DISUSUN OLEH:
Assalamu’alaikum wr.wb
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Aamiin ya rabbal ‘Alamin.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A.LATAR BELAKANG............................................................................................
B.RUMUSAN MASALAH.......................................................................................
C.TUJUAN.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A.HUBUNGAN ANTARA HADIS-HADIS KIMIA DAN KESEHATAN.............
1. HADIS TENTANG KIMIA……………………………………………..
2. HADIS TENTANG KESEHATAN……………………………………..
B.HUBUNGAN ANTARA AL-QURAN DENGAN KIMIA DAN KESEHATAN
1. KESEIMBANGAN DALAM ATOM………………………………..…
2. FENOMENA AIR HUJAN……………………………………………..
3. LEBAH DAN CAIRAN MADU………………………………………..
4. KESEIMBANGAN DI ATMOSFER…………………………………...
C.MANFAAT AGAMA DALAM KESEHATAN ...................................................
BAB III HASIL LAPANGAN...................................................................................
BAB IV PENUTUP...................................................................................................
A.KESIMPULAN
B.SARAN...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan.
Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan
melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar
setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi
Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat
tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam Q.S. Al
Baqarah : 168 yang artinya : “wahai sekalian manusia, makanlah makanan
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang
beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.”
(Q.S.Al-Baqarah: 168)
Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk
mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam
sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang
kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai
atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat
menekankan Kesucian atau Al-thaharah, yaitu kebersihan atau kesucian lahir
dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab
selain bersumber dari perut sendiri, penyakit sering kali berasal dari
lingkungan yang kotor.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hubungan antara hadis-hadis dengan kimia dan kesehatan
2. Apa hubungan antara al-quran, hadis-hadis dengan kesehatan
3. Apa manfaat agama dalam kesehatan
C. TUJUAN
1. Mengetahui hubungan antara hadis-hadis dengan kimia
2. Mengetahui hubungan al-quran, hadis-hadis dengan kesehatan
3. Mengetahui manfaat agama dalam kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
H2O+CO2 → H2CO3
namun pernyataan ini sedikit kurang tepat karena dalam pembentukkan Asam
Karbonat (H2CO3) reaksi yang terjadi bukanlah satu arah, melainkan dua arah
(bulak-balik) yang ditandai dengan dua tanda panah, sehingga reaksinya
adalah,
Apa makna dari reaksi dua arah..? Maksudnya, sekalipun senyawa asam
karbonat sudah terbentuk, ia dapat terpisah kembali menjadi air dan karbon
dioksida. Perlu diketahui juga bahwa asam karbonat bukanlah senyawa yang
bisa terbentuk dengan mudah, melainkan diperlukan kondisi khusus seperti
suhu yang pas dan tekanan yang tinggi, serta bantuan dari katalis.
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-
tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,
korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” (QS. An Nahl, 16:10-11)
Air hujan yang mencapai awan setelah diuapkan dari laut mengandung zat-zat
tertentu “yang menghidupkan” negeri yang telah mati. Air “pemberi
kehidupan” ini disebut “air tensi permukaan”. Air tensi permukaan terbentuk
pada tingkat puncak permukaan laut yang oleh para biolog disebut “lapisan
mikro”. Di lapisan ini, yang ketipisannya kurang dari sepersepuluh milimeter,
terdapat banyak sisa organik yang disebabkan oleh polusi zooplankton dan
ganggang mikroskopik. Beberapa sisa ini menyeleksi dan menghimpun dalam
lubuk mereka beberapa unsur yang amat jarang di air laut, seperti fosfor,
magnesium, potasium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng,
kobalt, dan timah. Air yang bermuatan “penyubur ini” terangkat ke langit oleh
angin dan setelah beberapa saat kemudian jatuh ke tanah di dalam air hujan.
Benih dan tanaman di bumi mendapati banyak garam metalik dan unsur-unsur
yang esensial bagi pertumbuhan mereka di sini di air hujan ini. Peristiwa ini
diungkapkan di sebuah ayat lain dalam Al-Qur’an:
Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-
unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak
berhubungan dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau
dampaknya.
4. KESEIMBANGAN DI ATMOSFER
َ أْل
ۚ ض فِي ِ ميعًا ا ْر ِ ج َ م ْ ماءِ إِلَى ا
َّ ُ ستَوَىٰ ث َ س
َّ ُن ال َ َسبْعَ ف
َّ سوَّاه َ ات
ٍ َماو
َ س ِّ ُ يءٍ بِك
َ َل وَهُو ْ َم ش
ٌ عَل ِي
َ ُو ه ي ذَّ
ِ َ ال ق َ َل
خ م
ْ ُ كَ ل امَ
Dialah Allah yang menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu
kemudian Dia menuju ke langit, lalu dia menyempurnakannya menjadi tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Qs. al-Baqarah :29)
BAB III
HASIL LAPANGAN
2. Tenaga Teknik Kefarmasian (TTK) di apotek RSIS sangat sopan dan santun
dalam melayani para pasien serta juga ada dari beberapa TTK yang
menerapkan syariat islam dalam berpakaian seperti tidak menggunakan celana
(pakaian yang sopan dan tidak membentuk tubuh) dan juga ada yang
menggunakan cadar.
3. Para dokternya melayani para pasien tanpa membeda-bedakan golongan si
kaya ataupun si miskin, suku manapun dan juga ras. Serta memberikan
pelayanan yang islami secara optimal dan berorientasi pada pasien.
4. Di RSIS juga menyediakan tanah untuk tayamum bagi pasien yang tidak dapat
berwudhu dengan air karena tuntutan medis, misalnya pasien kecelakaan dan
penderita penyakit kulit yang apabila berwudhu menggunakan air dapat
berefek buruk pada proses penyembuhan.
RSIS memiliki motto “Kepuasan anda adalah ibadah kami”. Dengan
motto tersebut, RSIS akan terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan
bermutu tinggi dengan dukungan teknologi kedokteran terkini, dengan
berlandaskan nilai-nilai syariah islam. Nilai-nilai ini diterjemahkan dalam
pelayanan kepada pasien, yang didukung dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang memberikan dukungan pasien untuk tetap beribadah selama
mereka menjalani perawatan di RSIS. RSIS juga memiliki visi untuk
memberikan pelayanan kesehatan berlandaskan syariat Islam, kami percaya
bahwa dengan melakukan pelayanan sejalan dengan pedoman agama, serta
SDM dan teknologi kedokteran yang mutakhir serta didukung dengan doa
maka Ridha ALLAH akan mempermudah anda dalam melakukan ikhtiar
untuk mendapatkan kesehatan yang prima’, begitulah yang dikatakan dr.
Hendra Wahyudi, Sp. Pd ketika wawancara.
BAB IV
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Sikap ilmiah dalam pembelajaran kimia merupakan bagian dari sikap
pada umum-nya, dan sikap adalah bagian dari nilai, yaitu nilai kehidupan.
Bila penanaman nilai kehidupan dalam pembelajaran kimia terjadi berulang-
ulang, maka diharapkan nilai-nilai tersebut dapat terinternalisasi dalam diri
peserta didik. Dengan kata lain, dalam setiap pembelajaran mata pelajaran
apapun, termasuk pembelajaran kimia, sangat diharapkan bahwa materi yang
diajarkan tidak hanya sebagai school knowledge (pengetahuan sekolah), tetapi
juga menjadi inner knowledge (pengetahuan dalam diri) yang akhirnya
ditunjukkan dalam bentuk perilaku (action knowledge). Dengan demikian
terjadilah keselarasan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam proses
pembelajaran. Sejumlah sikap ilmiah tersebut dapat menjadi nilai kehidupan
peserta didik dimana nilai-nilai kehidupan secara bersama-sama akan
membentuk kepribadian peserta didik.
B.SARAN
Penulis beharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang berguna
bagi para pembaca dan dapat menjadi pelajaran dalam rangka memenuhi
kebutuhan akan pengetahuan kita sesama manusia yang dilaksanakan melalui
proses yang disebut belajar mengajar dan interaksi social antar sesama.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad M. Natsir, Ilmuan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, cet. I, 1989
Baiquni, A, Islam Dan Ilmu Pengetahuan Modern, penerbit Pustaka, Jakarta, cet. I,
1983.