Anda di halaman 1dari 21

Metode Numerik

Mata Kuliah Wajib Semester IV (3 sks)

Endita Prima Ari Pratiwi


2/9/22 Metode Numerik_EPA 3
Pendahuluan
Akar Persamaan
Sistem Persamaan Linier
Analisis Regresi
Materi Ujian Tengah Semester
Perkuliahan Interpolasi
Integral Numerik
Persamaan Diferensial Biasa
Persamaan Diferensial Parsial
Ujian Akhir Semester
2/9/22 Metode Numerik_EPA 4
Akar Persamaan
(Minggu ke-2)

Pengantar akar persamaan


Grafik fungsi
Metode setengah interval (bisection)
Metode interpolasi linier
Metode Newton-Raphson
2/9/22 Metode Numerik_EPA 5
Pengantar akar persamaan

• Banyak permasalahan di bidang sains dan teknik dapat


diformulasikan dalam bentuk y = f (x).
• Nilai x yang menghasilkan y = f (x) = 0 disebut dengan akar
suatu fungsi atau akar persamaan.
• Akar dari fungsi polinomial derajat dua (persamaan
kuadrat) dapat diselesaikan secara analitis, yaitu:
𝑎𝑥 ! + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0
−𝑏 ± 𝑏 ! − 4𝑎𝑐
𝑥",! =
2𝑎
• Contoh: Akar dari 𝑥 ! − 𝑥 − 6 adalah 𝑥" = 3 dan 𝑥! = −2
2/9/22 Metode Numerik_EPA 6
Pengantar akar persamaan

• Akan tetapi, hampir semua bentuk fungsi lainnya sangat


sulit atau tidak dapat dicari akarnya secara analitis.
• Akar persamaan diperkirakan secara berturutan/iterasi
menggunakan nilai perkiraan awal (metode numerik)
• Contoh fungsi-fungsi lainnya
𝑓 𝑥 = 𝑥 $ + 𝑥 ! − 3𝑥 − 3
𝑓 𝑥 = 𝑥 % + 2𝑥 & − 3𝑥 + 3𝑥 $ + 4𝑥 ! − 1
𝑓 𝑥 = 𝑒 ' − 3𝑥
𝑓 𝑥 = 3𝑥 + sin 𝑥 − 𝑒 '
2/9/22 Metode Numerik_EPA 7
Grafik fungsi

• Penggambaran grafik fungsi dilakukan sebagai langkah


awal untuk menemukan akar persamaan
• Akar suatu fungsi merupakan titik potong grafik fungsi
dengan sumbu-x.
• Hasil yang diperoleh tidak teliti, tetapi dapat digunakan
sebagai nilai awal perkiraan berikutnya.
• Nilai yang lebih teliti dapat dicari dengan metode-metode
yang lebih sistematis

2/9/22 Metode Numerik_EPA 8


Grafik fungsi

y
4 y = f (x) = x3 + x2 – 3x – 3
3
Akar persamaan
Salah satu akar persamaan
2
nilainya antara x = 1 dan x = 2
1
1
0
-3 -2 -1 0 1 2 x
-1

-2
0
-3 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9 2

-4

2/9/22
-5 Metode Numerik_EPA -1 9
Grafik fungsi

y 0.1 0.1

0 0
0.3 0.4 1.9 2
2

-0.1 -0.1

1
Akar persamaan

f (x) = –1,04 ln x – 1,26 cos x + 0,0307 ex


0
0 1 2 3 4 5 x

Terdapat dua akar bilangan real. Yang pertama berada di antara


-1 x = 0,3 dan x = 0,4, yang kedua di antara x = 1,9 dan x = 2,0
2/9/22 Metode Numerik_EPA 10
Metode setengah interval (bisection)

• Akar real suatu fungsi terletak di antara dua nilai x


berdekatan yang menghasilkan y = f (x) berbeda tanda
(satu positif, satu negatif)
• Selanjutnya, dihitung nilai tengah dari kedua nilai x
tersebut beserta hasil nilai y = f (x). Lihat tandanya.
• Pasangkan nilai tengah tadi dengan salah satu nilai x pada
tahap sebelumnya yang berbeda tanda.
• Lakukan berulang-ulang sampai mendapat ketelitian yang
diinginkan. Lebih efisien disajikan dalam tabel.

2/9/22 Metode Numerik_EPA 11


Metode setengah interval (bisection)

y f (x)

(𝑥) + 𝑥)*")
𝑥( =
Akar Persamaan 2

x1 x3 x5
x4 x2 x

x1 x3 x2
x3 x4 x2
x3 x5 x4
2/9/22 Metode Numerik_EPA 12
• Contoh:
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, salah satu akar fungsi
y = f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 antara x = 1 dan x = 2. Hitung
akarnya menggunakan metode setengah interval
1. Fungsi yang dicari akarnya: f (x) = x3 + x2 – 3x – 3
2. Nilai xi = 1 dan xi+1 = 2 digunakan sebagai nilai perkiraan awal
f (1) = (1)3 + (1)2 – 3 (1) – 3 = – 4 negatif
f (2) = (2)3 + (2)2 – 3 (2) – 3 = 3 positif
3. Nilai tengah (xt) ditentukan dan dihitung nilai fungsinya
(1 + 2)
𝑥( = = 1,5
2
f (1,5) = (1,5)3 + (1,5)2 – 3 (1,5) – 3 = – 1,875 negatif
4. Perkiraan berikutnya dilakukan menggunakan pasangan
nilai xi = 1,5 dan xi+1 = 2
2/9/22 Metode Numerik_EPA 13
(𝑥" + 𝑥"#$ ) Selisih x* dan x* sebelumnya
Nilai perkiraan awal 𝑥! = dibandingkan dengan nilai x*
2
i xi f (xi) xi+1 f (xi+1) xt f (xt) e (%)
1 1.00000 -4.00000 2.00000 3.00000 1.50000 -1.87500
2 1.50000 -1.87500 2.00000 3.00000 1.75000 0.17188 14.29
3 1.50000 -1.87500 1.75000 0.17188 1.62500 -0.94336 -7.69
4 1.62500 -0.94336 1.75000 0.17188 1.68750 -0.40942 3.70
5 1.68750 -0.40942 1.75000 0.17188 1.71875 -0.12479 1.82
6 1.71875 -0.12479 1.75000 0.17188 1.73438 0.02203 0.90
7 1.71875 -0.12479 1.73438 0.02203 1.72656 -0.05176 -0.45
8 1.72656 -0.05176 1.73438 0.02203 1.73047 -0.01496 0.23
9 1.73047 -0.01496 1.73438 0.02203 1.73242 0.00351 0.11
10 1.73047 -0.01496 1.73242 0.00351 1.73145 -0.00573 -0.06
11 1.73145 -0.00573 1.73242 0.00351 1.73193 -0.00111 0.03
12 1.73193 -0.00111 1.73242 0.00351 1.73218 0.00120 0.01
13 1.73193 -0.00111 1.73218 0.00120 1.73206 0.00005 -0.01

Jika nilai f (xi) dan f (x*) baris sebelumnya Jika nilai xi = xi baris sebelumnya,
berbeda tanda, maka diisi xi sebelumnya maka diisi x* sebelumnya. Jika tidak,
Jika tidak,
2/9/22
maka diisi x* sebelumnya maka diisi xi+1 baris sebelumnya
Metode Numerik_EPA 14
Metode interpolasi linier

• Metode interpolasi linier prinsipnya hampir sama dengan


metode setengah interval
• Bedanya adalah nilai antara xi dan xi+1 bukan dengan nilai
tengahnya, melainkan dihitung dengan interpolasi linier
(kesebangunan segitiga)
• Perhitungan lebih efisien daripada metode setengah
interval karena jumlah pengulangan hitungan tidak
sebanyak metode setengah interval

2/9/22 Metode Numerik_EPA 15


Metode interpolasi linier

y xi + 1 – xi
f (x)
xi + 1 – x*

f (xi + 1)
Akar Persamaan
f (xi + 1) – f (xi)
xi x* xi + 1 x
𝑥)*" − 𝑥∗ 𝑓(𝑥)*")
=
𝑥)*" − 𝑥) 𝑓(𝑥)*") − 𝑓(𝑥) )

𝑓 𝑥)*"
𝑥∗ = 𝑥)*" − (𝑥)*" − 𝑥) )
2/9/22
𝑓 𝑥)*" − 𝑓 𝑥)
Metode Numerik_EPA 16
• Contoh:
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, salah satu akar fungsi
y = f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 antara x = 1 dan x = 2. Hitung
akarnya menggunakan metode setengah interval
1. Fungsi yang dicari akarnya: f (x) = x3 + x2 – 3x – 3
2. Nilai xi = 1 dan xi+1 = 2 digunakan sebagai nilai perkiraan awal
f (1) = – 4 (negatif) dan f (2) = 3 (positif)
3. Nilai perkiraan berikutnya (x*) dan nilai fungsinya dihitung
3
𝑥∗ = 2 − 2 − 1 = 1,57143
3 − −4

f (x*) = – 1,36443 negatif


4. Perkiraan berikutnya dilakukan menggunakan pasangan
nilai xi = 1,57143 dan xi+1 = 2
2/9/22 Metode Numerik_EPA 17
• Contoh:
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, salah satu akar fungsi
y = f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 antara x = 1 dan x = 2. Hitung
akarnya menggunakan metode setengah interval
𝑓 𝑥"#$ Selisih x* dan x* sebelumnya
𝑥∗ = 𝑥"#$ − (𝑥"#$ − 𝑥" )
𝑓 𝑥"#$ − 𝑓 𝑥" dibandingkan dengan nilai x*

i xi f (xi) xi+1 f (xi+1) x* f (x*) e (%)


1 1.00000 -4.00000 2.00000 3.00000 1.57143 -1.36443
2 1.57143 -1.36443 2.00000 3.00000 1.70541 -0.24775 7.86
3 1.70541 -0.24775 2.00000 3.00000 1.72788 -0.03934 1.30
4 1.72788 -0.03934 2.00000 3.00000 1.73140 -0.00611 0.20
5 1.73140 -0.00611 2.00000 3.00000 1.73195 -0.00095 0.03
6 1.73195 -0.00095 2.00000 3.00000 1.73204 -0.00015 0.00
7 1.73204 -0.00015 2.00000 3.00000 1.73205 -0.00002 0.00

Jika nilai f (xi) dan f (x*) baris sebelumnya Jika nilai xi = xi baris sebelumnya,
berbeda tanda, maka diisi xi sebelumnya maka diisi x* sebelumnya. Jika tidak,
Jika tidak,
2/9/22 maka diisi x* sebelumnya maka diisi xi+1 baris sebelumnya
Metode Numerik_EPA 18
Metode Newton-Raphson

• Metode Newton-Raphson menggunakan pendekatan


deret Taylor dua suku pertama
• Ditetapkan nilai perkiraan awal xi dan nilai fungsinya f (xi),
kemudian buat garis singgung di titik (xi, f (xi)).
• Kemiringan (gradien) garis singgung pada suatu titik
merupakan turunan pertama fungsi di titik tersebut.
• Garis singgung memotong sumbu-x pada xi+1 yang
biasanya memberikan perkiraan lebih dekat ke nilai akar.
• Lakukan berulang-ulang sampai mendapat ketelitian yang
diinginkan. Lebih efisien disajikan dalam tabel.
2/9/22 Metode Numerik_EPA 19
Metode Newton-Raphson

y Garis singgung di A
A

f (xi)
Akar Persamaan B

xi + 1 xi x
f (x) xi – xi + 1

∆𝑦 𝑓(𝑥) ) 𝑓(𝑥) )
𝑓2 𝑥) = = atau 𝑥)*" = 𝑥) −
∆𝑥 𝑥) − 𝑥)*" 𝑓′(𝑥) )
2/9/22 Metode Numerik_EPA 20
• Contoh:
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, salah satu akar fungsi
y = f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 antara x = 1 dan x = 2. Hitung
akarnya menggunakan metode Newton-Raphson

1. Fungsi yang dicari akarnya: f (x) = x3 + x2 – 3x – 3


2. Turunan pertama fungsi tersebut: f ’(x) = 3x2 + 2x – 3
3. Nilai x = 2 digunakan sebagai perkiraan nilai x awal

f (2) = (2)3 + (2)2 – 3 (2) – 3 = 3


f ’(2) = 3 (2)2 + 2 (2) – 3 = 13

𝑓 𝑥! 3
𝑥!"# = 𝑥! − $ =2− = 1,76923
𝑓 𝑥! 13
2/9/22 Metode Numerik_EPA 21
• Contoh:
Berdasarkan grafik yang telah dibuat, salah satu akar fungsi
y = f (x) = x3 + x2 – 3x – 3 antara x = 1 dan x = 2. Hitung
akarnya menggunakan metode Newton-Raphson

Perkiraan awal nilai x*

i xi f (xi) f (xt) e (%)


1 2.00000 3.00000 13.00000
2 1.76923 0.36049 9.92899 -13.04
3 1.73292 0.00827 9.47492 -2.10
4 1.73205 0.00000 9.46411 -0.05

𝑓(𝑥" )
𝑥"#$ = 𝑥" − Selisih xi dan xi sebelumnya
𝑓′(𝑥" ) dibandingkan dengan nilai xi
2/9/22 Metode Numerik_EPA 22

Anda mungkin juga menyukai