MATERI AJAR
MATEMATIKA TEKNIK
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0 (eq.01)
jika akar persamaan disimbolkan sebagai x1 dan x2, maka dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1,2 = (eq.02)
2𝑎
Namun untuk persamaan polynomial yang lebih tinggi ordenya atau persamaan lainnya yang lebih
kompleks, beberapa contoh seperti berikut
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 𝑥 2 + 3𝑥 + 9 (eq.03)
𝑓(𝑥) = 𝑒 𝑥 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 2 (eq.04)
𝑓(𝑥) = 𝑥 5 + 2𝑥 4 + 3𝑥 3 + 4𝑥 2 + 5𝑥 + 6 (eq.05)
𝑓(𝑥) = 𝑒 2𝑥 − 3𝑥 2 (eq.06)
𝑅2
𝑓(𝑅) = 𝑀 − 𝑅 + (eq.11)
√𝑅 2 + 𝑇 2
menentukan akar persamaannya dengan menggunakan metode analitis akan menjadi sangat rumit dan
bahkan tidak mungkin dilakukan. Metode numerik hadir untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Metode numerik merupakan metode dengan perhitungan berulang (iterasi) hingga mendekati nilai hasil
yang diharapkan (diharapkan maksudnya adalah jika nilai selisih sudah lebih kecil dari nilai toleransi).
Sehingga mustahil kita akan melakukan perhitungan manual dengan bantuan kalkulator karena akan
membutuhkan waktu yang cukup lama.
Bagaimana kita melakukan perhitungannya?
Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak pemrograman (bisa menggunakan Java atau
Fortran) atau menggunakan perangkat lunak pengolah angka (Spreadsheet) bagi yang tidak
menguasai kedua bahasa pemrograman tersebut, misalnya menggunakan Microsoft Excel.
Prinsip dasar metode ini adalah menyamakan variabel terikat dan variabel bebas pada suatu fungsi
setelah variabel terikat awal f(x) disamakan dengan nol. Atau dapat dituliskan dalam bentuk fungsi
berikut
𝑥 = 𝑔(𝑥)
𝑅2
0 = 𝑀−𝑅+
√𝑅 2 + 𝑇 2
Kemudian persamaan tersebut diubah menjadi x = g(x) dengan tiga cara, yaitu
Hasil akhir
Perubahan Tahap awal
g(x)
𝑅2 𝑅2
Cara 1 𝑅=𝑀+ 𝑅=𝑀+
√𝑅 2 + 𝑇 2 √𝑅 2 + 𝑇 2
𝑅2
Cara 2 𝑅−𝑀 = 𝑅 = √(𝑅 − 𝑀)√𝑅 2 + 𝑇 2
√𝑅 2 + 𝑇 2
2
𝑅2 𝑅2
Cara 3 𝑅−𝑀 = 𝑅 = √( ) − 𝑇2
√𝑅 2 + 𝑇 2 𝑅−𝑀
𝑥1 = 𝑔(𝑥0 )
Kemudian dihitung persentase selisih antara nilai “x” pada variabel terikat “X1”
dengan nilai “x” pada variabel bebas “X0”. Atau dapat dituliskan sebagai berikut
𝑥1 − 𝑥0
𝜀0 =
𝑥1
Tahap (2), Kemudian, nilai “X1” yang merupakan variabel terikat pada perhitungan
sebelumnya akan menjadi variabel bebas di proses perhitungan pada tahap ini
untuk mendapatkan nilai variabel terikat “X2”. Atau dapat dituliskan sebagai berikut
𝑥2 = 𝑔(𝑥1 )
Kemudian dihitung persentase selisih antara nilai “x” pada variabel terikat “X2”
dengan nilai “x” pada variabel bebas “X1”. Atau dapat dituliskan sebagai berikut
𝑥2 − 𝑥1
𝜀1 =
𝑥2
Tahap (i), Proses perhitungan akan terus berulang (repetisi) hingga ke (i) kalinya, atau
rumusnya dapat ditulis sebagai berikut
𝑥𝑖+1 = 𝑔(𝑥𝑖 )
Hingga nilai selisih antara variabel bebas dan variabel terikatnya memenuhi syarat
toleransi atau ketelitian (t) yang diharapkan
𝑥𝑖+1 − 𝑥𝑖
𝜀𝑖 = <𝑡
𝑥𝑖+1
Jika nilai semakin membesar disetiap repetisi perhitungannya, maka kondisi ini disebut
divergen dimana nilai akar yang diharapkan tidak akan tercapai, artinya cara perubahan
persamaannya tidak dapat diterima.
Jika nilai semakin mengecil disetiap repetisi perhitungannya, maka kondisi ini disebut
konvergen dimana nilai akar yang diharapkan akan tercapai, artinya cara perubahan
persamaannya dapat diterima.
Untuk menentukan cara perubahan persamaan yang mendapatkan hasil yang konvergen adalah
dengan menggambar grafik dari semua cara perubahan persamaan yang dibuat. Kemudian
dibuat alur perhitungan pada grafik tersebut.
Jika alur tersebut semakin menyempit interval pada sumbu X dan mendekati ke titik
perpotongan antara kurva 𝑦 = 𝑥 dengan 𝑦 = 𝑔(𝑥), maka cara perubahan fungsinya
dapat menghasilkan nilai yang konvergen. Seperti yang terlihat pada gambar 5.a
Jika alur tersebut semakin melebar interval pada sumbu X dan menjauh dari titik
perpotongan antara kurva 𝑦 = 𝑥 dengan 𝑦 = 𝑔(𝑥), maka cara perubahan fungsinya
tidak dapat menghasilkan nilai yang konvergen.seperti yang terlihat pada gambar 5.b
𝑥2
𝑔(𝑥) = 𝑀 + 𝑔(𝑥) = √(𝑥 − 𝑀)√𝑥 2 + 𝑇 2
√𝑥 2 + 𝑇 2
(a) Nilai konvergen pada fungsi (b) Nilai divergen pada fungsi
Untuk memudahkan pemahaman, digunakan dua acara dalam penjelasan langkah2 perhitungannya,
yaitu Algoritma dan Flowchart.
Algoritma perhitungan
[a]. Ubah fungsi akar persamaan dengan beberapa cara
[b]. Gambar kurva fungsi dari semua cara perubahan, dan tentukan cara perubahan yang
menghasilkan nilai yang konvergen, kemudian gunakan fungsi tersebut untuk mencari akar
persamaan,
[c]. tentukan nilai perkiraan akar persamaan (x0) serta nilai toleransi (t) yang diharapkan
[d]. Hitung x1 dengan persamaan 𝑥1 = 𝑔(𝑥0 )
[e]. Hitung nilai kesalahan
[f]. Hitung nilai f(x1), kemudian periksa terhadap syarat f(x1) < t
jika YA, maka nilai akar persamaan telah diperoleh, dan perhitungan di hentikan.
jika TIDAK, maka 𝑥0 = 𝑥1 , lalu kembali ke langkah [d].
Exercise 03 (Aplikasi Metode Numerik pada Bidang Teknik Sumber Daya Air)
Sebagai latihan, kita akan mencari akar pada persamaan eq.09 dengan menggunakan bantuan
perangkat lunak Microsoft Excel.
Persamaan eq.09 merupakan persamaan untuk koefisien gesekan aliran turbulen dalam sebuah pipa.
1 𝑒 9.35
𝑝(𝑓) = 1.14 − − 2 log10 ( + ) (eq.09)
√𝑓 𝐷 𝑅𝑒 √𝑓
KASUS D e Re