KOULOMETRI
Penyusun:
Kelas :A
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2019
ii
DAFTAR ISI
BAB
PEMBAHASAN
KOULOMETRI
jumlah analit
diendapkan
Jumlah arus ~ jumlah analit pada
elektroda
Contoh soal
Jawab:
Cu2+ + 2e == Cu Eo = 0,34 V
½ O2 + 2H+ + 2e == H2O Eo = 1,23 V
Ekat = 0,34 – 0,059/2 log 1/0,01 = 0,28 V
Ean = 1,23 – 0,059/2 log1/(1]4 = 1,20 V
Eapl = 0,28– 1,20 + 0 + (-0,085) – 1,5 x 0,5 V = -1,755 V
Jadi diperlukan tegangan 1,755 Volt untuk memulai elektrolisis
3
A. Pengertian Koulometri
Hal ini sesuai dengan hukum Faraday yang pertama dimana untuk setiap
ekivalen perubahan kimia pada sebuah elektrode diperlukan 96.487 coulomb
listrik (tetapan faraday). Dalam suatu analisis coulometri berat analit yang
sedang dieektrolisis dapat dihitung berdasarkan persamaan :
It = lo . e-kt
It = lo.ekt
Dimana Io adalah arus awal, It adalah arus pada saat t dan k atau k-1 adalah
suatu tetapan yaitu sebesar : k = 25,8
DA Dimana D adalah koefisien difusi dari zat yang tereduksi, A adalah
luas adalah tebal lapis difusi dan V adalah volume total dari
elektrode, larutan dengan konsentrasi C. Kuantitas listrik Q (coulomb) yang
mengalir dari awal pada saat waktu 0 hingga waktu t dapat dihitung
berdasarkan persamaan :
t It.dtòQ =o
Integral diatas secara grafik merupakan luas daerah di bawah kurva arus
waktu. Dua teknik umum yang digunakan untuk analisis koulometri adalah
potensiostatik dan amperostatik yang lebih dikenal dengan nama titrasi
coulometrik
B. Titrasi Koulometri
Q= I . t
Dimana
I = Arus listrik dalam ampere
t = waktu dalam sekon
6
Titrasi koulometri
Titrasi Titrasi
Titrasi
penetralan
redoks pengendapan
Titrasi penetralan:
Asam dalam larutan analit yang mengandung ion halida (Cl- atau Br)
dititrasi dengan OH-
Katoda : logam platina, penghasil OH- dari reaksi reduksi H2O
2H2O + 2e 2OH- + H2
Anoda : Logam perak
Ag (s) + Br- AgBr (s) + e
Titrasi basa oleh asam dilakukan dengan menempatkan logam Pt di
anoda sebagai penghasil H
Titrasi redoks
Contoh : Titrasi As3 + dengan I2
Larutan contoh : As3+ dan I Saat elektrolisis dimulai :
Anoda : 2I- I2 + 2e
As3+ + I2 As5+ + 2I- (pada saat ini arus akan tetap)
7
a. Sel
Pada koulometri potensial tetap , terdapat dua jenis sel yang
digunakan,yaitu:
Jenis pertama terdiri dari elektrode kerja (kasa platina) dan elektroda
pasangan (kawat platina), yang dipisahkan dari larutan yang di uji
oleh tabung berpori yang mengandung elektrolit elktroda pendukung
yang sama seperti di dalam larutan yang di uji. Pemisahan elektroda
dipasang untuk mencegah hasil reaksi dari gangguan di dalam analisis.
b. Potensiostat
Potensiostat adalah alat elektronik yang menjaga potensial elektroda
kerja tetap dibandingkan dengan elektroda pembanding. Untuk
mengerti kontrol potensial katode yang di uji dalam system, pertama
perhatikan terlebih dahulu cara kerja sirkuit tanpa penguat.
c. Integrator
Kebanyakan alat-alat koulometri potensial tetap yang canggih
menggunakan integrator yang langsung menunjukan jumlah koulom
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu elektrolisis.
Metode koulometri potensial terkontrol telah digunakan pada
penentuan 55 unsur di dalam senyawa anorganik. Cara kerja
koulometri potensial terkontrol juga memungkinkan penentuan secara
elektrolisis (dan sintesis) senyawa organik. Pengukuran koulometri
dalam melakukan analisis senyawa-senyawa mempunyai kesalahan
yang relatif rendah.
9
O2(g) + 2H2O + 4e 4 OH –
Anoda adalah lempengan cadmium ; reaksi setengah selnya adalah
Cd(s) + 2OH- Cd(OH) + 2e
Instrumentasi yag digunakan pada metode ini antara lain adalah alat
pengukur arus, pengukuran waktu, dan sel koulometrik. Masing –
masing penjelasan dari instrumen tersebut dijelaskan di bawah ini :
b. Pengukuran waktu
Sebuah stop-clock listrik dijalankan dengan cara membuka dan
menutup rangkaian elektrolisis; untuk pengendalian secara baik maka
perlu dilengkapi dengan rem magnetik dimana dimulai berjalan dan
berhentinya serempak dengan dimulai dan dihentikannya arus.
Pengukuran waktu listrik harus dikendalikan dengan saklar yang sama
yang menjalankan dan menghentikan arus listrik.
c. Sel koulometrik
Sel koulometrik terdiri dari elektrode generator (elektrode kerja)
sebagai tempat dihasilkannya titran secara listrik dan elektrode
pembantu. Elektrode kerja yang umum digunakan adalah dari bahan
platinum, emas, perak dan merkurium. Elektrode pembantu umumnya
dari platinum. Bagian lainnya adalah elektrode indikator yang terdiri
dari sepasang lembaran tipis platinum atau terdiri dari sebuah platinum
dan lainnya adalah sebuah elektrode pembanding kalomel jenuh.
Potensial ditambah
secara
berkala
12
DAFTAR PUSTAKA
Kahar, Zaharasmi., 1990. Antar Konversi Energi Kimia & Energi Listrik. Unand.
Padang.
Petrucci, R.H. 1987. Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan Kimia Modern Jilid II Edisi
ke Empat. Jakarta: Erlangga.
Sugiyarto, K.H., dkk. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: Graha Ilmu.