Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIK II

“PENENTUAN BILANGAN ANGKUT ION DALAM LARUTAN


ELEKTROLIT”
TANGGAL PRAKTIKUM :
16 MEI 2014

Disusun Oleh :
DEVI CITRA RASTUTI
1112016200056

Kelompok 4 :
Petri Wahyu Sari Devita Arini Safitri
Selvia Dewi Setyani Aini Nadhokhotani Herpi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2014
ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum penentuan bilangan angkut ion dalam larutan elektrolit
yang bertujuan untuk menentkan bilangan angkut ion hydrogen dengan metode moving
boundary. Prinnsip dari praktikum ini yaitu seperti elektrolisis. dimana akan digunakan C
dan Cu sebagai elektroda nya dan HCL 1M sebagai larutannya. Dimana elektroda Cu
berada diatas dan elektroda C berada dibawah. Dengan menambahkan metil violet kedalam
HCL. Seketika larutan menjadi hijau dan hitung waktu sampai larutan berubah kuning.
Setelah itu, dihitunglah jarak batas larutan yang sudah menguning itu. Hasil yang didapat
dari praktikum ini adalah 10,82; 21,64 dan 10,82

PENDAHULUAN

Elektrolit adalah suatu zat yang dapat menghasilkan ion-ion dalam larutan, yang
ditunjukkan dengan sifat larutannya yang dapat menghantarkan listrik. Berdasarkan daya
hantarnya, elektrolit diklasifikasikan ke dalam elektrolit kuat dan lemah, sebagai contoh
dengan air sebagai pelarut, NH3, CO2 dan CH3COOH termasuk elektrolit lemah.
Sementara NaCl, HCl, dan KNO3 merupakan elektrolit kuat. (Sri Mulyani. 2014. 60)
Penghantaran arus listrik dalam larutan elektrolit dilakukan oleh ion-ion, baik ion
positip maupun ion negatip. Bagian arus total yang dibawa oleh kation disebut bilangan
angkut kation. (anonim. 2011).

Pada cara moving boundary, tabung elektrolit diletakkan secara vertikal, elektroda
inert berperan sebagai katoda yang ditempatkan dimulut tabung. Sementara elektroda tak
inert berperan sebagai anoda yang ditempatkan di mulut bawah tabung. Selaindapat
bereaksi, anoda tersebut juga harus memiliki syarat bahwa massa atomnya harus lebih
besar darimassa kation sampel pergerakan permukaan cairan berwarna . variabel yang akan
diukur adalah kuat arus listrik yang diiterapkan,lama waktu elektrolisis atau pergerakanion
dari tanda batas awal sampaibatas akhir, dan besarnya volume larutan elektrolisis.
Karenadalampercobaan ini volum dan konsentrasi larutanelektrolit terukur danwaktu serta kuat
arus terukur,makka persamaan diatas dapat dimodifikasi menjadi:

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑜𝑙−𝑒𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑙𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑎𝑛𝑜𝑑𝑎


t+ = 𝑚𝑜𝑙−𝑒𝑞𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛
𝑉𝐶
atau menjadi: t+ = 𝑄

Dimana
t+ = bilangan angkut kation
V = volume larutan diantara 2 batas gerakan (liter)
C = konsentrasi larutan
Q = mol-ekivalen jumlah arus yang diterapkan (faraday) (Burhanudin Milama. 2014: 28).

ALAT BAHAN DAN LANGKAH KERJA

ALAT

 Tabung elektrolit
 Elektroda C dan Cu
 Power supply
 Multitester
 Kabel listrik
 Stopwatch
 Thermometer
 Klem ,jari-jari
 Statif
 Pipet tetes

BAHAN

 HCl
 Indikator metil violet
LANGKAH KERJA

1. Bersihkan dan kedua elektroda yang digunakan

2. Racang alat sesuai dengan gambar yang berada pada modul percobaan

3. Isi tabung elektrolitik dengan laturan HCl 1 M secukupnya

4. Teteskan 3 tetes indikator metil violet pada permukaan tabung


5. Nyalakan power supply dan lihat arus yang mengalir hingga warna larutan yang
berada dipermukaan berubah dari hijau menjadi kuning.

6. Catat waktu yang dibutuhkan dan tinggi larutan yang berubah menjadi kuning

7. Percobaan dilakukan sebanyak 3 kali

HASIL PENGAMATA DAN PEMBAHASAN

DATA PENGAMATAN
Panjang
Kuat arus larutan Diameter
No Elektroda Waktu (detik)
(mA) berwarna tabung (cm)
kuning (cm)
1. Cu
0,09 56 0,5 1,2
C
Cu
2. 0,08 50 1 1,2
C
Cu
3. 0,05 44 0,5 1,2
C

Perhitungan

𝑄+
t+ =
𝑄
𝑉𝐶
=
𝑄
𝐴𝑙 𝑥 𝐶
t+ =
𝐼𝑡
 percobaan I
𝐴𝑙 𝑥 𝐶
t+ =
𝐼𝑡
1 2
𝜋( 𝑑) 𝑙 𝑥 𝐶
2
=
𝐼𝑡
1 2
(3,14 ( 1,2 𝑐𝑚) 0,5 𝑐𝑚)𝑥 0,001𝑑𝑚−3 ) 𝑥 1 𝑥 96500
2
=
0,09 𝐴 𝑥 56 𝑠
54,54𝐶
=
5.04𝐶
= 10,82

 percobaan II
𝐴𝑙 𝑥 𝐶
t+ =
𝐼𝑡
1 2
𝜋( 𝑑) 𝑙 𝑥 𝐶
2
=
𝐼𝑡
1 2
(3,14 ( 1,2 𝑐𝑚) 1 𝑐𝑚)𝑥 0,001𝑑𝑚−3 ) 𝑥 1 𝑥 96500
2
=
0,09 𝐴 𝑥 56 𝑠
109,08𝐶
=
5.04𝐶
= 21,64
 percobaan III

𝐴𝑙 𝑥 𝐶
t+ =
𝐼𝑡

1 2
𝜋( 𝑑) 𝑙 𝑥 𝐶
2
=
𝐼𝑡
1 2
(3,14 ( 1,2 𝑐𝑚) 0,5 𝑐𝑚)𝑥 0,001𝑑𝑚−3 ) 𝑥 1 𝑥 96500
2
=
0,09 𝐴 𝑥 56 𝑠
54,54𝐶
=
5.04𝐶
= 10,82

PEMBAHASAN
Praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan bilangan angkut melalui metode
pergerakan batas. Cara pergerakan batas adalah cara dimana dalam menentukan bilangan
angkutnya berdasarkan pergerakan ion-ion ketika beda potensial diterapkan.
Dalam praktikum ini larutan HCl dimasukkan ke dalam tabung dengan
ditambahkan metil violet. Penambahan metil violet ini bertujuan untuk memberika warna
pada larutan HCl agar mudah untuk diamati. Penambahan metil violet ke dalam HCl
menyebabkan larutan berwarna hijau. Saat power supply dinyalakan terjadi reaksi di
katoda dan di anoda. Dimana elektroda C sebagai anoda dan Cu sebagai katoda. Arus listrik
yang berasal dari power supply dihantarkan oleh larutan melalui perpindahan ion-ion
positif dan negatif dalam larutan HCl. Karena adanya reaksi diantara keduanya
menyebabkan larutan berwarna hijau itu berubah menjadi kuning karena adanya
pergerakkan ion. Pergerakkan ion ini yang dapat dihitung berapa bilangan angkutnya.

Berdasarkan perhitungan didapatkan bilangan angkut sebesar 10,82; 21,64


dan 10,82. Hasil dari perhitungan ini menyimpang dari teori bahwa nilai bilangan angkut
tidak lebih dari satu karena nilai fraksi dari arus total adalah 1. Kesalahan hasil dalam
perhitungan ini mungkin karena ada kesalahan dari praktikan.
KESIMPULAN

1. Dalam praktikum ini digunakan cara pergerakan batas (moving-boundary) didasarkan


pada pergerakkan ion-ion ketika beda potensial diterapkan.
2. Penentuan bilangan angkut ion dengan menggunakan cara gerakan batas lebih mudah
diamati karena ada perubahan warna yang terjadi. Dari warna hijau menjadi kuning
3. Nilai bilangan angkut ion dalam larutan elektrolit HCl menyimpang dari teori karena
mungkin ada kesalahan dalam melakukan praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA

 Milama, Burhanudin. 2014. Panduan Praktikum Kimia Fisika 2. Jakarta : UIN


FITK
 Mulyani, Sri dan Hendrawan. 2014. Kimia Fisika II. Bandung : UPI
 anonim. 2011. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=19&ved=
0CGwQFjAIOAo&url=http%3A%2F%2Fstaff.uny.ac.id%2Fsystem%2Ffiles%2F
pendidikan%2FIsana%2520Supiah%2520YL.%2C%2520Dra.%2C%2520M.Si.%
2FPKF2.pdf&ei=RyxvU6GyO4m7uATcloCwDg&usg=AFQjCNER_AujMIxxSf
FAqMW8Uiq43jlmEg&bvm=bv.66330100,d.c2E

Anda mungkin juga menyukai