Anda di halaman 1dari 6

Bab 5 Turunan Numerik – Metode Numerik

Bab 5 Turunan Numerik

Capaian pembelajaran dari Bab 5 Turunan Numerik adalah mahasiswa mampu:


✓ mengkaji konsep turunan/ diferensial numerik dari suatu fungsi yang diketahui
atau dari sekumpulan titik-titik pada data
✓ mengeksekusi algoritma metode numerik untuk menemukan solusi dari masalah
turunan

Differensiasi numerik adalah teknik analisis numerik untuk menghasilkan perkiraan


turunan dari suatu fungsi matematika dengan menggunakan nilai-nilai dari fungsi ataupun
mungkin pengetahuan lainnya tentang fungsi.
Diferensiasi numerik sering digunakan untuk mengevaluasi suatu turunan sebuah
fungsi kontinu yang telah didiskritisasi. Diferensiasi numerik sangat penting dalam solusi
numerik baik persamaan differensial biasa maupun parsial.
Kasus-kasus yang dapat ditemukan solusinya dengan menggunakan differensiasi numerik
adalah:
❖ Ketika fungsi f (x) tidak diketahui secara eksplisit, tetapi kita hanya mengetahui
beberapa titik saja. Jadi kita tidak bisa menemukan nilai turunan fungsi pada suatu
titik yang lain secara analitik. Karena itu nilai turunan pada titik lain tersebut dapat
ditemukan dengan menggunakan differensiasi numerik.
❖ Meskipun fungsi f (x) dinyatakan secara eksplisit, tetapi bentuk fungsi terlalu rumit
untuk ditemukan fungsi turunannya, sedangkan kita perlu tau nilai turunan pada
suatu titik. contohnya:
√cos(2𝑥 2 ) + 𝑥. tan(3𝑥 )
𝑓 (𝑥 ) =
sin(𝑥 ) + 𝑒 𝑥

Dalam kalkulus, definisi dari turunan pertama dari suatu fungsi dirumuskan :
𝑓 (𝑥 + ℎ ) − 𝑓 (𝑥 )
𝑓 ′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ
Dengan formula ini, dapat diturunkan metode untuk menemukan turunan suatu fungsi
secara numerik, yaitu:
❑ Metode Selisih Maju (forward difference approximation)
❑ Metode Selisih Mundur (backward difference approximation)
❑ Metode Selisih Pusat (Midpoint formula)

Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si. 43


Bab 5 Turunan Numerik – Metode Numerik

A. TURUNAN PERTAMA
1) METODE SELISIH MAJU
Metode ini langsung mengadopsi definisi dari differensial itu sendiri, yaitu:
𝒇 ( 𝒙 + 𝒉 ) − 𝒇 (𝒙 )
𝒇 ′(𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝒉
1
Error untuk metode ini adalah = − 2 ℎ. 𝑓 ′′ (𝑥 )

2) METODE SELISIH MUNDUR


Metode ini menggunakan nilai 𝑓(𝑥 ) dan 𝑓 (𝑥 − ℎ), maka differential dirumuskan
dengan:
𝒇 (𝒙 ) − 𝒇 (𝒙 − 𝒉)
𝒇 ′(𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝒉
1
Error untuk metode ini adalah: − 2 ℎ. 𝑓 ′′(𝑥 )

3) METODE SELISIH PUSAT (Midpoint Formula)


Metode ini menggunakan nilai 𝑓 (𝑥 − ℎ) dan 𝑓 (𝑥 + ℎ), maka differential dirumuskan
dengan:
𝒇 (𝒙 + 𝒉) − 𝒇 ( 𝒙 − 𝒉)
𝒇 ′ (𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝟐𝒉
1
Error untuk metode ini adalah: − 6 ℎ2 . 𝑓 ′′′ (𝑥 ). Formula itu disebut juga Three-point

midpoint formula.

Jika titik yang diketahui lebih banyak (4 titik), dan jika memungkinkan, maka metode
selisih pusat dapat juga dijalankan dengan formula
−𝒇(𝒙 + 𝟐𝒉) + 𝟖𝒇(𝒙 + 𝒉) − 𝟖𝒇(𝒙 − 𝒉) + 𝒇(𝒙 − 𝟐𝒉)
𝒇 ′(𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝟏𝟐𝒉
Formula ini disebut juga Five-point midpoint formula

B. TURUNAN KEDUA
1) METODE SELISIH MAJU
𝒇(𝒙 + 𝟐𝒉) − 𝟐. 𝒇(𝒙 + 𝒉) + 𝒇(𝒙)
𝒇 ′′(𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝒉𝟐

Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si. 44


Bab 5 Turunan Numerik – Metode Numerik

2) METODE SELISIH MUNDUR


𝒇(𝒙 − 𝟐𝒉) − 𝟐. 𝒇(𝒙 − 𝒉) + 𝒇(𝒙)
𝒇 ′′(𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝒉𝟐

3) METODE SELISIH PUSAT


Jika memanfaatkan 2 titik saja, maka formula turunan kedua dengan metode selisih
pusat adalah:
𝒇(𝒙 + 𝒉) − 𝟐𝒇(𝒙) + 𝒇(𝒙 − 𝒉)
𝒇 ′′(𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝒉𝟐
Sedangkan jika bisa dimanfaatkan 4 titik, maka formula turunan kedua dengan
metode seilish pusat adalah:
−𝒇(𝒙 + 𝟐𝒉) + 𝟏𝟔𝒇(𝒙 + 𝒉) − 𝟑𝟎𝒇(𝒙) + 𝟏𝟔𝒇(𝒙 − 𝒉) − 𝒇(𝒙 − 𝟐𝒉)
𝒇 ′′ (𝒙) = 𝐥𝐢𝐦
𝒉→𝟎 𝟏𝟐𝒉𝟐

Contoh 1:
Diberikan data sebagai berikut, maka tentukan nilai aproksimasi untuk 𝑓 ′ (2) dan 𝑓 ′′ (2)
dengan metode yang diberikan di atas.
x 1,8 1,9 2 2,1 2,2
f(x) 10,88937 12,70320 14,77811 17,14896 19,85503

Pembahasan:
Perhatikan bahwa selisih antara 𝑥 yang satu dengan 𝑥 lainnya adalah sebesar 0,1, maka
disimpulkan nilai ℎ = ∆𝑥 = 0,1.
a) Menghitung 𝑓 ′(2) atau turunan pertama pada 𝑥 = 2
❑ Metode Selisih Maju
𝑓 (𝑥 + ℎ ) − 𝑓 (𝑥 )
𝑓 ′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ
𝑓 (2 + 0,1) − 𝑓(2) 𝑓(2,1) − 𝑓 (2) 17,14896 − 14,77811
𝑓 ′(2) = = = = 𝟐𝟑, 𝟕𝟎𝟖𝟒𝟓
0,1 0,1 0,1
❑ Metode Selisih Mundur
𝑓 (𝑥 ) − 𝑓 (𝑥 − ℎ )
𝑓 ′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ
𝑓 (2) − 𝑓 (2 − 0,1) 𝑓(2) − 𝑓 (1,9) 14,77811 − 12,70320
𝑓 ′(2) = = = = 𝟐𝟎, 𝟕𝟒𝟗𝟏𝟑
0,1 0,1 0,1

Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si. 45


Bab 5 Turunan Numerik – Metode Numerik

❑ Metode Selisih Pusat


𝑓 (𝑥 + ℎ ) − 𝑓 (𝑥 − ℎ )
𝑓 ′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 2ℎ
𝑓 (2 + 0,1) − 𝑓(2 − 0,1) 𝑓 (2,1) − 𝑓(1,9) 17,14896 − 12,70320
𝑓 ′(2) = = =
2. (0,1) 0,2 0,2
= 22,22879

atau menggunakan informasi 4 titik:


−𝑓(𝑥 + 2ℎ) + 8𝑓 (𝑥 + ℎ) − 8𝑓 (𝑥 − ℎ) + 𝑓 (𝑥 − 2ℎ)
𝑓 ′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 12ℎ
−𝑓(2 + 2. (0,1)) + 8𝑓 (2 + 0,1) − 8𝑓 (2 − 0,1) + 𝑓(2 − 2. (0,1))
𝑓 ′(2) =
12. (0,1)
−𝑓 (2 + 0,2) + 8𝑓 (2,1) − 8𝑓 (1,9) + 𝑓 (2 − 0,2)
=
1,2
−𝑓 (2,2) + 8𝑓 (2,1) − 8𝑓 (1,9) + 𝑓(1,8)
=
1,2
−19,85503 + 8 . (17,14896) − 8 . (12,70320) + 10,88937
=
1,2
−19,85503 + 137,19166 − 101,62560 + 10,88937 26,60039
= =
1,2 1,2
= 𝟐𝟐, 𝟏𝟔𝟕𝟎𝟎

Sebenarnya titik-titik yang diketahui di atas merupakan titik-titik untuk fungsi 𝑦 =


𝑓(𝑥 ) = 𝑥𝑒 𝑥 yang memilki turunan 𝑦 ′ = 𝑓 ′(𝑥 ) = (𝑥 + 1)𝑒 𝑥 . Jika dibandingkan hasil
turunan pada 𝑥 = 2, maka diperoleh kesimpulan berikut berdasarkan perhitungan di
atas.
Metode Hasil f ' (2) Error
Sebenarnya = 22,16717
selisih maju = 23,70845 1,54128
selisih mundur = 20,74913 1,41804
selisih pusat (2 titik) = 22,22879 0,06162
selisih pusat (4 titik) = 22,16700 0,00017

b) Menghitung 𝑓 ′′(2) atau turunan kedua pada 𝑥 = 2


❑ Metode Selisih Maju
𝑓 (𝑥 + 2ℎ) − 2𝑓 (𝑥 + ℎ) + 𝑓(𝑥 )
𝑓 ′′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ2

Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si. 46


Bab 5 Turunan Numerik – Metode Numerik

𝑓 (2 + 2 . 0,1) − 2𝑓 (2 + 0,1) + 𝑓 (2) 𝑓 (2 + 0,2) − 2𝑓 (2,1) + 𝑓 (2)


𝑓 ′′(2) = =
0,12 0,01
𝑓 (2,2) − 2𝑓 (2,1) + 𝑓 (2)
=
0,01
19,85503 − 2 . (17,14896) + 14,77811
=
0,01
19,85503 − 34,29791 + 14,77811
= = 𝟑𝟑, 𝟓𝟐𝟖𝟑
0,01

❑ Metode Selisih Mundur


𝑓 (𝑥 − 2ℎ) − 2. 𝑓 (𝑥 − ℎ) + 𝑓 (𝑥 )
𝑓 ′′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ2
𝑓 (2 − 2.0,1) − 2. 𝑓 (2 − 0,1) + 𝑓 (2) 𝑓 (2 − 0,2) − 2. 𝑓 (1,9) + 𝑓 (2)
𝑓 ′′(2) = =
0,12 0,01
𝑓 (1,8) − 2. 𝑓 (1,9) + 𝑓(2)
=
0,01
10,88937 − 2. (12,70320) + 14,77811
=
0,01
10,88937 − 25,40640 + 14,77811
= = 𝟐𝟔, 𝟏𝟎𝟕𝟖𝟖
0,01

❑ Metode Selisih Pusat


𝑓 (𝑥 + ℎ) − 2𝑓 (𝑥 ) + 𝑓(𝑥 − ℎ)
𝑓 ′′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 ℎ2
𝑓 (2 + 0,1) − 2. 𝑓 (2) + 𝑓(2 − 0,1) 𝑓 (2,1) − 2. 𝑓 (2) + 𝑓 (1,9)
𝑓 ′′(2) = =
0,12 0,01
17,14896 − 2 . (14,77811) + 12,70320
=
0,01
17,14896 − 29,55622 + 12,70320
= = 𝟐𝟗, 𝟓𝟗𝟑𝟏𝟗
0,01

Jika dimanfaatkan semua titik, maka metode ini dapat dijalankan dengan formula
−𝑓(𝑥 + 2ℎ) + 16𝑓 (𝑥 + ℎ) − 30𝑓 (𝑥 ) + 16𝑓 (𝑥 − ℎ) − 𝑓 (𝑥 − 2ℎ)
𝑓 ′′(𝑥 ) = lim
ℎ→0 12ℎ2
𝑓 ′′(2)
−𝑓(2 + 2. (0,1)) + 16𝑓 (2 + 0,1) − 30𝑓 (2) + 16𝑓 (2 − 0,1) − 𝑓(2 − 2. (0,1))
=
12. (0,1)2

Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si. 47


Bab 5 Turunan Numerik – Metode Numerik

−𝑓 (2 + 0,2) + 16𝑓 (2,1) − 30𝑓 (2) + 16𝑓 (1,9) − 𝑓 (2 − 0,2)


=
12. (0,01)
−𝑓 (2,2) + 16𝑓 (2,1) − 30𝑓 (2) + 16𝑓 (1,9) − 𝑓 (1,8)
=
0,12
−19,85503 + 16. (17,14896) − 30. (14,77811) + 16. (12,70320) − 10,88937
=
0,12
3,54674
= = 29,55616
0,12

Sebagaimana yang disebutkan di atas bahwa sebenarnya titik-titik yang diketahui di


atas adalah titik-titik yang dilalui oleh fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑥 ) = 𝑥𝑒 𝑥 . Turunan kedua dari
fungsi ini adalah 𝑦 ′′ = 𝑓 ′′ (𝑥 ) = (𝑥 + 2)𝑒 𝑥 . Sehingga jika dibandingkan hasil numerik
dengan metode-metode di atas dengan hasil sebenarnya, diperoleh kesimpulan
berikut.
Metode Hasil f '' (2) Error
Sebenarnya = 29,55622
selisih maju = 33,52283 3,96660
selisih mundur = 26,10788 3,44835
selisih pusat (2 titik) = 29,59319 0,03696
selisih pusat (4 titik) = 29,55616 0,00007

Dengan dapat disimpulkan bahwa metode selisih pusat merupakan metode terbaik di
antara metode-metode yang disebutkan di atas, terutama untuk metode selisih pusat yang
memanfaatkan 4 titik, karena memberikan error terkecil dan lebih dekat dengan solusi
sebenarnya.

Latihan
1
Diberikan fungsi 𝑓(𝑥 ) = 𝑒 𝑥 − 𝑥 − sin(𝑥 ). Aproksimasi nilai turunan pertama dan turunan

kedua dari fungsi tersebut pada 𝑥 = 1,5 dengan menggunakan metode numerik

Syamsyida Rozi, S.Si., M.Si. 48

Anda mungkin juga menyukai