Dalam Islam
Kebiasan menghisap rokok tembaku yang
lebih dikenal dengan sebutan merokok telah
ada sejak lama.
Bangsa yang pertama kali mengenal asap
tembakau adalah bangsa Indian dari Amerika
Utara, yang membakar tembakau, menghisap
asapnya mellui sebuah pipa (Danusantoso,
1995, h. 3).
Columbus dalam perjalanannya menemukan
sebuah benua Amerika, melihat bangsa
Indian mempergunakan daun tembakau
kering dengan beberap acara.
Salah satu cara menggunakan tembakau
adalah dengan membakarnya sebagai rokok
dan hal tersebut diperkenalkan oleh
Columbus kepada orang-orang Eropa
(Sitepoe, 1997, h. 9).
Menurut Columbus dengan menghisap daun
tembakau yang dibakar orang dapat
menenangkan perut yang kelaparan dan
jantung yang berdebar keras lebih-lebih saat
gelisah menunggu sesuatu. Kenikmatan
tersebut kemudian disebarluaskan ke seluruh
dunia terutama melalui jalur-jalur
perdagangan (Narulita, 1996, h. 26).
Menurut Joewana (1989, h. 63) ada lebih dari
4000 jenis zat kimia yang terkandung dalam
sebatang rokok. Zat kimia tersebut banyak
bersifat antigen, toksis dn karsinogen.
Menurut komposisi bahan dalam asap rokok
bergantung pada jenis tembakau, temperatur
pembakaran, penggulungan, dan bahan
tambahan lain. Bahan kimia dalam rokok
berpengruh terhadap tubuh.
1. Nikotin
Bahan kimia ini bersifat toksis terhadap
syaraf dengan stimulasi atau depresi. Nikotin
dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah. Selain itu nikotin meningkatkan kadar
gula darah, kadar asam lemak bebas, dan
kolesterol.Yang terpenting nikotin membuat
orang ketagihan rokok.
2. CO (Carbon Monoksida)
Dalam rokok terdapat gas Co sejumlah 2-6%
pada saat merokok. Pada saat dihisap jumlah
Co paling rendah sejumlah 400 ppm (parts
per million) pada suatu batang rokok akan
meningkatkan kadar karbonsihemoglobin
dalam darah sejumlah 2-10.
Keadaan yang demikian bila terus mnerus
terjadi akan menyebabkan timbulnya
polycythemia. Polycythemia adalah
pertambahan kdar butir dalam darah merah
yang mempengaruhi fungsi syaraf pusat.
3. Tar
Tar mempunyai sifat karsinogen, yaitu
membentuk kanker. Kadar tar pada sebatang
rokok yang dihisap adalah 24-45 mg.
4. Timah Hitam (pb)
Timah Hitam merpakan parikel asap rokok.
Timah Hitam ini juga bersifat karsinogen.
Menurut Target (1986, h, 18–26) dalam penelitiannya
mengungkapkan
Perokok sosial adalah seseorang yang merokok bukan
karena kebutuhan fisik, melainkan untuk berpenampilan
menarik
Perokok iseng adalah orang yang merokok hanya
menunjukan kemampuan dalam merokok saja
Perokok santai apabila seseorang perokok hanya
dilakukan agar nampak gaya
Perokok sebagai penambah semangat adalah perkok yang
merokok untuk membangkitkan semangat kerja
Merokok sebagai teman artinya sebatang rokok lebih
mudah ditemukan dari pada seorang teman, karena yang
dilakukan hanya menyalakannya saja
Merokok karena kebiasaan apabila seseorang merokok
setiap saat karena sudah menjadi kebiasaan yang sukar
dihilangkan
Berdasarkanuraian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa tiap-tiap perokok
dibedakan menjadi perokok ringan, perokok
sedang, perokok berat, pengguna situasi oleh
perokok sebagai penambah semangat. Hal ini
tergantung dari frekuensi dan kuantitas dari
rokok yang dihisap perhari.
Atkinsondan kawan-kawan (1991, h, 294 –
295) mengatakan perilaku merokok pada
individu dipengaruhi oleh :
Pengaruh orangtua dan individu yang merokok
mendapat contoh merokok dari orangtua, berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia karena
orangtua tidak memperhatkan anaknya
Pengaruh teman, seorang mencoba merokok
karena teman-temannya juga merokok
Faktor keperibadian yaitu rasa ingin tahu, ingin
megalami keadaan sadar dan melepaskan diri
dari rasa bosan.
Sarafino (1990, h. 220) mengatakan perilaku
merokok pada individu dipengaruhi oleh :