Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA

KAJIAN HADIS-HADIS KIMIA


DAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH:

ROZATUN ULIANI (482012019011)


WAN FAHRISYA AL-FAJR (482012019016)

DOSEN PEMBIMBING: Dr.WAHYU KHAFIDAH, MA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) ASSYIFA ACEH


BANDA ACEH
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Syukur alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan makalah tentang “ Hubungan Islam dengan
Kesehatan”. Dan tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam.

Kami menyadari bahwa banyak kekurangam dalam penyusunan makalah ini,


apa bila ada kesalahan atau dari pembaca apa bila terdapat kesalahan dalam penulisan
makalah ini guna perbaikan dalam pembuatan makalah kami yang selanjutnya.

   Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Aamiin ya rabbal ‘Alamin.

Banda Aceh, 30 Januari 2020

Tim Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A.LATAR BELAKANG............................................................................................
B.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................
C.TUJUAN.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A.HUBUNGAN ANTARA HADIS-HADIS KIMIA DAN KESEHATAN.............
1. HADIS TENTANG KIMIA……………………………………………..
2. HADIS TENTANG KESEHATAN……………………………………..
B.HUBUNGAN ANTARA AL-QURAN DENGAN KIMIA DAN KESEHATAN
1. KESEIMBANGAN DALAM ATOM………………………………..…
2. FENOMENA AIR HUJAN……………………………………………..
3. LEBAH DAN CAIRAN MADU………………………………………..
4. KESEIMBANGAN DI ATMOSFER…………………………………...
C.MANFAAT AGAMA DALAM KESEHATAN ...................................................
BAB III HASIL LAPANGAN...................................................................................
BAB IV PENUTUP...................................................................................................
A.KESIMPULAN
B.SARAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan.
Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan
melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar
setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi
Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat
tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam Q.S. Al
Baqarah : 168 yang artinya : “wahai sekalian manusia, makanlah makanan
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang
beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.”
(Q.S.Al-Baqarah: 168)
Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam
sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang
kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai
atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat
menekankan Kesucian atau Al-thaharah, yaitu kebersihan atau kesucian lahir
dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab
selain bersumber dari perut sendiri, penyakit sering kali berasal dari
lingkungan yang kotor.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hubungan antara hadis-hadis dengan kimia dan kesehatan
2. Apa hubungan antara al-quran, hadis-hadis dengan kesehatan
3. Apa manfaat agama dalam kesehatan

C. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan antara hadis-hadis dengan kimia
2. Mengetahui hubungan al-quran, hadis-hadis dengan kesehatan
3. Mengetahui manfaat agama dalam kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN

A.HUBUNGAN ANTARA HADIS-HADIS KIMIA DAN KESEHATAN


1. HADIS TENTANG KIMIA

a. Larangan meniup atau bernafas dalam gelas saat minum

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut:


Dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda yang artinya "Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam
gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan
kanan."[HR.Bukhari.no.153]

Hadis dari Abu Sa'id al-Khudri radhiyallahu 'anhu yang artinya


"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum.
Seseorang berkata, 'Bagaimana jika ada kotoran yang aku lihat di dalam
wadah air itu?'. Beliau bersabda, 'Tumpahkan saja'. Ia berkata, 'Aku tidak
dapat minum dengan satu kali tarikan nafas'. Beliau bersabda, 'Kalau begitu,
jauhkanlah wadah air (tempat mimum) itu dari mulutmu'." [HR. Tirmidzi no.
1887 dan Ahmad 3/26]
Dalam salah satu hadits yang disebutkan di awal, larangan bernafas di
dalam gelas disatukan dengan larangan memegang kemaluan dengan tangan
kanan,dan keduanya pun merupakan adab. Karbon dioksida dan uap air yang
kita hembuskan merupakan zat sisa dan bersifat kotor. Maka sudah termasuk
adab adalah tidak menghembuskan zat kotor itu ke dalam minuman atau
makanan. Terlebih lagi jika air tersebut digunakan untuk minum bersama
yang bisa menyebabkan orang lain merasa jijik untuk meminumnya,
meskipun tidak tampak sesuatu yang mengotori air tersebut.
Dalam sebuah artikel disebutkan bahwa: "Fakta ilmiah pertama, bahwa
bertemunya H2O (air dalam gelas) dengan karbondioksia atau CO2 (udara
yang kita tiupkan melalui mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau
H2CO3. Nah jika senyawa kimia ini masuk ke dalam perut kita bisa
menyebabkan penyakit jantung."
Dalam artikel yang lainnya juga ada dituliskan reaksinya sebagai berikut:

H2O+CO2 → H2CO3

namun pernyataan ini sedikit kurang tepat karena dalam pembentukkan Asam
Karbonat (H2CO3) reaksi yang terjadi bukanlah satu arah, melainkan dua arah
(bulak-balik) yang ditandai dengan dua tanda panah, sehingga reaksinya
adalah,

H2O (air) + CO2 (karbon dioksida) ⇄ H2CO3 (asam karbonat)

Apa makna dari reaksi dua arah..? Maksudnya, sekalipun senyawa asam
karbonat sudah terbentuk, ia dapat terpisah kembali menjadi air dan karbon
dioksida. Perlu diketahui juga bahwa asam karbonat bukanlah senyawa yang
bisa terbentuk dengan mudah, melainkan diperlukan kondisi khusus seperti
suhu yang pas dan tekanan yang tinggi, serta bantuan dari katalis.

b. Hadist yang bersangkutan dengan suhu dan kalor.


Dalam buku Tafsir Ibnu Katsir Jilid 5 oleh Dr. Abdulah Bin Muhammad:
Dan (Dia juga mengendalikan) apa yang Dia ciptakan untukmu dibumi ini
dengan berbagai jenis dan macam warnanya = Ketika Allah Ta’ala
mengingatkan atas tanda-tanda yang ada di langit, Dia mengingatkan atas apa
yang Dia ciptakan di bumi berupa benda-benda yang menakjubkan dan
berbagai macam sesuatu, diantaranya bintang-bintang, benda-benda tambang,
tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda mati, dengan berbagai macam warna
dan bentuknya termasuk kegunaan dan keistimewaannya. Sungguh, pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang
mengambil pelajaran = Maksudnya, yakni anugerah dan nikmat Allah, maka
mereka mensyukurinya.
Kajian Ayat Secara harfiah memang kita melihat dan merasakan banyak
wujud dan jenis benda yang diciptakan Allah swt. yang bisa kita lihat dengan
kasat mata yaitu wujud dan jenis benda yang tampak seperti, awan, pelangi,
pohon, tanah, air, dan masih sangat banyak sekali. Dibalik itu ada juga yang
tidak tampak dan berupa sifat atau potensi, antara lain seperti energi yang
disediakan untuk manusia. Energi itu termasuk suhu dan kalor. Suhu
merupakan derajat panas benda. Suhu tidak dapat kita pegang, dan tidak dapat
kita lihat tetapi dapat kita rasakan keberadaannya. Sebagai bukti, jika kita
berada di tengah kota Jakarta selama 1 jam, maka kita akan merasakan udara
yang sangat panas dan tentunya akan banyak mengeluarkan keringat. Berbeda
dengan apabila kita berada di kutub, maka selama satu jam saja kita akan beku
disana dan mungkin saja mati kedinginan. Itu semua terjadi karena adanya
perbedaan suhu. Kasus ini merupakan salah satu fakta yangmembuktikan
bahwa suhu bisa kita rasakan walaupun tidak bisa kita pegang dan kita lihat.
Betapa kuasanya Allah swt. Menciptakan wujud yang seperti itu. Kalor adalah
energy yang ditransfer antara sistem dan lingkungan karena perbedaan suhu
antara keduanya. Dalam fisika kalor dilambangkan dengan Q. Tidak jauh
berbeda dengan suhu, kalor pun tidak bisa kita lihat bentuknya seperti apa tapi
bisa kita lihat akibat dari adanya kalor. Seperti transfer energy yang terjadi
pada freezer yang bisa mengakibatkan air berubah menjadi es batu. Itu terjadi
karena adanya perpindahan atau transfer energy. Kalo seandainya tidak ada
kalor, mungkin air dan es tidak akan ada bedanya. Dan kita tidak sesuai
dengan kebutuhan kita untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Sangat terlihat
bahwa Allah menciptakan segala hal yang sangat luar biasa.

2. HADIS TENTANG KESEHATAN


Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia turunkan pula
obat untuk penyakit tersebut." (HR. Bukhari).
Salah satu nikmat dari Allah ketika Allah Subhaanahu wata’aala,
memberikan obat dari penyakit apa saja yang diderita oleh seorang hamba.
Dari ayat tersebut membuktikan bahwa betapa Maha pengasih dan Maha
besar Allah telah memberikan obat atas segala macam penyakit. Dan sudah
seharusnya kita bersyukur atas rahmat dan karunia yang diberikan oleh Allah
SWT. Hadist tersebut juga memberikan pelajaran agar kita selalu memiliki
keyakinan tentang apapun penyakit yang kita derita pastilah ada obatnya.
Disebutkan pula dari hadits Usamah bin Syarik radiallohu anhu,
berkata :Telah datang seorang Baduwi kepada Rasulullah Shallallohu ‘alaihi
wasallam, lalu berkata:  Wahai Rasulullah, Siapakah manusia terbaik? Beliau
menjawab: yang paling baik akhlaknya. Lalu Ia bertanya lagi: Wahai
Rasulullah, Apakah boleh kami berobat? Jawab Rasulullah Shallallohu ‘alaihi
wasallam :
“Berobatlah wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu
penyakit melainkan Allah menurunkan obat untuknya, ada yang
mengetahuinya dan ada pula yang tidak mengetahuinya.”
Hadits di atas memberikan pengertian kepada kita bahwa semua penyakit
yang menimpa manusia maka Allah  turunkan obatnya. Kadang ada orang
yang menemukan obatnya, ada juga orang yang belum bisa menemukannya.
Oleh karenanya seseorang harus bersabar untuk selalu berobat dan terus
berusaha untuk mencari obat ketika sakit sedang menimpanya.
B.HUBUNGAN ANTARA AL-QURAN DENGAN KIMIA DAN KESEHATAN
Al-Qur’an diturunkan pada 14 abad yang lalu oleh Allah. Al-Qur’an
bukan buku ilmiah. Akan tetapi, kitab ini mencakup beberapa penjelasan
ilmiah dalam tautan keagamaannya. Penjelasan ini tidak pernah bertentangan
dengan temuan-temuan ilmu modern. Sebaliknya, fakta-fakta tertentu yang
baru ditemukan dengan teknologi abad ke-20 itu sebenarnya telah
diungkapkan dalam Al-Qur’an 14 abad silam. Ini menunjukkan bahwa Al-
Qur’an merupakan salah satu bukti terpenting yang menegaskan keberadaan
Allah.
Ilmu kimia yang merupakan salah satu dari cabang penjurusan ilmu
pengetahuan alam, suatu ilmu yang menjelaskan struktur perubahan dari suatu
objek setara, yang di akibatkan oleh suatu reaksi. Ternyata, pengetahuan
kimia tersebut telah diungkapkan dalam Al-qur’an sejak zaman dulu. Adapun
penjelasan secara detail nya, baru bisa dijelaskan pada zaman baru-baru ini.
Berikut, beberapa ayat-ayat Al-qur’an terhadap ilmu kimia, beserta
tafsirannya
1. KESEIMBANGAN DALAM ATOM

َّ ‫ك أَ ْن لَهَا يَ ْنبَ ِغي‬


‫ ْمسُ اَل‬YYYY‫الش‬ َ ‫ ْد ِر‬YYYYُ‫ ُل َواَل ْالقَمَ َر ت‬YYYYْ‫ق اللَّي‬
ُ ِ‫اب‬YYYY‫هَار َس‬
ِ َّ‫ ٌّل الن‬YYYY‫ك فِي َو ُك‬
ٍ َ‫بَحُونَ فَل‬YYYY‫يَ ْس‬
“Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak
mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya. (Qs.
Yaasin : 40)

Sebuah atom dan pergerakannya, merupakan miniatur dari pergerakan galaksi


kita. Kita perlu meninjau lebih jauh ke perincian tentang struktur sempurna
yang berada di dalam sebuah atom. Seperti yang Anda ketahui, elektron terus
berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. Semua elektron
bermuatan negatif (-) dan semua netron bermuatan positif (+). Muatan positif
(+) dari inti atom menarik elektron kepadanya. Karena alasan ini, elektron
tidak meninggalkan inti, meskipun ada gaya sentrifugal (yang menarik
elektron menjauhi inti) yang terjadi akibat kecepatan elektron.

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat


kebesaran Allah”.(Qs. Az-zariat : 49)
Atom memiliki elektron di bagian luarnya dan proton dalam jumlah sama di
bagian pusatnya. Maka, muatan listrik atom berada dalam keadaan seimbang.
Namun, baik volume maupun massa proton lebih besar daripada elektron. Jika
kita membandingkannya, perbedaan di antara kedua partikel ini adalah seperti
perbedaan antara manusia dengan sebutir kacang kenari. Walaupun demikian,
muatan listrik total keduanya tetap sama besar.
2. FENOMENA AIR HUJAN
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang
hidup. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?” (Q.S Al-Anbiya’ [21]: 30)

“Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam


dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi
manusia, apa yang diturunkan oleh Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan didalamnya
bermacam macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan
antara langit dan bumi, semua itu sungguh, merupakan tanda kebesaran Allah
bagi orang-orang yang mengerti. (Qs. Al-Baqarah : 164)

“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-
tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” (QS. An Nahl, 16:10-11)

Air hujan yang mencapai awan setelah diuapkan dari laut mengandung zat-zat
tertentu “yang menghidupkan” negeri yang telah mati. Air “pemberi
kehidupan” ini disebut “air tensi permukaan”. Air tensi permukaan terbentuk
pada tingkat puncak permukaan laut yang oleh para biolog disebut “lapisan
mikro”. Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter,
terdapat banyak sisa organik yang disebabkan oleh polusi zooplankton dan
ganggang mikroskopik. Beberapa sisa ini menyeleksi dan menghimpun dalam
lubuk mereka beberapa unsur yang amat jarang di air laut, seperti fosfor,
magnesium, potasium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng,
kobalt, dan timah. Air yang bermuatan “penyubur ini” terangkat ke langit oleh
angin dan setelah beberapa saat kemudian jatuh ke tanah di dalam air hujan.
Benih dan tanaman di bumi mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur
yang esensial bagi pertumbuhan mereka di sini di air hujan ini. Peristiwa ini
diungkapkan di sebuah ayat lain dalam Al-Qur’an:

‫صي ِد ِمنَ َونَ َّز ْلنَا‬


ِ ‫ت َو َحبَّ ْال َح‬
ٍ ‫ال َّس َما ِء َما ًء ُمبَا َر ًكا فَأ َ ْنبَ ْتنَا بِ ِه َجنَّا‬
Dan Kami turunkan dari langit air yang membawa berkah, dan dengan
itu Kami tumbukan kebun-kebunan dan biji-bijian yang dapat dipanen. (Qs.
Qaaf, 9)
Garam-garam yang jatuh dengan hujan merupakan contoh kecil
unsur-unsur tertentu (kalsium, magnesium, potasiom, dsb.) yang dipakai
untuk menambah kesuburan. Logam-logam berat yang terdapat di tipe-tipe
aerosol ini merupakan unsur lain yang menambah kesuburan dalam
pertumbuhan dan pemproduksian tanaman.
3. LEBAH DAN CAIRAN MADU

Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmuwan


untuk mengungkap keajaiban Tuhan yang mengubah struktur, sifat, dan
kegunaan berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi yang berbeda-beda.
Dalam hal ini, Allah berfirman yang artinya,
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibuat manusia.”
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang pada demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan. (Q.S Al-Nahl [16]: 68-69).

Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-
unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak
berhubungan dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau
dampaknya.
4. KESEIMBANGAN DI ATMOSFER

َ ‫أْل‬
ۚ ‫ض فِي‬ ِ ‫ميعًا ا ْر‬ ِ ‫ج‬ َ ‫م‬ ْ ‫ماءِ إِلَى ا‬
َّ ُ ‫ستَوَىٰ ث‬ َ ‫س‬
َّ ‫ُن ال‬ َ َ‫سبْعَ ف‬
َّ ‫سوَّاه‬ َ ‫ات‬
ٍ َ‫ماو‬
َ ‫س‬ ِّ ُ ‫يءٍ بِك‬
َ َ‫ل وَهُو‬ ْ َ‫م ش‬
ٌ ‫عَل ِي‬
َ ‫ُو‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫ذ‬َّ
ِ َ ‫ال‬ ‫ق‬ َ ‫َل‬
‫خ‬ ‫م‬
ْ ُ ‫ك‬َ ‫ل‬ ‫ا‬‫م‬َ

Dialah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu
kemudian Dia menuju ke langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. al-Baqarah :29)

Dan Qs. Fushshilat ayat 11-12 yang artinya:


Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap,
lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:”Datanglah kamu keduanya
menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.” Keduanya
menjawab:”Kami datang dengan suka hati.” Maka Dia menjadikannya tujuh
langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusan-Nya.
Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan
Kami menjadikannya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang
Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (Qs. Fushshilat [41]: 11-12)
Atmosfer bumi terdiri atas empat gas utama, yaitu nitrogen (78%), oksigen
(21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon dioksida (0,03%). Gas yang ada di
atmosfer dapat dibagi ke dalam dua kelompok: “gas yang reaktif” dan “gas
yang tidak reaktif”. Analisis terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa
reaksi yang melibatkan gas reaktif sangat penting bagi kehidupan, sedangkan
gas-gas yang tidak reaktif akan menghasilkan senyawa yang merusak jika
bereaksi. Misalnya, argon dan nitrogen adalah gas tidak aktif, yang hanya
dapat bereaksi secara terbatas. Bila kedua gas tersebut mudah bereaksi seperti
oksigen, lautan akan berubah menjadi asam nitrat. Sebaliknya, oksigen
bereaksi dengan atom-atom lain, senyawa organik, dan bahkan batuan. Reaksi
tersebut menghasilkan molekul-molekul dasar kehidupan seperti air dan
karbon dioksida. Sebagaimana telah dikemukan pada uraian sebelumnya, Al-
Qur’an bukanlah kitab ilmu pengetahuan atau kitab kimia dalam pengertian
harfiahnya. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah kitab petunjuk bagi umat manusia.
Dalam berbagai konteks, Al-Qur’an memberikan petunjuk mengenai berbagai
permasalahan yang dihadapi manusia dan sekaligus menjadi gudang ilmu
pengetahuan serta menjadi pintu pembuka untuk melakukan penelitian tentang
berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan demikian, dalam Al-Qur’an di
sana-sini kita temukan ayat-ayat yang mendorong pembacanya untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan,
termasuk ilmu kimia.

C.MANFAAT AGAMA DALAM KESEHATAN


Agama dan kesehatan saling berhubungan, polanya pun sangan
beragam yaitu saling melawan, saling mendukung, saling melengkapi dan
saling berjalan pada kewenangannya sendiri. Namun, kita juga  belum bisa
menghubungkan mana yang berdasarkan ajaran agama atau tidak. Semisal,
pengobatan dengan cara bekam, bekam merupakan pengobatan yang dibawa
Rasulullah SAW, berarti  ini dapat kita amalkan kepada orang lain. Ada pula
pengobatan yang haram bagi ajaran agama, terutama agama Islam, seperti
terapi urine. Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi saling
mendukung. Orang yang akan melaksanakan ibadah haji membutuhkan peran
tenaga medis untuk melakukan general check up supaya kegiatan ibadah haji
dapat berjalan lancar. Tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yang
telah diakui oleh kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan. Itu ajaran
agama sejatinya memiliki potensi untuk memberikan dukungan terhadap
kesehatan.

Aspek agama itu sendiri juga termasuk dalam kesehatan dan


sebaliknya kesehatan juga ada pada agama. Seperti halnya, di dalam proses
pelaksanaan pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh melakukan
diskriminasi terhadap pasien terutama dalam hal keagamaan. Ada 2 hal yg
perlu diperhatikan yaitu ajaran agama secara normatif dan ada perilaku
keagamaan yg riil atau tampak dan dilakukan oleh masyarakat. Fungsi dari
agama sangat berpengaruh bagi kesehatan yaitu sebagai moral, sebagai
sumber keilmuan, sebagai amal kesehatan.

BAB III
HASIL LAPANGAN

RUMAH SAKIT UMUM YANG MENERAPKAN SYARIAT DAN HUKUM


ISLAM
Hasil survey lapangan di RUMAH SAKIT IBNU SINA (RSIS) Indrapuri, Aceh
Besar.
Oleh: dr. Hendra Wahyudi, Sp. Pd
Rumah sakit umum ibnu sina merupakan salah satu contoh rumah sakit yang
menerapkan syariat dan hukum islam dalam pelayanan dan fasilitasnya. Contohnya:
1. Ketika seorang pasien mengambil/menebus obat di apotek RSIS, kita akan
diberikan teks berupa doa-doa dan ucapan agar lekas sembuh serta pemberian
obat-obat yang akan kita tebus

2. Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK) di apotek RSIS sangat sopan dan santun
dalam melayani para pasien serta juga ada dari beberapa TTK yang
menerapkan syariat islam dalam berpakaian seperti tidak menggunakan celana
(pakaian yang sopan dan tidak membentuk tubuh) dan juga ada yang
menggunakan cadar.
3. Para dokternya melayani para pasien tanpa membeda-bedakan golongan si
kaya ataupun si miskin, suku manapun dan juga ras. Serta memberikan
pelayanan yang islami secara optimal dan berorientasi pada pasien.
4. Di RSIS juga menyediakan tanah untuk tayamum bagi pasien yang tidak dapat
berwudhu dengan air karena tuntutan medis, misalnya pasien kecelakaan dan
penderita penyakit kulit yang apabila berwudhu menggunakan air dapat
berefek buruk pada proses penyembuhan.
RSIS memiliki motto “Kepuasan anda adalah ibadah kami”. Dengan
motto tersebut, RSIS akan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan
bermutu tinggi dengan dukungan teknologi kedokteran terkini, dengan
berlandaskan nilai-nilai syariah islam. Nilai-nilai ini diterjemahkan dalam
pelayanan kepada pasien, yang didukung dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memberikan dukungan pasien untuk tetap beribadah selama
mereka menjalani perawatan di RSIS. RSIS juga memiliki visi untuk
memberikan pelayanan kesehatan berlandaskan syariat Islam, kami percaya
bahwa dengan melakukan pelayanan sejalan dengan pedoman agama, serta
SDM dan teknologi kedokteran yang mutakhir serta didukung dengan doa
maka Ridha ALLAH akan mempermudah anda dalam melakukan ikhtiar
untuk mendapatkan kesehatan yang prima’, begitulah yang dikatakan dr.
Hendra Wahyudi, Sp. Pd ketika wawancara.

Sampai saat ini RSIS terus mempertahankan dan meningkatkan pelayanan


yang berlandaskan syariat islam, semoga diharapkan dapat selalu menjadi
Rumah Sakit yang islami, profesional dan dapat menjadi sarana dakwah yang
amar ma’ruf nahi mungkar.

BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia merupakan bagian dari sikap
pada umum-nya, dan sikap adalah bagian dari nilai, yaitu nilai kehidupan.
Bila penanaman nilai kehidupan dalam pembelajaran kimia terjadi berulang-
ulang, maka diharapkan nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi dalam diri
peserta didik. Dengan kata lain, dalam setiap pembelajaran mata pelajaran
apapun, termasuk pembelajaran kimia, sangat diharapkan bahwa materi yang
diajarkan tidak hanya sebagai school knowledge (pengetahuan sekolah), tetapi
juga menjadi inner knowledge (pengetahuan dalam diri) yang akhirnya
ditunjukkan dalam bentuk perilaku (action knowledge). Dengan demikian
terjadilah keselarasan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses
pembelajaran. Sejumlah sikap ilmiah tersebut dapat menjadi nilai kehidupan
peserta didik dimana nilai-nilai kehidupan secara bersama-sama akan
membentuk kepribadian peserta didik.

B.SARAN
Penulis beharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang berguna
bagi para pembaca dan dapat menjadi pelajaran dalam rangka memenuhi
kebutuhan akan pengetahuan kita sesama manusia yang dilaksanakan melalui
proses yang disebut belajar mengajar dan interaksi social antar sesama.

Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak


kekurangan pada makalah ini yang kurang berkenan. Penulis sebagai
mahasiswi yang masih membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki
kekurangan pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Arsyad M. Natsir, Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, cet. I, 1989

Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I,
1983.

Hilmi, Ahmad Kamal al-Din, al-Salajiqah fi al-Tarikh Wa al-Hadharat, Dar al-


Buhus al-Ilmiyah, Kuwait, 1975.

Hitti, Philip K., The Arabs A Short History, diterjemahkan oleh Ushuluddin

Hutagalung, Dunia Arab, Sumur Bandung, Bandung, cet. III, t. th.

Mattulada, A, Ilmu-Ilmu Kemasyaiaan (Humaniora) Tantangan, Harapan-harapan


Dalam Pembangunan, UNHAS, 1991.

Madjid, Nurcholish, Reaktualisasi Nilai-Nilai Kultural Dalam Proses Transformasi


Masyarakat, Simposium nasional ICHI, Malang, 6-8 Desember 1990.

Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Quran, Mizan, Bandung, cet. II, 1992.

Anda mungkin juga menyukai