Anda di halaman 1dari 5

Narkoba dalam Pandangan Islam dan Dalilnya

Kalian pasti sudah tak asing dengan istilah narkoba, bukan? Meskipun penggunaan
narkoba telah dilarang, namun kenyataannya di Indonesia sendiri masih sering ditemukan
penyalahgunaan obat-obat narkotika tersebut. Mulai dari kalangan mahasiswa, rakyat
biasa, hingga para selebritis. Nah, kira-kira bagaimana sih islam menyikapi masalah
narkoba ini? Berikut ulasan lengkap mengenai narkoba dalam pandangan islam.

Narkoba – Pengertian – Jenis – Bahaya

Narkoba merupakan narkotika dan jenis obat-obatan terlarang yang apabila dikonsumsi
akan menimbulkan efek kecanduan. Pada dasarnya, obat-obatan psikotropika digunakan
dalam dunia medis untuk anastesi dengan dosis sangat rendah. Tapi dalam prkateknya,
tak sedikit orang yang menyutikkan obat ini pada tubuh secara langsung dengan kadar
sembarangan. Sehingga berakibat buruk pada kesehatan.

Untuk jenis narkoba sendiri ada banyak sekali, yakni sekitar 354 yang beredar di dunia
ini. Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, narkoba disebut juga sebagai
NAPZA yang berarti Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif.

1. Narkotika

Narkotika merupakan sejenis obat atau senyawa yang dapat membantu mengurangi rasa
nyeri, menganggu kesadaran dan menyebabkan kecanduan. Secara garis besar, narkotika
dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni narkotika alami dan sintesis.

 Narkotika Alami

Narkotika alami merupakan obat-obatan yang diperoleh dari tumbuhan. Beberapa contoh
narkotika alami, yakni morfin, kokain, heroin, opium (candu), Ganja, Marijuana, katinon
(tumbuhan khat), dan sebagainya.

 Narkotika semi-sintesis

Narkotika semi-sintesis merupakan obat yang mengandung bahan aktif hasil sintesis
narkotika alami. Beberapa contoh narkotika semi-sintesis seperti kodein, heroin, morfin,
kokain, dan sebagainya.

 Narkotika sintesis
Narkotika sintesis merupakan obat-obatan yang disintesis dari bahan-bahan kimia buatan
(non alamiah). Beberapa contoh narkotika sintesis yakni petidin, methadon, naltrexon,
propoxyphene (darvon) dan sebagainya.

2. Psikotropika

Psikotropika merupakan obat-obatan yang berbahaya, dapat merusak sistem saraf pusat
pada otak dan menganggu psikis atau mental seseorang. Beberapa contoh psikotropika
misalnya Amphetamine Type Stimulants (ATS), Methamphetamine, Ecstasy (huge
drug/inex), Benzodiazepin (pil koplo, lexotan), dan sebagainya.

3. Zat adiktif

Zat adiktif merupakan kelompok narkoba selain narkotika dan psikotropika. Penggunaan
zat ini juga berbahaya, memicu ketergantungan dan menganggu kerja otak. Contoh zat
adiktif seperti nikotin, alkohol, obat penenang, dan sejenisnya.

Bahaya dan Efek Negatif Penggunaan Narkoba Bagi Tubuh

Penggunaan narkoba sudah jelas memberikan banyak sekali dampak buruk bagi tubuh.
Mulai dari menganggu psikis (mental), fisik, dan juga hubungan sosial. Maka dari itu,
pemakaian narkoba dilarang oleh negara dan dikategorikan sebagai perbuatan yang
melanggar hukum serta bertentangan dengan undang-undang.

Untuk detailnya, inilah beberapa dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba:

 Menyebabkan ketergantungan
 Merusak sistem syaraf pusat pada otak yang berakibat pada terganggunya
neurotransmitter, fungsi kognitif dan psikomotorik
 Memicu kejang
 Menganggu kesadaran (neurologis)
 Menyebabkan halusinasi
 Menganggu kesehatan organ-organ tubuh lainnya, seperti ginjang, jantung, hati,
paru-paru dan pankreas
 Menyebabkan despresi dan ketakutan berlebihan
 Menganggu hubungan sosial. Biasanya pengguna narkoba cenderung mengurung
dirinya
 Penampilan jadi tampak berantakan, kurus dan kulit jadi kusam
 Memicu perbuatan kriminal
 Pemakaian dalam jangka panjang dapat menimbulkan sakaw bahkan kematian

Pandangan Islam tentang Narkoba


Hukum penggunaan narkoba dalam pandangan islam sebenarnya telah dijelaskan sejak
lama. Tepatnya pada 10 Februari 1976, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan
fatwa bahwa penyalahgunaan dan peredaran narkoba hukumnya bersifat haram.
Keputusan tersebut tentu didasari atas dalil-dalil agama yang bersumber dari Al-quaran
dan hadist.

Menurut ulama, narkoba adalah sesuatu yang bersifat mukhoddirot (mematikan rasa) dan
mufattirot (membuat lemah). Selain itu, narkoba juga merusak kesehatan jasmani,
mengganggu mental bahkan mengancam nyawa. Maka itu, hukum penggunaan narkoba
diharamkan dalam islam.

Dalil-Dalil yang Mengharamkan Narkoba

Terdapat banyak sekali dalil, baik ayat Al-quran, hadist ataupun pendapat ulama yang
menjelaskan keharaman penyalahgunaan narkoba. Diantaranya yaitu:

1. Hadist dari Umar bin Khattab R.A

Dari Umar bin Khattab radiallahu ‘anh, “Khamar adalah segala sesuatu yang menutup
akal.” (HR Bukhari Muslim).

2. Hadist dari Ummu Salamah

Dari Ummu Salamah mengatakan, “Rasulullah SAW melarang segala sesuatu yang
memabukkan dan melemahkan (menjadikan lemah).” (HR Abu Daud).

3. Pendapat Ibnu Taimiyah Rahimahullah

“Memakan (mengisap) ganja yang keras ini terhukum haram, ia termasuk seburuk-buruk
benda kotor yang diharamkan. Sama saja hukumnya, sedikit atau banyak, tetapi mengisap
dalam jumlah banyak dan memabukkan adalah haram menurut kesepakatan kaum
Muslim. Barangsiapa yang menganggap bahwa ganja halal maka dia termasuk kafir dan
diharuskan bertobat. Jika ia bertobat maka urusannya dianggap selesai. Tetapi jika ia
tidak mau bertobat maka dia harus dibunuh sebagai orang murtad yang tidak perlu
dimandikan jenazahnya, tidak perlu dishalati dan tidak boleh dikubur di permakaman
kaum Muslim”.

Dalam kitab al-fatawa al-kubra, ibnu taimiyah juga mengatakan bahwa segala sesuatu
yang bisa menghilangkan keasadaran akal itu adalah haram, meskipun tidak sampai
memberi efek memabukkan. Mengonsumsi sesuatu yang menghilangkan akal adalah
haram berdasarkan ijma’ kaum muslimin.

4. Pendapat Ash-shan’ani
Ash-shan’ani menjelaskan dalam kitab subulussalam, bahwa sesungguhnya segala
sesuatu yang memabukan adalah haram, apapun jenis dan bentuknya. Tidak harus
alkohol. Meskipun bukan berbentuk minuman, seperti ganja tetap saja haram.

5. Hadist dari Abu Hurairah R.A

Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anh, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda:
“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di
neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal
selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun
itu tetap ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan
kekal selama lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka
besi itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam
keadaan kekal selama lamanya” (HR Bukhari dan Muslim).
Narkoba termasuk dianggap racun karena dapat merusak organ tubuh dan menganggu
jiwa.

6. Hadist Ibnu Majah dan Ahmad

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh membahayakan diri


sendiri dan tidak boleh memberi bahaya (mudarat) kepada orang lain.” (HR Ahmad, Ibnu
Majah).

7. Hadist dari Ibnu ‘Abbas

Dari Ibnu ‘Abbas, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak bahaya”
(HR. Ibnu Majah)

8. Al-A’raf ayat 157

“..Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk” (QS al-A’raf: 157).

9. Al-Baqarah ayat 188

“ janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan
jalan yang batil.” (Al-baqarah: 188)

10. Al-Maidah ayat 90


“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (minuman) khamr, judi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu memperoleh
keberuntungan.” ( QS. Al-Maidah: 90 )

11. Al-Baqarah ayat 195

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS. Al


Baqarah: 195).

12. An-Nisa’ ayat 29

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu” (QS. An Nisa’: 29).

Pada dasarnya, islam melarang kita mengonsumsi atau menggunakan sesuatu yang
membahayakan diri. Misalnya alkohol, rokok dan berbagai jenis narkoba (ganja, heroin,
morfin, kokain dan sebagainya). Sebagai umat muslim kita harus patuh terhadap perintah
agama. Dengan begitu, hidup kita bisa selamat dunia dan akhirat. Serta terhindar dari
dosa. Amin ya Rabbal alamin. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai