Anda di halaman 1dari 19

Perambatan

KetIDAKPASTIAN,
DISTRIBUSI
PENGUKURAN
DAN DISTRIBUSI
NORMAL
Kelompok 3
1. Grecia Lusiana N.
(1917011083)
2. Akmalludin (1917011042)
3. Anita Anggrahini (1617011005)
4. Alfonsa Maurena W.C.S.
(1917011072)
5. Bellia Annisa Violeta (1917011076)
6. Dewa Ayu Putu (1917011065)
7. Fatma Dita Budiarti
2
(1917011051)
Perambatan
ketidakpastia
n
Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa
penyebab ketidakpastian tersebut antara lain; Nilai Skala Terkecil
(NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan
pegas,kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran, dan
lingkungan yang mempengaruhi hasil pengukuran, dan karena hal-hal
seperti ini pengukuran mengalami gangguan.
KETIDAKP
ASTIAN
Suatu nilai Nilai
ketidakpastian yang Ketidakpastian Ketidakpastian ketidakpastian yang
disebabkan karena Mutlak Relatif dibandingkan
keterbatasan alat dengan hasil
ukur itu sendiri. pengukuran.

Masing – masing ketidakpastian dapat digunakan pada


pengukuran tunggal dan pengukuran berulang

4
Pengukuran Tunggal

Pada pengukuran tunggal, ketidakpastian


yang
umumnya digunakan bernilai setengah dari
NST.
Untuk suatu besaran X maka ketidakpastian
mutlaknya dalam pengukuran tunggal adalah:
Δx = ½NST
dengan hasil pengukuran dituliskan sebagai
X = x ± Δx
5
Pengukuran
berulang
Kesalahan ½ Rentang
Cara untuk melakukannya adalah sebagai berikut:
✘ Kumpulkan sejumlah hasil pengukuran variable x. Misalnya n
buah, yaitu x1, x2, x3, … xn
✘ Cari nilai rata-ratanya yaitu x-bar
x-bar = (x1 + x 2 + … + xn)/n
✘ Tentukan x-max dan x-min dari kumpulan data x tersebut dan
ketidakpastiannya dapat dituliskan
Δx = (xmax – xmin)/2
✘ Penulisan hasilnya sebagai:
x = x-bar ± Δx

6
fungsi variabel
(perambatan
ketidakpastian)
Jika suatu variabel merupakan fungsi dari
variabel lain yang disertai oleh ketidakpastian,
maka variabel ini akan disertai pula oleh
ketidakpastian. Hal ini disebut sebagai
perambatan ketidakpastian. Perambatan
ketidakpastian dapat dilihat pada Daftar berikut :
7
ketidakpastian
Variabel Operasi Hasil Ketidakpastian
... Penjumlahan p=a+b ∆p = ∆a + ∆b
a±∆a Pengurangan q=a-b ∆q = ∆a + ∆b
Perkalian
b ± ∆b r=axb ∆r/r = ∆a/a + ∆b/b
... Pembagian s = a/b ∆s/s = ∆a/a +
∆b/b
... Pangkat t = a^n ∆t/t = n∆a/a

8
Penentuan Nilai Skala Terkecil
(NST)
Nama Alat dan Ketidakpastian
NST Alat(1/2 NST)
Ketidakpastian

ukur
Penggaris
• Dari 1-3 inchi 0,3125 0,01525
• Dari 3-4 inchi 0,01565 0,0078125
• dari 4-12 inchi 0,625 0,01325
• Dari 1-10 cm 0,05 0,035
• Dari 10-30 cm 0,1 0,5
Jam tangan 1 sekon 0,5 sekon
Voltmeter 1 volt 0,5 volt
Timbangan 0,01 gram 0,005 gram
Jagka Sorong 0,02 mm 0,01 mm
Mikrometer Skrup 0,01 mm 0,005 mm
Termometer 1˚C 0,5˚C
Stopwatch 0,01 sekon 0,005 sekon
DISTRIBUS
I
STATISTIK
DISTRIBUSI DISTRIBUSI
NORMAL BINOMINAL
DISTRIBUSI NORMAL

Distribusi normal merupakan salah satu distribusi probabilitas yang penting dalam


analisis statistika. Distribusi ini memiliki parameter berupa mean dan simpangan baku.
Distribusi normal dengan mean = 0 dan simpangan baku = 1 disebut dengan distribusi
normal standar.

Secara matematis distribusi normal standar dapat dihitung menggunakan rumus :


Ciri – Ciri
Distribusi Normal

Keseluruhan Nilai Peluang peubah


kurva akan acak dalam
bernilai 1, ini Distribusi Peluang
mengambarkan Ciri – Ciri Normal dinyatakan
sifat peluang Distribusi Normal dalam luas dari di
yang tidak bawah kurva
pernah negatif berbentuk
dan maksimal genta\lonceng (bell
bernilai satu. shaped curve); 
Sifat – Sifat
Distribusi
Normal
Sifat-sifat Ditribusi Normal:

• Grafik selalu diatas sumbu-X (horisontal);


• Bentuk simetris terhadap sumbu-Y pada X=μ;
• Mempunyai modus pada X=μ sebesar 0,3989/𝜎;
• Grafik mendekati sumbu-X pada X=μ-3μ dan X=μ+3μ;
• Kurva normal digunakan sebagai acuan pengujian
hipotesis jika ukuran sampel n≥30;
• Luas daerah yang dibatas ioleh sumbu-X dan kurva
normal sama dengan satu satuan luas.
KURVA DISTRIBUSI NORMAL

Kurva distribusi normal berbentuk seperti genta (Bell-shaped) yang


simetris dan memiliki range dari negatif tak hingga hingga positif tak
hingga.
TABEL DISTRIBUSI NORMAL

15
DISTRIBUSI BINOMINAL
Distribusi binominal adalah suatu fungsi distribusi atau
menyatakan probabilitas pengukuran untuk distribusi keadaan
suatu sistem.

Syarat Ditribusi Binominal:

• Setiap usaha hanya mempunyai 2 kemungkinan yaitu “sukses atau


gagal”
• Peluang sukses, dinyatakan dengan p, tidak berubah dari usaha
yang satu ke yang berikutnya;
• Pengambilan sampel dilakukan dengan pengembalian (sampling
with replacement);
• Percobaan terdiri atas n usaha yang berulang.
RUMUS BINOMINAL
Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan
sebagai hasil yang sukses atau gagal. Notasi-notasi yang umumnya
digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial adalah
sebagai berikut.
THAN ANY
K QUEST
IONS ?

YOU 19

Anda mungkin juga menyukai