Anda di halaman 1dari 40

Metode Numerik

Oleh: Elvis Saputra, S.T., M.T.

Prodi Teknik Sipil


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
2021

Universitas Islam Indonesia 1


PENGANTAR PERSAMAAN
PENDAHULUAN

• Persamaan → pernyataan matematis dalam bentuk simbol/variabel yang


menyatakan bahwa dua hal adalah persis sama.
Contoh
f(x) = x + 3 = 5, solusinya nilai x = 2
f(x) = 2x + 7 = 5, solusinya nilai x = -1

• Penyelesaian dari suatu persamaan juga disebut sebagai Akar-Akar persamaan.


• Sistem Persamaan dibedakan sbb:
- Persamaan Linier
- Persamaan Non-Linier
PERSAMAAN LINEAR

▪ Persamaan linier adalah persamaan polinomial yang tiap sukunya mengandung


perkalian konstanta dengan variabel bebas berderajat nol atau tunggal.
▪ Bentuk umum persamaan linier:
f(x) = a0 + a1x , dengan a1 ≠ 0
▪ Contoh persamaan linier:
f(x) = x + 3 = 5, solusinya nilai x = 2
f(x) = 2x + 7 = 5, solusinya nilai x = -1
PERSAMAAN NON-LINEAR

▪ Persamaan non-linier adalah persamaan polinomial yang tiap sukunya


mengandung perkalian konstanta dengan kombinasi variabel bebas berderajat
tidak sama dengan satu.
▪ Bentuk umum persamaan non-linier:
f(x) = a0 + a1x + a2x2 + ... + anxn , dengan an ≠ 0 and n ≥ 2

▪ Contoh persamaan non-linier:


a. Satu Variabel
f(x) = x3 = -27, solusinya nilai x = -3
f(x) = 6x7 + 3x3 + 5x2 – 7x = 10 (Polinomial berderajat tinggi)
f(x) = e3x – 2x2 + 1 = 0 (Persamaan Eksponensial)
b. Banyak Variabel
f(x) = xy = 10
f(x) = x2 + y2 = z2
PERBANDINGAN PERS. LINIER DAN NON-LINIER
▪ Dari Bentuk Persamaan
Persamaan linier mengandung variabel bebas yang berderajat 0 (nol) atau 1
(satu).
Sedangkan persamaan non-linier mengandung variabel bebas yang berderajat
bilangan real tidak sama dengan 1.
▪ Dari Metode Penyelesaian
Persamaan linier dapat diselesaikan dengan metode analitik sederhana yaitu
dengan mencari nilai x yang memenuhi persamaan f(x) = 0. Sedangkan pada
persamaan non-linier dapat diselesaikan dengan rumus akar persamaan kuadrat
(untuk polinomial berderajat 2) atau metode numerik yaitu dengan melakukan
iterasi (untuk polinomial berderajat tinggi).
▪ Dari Bentuk Grafik yang Dihasilkan
Persamaan linear akan menghasilkan grafik yang berbentuk garis lurus.
Sedangkan pada persamaan non-linier akan menghasilkan grafik yang bukan
garis lurus.
AKAR-AKAR PERSAMAAN DAN
METODE-METODE PENYELESAIAN
AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Akar-akar persamaan adalah solusi dari suatu persamaan, baik persamaan linier
maupun persamaan non-linier.
▪ Beberapa metode untuk mencari akar-akar suatu persamaan non-linier:
▪ Persamaan polinomial berderajat 2:
→ dengan rumus akar persamaan kuadrat
▪ Persamaan polinomial berderajat tinggi:
→ dengan metode numerik (grafis, coba banding, bisections, interpolasi linier, dll)
AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Untuk persamaan polinomial berderajat 2, persamaan dapat diselesaikan dengan


rumus akar persamaan kuadrat yang sangat sederhana.
▪ Misalnya bentuk persamaan : ax2+bx+c= 0, dapat dicari akar-akarnya secara analitis
dengan rumus sbb :
−𝑏 ± 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥1,2 =
2𝑎
▪ Untuk persamaan polinomial berderajat 3 atau 4, rumus-rumus yang ada sangat
kompleks dan jarang sekali digunakan. Bentuk persamaan tersebut misalnya :
𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
𝑓 𝑥 = 𝑥 4 − 4𝑥 3 − 𝑥 2 + 16𝑥 − 12 = 0
AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Untuk persamaan berderajat tinggi, tidak ada rumus yang dapat digunakan untuk
menyelesaikannya.
▪ Bentuk persamaan berderajat tinggi:
f x = x 5 + 2x 4 + 3x 3 + 4x 2 − 3x = 0
f x = ex + 3x = 0
f x = 3x + sinx = 0
▪ Bentuk persamaan-persamaan seperti di atas sangat sulit diselesaikan dengan
metode analitik/eksplisit, tetapi dapat diselesaikan dengan metode numerik.
Hasil dari penyelesaian numerik merupakan nilai perkiraan atau pendekatan dari
penyelesaian analitik.
AKAR-AKAR PERSAMAAN

▪ Penyelesaian numerik dilakukan dengan perkiraan yang berurutan (iterasi),


sedemikian sehingga setiap hasil adalah lebih teliti dari perkiraan sebelumnya.
Dengan melakukan sejumlah prosedur iterasi yang dianggap cukup, akhirnya
didapat hasil perkiraan yang mendekati hasil eksak (yang benar) dengan
toleransi kesalahan yang diizinkan.
METODE AKAR-AKAR PERSAMAAN
METODE MENCARI AKAR-AKAR PERSAMAAN

Metode Mencari Akar-Akar Persamaan:


1. Metode Grafis

2. Metode Setengah Interval

3. Metode Interpolasi Linear

4. Metode Newton-Raphson

5. Metode Secant

6. Metode Iterasi
1. METODE GRAFIS

▪ Salah satu cara yang paling sederhana untuk mendapatkan


penyelesaian perkiraan adalah dengan menggambarkan fungsi
tersebut dan kemudian dicari titik potongnya dengan sumbu x, yang
menunjukkan akar dari persamaan tersebut.

y
f(x)

Tidak Efisien dan Tidak


x Sistematis!

akar persamaan
2. METODE SETENGA INTERVAL

Langkah-langkah untuk mencari akar persamaan dengan metode setengah interval


adalah:
1.Menetapkan dua perkiraan nilai awal, x1 dan x2 dan dihitung fungsi f(x1) dan f(x2).
Kedua nilai (x1 & x2) harus memberikan hasil (f(x1) & f(x2)) yang berlawanan tanda
(+ & -).
2.Menghitung nilai tengah, xt dari nilai perkiraan awal (x1 & x2)
𝒙𝟏+𝒙𝟐
𝒙𝒕 =
𝟐
3.Menghitung hasil nilai f(xt).
4.Mengevaluasi tanda fungsi f(xt) bernilai positif atau negatif. Jika positif maka
dipasangkan dengan nilai xi sebelumnya yang bernilai negatif, dan begitu juga
sebaliknya.
5.Iterasi (pengulangan proses) dilakukan sampai nilai xi berada pada titik potong kurva
2. METODE SETENGA INTERVAL

f(x)
x6 = akar persamaan

(+)
x3 x6
x
x1 x5 x4 x2
(-)
2. METODE SETENGA INTERVAL

Contoh 1
Hitunglah salah satu dari persamaan pangkat tiga berikut ini dengan
metode setengah interval!

𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0

Membuat gambar kurva terlebih dahulu, akan


memudahkan dalam menentukan nilai x awal 1
2. METODE SETENGA INTERVAL

1. Tetapkan nilai awal yang hasilnya bernilai positif dan negatif

Dari gambar disamping dapat dilihat bahwa pada titik x = 1 (-)


dan x = 2 (+). Oleh karena itu, diambil nilai x awal:
x=1 f(x=1) = -4
x=2 f(x=2) = 3

Fungsi dari x = 1 dan x = 2 memotong sumbu x 1 kali. Titik 1


potong tersebut merupakan akar-akar persamaan.
2. METODE SETENGA INTERVAL

2. Hitung nilai tengah, xt


𝒙𝟏 + 𝒙𝟐 1+2
𝒙𝒕 = = = 𝟏, 𝟓
𝟐 2

3. Hitung nilai fungsi f(xt)


𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0
𝑓 𝑥𝑡 = (1,5)3 +(1,5)2 −3 1,5 − 3 = −𝟏, 𝟖𝟕𝟓 1

4. Evaluasi nilai fungsi f(xt)


Karena nilai f(xt) adalah negatif, maka dipasangkan nilai x yang
hasilnya (fx) positif yaitu x = 2.
2. METODE SETENGA INTERVAL

5. Lakukan Iterasi seperti cara sebelumnya sampai menyentuh titik


potong kurva.

𝟏, 𝟓 + 𝟐
𝒙𝒕 = = 𝟏, 𝟕𝟓
𝟐
𝑓 𝑥𝑡 ∗ = (1,75)3 +(1,75)2 −3 1,75 − 3 = 𝟎, 𝟏𝟕𝟏𝟖

Iterasi
1
? +?
𝒙𝒕∗∗ = =?
𝟐

𝑓 𝑥𝑡 = 𝑚𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡𝑖 𝑛𝑜𝑙‼
2. METODE SETENGA INTERVAL

f(x)

(+)
x =1,5
x
x=1 x=2
(-)
2. METODE SETENGA INTERVAL

f(x)

(+)
x =1,5
x
x=2
x = 1,75
(-)
2. METODE SETENGA INTERVAL

f(x)

(+)
x = 1,625
x =1,5
x
x = 1,75
(-)
2. METODE SETENGA INTERVAL

f(x)

(+)
x = 1,625
x
x = 1,75
(-)
2. METODE SETENGA INTERVAL

f(xi+1)
𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0

Contoh hitungan
dengan Ms. Excel

𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
1.75 − 1.5
= ∗ 100%
1.75
𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟
1.625 − 1.75
= ∗ 100%
1.625
2. METODE SETENGA INTERVAL

▪ Metode setengah interval sangat mudah tapi kurang efisien, untuk


mendapatkan hasil yang mendekati nilai eksak diperlukan langkah iterasi yang
cukup panjang.
▪ Metode interpolasi linier dapat mencari akar persamaan dengan lebih cepat.
Metode ini berdasarkan pada interpolasi antara 2 nilai dari fungsi yang
mempunyai nilai berlawanan.
3. METODE INTERPOLASI LINEAR

Langkah-langkah untuk mencari akar persamaan dengan metode setengah interval


adalah:
1. Tetapkan 2 nilai awal x (yaitu xi = x1 dan xi+1 = x2) yang nilai f(xi) dan f(xi+1)
berlawanan tanda (salah satu negatif, yang lain positif), yaitu apabila f(xi) . f(xi+1)
<0
2. Dari kedua nilai fungsi f(xi) dan f(xi+1) ditarik garis lurus sehingga terbentuk suatu
segitiga. Dengan menggunakan sifat segitiga sebangun, didapat persamaan berikut
:
xi+1 −x∗ f(xi+1 )
=
xi+1 −xi f xi+1 −f(xi )

𝐟 𝐱 𝐢+𝟏
𝐱 ∗ = 𝐱𝐢+𝟏 − (𝐱𝐢+𝟏 − 𝐱 𝐢 )
𝐟 𝐱 𝐢+𝟏 −𝐟 𝐱 𝐢
Metode Interpolasi Linier/False Position

Langkah-langkah untuk mencari akar persamaan dengan metode


setengah interval adalah:
3. Nilai x* tersebut digunakan untuk menghitung nilai f(x*), yang
kemudian digunakan lagi untuk interpolasi linier dengan nilai f(xi)
dan f(xi+1) sedemikian sehingga kedua fungsi mempunyai tanda
berlawanan. Prosedur ini diulang lagi sampai didapat nilai f(x*)
mendekati 0.
Metode Interpolasi Linier/False Position

y
xi+1 − x∗ f(xi+1 ) f xi+1
= x∗ = xi+1 − (xi+1 − xi )
xi+1 − xi f xi+1 − f(xi ) f xi+1 −f xi

f(x)

Catatan: f(xi) dan f(xi+1)


mempunyai tanda
berbeda (+ atau -) f(xi+1) (+)
x
xi x* xi+1
f(xi+1) - f(xi)
(-) f(xi)

xi+1 - x*
xi+1 - xi
xi+1 − x∗ f(xi+1 )
=
xi+1 − xi f xi+1 − f(xi )

xi+1 − x∗ ∗ f xi+1 − f xi = f xi+1 ∗ xi+1 − xi

f xi+1 xi+1 − xi
xi+1 − x∗ =
f xi+1 − f xi

Penjabaran Persamaan
f xi+1
x∗ = xi+1 − (xi+1 − xi ) Interpolasi Linear (Konsep
f xi+1 −f xi
Segitiga sebgangun)
Contoh 2
Hitunglah salah satu dari persamaan pangkat tiga berikut ini dengan
metode Interpolasi Linear!

𝑓 𝑥 = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0

1. Tetapkan nilai awal yang hasilnya bernilai positif dan negatif


x=1 f(x=1) = -4
x=2 f(x=2) = 3

Fungsi dari x = 1 dan x = 2 memotong sumbu x 1 kali. Titik potong tersebut


merupakan akar-akar persamaan.
2. Menarik Garis Lurus dari Kedua fungsi dari f(xi) dan f(xi+1)

1
3. Menghitung nilai x* (Perpotangan dari penarikan garis lurus)

𝐟 𝐱 𝐢+𝟏
𝐱 ∗ = 𝐱 𝐢+𝟏 − (𝐱 𝐢+𝟏 − 𝐱 𝐢 )
𝐟 𝐱𝐢+𝟏 −𝐟 𝐱 𝐢

3
𝑥∗ = 2 − (2 − 1)
3− −4

𝑥∗ = 1,57142
x*
1 𝑓 𝑥 ∗ = 𝑥 3 + 𝑥 2 − 3𝑥 − 3 = 0

𝑓 𝑥 ∗ = (1,57)3 +(1,57)2 −3 1,57 − 3

𝑓(𝑥 ∗ ) = −1,36
4. Evaluasi nilai fungsi f(x*)
Karena nilai f(xt) adalah negatif, maka dipasangkan nilai x yang
hasilnya positif yaitu x = 2.

x = 1,57 f(x=1) = -1,36


x=2 f(x=2) = 3

Ulangi dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya:


1. Menentukan nilai x*
2. Menghitung f(x*)
3. Mengevaluasi f(x*) sampai hasilnya mendekati 0

3
𝑥∗ = 2 − (2 − 1,57)=1,70
3 − −1,36

𝑓 𝑥 ∗ = (1,70)3 +(1,70)2 −3 1,70 − 3 = −0,25


Metode Interpolasi Linier/False Position

f(x)

(+)
x
xi x*

(-) f(xi)
Metode Interpolasi Linier/False Position

f(x)

(+)
x
xi x*

(-) f(xi)
Metode Interpolasi Linier/False Position

f(x)

(+)
x
xi

(-) f(xi) x*
HASIL HITUNGAN METODE INTERPOLASI LINEAR
METODE SETENGAH INTERVAL VS METODE INTERPOLASI LINEAR

Hasil dari kedua metode tersebut menunjukkan bahwa


akurasi pada metode interpolasi linear lebih baik dan
efisien. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah iterasi dari
kedua metode.
• Metode Setengah Interval (17 Iterasi)
• Metode Interpolasi Linear (9 Iterasi)
Latihan Soal Akar-Akar Persamaan

Carilah akar persamaan f(x) = X3 + 4X2 - 10 yang berada di antara Xa < x <
Xb dengan metode Metode Interpolasi Linear dan Setengah Interval
Kemudian bandingkan hasil kedua metode dan berikan penjelasan. Lakukan
iterasi hingga didapatkan nilai eror relative (ε) < 0,01%, Nilai Xa dan Xb
adalah sebagai berikut:
𝐵+1
𝑋𝑎 = 0.9 −
10
dan
𝐴+𝐶+1
𝑋𝑏 = 2.1 +
10
Dengan A, B, dan C merupakan 3 (tiga) digit akhir Nomor Induk Mahasiswa
(18511ABC).

Universitas Islam Indonesia 40

Anda mungkin juga menyukai