Anda di halaman 1dari 19

HUKUM ROKOK

MENURUT
AGAMA ISLAM

ALVIRA OCTAVIA ARDHANA


XII IIS / 09

SMAN 21 SURABAYA

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan
makalah pendidikan agama islam dengan judul "HUKUM ROKOK DALAM
AGAMA ISLAM”

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas karya tulis ilmiah dalam
pelajaran agama islam. Dalam makalah ini saya menguraikan mengenai pengertian
hukum rokok menurut pandangan agama islam

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, saya sebagai penyusun makalah ini siap untuk menerima kritik dan
saran dari pembaca apabila ada kekurangan.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan saya dapat menginspirasi .saya
ucapkan mohon maaf dan terimah kasih

DAFTAR ISI
Kata pengantar.......................................
Daftar isi ............................................
BAB 1 (pendahuluan).......................................
Latar belakang...................................................
Rumusan masalah..........................................
Tujuan penulisan.............................................
Manfaat penulisan..................................
BAB II (teori).............................................
Teori dasar............................................
Bab III ( pembahasan).................................
Pembahasan rumusan masalah..............................
BAB IV (penutup).........................................
Kesimpulan.............................................
Saran..............................................................
Daftar pustaka..................................................

BAB I
(PENDAHULUAN)
LATAR BELAKANG

Para perokok beragumen bahwa merokok dapatmerangsang imajinasi kreatif, ada pula yang men
gatakanmerokok dapat menenangkan. Meski tidak sedikit yangmengatakan bahwa merokok
merupakan perbuatan yang sia-sia.Bagi sebagian orang, rokok sudah semacam
kebutuhanprimer yang harus dipenuhi. Bahkan muncul stetmen yangmengatakan dari pada tidak
merokok, lebih baik tidak makan.fenomena semacam ini tentu merupakan salah satu
bentukpergeseran rokok dalam kehidupan manusia yang pada
awalnya hanya merupakan kebutuhan sekunder sekarangberubah menjadi kebutuhan primer.
tidak dapat kita pungkiribahwa salah satu kebiasaan masyarakat saat ini yang dapatditemui
hampir si setiap kalangan masyarakat adalah perilakumerokok. rokok tidaklah suatu hal yang
yang baru dan asinglagi dimasyarakat, baik itu laki-laki maupun
perempuan,tuamaupun muda. orang merokok mudah ditemui seperti dirumah, kantor , cafe,
tempat-tempat umum, di dalamkendaraan, bahkan hingga di sekolah-sekolah

 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas,


maka yang menjadimasalah pokok penulisan ini adalah
1. Apa pengertian dari rokok?
2. Apa bahaya madarat dari merokok?
3. Bagaimana isi dalil yang mengatakan bahwa rokok itu haram,
makruh dan mubah

 TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut,
 maka tujuanyang kami ingin capai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Mampu mengetahui pengertian dari rokok
2. Mampu mengetahui bahaya (Madarat) dari merokok
3. Mampu mengetahui dalil rokok haram, makruh, mubah

 MANFAAT PENULISAN
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dari merokok itu
sendiri, dampak buruk bagi kesehatan maupun dampak bagi orang lain yang berada
di sekitar perokok tersebut dan juga memberikan informasi atas hukum hukum
merokok di dalam ajaran islam menurut alquran hadis hadis dan beberapa
pandangan dari ulama mengenai rokok.

BAB II
(TEORI DASAR)

Tembakau yang merupakan bahan baku rokok telah dikenal oleh umat Islam pada
akhir abad ke-10 Hijriyah, yang dibawa oleh para pedagang Spanyol. Semenjak
itulah kaum muslimin mulai mengenal rokok. Sebagian kalangan berpendapat
bahwa merokok hukumnya boleh.
Mereka berdalil bahwa segala sesuatu hukum asalnya mubah kecuali terdapat dalil
yang melarangnya, berdasarkan firman Allah:

ِ ْ‫ق لَ ُك ْم َما فِي اأْل َر‬


‫ض َج ِميعًا‬ َ َ‫ه َُو الَّ ِذي خَ ل‬

“Dia-lah Allah, yang telah menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS.
Al Baqarah: 29).

Ayat di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah di atas bumi
ini halal untuk manusia termasuk tembakau yang digunakan untuk bahan baku
rokok.

Sanggahan:
Berdalil dengan ayat ini tidak kuat, karena segala sesuatu yang diciptakan Allah
hukumnya halal bila tidak mengandung hal-hal yang merusak dan membahayakan
tubuh.

Sementara rokok mengandung ribuan racun yang secara kedokteran telah terbukti
merusak dan membahayakan kesehatan. Bahkan membunuh penggunanya secara
perlahan, padahal Allah telah berfirman:

‫َواَل تَ ْقتُلُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu.” (QS. An-Nisaa: 29).

Lebih dari itu, mengapa tidak ada dalil khusus yang melarang rokok?

Karena rokok baru ada 500 tahun yang lalu, dan tidak dikenal di masa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, tabiin, tabi’ tabiin, maupun ulama
penulis hadis setelahnya. Bagaimana mungkin akan dicari dalil khusus yang
melarang rokok?
Sebagian kalangan yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya makruh,
karena orang yang merokok mengeluarkan bau tidak sedap. Hukum ini diqiyaskan
dengan memakan bawang putih mentah yang mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Sebagaimana ditunjukkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ فإن المالئكة تتأذى مما يتأذى منه بنو آدم‬،‫من أكل البصل والثوم~ والكراث فال يقربن مسجدنا‬

“Barang siapa yang memakan bawang merah, bawang putih (mentah) dan karats,
maka janganlah dia menghampiri masjid kami, karena para malaikat terganggu
dengan hal yang mengganggu manusia (yaitu: bau tidak sedap).” (HR. Muslim).

Sanggahan:
Analogi ini sangat tidak kuat, karena dampak negatif dari rokok bukan hanya
sekedar bau tidak sedap. Lebih dari itu menyebabkan berbagai penyakit berbahaya
diantaranya kanker paru-paru. Mengingat keterbatasan ulama masa silam dalam
memahami dampak kesehatan ketika morokok, mereka hanya melihat bagian luar
yang nampak saja. Itulah bau rokok dan bau mulut perokok. Jelas ini adalah
tinjauan yang sangat terbatas.

Baca Juga

Catat! Ini Beberapa Larangan Ketika Khatib BerkhutbahMimpi Tapi Tak Temukan
Basah, Lalu Basah Tapi Tak Ingat Mimpi, Wajibkah Mandi Junub?Ini 7 Doa
Iftitah yang Diajarkan Nabi, Bacaan dan Artinya

Sebagian ulama yang lain berpendapat bahwa merokok hukumnya haram,


pendapat ini ditegaskan oleh Qalyubi (Ulama Mazhab Syafi’i, wafat: 1069 H).
Dalam kitab Hasyiyah Qalyubi ala Syarh al-Mahalli (jilid I, Hal. 69), beliau
mengatakan: “Ganja dan segala obat bius yang menghilangkan akal, zatnya suci
sekalipun haram untuk dikonsumsi, oleh karena itu para ulama kami berpendapat
bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok dapat membuka jalan agar
tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya”.

Ibnu Allan (ulama Madzhab Syafi’i, wafat: 1057H), as-Sanhury (Mufti Mazhab
Maliki di Mesir, wafat 1015 H), al-Buhuty (Ulama Mazhab Hanbali, wafat: 1051
H), as-Surunbulaly (Ulama Madzhab Hanafi, wafat: 1069 H) juga menfatwakan
haram hukumnya merokok.

Merokok juga pernah dilarang oleh penguasa khilafah Utsmani pada abad ke-12
Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan sanksi, serta rokok yang beredar
disita pemerintah, lalu dimusnahkan.

Para ulama menegaskan haramnya merokok berdasarkan kesepakatan para dokter


di masa itu, yang menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan
tubuh. Ia dapat merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran
darah yang menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian
mendadak.

Padahal Allah telah mengharamkan seseorang untuk membinasakan dirinya


melalui firman-Nya:

‫َواَل تُ ْلقُوا بِأ َ ْي ِدي ُك ْ~م إِلَى التَّ ْهلُ َك ِة‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan.” (QS. Al


Baqarah: 195).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

ِ ‫ض َر َر َواَل‬
‫ض َرا َر‬ َ ‫اَل‬

“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik
permulaan ataupun balasan.” (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh
Albani).

Hasil penelitian kedokteran di zaman sekarang memperkuat penemuan dunia


kedokteran di masa lampau bahwa merokok menyebabkan berbagai jenis penyakit
kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung, penyakit pencernaan, berefek buruk
bagi janin, juga merusak sistem reproduksi, pendeknya merokok merusak seluruh
sistem tubuh.

Oleh karena itu, seluruh negara menetapkan undang-undang yang mewajibkan


dicantumkannya peringatan bahwa merokok dapat mebahayakan kesehatan tubuh
pada setiap bungkus rokok.

Karena itu, sangat tepat fatwa yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga fatwa di
dunia Islam, seperti fatwa MUI yang mengharamkan rokok, begitu juga Dewan
Fatwa Arab Saudi yang mengharamkan rokok, melalui fatwa nomor: (4947), yang
menyatakan, “Merokok hukumnya haram, menanam bahan bakunya (tembakau)
juga haram serta memperdagangkannya juga haram, karena rokok menyebabkan
bahaya yang begitu besar”. Allahu a’lam.

Dalil dan Hadist Tentang Larangan


Dalil dan Hadist yang berbicara mengenai larangan merokok sejatinya memang
tidak dituliskan secara jelas. Namun, sebagai umat muslim yang patuh terhadap
larangan Allah SWT, tentunya kita wajib mengetahui dan menjalankan segala
perintah serta menjauhi larangan yang sudah tertera dalam ayat Al Qur’an.
Beberapa dalil yang dapat digunakan sebagai larangan untuk merokok diantaranya
adalah sebagai berikut;

ِ ‫يل يَأْ ُم ُر ُه ْم بِا ْل َم ْع ُر‬


‫وف‬ ِ ‫سو َل النَّبِ َّي اأْل ُ ِّم َّي الَّ ِذي يَ ِجدُونَهُ َم ْكتُوبًا ِع ْن َد ُه ْم فِي الت َّْو َرا ِة َواإْل ِ ْن ِج‬ ُ ‫الَّ ِذينَ يَتَّبِعُونَ ال َّر‬
‫ص َر ُه ْم َواأْل َ ْغاَل َل الَّتِي‬ْ ِ‫ض ُع َع ْن ُه ْم إ‬ ِ ‫َويَ ْن َها ُه ْم َع ِن ا ْل ُم ْن َك ِر َويُ ِح ُّل لَ ُه ُم الطَّيِّبَا‬
َ َ‫ت َويُ َح ِّر ُم َعلَ ْي ِه ُم ا ْل َخبَائِ َث َوي‬
ٰ
َ‫ ُه ُم ا ْل ُم ْفلِ ُحون‬  َ‫أُولَئِك‬  ُۙ‫ َم َعه‬ ‫أُ ْن ِز َل‬ ‫الَّ ِذي‬ ‫النُّو َر‬ ‫ َواتَّبَ ُعوا‬ ُ‫ص ُروه‬ َ َ‫ َون‬ ُ‫ َو َع َّز ُروه‬ ‫بِ ِه‬ ‫آ َمنُوا‬  َ‫فَالَّ ِذين‬  ۚ‫ َعلَ ْي ِه ْم‬  ْ‫َكانَت‬

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang
menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari
mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka
beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang
yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya
yang terang yang diturunkan kepadanya (al-Qur’an), mereka itulah orang-orang
yang beruntung. (QS. al-A’raaf: 157)
Dari ayat tersebut telah menjelaskan bahwa Allah SWT telah menghalalkan segal
yang baik bagi umat manusia dan mengharamkan yang buruk bagi manusia. Secara
ilmu pengetahuan, kesehatan, rokok merupakan barang yang berpotensi untuk
membuat kondisi pemakainya justru menurun. Hal ini dapat diartikan bahwa
merokok adalah kebiasaan yang tidak baik serta dilarang oleh Allah SWT.
Keburukan mengonsumsi rokok juga telah dengan jelas disebutkan pada kemasan
roko tersebut. Sebagai peringatan, justru kalimat yang hampir disetujui semua
kalangan itu tidak sekalipun diindahkan. Hal ini bdapat dibuktikan dalam
kebiasaan perokok secara umum seperti; bahwa setiap perokok justru tidak
menginginkan keturunannya untuk melakukan hal yang sama, larangan merokok
telah dilakukan hampir di semua area publik, sehingga secara jelas sebenarnya
larangan merokok tersebut sudah tepat dan wajib direalisasikan. Dalam ayat yang
lain Allah SWT berfirman,

ِ ‫ َوأَ ْح‬  ۛ‫التَّ ْهلُ َك ِة‬ ‫يل هَّللا ِ َواَل تُ ْلقُوا بِأ َ ْي ِدي ُك ْم إِلَى‬
ِ ‫ا ْل ُم ْح‬ ‫يُ ِح ُّب‬ َ ‫هَّللا‬  َّ‫إِن‬  ۛ‫سنُوا‬
َ‫سنِين‬ َ ‫ فِي‬y‫َوأَ ْنفِقُوا‬
ِ ِ ‫سب‬
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah
195)
Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah tersebut menjelaskan kepada kita
sebagai umat muslim untuk tidak menggunakan apapun untuk menghancurkan diri
kita sendiri. Sebagaimana firman Allah tersebut, kita mengetahui bahwa rokok
sebenarnya dapat membunuh manusia secara perlahan.
Hal tersebut sangat dilarang oleh Allah yaitu membinasakan diri sendiri. Kematian
yang disebabkan oleh bahaya merokok sudah terjadi hampir di seluruh dunia.
Beberapa penyakit seperti jantung, paru-paru, kanker tenggorokan dan sebagainya
termasuk jenis penyakit yang mayoritas disebabkan oleh konsumsi rokok tidak
terkendali. Jadi, wajar saja apabila rokok dianggap sebagai racun yang perlahan
dapat membunuh nyawa seseorang.

ِ‫يُ ْنف‬ ‫ َما َذا‬ ‫سأَلُونَ َك‬ ْ َ‫ َوي‬  ۗ‫نَ ْف ِع ِه َما‬  ْ‫ ِمن‬ ‫أَ ْكبَ ُر‬ ‫ َوإِ ْث ُم ُه َما‬ ‫س‬ ِ ‫ َوا ْل َم ْي‬ ‫ا ْل َخ ْم ِر‬ ‫ َع ِن‬  َ‫سأَلُونَك‬
ِ ‫لِلنَّا‬ ‫ َو َمنَافِ ُع‬ ‫ َكبِي ٌر‬ ‫إِ ْث ٌم‬ ‫ ِفي ِه َما‬ ‫قُ ْل‬  ۖ‫س ِر‬ ْ َ‫ي‬
ٰ
َ‫تَتَفَ َّكرُون‬ ‫لَ َعلَّ ُك ْم‬ ‫ت‬ِ ‫اآْل يَا‬ ‫لَ ُك ُم‬ ُ ‫هَّللا‬  ُ‫يُبَيِّن‬  َ‫ َك َذلِك‬  ۗ‫ا ْل َع ْف َو‬ ‫قُ ِل‬  َ‫قُون‬

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada


keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi
dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu
apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir” (QS. Al-Baqoroh: 219).
Al Qur’an Surat AL- Baqarah 219 menjelaskan bahwa Allah SWT melarang
manusia untuk melakukan sesuatu yang tiada bermanfaat, atau yang bahayanya
jauh melebihi arak serta judi. Arak dan judi adalah dosa besar yang tiada
manfaatnya, justru menimbulkan banyak kerugian bagi pelakunya. Hal ini
disamakan dengan merokok yang memang tidak menjadikan manfaat apapun bagi
pemakainya.
Pembelaan mengenai merokok dilakukan oleh mereka yang sudah menganggap
rokok sebagai candu. Pernyataan ini jelas bertentangan karena sesungguhnya
sedikitpun dari segi kesehatan, perekonomian, atau budaya dan sebagainya yang
diklaim sebagai pembelaan atas rokok tidak satupun yang membenarkan perilaku
tersebut adalah hal yang baik. Sebagaimana Hadist Rasulullah SAW diriwayatkan
berbunyi,
”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain.” (HR. Baihaqi dan al-
Hakim dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Perokok tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, melainkan juga orang
disekitar mereka. Bahkan sebuah riset menyetakan bahaya perokok pasif atau
mereka yang berada disekitar perokok lebih besar terinfeksi kanker dibandingkan
perokok yang sesungguhnya. Betapa dirugikannya orang yang disekeliling perokok
saat menghisap asap yang berpotensi membunuh diri mereka secara perlahan.
Firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab berbunyi sebagai berikut,
‫ ُمبِينًا‬ ‫ َوإِ ْث ًما‬ ‫بُ ْهتَانًا‬ ‫احتَ َملُوا‬
ْ  ‫فَقَ ِد‬ y‫سبُوا‬ ِ ‫ َوا ْل ُمؤْ ِمنَا‬  َ‫ا ْل ُمؤْ ِمنِين‬  َ‫يُؤْ ُذون‬  َ‫َوالَّ ِذين‬
َ َ‫ا ْكت‬ ‫ َما‬ ‫بِ َغ ْي ِر‬ ‫ت‬
“Dan sesungguhnya orang-orang yang mengganggu/menyakiti orang-orang
mukmin laki-laki dan perempuan dengan tanpa kesalahan yang mereka perbuat,
maka mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab:
58)

BAB III
(PEMBAHASAN)

Menurut Nasih bahwa merokok merupakan fenomenayang lebih banyak dan terseb
ar luas dibanding fenomenalainnya. kemampuan orang memalingkan pandanganny
a, maka ia akan melihat kebiasaan ini tersebar di seluruh
lapisanmasyarakat, tanpa terbatasi oleh status social, baik kecilmaupun besar. laki-
laki maupun perempuan, kakek-kakekmaupun anak-anak. semuanya tidak lepas
dari fenomena ini, kecuali orang yang kehendaknya dapat
mengalahkan hawanafsu,akalnya dapat mengalahkan perasaannya namunsedikit
sekali orang yang melakukannya.

A.Pengertian Rokok 

Rokok adalah jenis barang yang unik terutama caramengkonsumsinya. Rokok
secara definisi adalah silinder
darikertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah.Merokok adalah membakar tembakau
kemudian dihisap baikmenggunakan rokok maupun pipa.

Artinya: “Hai orang orang yang beriman! janganlah kamusaling memakan harta sesamamu dengan jalan


yang bathil kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah
kamu membunuh dirimu sesungguhnya Allah adalah Maha penyayang kepadamu.” 
(QS. An-Nisa 29)

B.Apa bahaya (madarat) dari merokok?

Berikut beberapa dampak yang diakibatkan rokok
dampak FISIOLOGIS dan dampak Psikologi menurut para penelitibidang kesehatan dan para
ahli
 DAMPAK FISIOLOGIS

 Merokok menurunkan system kekebalan sehinggatubuh lebihmudah terseran
g penyakit-penyakit sepertilufus entomatusyang menyebabkan kerontokan
rambut.
 Merokok dipercaya dapat menyebabkan gangguan padamata. Para perokok
mempunyai resiko ,25 lebih tinggiterkena katarak, yaitu buramnya lensa
mata sehinggamasuknya cahaya, bahkan dapat menyebabkankebutaan.
 Merokok akan menimbulkan efekpada pembuluh darah,
sehingga aliran darah ke telinga dalam menurun.Dengan demikian,
perokok dapat kehilanganpendengaran lebih awal dibanding dengan bukanp
erokok.
 Merokok menggangu mulut karena adanya bahan-bahankimia. Bahan-
bahan kimia itu akan menimbulkan plak
pada gigi kuning, sehingga berpotensi merusak gigi.Perokok berpeluang satu 
setengah kali lebih mudahkehilangan gigi dibanding bukan perokok.
 Merokok mengakibatkan 25% kematian akibat
penyakit jantung koroner. Merokok menyebabkan serangan jantung 3 kali le
bih sering pada perokok disbandingbukan perokok.
 Perokok dua sampai tiga kali lebih mudah terkenapsoriasis suatu proses
inflamasi kulit yang terasa gatal dan meninggalkan guratan merah pada
seluruh
tubuh.walaupun penyakit ini tidak menular tetapimeningkatkan peluang timb
ulnya melanoma (kankerkulit).
 Merokok dapat merubah bentuk sperma dan merusakDNA juga mengurangi
jumlah sperma dan
menurunkanaliran darah penis sehingga menyebabkan impotensi
dengan demikian perokok menjadi lebih mudahmengalami kemandulan.
 Perokok pasif walaupun tidak merokok tetapi
terpaksamenghisap asap rokok disekitarnya akanmenderitasakit karena terpa
par bahan berbahaya dalam asaprokok. Perokok pasif mempunyai
kemungkinan terkenakanker 30% lebih tinggi dibanding yang tidak
terpaparasap rokok.
 Dampak rokok terhadap wanita

 Kanker rahim dan keguguran


 Efek kosmetik & kulit keriput, rambut kaku
matamerah, bau tidak sedap, gigi berwarna kuning, suara serak
dan lain-lain
 Kesuburan berkurang menopeuse dini
kalsiumtulang menurun sehingga menyebabkan tulangkeropos dan mudah
patah.

 Dampak Psikologis

Dampak psikologis dari merokok adalah timbulnyapengaruh terhadap pikiran,


perasaan dan perilaku perokok. Dampak psikologis tersebut adalah&".'
 Adiksi (ketagihan) Nikotin dalam asap rokok
merupakanbahan yang menimbulkanefek ketagihan (adiktif)
sebagaimana kelompok zat adiktif lainnya sepertiheroin,
(putau), morfin, cannabis, ganja, ampetamin, alcohol dan psikotropika
lainnya.
 Toleransi dan dependensi efek ketagihan
akanberkembang secara psikologis menjadi efek psikologismenjadi efek
toleransi (penambah dosis). orang yangsudah bertahun-tahun menjadi
perokok kadar toleransinikotin dalam tubuhnya telah cukup
tinggi.Pada akhirnya secara psikologis merokok akanmenimbulkan efek dep
endensi (ketergantungan) yangmenyebabkan perokok mengalami reaksi
putus zat apabiladihentikan secara mendadak. tanda dari putus zat badan
lemah, sakit kepala,gangguan pencernaan, kurangkonsentrasi, lesu, sulit
berpikir, batuk dan lain-lain.Demikian hebatnya efek ketagihan dan
ketergantunganpada rokok.
C. DALIL ROKOK HARAM, MAKRUH, dan MUBAH

 Dalil rokok haram


Allah Ta’ala berfirman,

‫َواَل تُ ْلقُوا بِأ َ ْي ِدي ُك ْم إِلَى التَّ ْهلُك‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan”.

A. (QS. Al Baqarah: 195).

Dari ayat diatas jelas allah melarang kita untuk menjatuhkan diri kedalam
kebinasaan, sebagian orang beranggapan bahwa jika merokok itu dapat membawa
kepada kebinasaan, rokok dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh, dengan
adanya penyakit maka kehidupan kita akan terganggu.

Dengan terganggunya hidup maka secara otomatis akan mengurangi tingkat


produktifitas kita, dan hal ini sangat berbahaya karena dapat membawa kita kepada
kebinasaan.

Allah Ta’ala juga berfirman,

‫َواَل تَ ْقتُلُوا أَ ْنفُ َس ُك ْم إِ َّن هَّللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِحي ًما‬

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu”.

(QS. An Nisaa: 29).

Dari ayat diatas jelas bahwa manusia tidak buleh membunuh dirinya sendiri, dan ini
dijadikan sebagai dalil haramnya rokok, kata membunuh ini pun tertulis jelas dalam
kemasan rokok yaitu “Merokok membunuhmu”. Saya rasa sudah jelas dan banyak
pakar kesehatan mengatakan untuk tidak merokok.

Sebagai wujud rasa syukur kita karena Allah telah memberikan kita tubuh yang dapat
berfungsi adalah dengan menjaganya dari berbagai macam hal yang dapat
merusaknya, salah satu wujud syukurnya yaitu dengan meninggalkan rokok dan
beralih dengan hal positif lain.

Nabi SAW juga bersabda,

‫رار‬
َ ‫ض‬ ِ ‫ض َر َر وال‬
َ ‫ال‬

“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu
pula membalasnya.”

Bagi sebagian orang menganggap bahwasanya merokok itu hanya memberi dampak
buruk bagi tubuh, diantaranya dapat menimbulkan berbagai penyakit organ dalam
tubuh, dan ini memang benar karena sudah jelas tertulis dalam kemasan rokok itu
sendiri.

Pendapat Ulama mazhab Syafi’I Tentang Rokok


Qalyubi (Ulama mazhab Syafi’I wafat: 1069 H) ia berkata dalam kitab Hasyiyah
Qalyubi ala Syarh Al Mahalli, jilid I, hal. 69, “Ganja dan segala obat bius yang
menghilangkan akal, zatnya suci sekalipun haram untuk dikonsumsi. Oleh karena itu
para Syaikh kami berpendapat bahwa rokok hukumnya juga haram, karena rokok
dapat membuka jalan agar tubuh terjangkit berbagai penyakit berbahaya”.

 Dalil Rokok Makruh


Shaykh Hazim Abu Ghazalah, ulama Yordania, menganggap rokok itu makruh.
Berikut fatwanya:

‫ محمد صلى هللا عليه‬، ‫ في كتاب هللا تعالى او سنة رسوله‬، ‫ لم يرد فيه نص قطعي‬، ‫ان حكم االسالم في التدخين‬
‫ وكلمة الخبائث هنا كلمة عامة‬، ‫ وانما ورد قوله تبارك وتعالى «يحل لهم الطيبات ويحرم عليهم الخبائث‬، ‫وسلم‬
، ‫ والزنا‬، ‫ كشرب الخمر والميسر‬، ‫ وانما تشير الى ما ورد في النص من المحرمات‬، ‫ال تشير الى الدخان بعينه‬
‫ وغير ذلك‬، ‫والربا‬.

‫ وانما ننصح اخواننا واخواتنا‬، ‫ او كراهيته التحريمية‬، ‫لذلك ال نستطيع ان نحكم حكما قطعيا في تحريم الدخان‬
‫ ويبتعدوا عن هذه النبتة الخبيثة‬، ‫المدخنين ان يتركوا‬

Artinya: Hukum Islam dalam soal merokok adalah tidak ada dalil eksplisit (qath’i)
dalam Quran atau Sunnah (hadits) Nabi. Yang ada adalah firman Allah dalam QS Al
A’raf 7:157. Ayat ini sangat umum dan sama sekali tidak mengarah pada rokok. Ayat
ini merujuk pada apa yang terdapat pada perkara-perkara yang diharamkan seperti
minum khamr (minuman keras), judi, zina, riba, dan lain-lain.
Oleh karena itu, saya tidak bisa menetapkan hukum yang pasti untuk mengharamkan
rokok, untuk menghukumi makruh tahrim. Saya hanya bisa menganjurkan saudara-
saudara kita yang perokok agar meninggalkan kebiasaan buruk ini.

 Dalil Rokok Mubah


Prof Dr Wahbah Az-Zuhailiy di dalam Al Fiqh Al Islamiy wa Adillatuh (Cet. III, Jilid
6, hal. 166-167) dengan sepotong teks, sebagai berikut:

‫ للوسائل حكم المقاصد فإن قصدت لإلعانة على‬:‫ فأجاب‬،‫ سئل صاحب العباب الشافعي عن القهوة‬:‫القهوة والدخان‬
.‫قربة كانت قربة أو مباح فمباحة أو مكروه فمكروهة أو حرام فمحرمة وأيده بعض الحنابلة على هذا التفضيل‬
‫ ويتجه حل شرب الدخان والقهوة واألولى لكل ذي‬:‫وقال الشيخ مرعي بن يوسف الحنبلي صاحب غاية المنتهى‬
‫مروءة تركهما‬

Masalah kopi dan rokok; penyusun kitab Al ‘Ubab dari madzhab Asy-Syafi’i ditanya
mengenai kopi, lalu ia menjawab: (Kopi itu sarana) hukum, setiap sarana itu sesuai
dengan tujuannnya. Jika sarana itu dimaksudkan untuk ibadah maka menjadi ibadah,
untuk yang mubah maka menjadi mubah, untuk yang makruh maka menjadi makruh,
atau haram maka menjadi haram. Hal ini dikuatkan oleh sebagian ulama’ dari
madzhab Hanbaliy terkait penetapan tingkatan hukum ini. Syaikh Mar’i ibn Yusuf
dari madzhab Hanbaliy, penyusun kitab Ghayah Al Muntaha mengatakan: Jawaban
tersebut mengarah pada rokok dan kopi itu hukumnya mubah, tetapi bagi orang yang
santun lebih utama meninggalkan keduanya.

BAB IV
(PENUTUP)

 KESIMPULAN
Banyak remaja sekarang yang belum cukup umur tetapi sudah berani merokok. Misalnya, anak SD dan
SMP sudah banyak yang merokok bahkan di tempat umum sekalipun. Tidak usah jauh-jauh, di Kediri
saja sudah banyak anak seumuran SD dan SMP yang berani merokok, padahal mereka masih
menggunakan seragam sekolah, bukannya itu hanya akan merusak diri sendiri dan mempermalukan nama
sekolah. Rokok jelas-jelas juga akan mengganggu kesehatan dalam jangka panjang.
Mereka tidak pernah mengetahui bahaya tentang rokok, di Indonesia Merokok telah diharamkan sehingga
perlu adanya materi atau pembelajaran khusus di sekolah dan madrasan setingkat SD/MI , SMP/MTS.
Tentang bahaya merokok. Hal ini untuk mengantisipasi bagi mereka yang belum tahu tentang bahaya
yang terkandung di dalam rokok, karena terdapat 599 zat tambahan yang digunakan untuk bahan produksi
rokok dan daftar zat tambahan ini adalah rahasia yang telah lama disimpan oleh para produsen rokok. Zat-
zat tambahan ini boleh digunakan untuk makanan, tapi TIDAK UNTUK DIBAKAR. Dengan
membakarnya, maka komposisi yang terkandung di dalamnya dapat berubah dan menjadi racun kimia
atau zat penyebab kanker. Karbon monoksida, nitrogen, hidrosianiada dan ammonia terdapat di sebatang
rokok, begitu juga dengan 43 jenis zat penyebab kanker dapat terhirup perokok pasif tentu saja aktif.

 SARAN
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenaiPengertian, bahaya rokok serta hukum rokokdalam
berbagai dalil ini. tentunya banyak kekurangan dankelemahan kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnyarujukan atau referensi yang saya peroleh hubungannyadengan makalah ini. saya banyak berhar
ap kepada parapembaca untuk memberikan kritik saran yangmembangun kepada kami demi sempurnanya 
makalah ini.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacakhusus pada penulis.

DAFTAR PUSTAKA

o https://konsultasisyariah.com/13753-hukum-rokok-dalam-islam.html
o http://www.academia.edu/9629031/Pengertian_Manfaat_Bahaya_serta_Hukum_Rokok_dalam
_Perspektif_Islam
o http://belajar-fiqih.blogspot.co.id/2014/10/hukum-merokok-dalam-islam.html
o https://islamedia.web.id/hukum-merokok-dalam-islam/
o https://www.kompasiana.com/boedis2/pandangan-islam-tentang-hukum-
merokok_55189545a333117d07b6647b

Anda mungkin juga menyukai