laboratorium dalam waktu satu hari sebelum praktikum berikutnya dilaksanakan
4. Sanksi
Asisten dapat memberikan sanksi kepada praktikan apabila:
a. Praktikan tidak dapat melengkapi persyaratan atau tugas yangtercantum dalam buku
penuntun.
b. Praktikan merokok, makan dan minum pada saat aktivitasberlangsung.
c. Praktikan yang tidak menyerahkan laporan praktikum pertemuan sebelumnya tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum selanjutnya.
d. Praktikan yang menghilangkan atau merusak alat laboratoriumharus mengganti alat
tersebut sesuai spesifikasinya. Jangka waktupenggantiannya harus disepakati oleh praktikan
dengan ketua unitlaboratorium. Bila jangka waktunya tidak dipenuhi, maka praktikan
tidak diperkenankan mengikuti praktikum selanjutnya.
iii | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 1: ALAT UKUR DASAR DAN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
1|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
b. mencari nilai rata-rata dari 𝑥𝑛 pengukuran yaitu 𝑥
𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 … 𝑥𝑛
𝑥=
𝑛
c. menentukan 𝑥𝑚𝑎𝑥 dan 𝑥𝑚𝑖𝑛 dari kumpulan data, dan ketidakpastiannya ditulis sebagai
berikut ;
𝑥𝑚𝑎𝑥 − 𝑥𝑚𝑖𝑛
∆𝑥 =
2
d. menuliskan hasil akhir, contoh ; suatu proses pengukuran panjang (dalam mm) diperoleh
nilai pengukuran 153,2 ; 153,6 ; 152,8 ; dan 153,0
𝑥 = 𝑥 ± ∆𝑥
Sehingga ;
153,2 + 153,6 + 152,8 + 153
𝑥= = 153,2
4
153,8 − 152,8
∆𝑥 = = 0,84
2
𝑥 = (153,2 ± 0,84)𝑚𝑚
Standar Deviasi (Simpangan Baku)
Penulisan nilai rata-rata hasil pengulangan pengukuran 𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 … 𝑥𝑛 adalah ;
𝑛
1 1
𝑥 = (𝑥1 , 𝑥2 , 𝑥3 … 𝑥𝑛 ) = ∑ 𝑥𝑗
𝑛 𝑛
𝑗=1
Besar simpangan dinyatakan oleh standar deviasi, yakni ;
2
∑𝑛𝑗=1(𝑥𝑗 − 𝑥) ∑𝑛𝑗=1 𝑥𝑗 2 − (∑𝑛𝑗=1 𝑥𝑗 )2
𝑆𝑥 = √ = √
(𝑛 − 1) 𝑛(𝑛 − 1)
2. Ketidakpastian relatif ; Ketidakpastian relatif adalah nilai ketidakpastian yang diperoleh dari
perbandingan antara ketidakpastian mutlak dengan hasil pengukuran, yaitu ;
∆𝑥
𝐾𝑇𝑃 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 =
𝑥
Apabila menggunakan KTP relatif maka hasil pengukuran dilaporkan sebagai ;
𝑋 = 𝑥 ± (𝐾𝑇𝑃 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 × 100%)
Jika suatu variabel merupakan hasil operasi dari hasil pengukuran, hal ini disebut sebagai
ketidakpastian fungsi variabel, hasil operasi dapat dihitung menggunakan cara seperti dibawah
ini;
Variabel Operasi Hasil Ketidakpastian
Penjumlahan 𝑝=𝑎+𝑏 ∆𝑝 = ∆𝑎 + ∆𝑏
𝑎 ± ∆𝑎 Pengurangan 𝑞 =𝑎−𝑏 ∆𝑞 = ∆𝑎 − ∆𝑏
𝑏 ± ∆𝑏 ∆𝑟 ∆𝑎 ∆𝑏
Perkalian 𝑟 =𝑎×𝑏 = +
𝑟 𝑎 𝑏
2|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
𝑎 ∆𝑠 ∆𝑎 ∆𝑏
Pembagian 𝑠= = +
𝑏 𝑠 𝑎 𝑏
∆𝑡 ∆𝑎
pangkat 𝑡 = 𝑎𝑛 =𝑛
𝑡 𝑎
ANGKA BERARTI (AB) adalah angka yang menunjukkan hasil akhir yang akan dilaporkan pada
hasil pengukuran, yakni sebagai berikut ;
𝐴𝐵 = 1 − log(𝐾𝑇𝑃 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓)
Semakin kecil KTP relatif, maka semakin tinggi mutu dan ketelitian hasil pengukuran.
Contoh penulisan;
Nilai yang terukur KTP relatif (%) AB Hasil Penulisan
0,1 4 (1,202 ± 0,001)x 103
1,202 x 103 1 3 (1,20 ± 0,01)x 103
10 2 (1,2 ± 0,1)x 103
1.4 Peralatan
1. Micrometer sekrup
2. Neraca Ohaus 4. Jangka sorong
3. Mistar plastik (30 cm) 5. Kelereng, balok besi
1.5 Prosedur Percobaan
1. Menentukan NST tiap-tiap alat ukur (untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, tentukan
NST tanpa dan dengan nonius)
2. Mengukur dimensi masing-masing bahan yang telah disediakan! (pengukuran sebanyak 3 x
pengulangan untuk tempat yang berbeda)
3. Catat hasil pengukuran ke dalam tabel. (untuk pengukuran berulang, gunakan cara penulisan
standar deviasi)
4. Hitung Volume balok dan bola dan KTPnya menggunakan ketidakpastian fungsi
variabel,proses perhitungan menggunakan KTPmutlak), dan sajikan nilai
volumemenggunakan KTPrelatifnya (menggunakan konsep angka berarti).
5. Tentukan rapat massa bahan (jangan lupa konversi nilai KTP massa ke bentuk KTP relatif).
3|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
6. Lakukan langkah 1 hingga 3 dengan mengganti mistar ukur dengan jangka sorong!
7. Lakukan langkah 1 hingga 3 dengan mengganti jangka sorong dengan micrometer sekrup!
Pustaka
B. Darmawan Djonobutro (1984 ). Teori Ketidakpastian .penerbit ITB, Bandung.
Soejoto,dkk.(1993). Petunjuk praktikum Fisika dasar, DEPDIKBUD.
DC Baird (1962). Experimentation An Inroduction to Measurement Theory and Experiment
Design.
2|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 2: BANDUL MATEMATIS
Dengan mengambil sudut cukup kecil sehingga BB’ = busur BAB’, maka persamaan
osilasinya adalah ;
𝑑2 𝜃 𝑔
+ 𝑠𝑖𝑛𝜃 = 0 (1)
𝑑𝑡 2 𝑙
Jika sudut 𝜃 sangat kecil, maka geraknya akan merupakan gerak osilasi harmonik sederhana
dengan perioda ;
𝑙
𝑇 = 2𝜋√ (2)
𝑔
Dengan mengetahui panjang tali dan periode, maka percepatan gravitasi bumi dapat
diketahui mengunakan ;
4𝜋 2 𝑙
𝑔= 2
𝑇0
Jika sudut simpangan cuku besar, gerak bandul tidak lagi berbentuk osilasi harmonik
sederhana. Persamaan fungsi periode merupakan suatu fungsi dari sudut simpangan dalam
bentuk deret. Penguraian sampai orde 3 diberikan oleh formula ;
1 1 9 1
𝑇 = 𝑇0 (1 + 𝑠𝑖𝑛2 𝜃𝑚𝑎𝑥 + 𝑠𝑖𝑛4 𝜃𝑚𝑎𝑥 ) (3)
4 2 64 2
Dimana 𝜃𝑚𝑎𝑥 adalah amplitudo sudut simpangan maksimum dari arah vertikal dan 𝑇0 adalah
perioda untuk kondisi osilasi harmonik sederhana (𝜃) sangat kecil.
3|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
𝑇
Tabel 2.1 nilai 𝑡 untuk 𝜃𝑚𝑎𝑥 tertentu.
0
𝜃𝑚𝑎𝑥 (derajat) 𝑇 𝜃𝑚𝑎𝑥 (derajat) 𝑇
𝑇0 𝑇0
0 1 50 1,049138
10 1,001907 60 1,071289
20 1,007666 70 1,097468
30 1,0131169 80 1,127301
40 1,031169 90 1,160156
Tugas Pendahuluan
1. Buktikan rumus (2) diatas!
2. Bagaimana pengaruh panjang tali, berat bandul terhadap periode?
3. Apa yang dimaksud dengan:
a. Gaya gravitasi
b. Kuat medan gravitasi
c. Energi Potensial gravitasi
4. Jelaskan tentang hukum gravitasi Newton. Tulis persamaannya.
5. Apa yang dimaksud dengan : periode, frekwensi dan amplitudo bandul matematis?
Tuliskan rumus, satuan dan demensinya masing-masing?
6. Apa yang dimaksud dengan berat benda ? Samakah berat dengan massa ? Jelaskan
dengan rinci.
7. Buktikan rumus pada persamaan (1)
8. Sebutkan beberapa contoh aplikasi yang mempergunakan percepatan gravitasi dalam
kehidupan sehari-hari ?
2.3 Peralatan
1. Bandul 4. Mistar
2. Statip 5. Stopwatch
3. Tali 6. Busur derajat
2.4 Cara Kerja
1. Ambil panjang tali 120 cm.
2. Ayunkan bandul dengan sudut simpangan tidak melebihi 5. Tentukan waktu yang
diperlukan untuk 20 ayunan.
3. Lakukan langkah 1 dan 2 sebanyak 15 kali untuk panjang tali berturut - turut lebih
pendek 5 cm, dengan cara menurunkan penjepit statip.
4. Ulangi langkah 1-3 untuk sudut simpangan 10 dan 15.
5. Ulangi langkah 1-3 untuk massa yang berbeda
4|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 3: PESAWAT ATWOOD
Gambar 3.1 gaya-gaya pada katrol Gambar 3.2 Katrol dan beban Gambar 3.3skema pesawat
atwood
−𝑇1 − 𝑀𝑔 − 𝑇2 + 𝑁 = 0
𝑇1 𝑅 − 𝑇2 𝑅 = 𝐼𝛼
𝑎
𝛼=
𝑅
dimana 𝑎 adalah percepatan tangensial pada tepi katrol, dan percepatan ini sama dengan
percepatan tali penggantung yang dililitkan pada katrol tanpa slip. Bila suatu benda
digantungkan pada tali seperti gambar 3.2, maka percepatan benda adalah ;
(𝑚 + 𝑀1 ) − 𝑀2
𝑎= 𝑔
𝑚 + 𝑀1 + 𝑀2 + 𝐼/𝑅 2
Dengan 𝐼 adalah momen inersia katrol.
Jika massa beban tidak sama, maka sistem akan mengalami GLBB dengan percepatan yang
konstan, dengan mendapatkan nilai jarak yang ditempuh serta mengukur waktunya, maka
akan didapatkan percepatan beban dari eksperimen. Jika percepatan telah diketahui maka
selanjutnya akan ditentukan nilai momen inersia dari katrol.
Jika massa beban sama, maka sistem akan mengalami GLB atau diam. Jika sistem mula-mula
memiliki kecepatan awal, maka nilainya dapat ditentukan denganmengukur jarak tempuh
dan waktu benda.
5|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
3.3 Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan yang dimaksud dengan gerak osilasi.
2. Turunkan persamaannya
3.4 Peralatan
1. 1 set peralatan eksperimen pesawat atwood
2. stopwatch
3. variasi beban
4. mistar
2. Eksperimen GLBB
a. Buat grafik 𝑡𝐶𝐴 terhadap 𝑋𝐶𝐴
b. Tentukan persamaan regresi dari grafik tersebut lalu tentukan nilai percepatan GLBB
sistem menggunakan yang diperoleh (percepatan pada daerah CA konstan, sehingga
pergunakan rumusan hubungan jarak dan waktu untuk percepatan konstan).
c. bandingkan percepatan untuk kedua massa tambahan.
d. Mengapa percepatan di daerah CA konstan?
e. Faktor apa saja yang mempengaruhi percepatan yang terjadi di daerah CA?
6|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
b. tentukan I secara teori dengan menggunakan data katrol yang ada
c. Bandingkan nilai I eksperimen dengan I teori dan jelaskan perbedaan nilai yang
terjadi!
7|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 4: RESONANSI GELOMBANG BUNYI
λ
𝐿 = (2𝑛 + 2) 𝑛 = 0,1,2, … (2)
4
Karena ukuran garis tabung kecil bila dibandingkan dengan panjang gelombang. Maka perut
gelombang simpangan tidak tepat terjadi pada ujung
terbuka tetapi berada didekatnya, yaitu pada jarak
e≈0,6 R diluar tabung dengan R adalah jari-jari tabung,
jadi persamaan 1 dan 2 menjadi ;
λ
𝐿 = (2𝑛 + 1) − 𝑒 (3)
4
λ
𝐿 = (2𝑛 + 2) − 2𝑒 (4)
4
Karena λ = v/f dengan v adalah kecepatan merambat bunyi dan f adalah frekwensi, maka ;
λ
𝐿 = (2𝑛 + 1) −𝑒 (5)
4𝑓
8|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
λ
𝐿 = (2𝑛 + 2) − 2𝑒 (6)
4𝑓
Dengan membuat grafik L sebagai fungsi dari n, maka; Bila f diketahui, v dan e dapat dihitung
dan begitu juga sebaliknya.
gambar 2.1. Gelombang simpangan dalam tabung tertutup (a) keadaan resonansi pertama, (b)
kedua dan (c) ketiga
Pustaka
Sutrisno (1982).Seri Fisika Dasar : Mekanika. Penerbit ITB, Bandung.
Tipler PA, Mosca G.Physics for Scientists and Engineers 5th Edition
9|P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 5: OSILASI PEGAS
𝑘
𝜔=√
𝑚
Dan
𝑥(𝑡) = 𝐴𝑐𝑜𝑠(𝜔𝑡 + 𝜑)
Yang merupakan solusi dari persamaan gerak harmonik sederhana tersebut diatas dengan
tetapan A dan 𝜑 masih belum tertentu. Ini berarti ada berbagai kemungkinan macam gerak
harmonik sedehana ini yang bergantung pada nilai A dan 𝜑.
10 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
Getaran pegas akan bergantung pada massa beban dan tetapan pegas sebagaimana
ditunjukkan pada persamaan berikut ;
𝑘 2𝜋
𝜔=√ =
𝑚 𝑡
𝑚 4𝜋 2
𝑇=√ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑇 2 = 𝑚
𝑘 𝑘
Jadi apabila beban digantungkan pada pegas yg telah diketahui massanya, lalu pegas digetarkan
dan diukur juga periodenya, tetapan pegas k akan dapat dicari. Ketelitian akan tinggi apabila
pengukuran dilakukan berulang-ulang dengan variasi beban berbeda-beda.
5.4 Peralatan
1. Statif
2. Skala pelengkap statif
3. Pegas spiral
4. Tempat beban
5. Beban tambahan
6. Stopwatch
7. Neraca ohauss
11 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
4. Lebih besar atau kecil kah massa pegas efektif tersebut terhadap massa sebenarnya?
Bagaimana hasil eksperimen anda? Berikan analisa!
5. Buat grafik antara simpangan dengan massa beban w=f(x) (percobaan penentuan gravitasi)
6. Tentukan percepatan gravitasi dari grafik di atas!
12 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 6: VISKOSITAS
2𝑟 2 𝑔
𝑉𝑚 = (𝜌 − 𝜌0 ) (1)
9𝜂
2,4𝑟
𝐹 = (1 + )
𝑅
µ(𝜌 − 𝜌0 )
𝜂= (2)
𝐹𝑉𝑚
Dimana :
2𝑟 2 𝑔
𝐹 = (1 + 1,36 𝑟) ; µ =
9
Bila dan o diketahui serta r dan Vm diukur maka dengan menggunakan persamaan (2)
dapat ditentukan.
13 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
6.10 Alat dan Bahan
1. Cairan yang akan ditera 3. stopwatch
2. Viskosimeter bola jatuh dengan
perlengkapan 1 set
Pustaka
Sutrisno (1982).Seri Fisika Dasar : Mekanika. Penerbit ITB, Bandung.
Tipler PA, Mosca G.Physics for Scientists and Engineers 5th Edition
14 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
PERCOBAAN 7: KOEFISIEN MUAI PANJANG ZAT PADAT
Apabila diameter roda silinder d dan penyimpangan jarum dari posisi awal So ke St
adalah , maka diperoleh persamaan:
𝜙𝜂𝑑 𝑙0
𝛼= (2)
360 𝑡 − 𝑡0
Dengan l0 adalah panjang batang logam pada suhu t0.
15 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
a) Aluminium
b) Tembaga
c) Besi
Pustaka
Soetrisno (1984). Seri Fisika Dasar: Listrik Magnet dan Termofisika. Penerbit ITB,Bandung.
Resnick and Hallidy (1988). Physics, Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta
16 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
LAMPIRAN 1 - FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM
1. Laporan ditulis tangan rapi pada kertas A4 (21 cm x 29,7 cm) 80 gram.
2. Margin kertas: kiri 3 cm, atas 3 cm, kanan 2 cm, bawah 2 cm.
3. Penulisan menggunakan style rata kiri dengan spasi 1,5, dan bolak-balik.
4. Konten laporan meliputi:
a. Cover
b. Halaman penilaian
c. Laporan percobaan:
- Judul percobaan
- Tujuan percobaan
- Dasar Teori
- Peralatan
- Cara kerja
- Hasil dan Pembahasan
- Daftar Pustaka
5. Dasar teori minimal ditulis 2 halaman yang berasal dari minimal 2 buku referensi, dan dapat
ditambahkan dengan hasil penelusaran di internet, berupa jurnal ilmiah atau situs ilmiah,
namun tidak diperbolehkan berasal dari wikipedia dan blog pribadi.
6. Setiap kutipan yang diambil dari referensi harus disertai dengan sitasi nama pengarang dan
tahun diterbitkan referensi tersebut, contoh: (Sutrisno, 1994)
7. Setiap persamaan yang dituliskan harus diberi nomor yang sesuai dengan urutan percobaan,
contohnya untuk persamaan 1 pada percobaan 2: bandul matematis dituliskan,
√𝑔𝑟 × 𝑓𝑑 = 𝑐 (2.1)
dan dilanjutkan dengan 2.2, 2.3, ..., untuk persamaan berikutnya
8. Penomoran gambar menggunakan sistem penomoran seperti pada poin 7 dengan penempatan
di bawah gambar.
Contoh:
17 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
LAMPIRAN 2 - CONTOH COVER
21 cm
3 cm
29,
7 3 cm
cm 2 cm
OLEH:
NAMA :
NIM :
KELOMPOK :
ASISTEN :
2 cm
Keterangan:
- Jenis huruf Trebuchet MS ukuran 12 (bold)
- Ukuran logo 4 cm x 4 cm
- Spasi 1
- Logo boleh grayscale
- Di print pada kertas warna biru muda ukuran A4
18 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
LAMPIRAN 3 - CONTOH HALAMAN PENILAIAN
21 cm
3 cm
Nama :
NIM :
Kelompok :
29, Judul Percobaan :
7 3 cm Tanggal Percobaan :
cm Fakultas : 2 cm
Program Studi :
Asisten :
(.................................)
2 cm
Keterangan:
- Ditulis tangan pada kertas A4
- Spasi 1,5
- Ukuran kotak nilai 3 cm x 4 cm
19 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I
LAMPIRAN 4 - CONTOH FORMAT PENULISAN LAPORAN
21 cm
3 cm
Percobaan 1
Alat Ukur Dasar dan Ketidakpastian Pengukuran
2 cm
20 | P e n u n t u n P r a k t i k u m F i s i k a D a s a r I