Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan


Bahan Adiktif lainya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat
penegak hukum seperti polisi ( termasuk didalamnya Badan Narkotika
Nasional ), jaksa, hakim dan petugas pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang merujuk pada ketiga zat tersebut adalah NAPZA
( Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif ). Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan


pengertian Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”.
Sebenarnya Narkoba itu obat legal yang digunakan dalam dunia
kedokteran, namun saat ini Narkoba banyak disalah gunakan. Bahkan
kalangan muda tidak sedikit yang menggunakan narkoba. Banyak dari
mereka yang menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan
batin. Namun sayangnya tidak banyak yang mengetahuai bahaya narkoba.
Oleh karena itu, selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah AIK 1,
kami menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi betapa
bahayanya Narkoba.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Dari Narkoba ?


2. Bagaimana Hukum Narkoba Dalam Sudut Pandang Islam ?
3. Apa Saja Dampak Dari Mengkonsumsi Narkoba ?
4. Apa Pengertian Dari Rokok ?
5. Bagaimana Hukum Rokok Dalam Susut Pandang Islam ?
6. Apa Saja Dampak Dari Mengkonsumsi Rokok ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui Defenisi Dari Narkoba.


2. Untuk Mengetahui Hukum Narkoba Dalam Sudut Pandang Islam.
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Dampak Dari Mengkonsumsi Narkoba.
4. Untuk Mengetahui Defenisi Dari Rokok.
5. Untuk Mengetahui Hukum Rokok Dalam Sudut Pandang Islam.
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Dampak Dari Mengkonsumsi Rokok.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan


Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh
aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan
Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah
Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza
biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan
rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah
tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan
pengertian dari: Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan”.
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua
jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena
cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat
besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan
pengetahuan.

3
B. Hukum Mengkonsumsi Narkoba Dalam Pandangan Islam

Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah:


pada keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi
manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.(QS. Al-
Baqarah: 219)
Bagaimanakah hukum syara memandang benda-benda terlarang
tersebut? Dalam Islam, narkotika dan obat-obatan terlarang, seperti
ganja, heroin, dan lainnya disebut dengan istilah mukhaddirat. Hukum
mengonsumsi benda-benda ini, apa pun bentuknya, telah disepakati
keharamannya oleh para ulama. Tak ada satu pun ulama yang
menyelisihkan keharaman mukahddirat tersebut.
Para ulama mengqiyaskan hukum mukhaddirat pada hukum
khamar. Mereka berdalil dengan hadis yang dikemukakan Umar bin
Khattab RA, "Khamar adalah segala sesuatu yang menutup akal."
(HR Bukhari Muslim). Jadi, narkotika masuk dalam cakupan definisi
khamar seperti yang disebutkan Umar bin Khattab RA.
Dr Yusuf Qardhawi dalam kumpulan fatwa kontemporernya
menerangkan, akibat yang ditimbulkan pemakai narkotika sama saja
dengan orang yang mabuk karena khamar. Sering kali terjadi
kecelakaan lalu lintas sebagai akibat dari pengaruh benda-benda
memabukkan itu. Hal ini bukti hilangnya kesadaran seseorang akibat
narkotika. Lebih lanjut, Qardhawi menerangkan, jika barang-barang
mukhaddirat tersebut tidak dimasukkan dalam kategori khamar atau
memabukkan, ia tetap haram dari segi melemahkan (menjadikan loyo).
Banyak orang yang memang tidak mabuk mengonsumsi narkoba.
Namun, tubuh mereka akan menjadi lemah dan memiliki efek
halusinasi.
Imam Abu Daud meriwayatkan dari Ummu Salamah mengatakan,
"Rasulullah SAW melarang segala sesuatu yang memabukkan dan
melemahkan (menjadikan lemah)." (HR Abu Daud). Dalam hadis ini

4
disebut dengan istilah al-mufattir, yaitu sesuatu yang menjadikan
tubuh loyo atau tidak bertenaga. Islam mengharamkan memakan
sesuatu yang buruk dan membahayakan, sebagaimana firman Allah
SWT, "…dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk." (QS al-A'raf [7]:
157).

C. Dampak Bahaya Dari Mengkonsumsi Narkoba

Imam Syaukani mengatakan bahwa, “Sesungguhnya setiap yang


diharamkan Allah kepada hamba, maka menjualnya pun haram,
disebabkan karena haramnya hasil penjualannya. Tidak keluar dari
(kaidah) kuliyyah tersebut, kecuali sesuatu yang telah dikhususkan
oleh dalil”. (Nailul Authar V hal 221).
Kendatipun hadis tersebut tidak merinci dampak bahaya dari
penggunaanya, namun secara tegas telah menggambarkan bahwa
mengkomsumsi narkoba banyak mudharatnya ketimbang mamfaatnya.
Narkoba merupakan barang yang berbahaya karena bisa menimbulkan
kelemahan fisik, mental, maupun intelektual. Sudah umum diketahui
bahwa kebiasaan mengkosumsi narkoba dalam waktu lama akan
mengakibatkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan
lambung. Dapat pula merusak secara permanen jaringan otak, sehingga
menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian,
kemampuan belajar dan bahkan gangguan jiwa.

D. Pengertian Rokok

Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan


mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat.
Kemudian ada juga yang menyebutkan bahwa rokok adalah hasil
olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bahan lainya yang

5
dihasilkan dari tanamam Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan
spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan. (Hans Tendra, 2003).
Dalam bahasa Arab, rokok disebut dukhan, Sedangkan perbuatan
merokok itu disebut dengan tadkhin yang berasal dari fi'il tsulasi mazid
ruba'i dakhkhana yudakhkhinu tadkhinan. Penghisap rokok atau
perokok disebut dengan mudakhkhin. Rokok juga termasuk zat adiktif
karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi
(ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain,
rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol,
dan Zat Adiktif).

E. Hukum Mengkonsumsi Rokok Dalam Pandangan Islam

a. Pendapat Rokok Haram


Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan
haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan
dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-
saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada
Tuhannya. (QS Al-Isra 17:26-27)
Hadits riwayat Bukhari “ Barangsiapa beriman pada Allah
dan hari akhir maka hendaknya tidak menyakiti tetangganya,
menghormati tamunya, dan mengatakan sesuatu yang baik atau
diam”.
b. Alasan Keharaman Rokok Alasan ulama yang mengharamkan
rokok antara lain adalah sebagai berikut :
1. Mengganggu kesehatan
2. Pemborosan
3. Mengganggu kesehatan masyarakat
4. Mengganggu kesehatan lingkungan

6
Dikatakan oleh Qalyubi, seorang ulama Syafi’i dalam kitab
Hasyiyah Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid pertama pada
halaman 69 yang berarti, “Ganja dan segala obat bius yang
menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk
dikonsumsi. Oleh karena itu para Syaikh kami berpendapat bahwa
rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan
agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya“ .
Dalil yang menjadi hujjah bahwa rokok itu haram Para
ulama terdahulu mengharamkan rokok tentu saja bukan tanpa
sebab, namun menggunakan dalil keilmuan. Berikut adalah
beberapa dalil yang mendukung haramnya rokok. Allah berfirman
dalam surat Al Baqarah ayat 195, yang artinya, “Dan janganlah
kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. Seperti
kita ketahui, telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa
rokok dapat merusak sistem organ tubuh seperti paru-paru dan
jantung, menimbulkan kanker, penyakit pencernaan, berefek buruk
bagi janin, merusak reproduksi. Bahkan semua itu tertera di
bungkusnya, oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa rokok itu
haram.
Ditambah lagi, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, yang artinya:“Tidak boleh memulai memberi dampak
buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu pula membalasnya.” HR.
Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi 6/69, Al
Hakim 2/66. Dalam hadits ini jelas bahwa perbuatan memberi
mudhorot kepada orang lain adalah terlarang. Merokok tidak hanya
menimbulkan mudhorot bagi diri sendiri, namun juga orang lain.

c. Pendapat Rokok Makruh


Kaidah fiqih “segala sesuatu pada asalnya adalah mubah”.
Alasan Ulama Rokok Makruh/Boleh/Mubah Shaykh Hazim Abu
Ghazalah, ulama Yordania, menganggap rokok itu makruh. Hukum

7
Islam dalam soal merokok adalah tidak ada dalil eksplisit (qath'i)
dalam Quran atau Sunnah (hadits) Nabi. Yang ada adalah firman
Allah dalam QS Al-A'raf 7:157. Ayat ini sangat umum dan sama
sekali tidak mengarah pada rokok. Ayat ini merujuk pada apa yang
terdapat pada perkara-perkara yang diharamkan seperti minum
khamr (minuman keras), judi, zina, riba, dan lain-lain.
Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang
mengatakan bahwa rokok itu haram. Dan dalam kaidah ushul fiqih
Syafi’ ‫ ه‬bahwa segala sesuatu pada asalnya adalah mubah ( kecuali
jika ada dalil yang mengharamkannya. Nah, karena tidak
ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang
mengharamkan rokok, maka pengambilan hukumnya dengan
istish-hab (kembali ke hukum asalnya) yaitu mubah. Jadi hukum
rokok pada asalnya adalah mubah.

F. Dampak Bahanya Dari Mengkonsumsi Rokok

Meskipun merokok mempunyai beberapa manfaat dari segi sosial


ekonomi, namun bahayanya juga lebih banyak, baik bagi perokok aktif
maupun perokok pasif, diantaranya :
 Tembakau lebih berbahaya daripada ganja.
 Tembakau menyebabkan kematian lebih dari satu juta orang
pertahun di dunia.
 Tembakau mencetuskan 90% dari kasus serangan kanker paru, 75%
kasus bronchitis kronis.
 Tembakau menyebabkan penyempitan pembuluh darah, kerusakan
liver, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker prostat, kanker
saluran pencernaan dan kelainan janin.
 Membahayakan orang-orang disekitarnya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Narkoba adalah zat adiktif yang dapat membahayakan tubuh


bila dikonsumsi tidak sesuai dengan saran dari pihak kesehatan.
Dalam islam, hukum mengkonsumsi narkoba adalah haram.
Karena narkoba dapat menutup akal dan membahayakan tubuh.
Sebagaimana hadist yang mengatakan bahwa khamr adalah
segala sesuatu yang memabukan.
2. Dampak yang diakibatkan dari narkoba ini sangat fatal. Selain
memabukan, narkoba juga membuat seseorang menjadi
kecanduan. Gangguan mental dan kelumpuhan adalah dampak
yang biasa terlihat dari penggunaan narkoba.
3. Rokok termasuk kedalam jenis golongan NAPZA. Ada dua
pendapat dalam Islam tentang hukum rokok. Pendapat pertama
mengatakan bahwa hukum rokok adalah haram. Pendapat
tersebut dilandaskan oleh dalil dan hadist yang mengatakan
bahwa segala sesuatu yang dapat mebahayakan tubuh adalah
haram. Sedangkan pendapat selanjutnya mengatakan bahwa
hukum rokok itu adalah makruh. Karena tidak ada dalil yang
mengatakan bahwa rokok itu haram secara spesifik.
4. Tembakau menyebabkan penyempitan pembuluh darah,
kerusakan liver, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, kanker
prostat, kanker saluran pencernaan dan kelainan janin.
Membahayakan orang-orang disekitarnya.

9
B. Saran

Merokok & penyalahgunaan Narkoba adalah sesuatu yang yang


tidak harus dilakukan. Karena, menimbulkan banyak keburukan baik
diri sendiri dan orang lain. Yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Oleh kaena itu, sebagai seorang muslim yang peduli dengan kesehatan
diri sendiri dan linkungan tidak sepatutnya kita menggunakan kedua
barang tersebut. Karena, begitu banyak dampak negatif yang
ditimbulkan dari rokok & narkoba.

10
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/HP/Downloads/
MAKALAH_NARKOBA_DAN_ROKOK_DALAM_PANDANGA.pdf
(Diakses pada tanggal 22 Februari 2022)

https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/157762-1601479956.pdf
(Diakses pada tanggal 22 Februari 2022)

https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
(Diakses pada tanggal 22 Februari 2022)

https://www.republika.co.id/berita/no0x0828/narkotika-dalam-fikih-islam
(Diakses pada tanggal 22 Februari 2022)

11

Anda mungkin juga menyukai