Anda di halaman 1dari 34

Departemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Institut Pertanian Bogor

PENGUKURAN DAN
KETIDAKPASTIAN HASIL
PENGUKURAN
SIDIKRUBADI PRAMUDITO
FISIKA DI BALIK REVOLUSI INDUSTRI

• Revolusi Industri 1.0: Mesin Uap


• Revolusi Industri 2.0: Pembangkit Listrik
• Revolusi Industri 3.0: Penemuan
Semikonduktor
• Revolusi Industri 4.0: Penemuan Perangkat
Pengolah Informasi Supercanggih

https://hammelscale.com/industry-4-0/

Semua perkembangan ini tidak terlepas dari peran laboratiorium.


LABORATORIUM

• adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran


ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.

• Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan


dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
https://images.app.goo.gl/xkNKMaBoVzikxzBY6
• Laboratorium ilmiah biasanya dibedakan menurut disiplin
ilmunya, misalnya laboratorium fisika, laboratorium kimia,
laboratorium biokimia, laboratorium komputer, dan
laboratorium bahasa

https://images.app.goo.gl/HThj1LP92sDZfYkb6
https://images.app.goo.gl/kbFowZbZyLNkt25t7

• adalah tempat pelatihan ilmiah dilakukan.


LABORATORIUM
• Transfer pengetahuan terjadi melalui kegiatan praktikum.
PENDIDIKAN
• Tidak diperuntukkan untuk penelitian.
PENGUKURAN
• Membandingkan suatu besaran fisis
dengan besaran serupa yang telah
didefinisikan dengan tepat
• Dilakukan di dalam berbagai bidang ilmu
dan teknologi
• Selalu dihinggapi ketidakpastian

https://images.app.goo.gl/4NxHMuNXKSbnS3Jo8
KETIDAKPASTIAN
Penyebab ketidakpastian dalam pengukuran antara lain:
1. Keterbatasan ketelitian alat ukur
2. Adanya ketidakpastian bersistem
3. Adanya ketidakpastian acak
4. Keterbatasan keterampilan pengamat
1. Keterbatasan ketelitian alat ukur
• Nilai skala terkecil (NST)

• NST suatu alat ukur adalah jarak antara dua skala yang berdekatan pada
alat ukur
2. Ketidakpastian Bersistem

• Kesalahan kalibrasi

• Kesalahan titik nol

• Kesalahan pegas

• Gesekan pada bagian alat yang bergerak

• Paralaks (kesalahan arah pandang)


3. Ketidakpastian Acak

• Gerak Brown molekul udara

• Fluktuasi tegangan jaringan listrik

• Noise (gangguan bising) dari alat-alat elektronik

• Background, landasan bergetar dll


4. Keterbatasan Keterampilan Pengamat

Ketidakpastian yang muncul dari penggunaan peralatan yang canggih dan


kompleks (contoh: mikroskop elektron, osiloskop, spektrometer, pencacah
partikel dkk) yang memerlukan keterampilan khusus dari pemakai
Penulisan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran 𝑥 ± ∆𝑥 Ketidakpastian

Contoh: Panjang suatu benda 𝑥 ± ∆𝑥 = 7,24 ± 0,03 cm


• Hasil pengukuran panjang benda adalah 7,24 cm dan ketidakpastiannya 0,03 cm
• Angka 7 dan 2 dapat dipastikan kebenarannya, sedangkan angka 4 merupakan
angka taksiran
• Ketiga angka (7, 2 dan 4) dalam bilangan hasil pengukuran adalah angka penting
Penentuan Ketidakpastian pada Pengukuran
• Penentuan ketidakpastian bergantung pada cara pengukuran yang dilakukan
• Penentuan ketidakpastian berdasarkan cara pengukuran
• Pengukuran tunggal
• Pengukuran berulang

• Penentuan ketidakpastian berdasarkan jenis peralatan


• Peralatan berskala analog
• Perlatan berskala nonius
• Peralatan berskala digital
Pengukuran tunggal
Jenis skala pada alat ukur Ketidakpastian pengukuran tunggal

Skala analog ∆𝑥 = 12 × nilai satu skala terkecil


Pengukuran tunggal
Jenis skala pada alat ukur Ketidakpastian pengukuran tunggal

Skala nonius ∆𝑥 = 1 × nilai satu skala nonius


Pengukuran tunggal
Jenis skala pada alat ukur Ketidakpastian pengukuran tunggal

Skala digital ∆𝑥 = 1 × nilai satu skala terkecil


Kapan pengukuran tunggal dilakukan?
• Ketika tidak dimungkinkan dilakukan pengulangan seperti dalam beberapa
kasus berikut ini:
• Pengukuran kelajuan suatu kendaraan di jalan tol
• Pengukuran yang berkaitan dengan peristiwa gerhana
• Ketika dengan pengulangan tidak diperoleh informasi baru
• Kasus ini terjadi karena ketelitian alat tidak bisa menjangkau variasi dari besaran yang
diukur
• Contoh : penimbangan memakai neraca teknis, pengukuran panjang batang silinder
memakai mistar biasa

• Ketika ada dua besaran yang diukur yang mempunyai hubungan fungsional
• Contoh: pengukuran jarak dan waktu untuk GLB. Jarak divariasikan dan waktu diukur
satu kali untuk setiap jarak yang diberikan.
• Catatan: dalam contoh di atas pengukuran waktu bisa dlakukan pengulangan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Contoh
Panjang sebuah balok diukur sekali dengan menggunakan mistar yang memiliki skala terkecil 0,1 cm

0 1 2 3
Contoh
Panjang sebuah balok diukur sekali dengan menggunakan mistar yang memiliki skala terkecil 0,1 cm

0 1 2 3

Hasilnya ditulis dengan tiga angka penting: 𝑥 ± ∆𝑥 = 3,18 ± 0,05 cm

Angka 8 merupakan angka perkiraan


Nilai dugaan pengamat: 3,13 cm < 𝑥 < 3,23 cm
Tingkat kepercayaan pengukuran 100%. Pengamat yakin 100% bahwa panjang balok tidak kurang
dari 3,13 cm dan tidak lebih dari 3,23 cm.
Pengukuran berulang
• Pengukuran berulang dilakukan untuk memastikan hasil pengukuran

• Contoh:
• pengukuran diameter silinder memakai jangka sorong yang nilai skala terkecilnya 0,1 mm
didapatkan hasil: 11,9 mm.
• Ketika pengukuran diulang didapatkan hasil 12,2 mm
• Mana hasil yang lebih baik? Kita tidak tahu
• Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pengukuran diulang. Lebih banyak pengulangan akan
didapatkan hasil yang lebih baik.
Pengukuran berulang
• Pengukuran berulang dilakukan untuk memastikan hasil pengukuran
• Diperoleh informasi yang lebih banyak tentang nilai benar suatu besaran fisis
• Suatu besaran fisis 𝑥 diukur sebanyak n kali, menghasilkan sampel dari
populasi 𝑥, yaitu 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ,
• Nilai 'terbaik' pengganti nilai benar 𝑥 dari pengukuran ini adalah nilai rata-
rata sampel 𝑥
𝑛
1
𝑥ҧ = ෍ 𝑥𝑖
𝑛
𝑖=1
Pengukuran berulang . . .
Penyimpangan nilai rata-rata sampel terhadap
σ𝑛𝑖=1 𝑥ҧ − 𝑥𝑖 2
nilai besaran fisis sebenarnya dinyatakan sebagai 𝑠𝑥 = ∆𝑥 =
deviasi standar terhadap sampel 𝑛−1

Penulisan ketidakpastian pada pengukuran 𝑥ҧ ± ∆𝑥


berulang

Tingkat kepercayaan pengukuran 90%. Pengamat yakin bahwa tidak kurang dari 90%
dari banyak data pengukuran berada dalam daerah 𝑥ҧ − ∆𝑥 ≤ 𝑥𝑖 ≤ 𝑥ҧ + ∆𝑥 .
PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK MS. EXCEL

Nilai rata-rata Nilai ketidakpastian


Data di Ms. Excel “=AVERAGE(B2:B10)” “=STDEV(B2:B10)”

Hasil pengukuran: ഥ ± ∆𝐷 = 12,11111111 ± 0,153659074 mm


𝐷

Nilai ketidakpastian dinyatakan dalam satu angka penting: ഥ ± ∆𝐷 = 12,1 ± 0,2 mm


𝐷
Penulisan Ketidakpastian pada Hasil Pengukuran . . .

No Penulisan yang salah Penulisan yang benar

1 34489 ± 623 m 3,45 ± 0,06 × 104 m

2 0,00004564 ± 0,00000066 kg 0,456 ± 0,007 × 10−4 kg

3 5433,333333 ± 33,3333 J 5,43 ± 0,03 kJ


PERAMBATAN KESALAHAN
Besaran fisis 𝑧 merupakan fungsi dari besaran 𝑥 dan 𝑦 𝑧 = 𝑧 𝑥, 𝑦

Besaran 𝑥 dan 𝑦 diukur sehingga didapatkan hasil


pengukuran beserta ketidakpastiannya yaitu
𝑥 ± ∆𝑥 dan 𝑦 ± ∆𝑦
a. Besaran 𝑥 dan 𝑦 masing-masing diukur sekali:

𝜕𝑧 𝜕𝑧
∆𝑧 = ∆𝑥 + ∆𝑦
𝜕𝑥 𝑦
𝜕𝑦 𝑥

b. Besaran 𝑥 dan 𝑦 masing-masing diukur berulang kali:


2 2
𝜕𝑧 𝜕𝑧
∆𝑧 = ∆𝑥 2 + ∆𝑦 2
𝜕𝑥 𝑦
𝜕𝑦 𝑥
PERAMBATAN KESALAHAN
Besaran fisis 𝑧 merupakan fungsi dari besaran 𝑥 dan 𝑦 𝑧 = 𝑧 𝑥, 𝑦
Besaran 𝑥 dan 𝑦 diukur sehingga didapatkan hasil pengukuran beserta
ketidakpastiannya yaitu 𝑥 ± ∆𝑥 dan 𝑦 ± ∆𝑦
Pembuatan grafik: 𝒚 = 𝒂𝒙 + 𝒃
• Kurva garis lurus dinyatakan dengan persamaan: 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏

• Data yang didapatkan dari pengamatan adalah n buah data pasangan


(𝑥𝑖 , 𝑦𝑖 )

• Metode kuadrat terkecil digunakan untuk mendapatkan nilai


konstanta a dan b serta ketidakpastiannya

• Perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikannya adalah


“Spread Sheet” dalam “Microsoft Excel”
Penggunaan Ms. Excel dalam penentuan
konstanta a dan b . . .
Data posisi seorang pengendara sepeda di jalan lurus sebagai fungsi dari waktu

Contoh 1
Office 2007 below
Formula menggunakan titik koma (;)

= 𝐿𝐼𝑁𝐸𝑆𝑇(𝐶2: 𝐶11; 𝐵2: 𝐵11; 𝑇𝑅𝑈𝐸; 𝑇𝑅𝑈𝐸) BLOK kolom E dan F baris 2 sampai 6
Mengikuti formula yang ada di Ms. Excel Klik fx, TEKAN tombol “Ctrl+Shift+Enter”
Penggunaan Ms. Excel dalam penentuan
konstanta a dan b . . .
Data posisi seorang pengendara sepeda di jalan lurus sebagai fungsi dari waktu

Contoh 2
Office 2010
Formula menggunakan koma (,)

=LINEST(C2:C11,B2:B11,TRUE,TRUE) BLOK kolom E dan F baris 2 sampai 6


Mengikuti formula yang ada di Ms. Excel Klik fx, TEKAN tombol “Ctrl+Shift+Enter”
Penggunaan Ms. Excel dalam penentuan
konstanta a dan b . . .
Data posisi seorang pengendara sepeda di jalan lurus sebagai fungsi dari waktu

Contoh 3
Office 365

=LINEST(C2:C11,B2:B11,TRUE,TRUE)
Otomatis keluar semua nilai kolom E&F baris 2-6
Arti nilai dalam sel
Hasil pengamatan gerak pengendara sepeda
Pembuatan grafik
1. Blok kolom B&C baris 2-6
3. Klik “+” seperti kotak merah, checklist opsi seperti tanda panah, pilih
trendline “more option” seperti pada kotak merah
4. Ganti judul pada kotak biru sesuai nama pengamatan dan besaran yang
diamati

2. Insert → Chart → Scatters

Note: tampilan bisa berbeda bergantung tampilan pada Ms. Excel yang digunakan
Pembuatan grafik . . .

Tampilan setelah klik


more option
• Pilih opsi “linear”
seperti yang
ditunjukkan kotal
merah
• Atur “backward”
angka 21 atau lebih
• Klik “display
equation”
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai