Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
baginda rasul Muhammad SAW. Seiring doa mengucapkan Alhamdulilah kami dapat
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada kami mengenai makalah Biologi Umum tentang
“Kesehatan dan Resikonya”.

Selain itu, kami berterima kasih kepada Ibu Salwa Rezeqi, S, Pd., M, Pd. yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini dengan sebaik-baiknya.
Kami berharap untuk kedepannya makalah ini dapat bermanfaat. Dan kami mohon maaf apabila
ada kekurangan atau kesalahan pada makalah ini. Dengan itu kami harap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Medan, 27 September 2019

Penyusun

Page | 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................................3

B. Rumusan
Masalah.................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Transport Pada Makhluk Hidup.............................................................................4

B. Jantung dan Kesehatan.......................................................................................................11

C. Makanan dan
Kesehatan.....................................................................................................13

D. Anggaran Energi................................................................................................................15

BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................17

Daftar
Pustaka..............................................................................................................................18

Page | 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) bahwa sejumlah besar kematian dan penyakit di
seluruh dunia disebabkan oleh resiko dan jumlahnya yang relatif kecil. Dengan mengetahui cara-
cara mengatasi resiko akan dapat meningkatkan harapan hidup serta memperbaiki kualitas hidup
manusia.

Ada beberapa penyakit dan penyebab sejumlah besar kematian di seluruh dunia. Berat badan
dibawah normal pada masa kanak-kanak bisa dipicu masalah hormon, asupan nutrisi atau
penyakit tertentu. Jika dibiarkan pertumbuhan anak akan terhambat dan berdampak pada
perkembangan fisik dan kognitifnya yang bisa berefek pada kualitas hidup jangka panjang.
Kelebihan berat badan atau obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh
yang terakumulasi sehingga dapat merugikan kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan
hidup. Mengadakan hubungan seks tanpa pengaman dengan orang yang memiliki riwayat
bergonta-ganti pasangan (termasuk PSK) memiliki resiko tinggi untuk menyebabkan penularan
infeksi menular seksual. Lalu juga ada penyakit darah tinggi yang dapat menyebabkan struk,
penyakit jantung, dan banyak lagi. Pemakai rokok dan peminum alkohol juga dapat mengalami
masalah kesehatan seperti kanker dan jantung. Sanitasi dan kebersihan yang tidak dijaga karena
masyarakat Indonesia masih rendah kepeduliannya terhadap kebersihan yang berpengaruh pada
kesehatan. Terlalu banyak asupan kolestrol juga bisa menyebabkan struk karena pemupukan di
dinding pembuluh darah, sehingga aliran darah terganggu. Asap dalam ruangan yang berasal dari
bahan bakar dapat menyebabkan racun bagi tubuh kita. Lalu kekukarangan zat besi
mengakibatkan kelelahan karena tubuh kekurangan sel darah merah sehingga tidak mampu
mengedarkan oksigen ke bagian tubuh lainnya.

Sebagai manusia harusnya kita memahami penyebab terganggunya kesehatan manusia


sehingga manusia dapat menjaga keseimbangan di dalam hidupnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya air dalam sistem tranport dalam kehidupan makhluk hidup?

2. Bagaimana siklus jantung dan hubungan antara struktur dengan fungsi dari jantung?

3. Apa saja faktor-faktor yang meningkatkan resiko mengalami penyakit-penyakit


kardiovaskuler?

Page | 3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Transport Pada Tubuh Makhluk Hidup

1. Sistem Transport

Dalam tubuh makhluk hidup, zat zat harus dipindahkan dari suatu tempat di tubuh ke
tempat yang lain. Sel membutuhkan suplai bahan-bahan kimia seperti glukosa dan oksigen
untuk kegiatan respirasi seluler. Bahan-bahan ini harus berpindah dari luar tubuh
organisme ke dalam sel-sel nya. Respirasi sel merupakan energi untuk keperluan reaksi
reaksi lain yang dibutuhkan untuk hidup. Selain itu, respirasi sel juga memproduksi produk
bahan buangan/sampah yang bersifat racun dan harus dikeluarkan dalam sel dan tubuh
supaya bahan-bahan beracun tidak merusak tubuh.

Cacing tanah (Lumbricus Terrestris-filum Annelida) mempunyai sistem peredaran


darah tertutup, artinya darah melalui pembuluh. Darah dipompa kebagian depan oleh
pembuluh darah dorsal dan dialirkan kebagian bawah melalui 5 pasang jantung kedalam
pembuluh darah subintestin yang selanjutnya akan bercabang-cabang lagi kebagian
intestin, nephridium, dan dinding tubuh (Setiadi, 2010).

Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan Sinus Venosus. Jantung terdiri atas
dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel. Jantung terletak di belakang insang, yaitu di dalam
rongga perikardium. Sinus Venosus adalah struktur penghubung berupa rongga yang
menerima darah dari vena dan terbuka diruang depan jantung. Di antara atrium dan
ventrikel terdapat klep untuk menjaga aliran darah tetap searah. Proses sirkulasi darah
bermula dari darah yang kaya CO2 dari seluruh tubuh kembali ke jantung melalui vena dan
berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan
dipompa menuju insang melewati konus arteriosus. Di insang oksigen diikat dan CO2
dilepaskan, kemudian masuk ke aorta dorsalis dan diedarkan ke seluruh tubuh, lalu
kembali ke jantung melalui vena (Setiadi, 2010).

Transportasi pada tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat


keseluruh tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misalnya, ganggang)
penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian
tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misalnya, spermatpphyta), proses pengangkutan
dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri atas xylem dan floem. Tumbuhan
memperoleh bahan untuk hidup berupa O2, CO2, dan unsure hara. Gas O2 dan CO2 zat

Page | 4
diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat berlangsung karena
adanya imbisi, difusi, osmosis, dan transpor aktif.

2. Air dalam Organisme Hidup

Air minum merupakan unsur gizi yang sama pentingnya dengan karbohidrat,
protein, lemak, dan vitamin. Tubuh membutuhkan air mineral untuk dikonsumsi sebanyak
1 sampai 2,5 liter atau setara dengan 6-8 gelas setiap harinya. Mengkonsumsi air mineral
yang baik dan cukup bagi tubuh dapat membantu proses pencernaan, mengatur
metabolisme, mengatur zat-zat makanan dalam tubuh dan mengatur keseimbanagan tubuh
(Asmadi, 2011).

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu caiaran intra seluler dan ekstra
seluler. Caiaran intra seluler yaitu cairan yang berada di dalam seluruh tubuh. Sedangkan
cairan ekstra seluler adalah cairan yang berada diluar sel dan terdiri dari tiga kelompok: 1)
cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam sistem vaskuler. 2) ciran itesitial
adalah caiaran yang terletak diantara sel. 3) cairan intraseluler adalah cairan selerasi khusus
seperti cairan serebrospinal, cairan introkuler dan sekresi saluan cerna. Kekurangan cairan
ekstra seluler (CES)/ hipervolemih/dehidrasi, dapat terjadi karena kehilangan melalui kulit,
ginjal gastrointestinal, pendarahan sehinggga menimbulkan syok hipovolemih.
Mekanismenya adalah peningkatan rangsang saraf simpatis (peningkatan frekuensi
jantung, kontraksi jantung dan tekanan vaskuler), rasa haus, pelepasan hormon ADH
adesteron. Gejala lainnya yaitu menglami pusing, lemah, letih, mual, muntah, rasa haus,
gangguan mental, konstipasi, suhu meningkat, lidah kering dan kasar, mukosa mulut
kering, zat pelarut lebih pekat, penurunan berat badan, mata cekung pada anak dan pada
bayi penurunan jumlah aiar mata. Kelebihan/hipovolemih atau overhidrasi yaitu gagal
ginjal yang tidak dapat mengekresikan urin encer. Hipovolemih dapat terjadi secra trasien
pada orang sehat jika H2 o masuk secara cepat dalam jumlah banyak sehingga ginjal tidak
dapat berespon dengan cepat mengeluarkan. Atau akibat sekresi yang tidak sesuai
(Lauralle, 2011).

fungsi air bagi tubuh adalah: 1) Pealarut zat gizi, 2) Fasilitator pertumbuhan, 3)
Sebagai katalis reaksi biologis, 4) Sebagai pelumas, 5) Sebagai pengatur suhu tubuh, 6)
Sebagai sumber mineral bagi tubuh (Atika, 2009). Sifat-sifat air membuatnya sangat
penting dalam sistem biologis karena beberapa alasan: 1) Air adalah pelarut yang luar biasa
dan sangat baik, 2) Air memiliki salah satu tegangan permukaan yang paling tinggi, 3)
Molekul air bersifat amfoter (Masdiana,dkk, 2018)

3. Sirkulasi Darah

Page | 5
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah
cairan yang disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupaka satu perdua belas berat badan atau
kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri
atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrik atau volume sel darah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47 (Pearce, 2009).

Darah tersusun atas plasma dan sel darah. Sel darah mencakup eritrosit, leukosit
dan trombosit. Plasma darah mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat
terlarut/tersuspensi di dalamnya. Plasma merupakan cairan komponen penyusun darah
yang memiliki komposisi sangat berbeda dari cairan intrasel. Plasma mengandung
sejumlah protein yang berperan sangat penting untuk menghasilkan tekanan osmotik
plasma (Isnaeni, 2006). Sistem aliran darah mencakup jantung, arteria, kapiler, sinulosa,
dan vena. Kelimanya ditentukan dari posisinya dalam sirkuis vaskular. Juga dikendali
diri bagian histologinya yang mencerminkan kekuatan khusus untuk bertahan serta
kontrol fungsi vaskular dari setiap jenisnya. Kelompok arteri darah dari jantung
menuju jaringan menahan dengan kuat dari denyutan jantung serta perubahan
kecepatan darah, juga mengatur aliran darah ke dalam kapiler sertasinulosa (Delmann,
1992).
Darah dari jantung akan mengalir melalui pembuluh-pembuluh darah. Guttman
(1999: 935-954) dalam Agustiana mengungkapkan bahwa pembuluh darah dibedakan
menjadi pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
a. Pembuluh Nadi (Arteri)
Pembuluh nadi merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang
membawa darah ke seluruh bagian dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang keluar dari
ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi
sifatnya elastic dan terdiri atas tiga lapisan, yaitu sebagai berikut.
1) tunika intima/interna, yakni lapisan yang paling dalam sekali yang berhubungan
dengan darah dan terdiri atas jaringan endotel;
2) tunika media, yakni lapisan tengah yang terdiri atas jaringan ototyang sifatnya elastis
dan termasuk otot polos;
3) tunika eksterna/adventisia, yaitu lapisan yang paling luar sekali, terdiri atas jaringan
ikat gembur yang berguna menguatkan dinding arteri.
Arteri yang paling besar di dalam tubuh ialah aorta dan arteripulmonalis.
Garis tengahnya kira-kira 1-3 cm. Arteri ini mempunyai cabang-cabang ke seluruh tubuh
yang disebut arteriola yang akhirnya akan menjadi pembuluh darah rambut kapiler
(kapiler). Pembuluh nadi yang menuju ke seluruh tubuh dinamakan pembuluh nadi besar
(aorta). Pembuluh ini keluar dari ventrikel kiri membawa darah yang banyak
mengandung oksigen. Sementara itu, pembuluh nadi yang menuju paru-paru dinamakan
arteri pulmonalis. Pembuluh ini membawa darah yang banyak mengandung karbon
dioksida. Ketika ventrikel kiri berkontraksi, darah dipompakan melalui aorta yang
membentuk lengkung aorta. Pada lengkung aorta, terdapat dua pembuluh darah yang
menuju kepala (arteri karotid), dua pembuluh darah yang menuju ke lengan kiri dan
kanan (arteri subklavia), dan pembuluh darah yang menuju tubuh bagian bawah (aorta
dorsalis) Aorta dorsalis mengadakan percabangan lagi, yakni pembuluh darah yang
menuju ginjal (arteri renalis), pembuluh darah yang menuju usus (arteri mesentrika),

Page | 6
pembuluh darah yang menuju hati (arteri hepatika), dan pembuluh darah yang menuju
paha (arteri femoralis). Arteri mendapat darah dari darah yang mengalir di dalamnya,
tetapi hanya untuk tunika intima, sedangkan untuk lapisan lainnya mendapat darah dari
pembuluh darah yang disebut vasa vasorum.

b. Pembuluh Balik (Vena)

Merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian/alat-alat tubuh


masuk ke dalam jantung. Pembuluh balik (vena) terdiri atas tiga lapisan seperti pada
arteri. Lapisan dalam merupakan endothelium. Lapisan tengah tersusun atas otot polos,
sedangkan lapisan luar tersusun atas jaringan ikat fibrosa. Vena memiliki katup sehingga
darah dapat menuju jantung. Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri atas dua
kelompok yang gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena dibedakan
menjadi vena cava superior, vena cava inferior, dan vena pulmonalis. Vena cava superior
dan vena cava interior membawa darah yang banyak mengandung karbon dioksida dari
tubuh bagian bawah. Semntara itu, vena pulmonalis membawa darah yang banyak
mengandung oksigen dari paru-paru menuju jantung (atrium kiri). Vena-vena ini juga
mempunyai cabang-cabangyang lebih kecil yang disebut venolus yang selanjutnya
menjadi kapiler.

c. Pembuluh Kapiler
Arteri akan bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil, yakni
arteriola. Arteriola akan bercabang lagi menjadi pembuluh yang lebih halus, yakni kapiler
arteri. Kapiler arteri berhubungan dengan kapiler vena, kemudian kapiler-kapiler vena
bergabung membentuk pembuluh yang lebih besar, yakni venula. Venula pun bergabung
membentuk pembuluh yang lebih besar, yakni vena. Jadi, pembuluh kapiler merupakan
pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dan venula. Diameternya kira-kira 0,008
mm. Dindingnya terdiri dari suatu lapisan endotel. Bagian tubuh yang tidak terdapat
kapiler ialah rambut, kuku, dan tulang rawan.
Adapun fungsi kapiler ialah sebagai berikut.
1) alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena;
2) tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan
jaringan;
3) mengambil hasil-hasil dari kelenjar;
4) menyerap zat makanan yang terdapat di usus;
5) menyaring darah yang terdapat pada ginjal.
Pada umumnya, pembuluh darah rambut atau kapiler meliputi sel-sel jaringan
sehingga secara langsung berhubungan dengan sel. Karena dindingnya sangat tipis,
plasmanya dan zat makanan mudah merembes ke cairan jaringan antarsel.

4. Peranan Darah
Fungsi Darah Bagi Tubuh
a. sebagai alat pengangkut

Page | 7
1) sari-sari makanan dari usus ke seluruh tubuh;
2) hormon dari kelenjar bentuk ke seluruh tubuh;
3) sisa-sisa oksidasi ke alat-alat pengeluaran;
4) oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
b. menjaga agar suhu tubuh tetap;
c. mengedarkan air ke seluruh tubuh;
d. menghindari tubuh dari infeksi;
e. mengatur keseimbangan asam dan basa.
. Guttman (1999: 935-954) dalam Agustiana mengatakan “Darah manusia terdiri dari
dua komponen, yakni cairan darah (plasma darah) dan komponen padat (butir-butir darah
atau platelet). Jika darah disentrifugasi, kemudian didiamkan sebentar, darah akan
mengendap dan menunjukkan komponen-komponen utamanya”.
a. Plasma
Plasma darah merupakan komponen yang memiliki jumlah terbesar, yakni 50-60%
dari volume total. Plasma darah merupakan bagian cair dari darah yang disusun oleh
bahan-bahan yang bersifat tetap, yaitu air, garam, mineral, dan protein. Dalam plasma
darah juga terdapat zat-zat yang jumlahnya dapat berubah-ubah, seperti zat makanan,
oksigen, karbon dioksida, dan zat sampah lainnya (Starr, 2010).
Di dalam plasma darah terdapat tiga macam protein darah.
1) albumin yang bertanggung jawab terhadap tekanan osmosis darah;
2) globulin untuk antibody yang diperlukan dalam reaksi imunisasi;
3) fibrinogen untuk pembekuan darah.
Darah mempunyai pH yang konstan 7,3-7,5. Karena adanya bahan-bahan berikut.
1) Hemoglobin
Hb dan HbO2 bersifat asam dan dapat mengikat alkali. Dalam jaringan HbO2
direduksi menjadi Hb dan O2 sehingga alkalinya dilepas. Alkali tersebut dapat menetralkan
asam-asam yang terjadi dalam proses metabolism tersebut.
2) Protein
Protein dalam plasma darah bersifat amfoterm, artinya dapatbereaksi dengan asam dan
basa.
3) Adanya campuran penahan (NaHCO3)
Jika pada darah terdapat asam kuat, akan diubah menjadi asamlemah sehingga
perubahan pH kecil.

Selain itu, ditemukan pula adanya enzim protombin yang dibentuk dalam hati jika
terdapat vitamin K. pada keadaan normal, enzimtersebut tidak aktif. Protombin akan aktif
ketika terjadi proses pembekuan darah. Dalam plasma darah, terdapat zat organik yang
mencapai 1%, seperti karbonat, klorida, dan fosfat yang berkaitan dengan logam kalsium,
sodium, magnesium, dan potasium. Garam mineral berperan memelihara darah agar dapat
menjalankan fungsinya. Fungsi garam-garam mineral pada darah ialah sebagai berikut.
1) Ion Ca++
Page | 8
2) Phosfat penting dalam pembentukan tulang ADP dan ATP.
3) Fa penting dalam pembentukan hemoglobin.
4) Garam mineral menyebabkan adanya tekanan osmosis kristaloid yang besarnya ± 7
atmosfer dalam plasma darah (Agustiana, 2014).

b. Komponen Padat
Komponen padat atau sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit)
1. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Dalam tubuh, jumlah eritrosit diperkirakan 3x1013 atau 5 juta setiap mm3 pada
laki-laki, atau 4,5 juta setiap mm3 Hb + O pada wanita. Eritrosit berwarna merah karena
mengandung pigmen hemoglobin (Hb). Hemoglobin mampu mengikat oksigen membentuk
oksihemoglobin. Juga dapat mengikat CO2 membentuk karbon mono hemoglobin.
Hemoglobin dibentuk oleh senyawa hemin, yaitu suatu senyawa yang mempunyai Fe dan
globin, yaitu protein dalam darah.
Sel-sel darah merah yang dewasa tidak berinti. Dari atas, sel-seldarah merah
tampak bundar, sedang dari samping berbentuk bikonkaf. Menurut Maximow, sel darah
merah mempunyai umur 120-126 hari. Sel darah merah yang rusak dirombak dalam limpa
dan hati, sedang hemoglobinnya dirombak menjadi zat warna empedu (bilirubin).
Pembentukan eritrosit terjadi di sumsum tulang belakang dan hati.
2. Sel Darah Putih (Leukosit)
Jumlahnya 6000-9000 mm3. Sel darah putih dapat bergerak amoeboid,
fungsinya ialah memkan kuman atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh yang sering
disebut fagositosis. Sel darah putih dapat keluar dari pembuluh darah menuju jaringan yang
disebut diapedesis. Pembentukannya ialah pada sumsum tulang kuning, limpa, dan kelenjar
limfa. Umurnya 4-5 hari. Macam-macam leukosit
1) eosinofil, jumlahnya 1-5% dari leukosit
2) basofil, jumlahnya 1⁄2% dari leukosit
3) neutrofil, jumlahnya 65-75% dari leukosit
4) limfosit, jumlahnya 20-25% dari leukosit
5) monosit, jumlahnya 2-6% dari leukosit
Jumlah leukosit di dalam tubuh meningkat jika terjadi infeksi. Jumlah leukosit
dapat mencapai 20.000-30.000 setiap ml darah. Jika jumlah leukosit melebihi jumlah
normal, dinamakan leukopni, sedangkan jika jumlahnya di bawah jumlah normal
dinamakan leukositosis. Leukimia atau kanker darah terjadi karena jumlah leukosit yang
sangat banyak sehingga mengakibatkan eritrosit dimakan oleh leukosit.

Page | 9
3. Keping-Keping Darah (Trombosit)
Trombosit memiliki bentuk yang tidak beraturan, tidak memiliki inti dan memiliki
ukuran yang lebih kecil daripada eritrosit. Jumlah trombosit ialah 250.000-400.000
permilimeter darah. Fungsinya membekukan darah. Secara normal, darah akan membeku
bila keluar pembuluh darah, misalnya waktu luka. Trombosit bergesekan dengan dinding
luka yang kasar sehingga pecah dan keluar isinya yang disebut trombokinase. Dalam
plasma darah terdapat protombin yang dibentuk dalam hati dengan bantuan vitamin K.
Trombokinase dibantu oleh ion Ca2+ mengubah protombin menjadi trombin. Trombin
mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang merupakan benang-benang halus penutup luka.

Page | 10
B. Jantung dan Kesehatan

1. Jantung
Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara peredaran
melalui seluruh tubuh. Arteri me mbawa darah dari jantung, vena membawa darah ke jantung,
kapiler menggabungkan arteri dan vena, terentang di antaranya dan merupakan jalan lalu lintas
antara makanan dan bahan buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan
extraseluler atau interstisiil. Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga
dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri.
Berat jantung kira-kira 300 gram (Pearce, 2004). Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri
dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan
susunannya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos
yaitu diluar kemauan kita (dipengaruhi oleh susunan saraf otonom). Bentuk jantung
menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis
kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. Letak jantung di dalam
rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum anterior), sebelah kiri bawah dari pertengahan
rongga dada, di atas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua
jari di bawah papila mamae. Pada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut
iktus kordis. Ukurannya lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira
250-300 gram (Syaifuddin, 2006).
Darah yang dipompa keluar jantung mempunyai kekuatan dan kecepatan mengalir tertentu.
Kekuatan ini diteruskan oleh pembuluh nadi. Karena otot pembuluh nadi mempunyai
elastisitas, maka nadi ikut berdenyut. Tekanan darah dapat diukur dengan tensimeter yang
mengukur tekanan sistolis dan tekanan diastolis. Umumnya pada orang dewasa sehat, tekanan
sistolis sebesar 120 mmHg dan tekanan diastolis sebesar 80 mmHg (Pratignjo, 199). Pengukuran
tekanan darah merupakan pengujian klinik yang umum. Pengukuran ini selalu diwujudkan
sebagai suatu pecahan, misalnya 120/80. Angka dari pembilang tersebut merupakan tekanan
darah arteri selama sistole. Unit dari pengukuran adalah torr, pada contoh ini tekanan sama
dengan tekanan yang dihasilkan oleh kolom dari air raksa dengan tinggi 120 mm. Angka
sebutan merupakan tekanan selama diastole. Tekanan diastole menunjukkan keadaan jantung
ketika kendur dan ada tekanan tertentu pada sistem arteri. Sedangan tekanan diastole
menunjukkan keadaan jantung ketika berkontraksi sehingga tekanan meningkat (Kimbal, 1999).
Jantung manusia dan mamalia lainnya memiliki empat ruangan, yakni serambi kiri (atrium
sinister), serambi kanan (atrium dekster), bilik kiri (ventrikel sinister), dan bilik kanan (ventrikel
dekster). Jantung berfungsi memompakan darah. Bagian luar jantung terbungkus oleh suatu selaput
yang disebut pericardium (Agustina, 1994).
Dinding atrium lebih tipis daripada dinding ventrikel. Adapun dinding ventrikel kiri lebih
tebal daripada ventrikel kanan. Hal inidi sebabkan ventrikel kiri dan atrium kanan dipisahkan oleh
sekat yang memisahkan ventrikel kiri dan atrium kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut septum
atriorum, sedangkan sekat yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan dinamakan septum
interventrikularis. Pada fase embrio, sekat antara atrium belum tertutup secara sempurna sehingga
terdapat lubang yang dinamakan foramen ovale. Sekat pemisah antara atrium dan ventrikel
dinamakan septum atrioventrikularis.
Jantung memiliki katup katup yang dinamakan valvula. Katup jantung yang berada di antara
atrium kanan dan ventrikel kanan dinamakan valvula trikuspidalis. Sementara itu, katup antara
atrium kiri ventrikel kiri dinamakan valvula bikuspidalis. Fungsi katup jantung ialah untuk menjaga

Page | 11
darah dalam jantung agar tidak kembali ke tempat semula. Pada aorta, terdapat katup yang
dinamakan valvula semilunaris. Katup jantung dihubungkan dengan otot jantung oleh satu jaringan
ikat yang dinamakan korda tendinae.
Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah keatrium dekstra yang datang
dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel dekstra masuk ke paru-paru
(pulmo), antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis terdapat katup valvula semilunaris arteri
pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah dari paru-paru masuk ke atrium sinistra. Aorta
membawa darah dari ventrikel sinistra ke seluruh tubuh, pada batas antara ventrikel sinistra dan
aorta sebuah katup valvula semilunaris aorta. (Agustina, 2014).

2. Penyakit Jantung
Jantung sanggup berkontraksi tanpa henti berkat adanya suplai bahan-bahan energi secara
terus menerus. Suplai bahan energi berupa oksigen dan nutrisi ini mengalir melalui suatu pembuluh
darah yang disebut pembuluh koroner. Apabila pembuluh darah menyempit atau tersumbat proses
transportasi bahanbahan energi akan terganggu. Akibatnya sel-sel jantung melemah dan bahkan bisa
mati. Gangguan pada pembuluh koroner ini yang disebut penyakit jantung koroner. Banyak
penderita serangan jantung yang kembali ke rumah setelah perawatan beberapa hari. Sebagian perlu
perawatan berminggu-minggu sebelum dipulangkan karena fungsi jantung sudah menurun. Di
antara penderita serangan jantung itu, ada pula yang tidak dapat diselamatkan (Yahya, 2010).
Kolesterol merupakan salah satu dari lemak atau senyawa lipid yang sejak awal diyakini
sebagai faktor pencetus PJK dan banyak penelitian membuktikan hal tersebut. Berdasarkan laporan
WHO tahun 2002 tercatat sebanyak 4,4 juta kematian akibat hiperkolesterol. Kadar kolesterol yang
tinggi di dalam tubuh akibat dari mengonsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar kolesterol
akan menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah atau disebut juga aterosklerosis
(Allison, 1993). Makanan yang mengandung asam lemak jenuh palingberperandalam menaikkan
kadar kolesterol darah. Lemak jenuh diketahui banyak terdapat dalam bahan makanan sumber
hewani seperti daging, ayam dan susu berlemak.Di samping lemak jenuh, serat makanan juga
berhubungan dengan kadar kolesterol darah. Serat memberikan efek yang baik terhadap kolesterol
darah. Dengan mengonsumsi makanan yang mengandung serat setiap harimampumenurunkankadar
kolesteroldalamdarah sehingga dapat menurunkan resiko PJK (Soelistijani, 2002). Kegemukan atau

Page | 12
obesitas merupakan salah satu faktor resiko PJK. Orang yang obesitas cenderung mempunyai kadar
kolesterol total dan kadar LowDensity Lipoprotein (LDL) yang tinggi dan kadar High Density
Lipoprotein (HDL) rendah. Tecumseh Study, Michigan yang dikutip oleh Barnas (1994),
membuktikan bahwa orang yang obesitas mempunyai kadar kolesteroltotal, LDLdan trigliserida
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal (Barnas, 1994).
Sebagian besar bentuk penyakit jantung adalah kronis, pemberian obat umumnya berjangka
panjang, meskipun obat-obat itu berguna tetapi juga memberikan efek .Hal yang perlu diperhatikan
dalam pengobatan ada beberapa obat, meskipun memulihkan keadaan, tidak selalu membuat lebih
baik, penggunaan obat harus secara teratur. Penghentian penggobatan tanpa konsultasi dengan
dokter dapat menimbulkan masalah baru (Soeharto, 2001).

C. Makanan dan Kesehatan

1. Nutrisi yang Kita Butuhkan


Untuk tumbuh dan tetap sehat, manusia, dan hewan lain, harus mengambil semua nutrisi yang
dibutuhkan dari makanan mereka. Termasuk makanan yang cukup dari jenis yang tepat untuk
membuat jaringan baru atau membuat kita energi. Kita membutuhkan makronutrien (karbohidrat,
lemak dan protein) dan mikronutrien (garam mineral dan vitamin) bersama dengan air dan serat.
Kesehatan kita bergantung dengan asupan makanan yang tepat (Masdiana, dkk, 2018)

2. Makronutrien
Asupan zat gizi makro adalah faktor utama yang berperan dalam menyediakan energi bagi
otak untuk bisa bekerja secara optimal (Mariana, 2011)
. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi tubuh, selain itu juga sebagai sumber energi bagi
otak agar dapat bekerja dengan optimal. Karbohidrat di dalam proses pencernaan akan dipecah
menjadi gula sederhana yaitu glukosa. Otak perlu mendapatkan pasukan glukosa dalam jumlah yang
cukup melalui peredaran darah diseluruh tubuh, karena glukosa sangat penting untuk kesehatan,
memudahkan untuk berkonsentrasi dalam menerima pelajaran, serta sumber energi utama bagi otak
untuk dapat bekerja secara optimal sehingga siswi dapat meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
Tidak adanya suplai energi dari asupan karbohidrat maka tubuh menjadi lemah dan kurang
konsentrasi dalam belajar, hal ini dapat menyebabkan penurunan prestasi belajar pada siswi
(Khomsan, 2003). Lemak menghasilkan energi paling tinggi jika dibandingkan dengan karbohidrat
dan protein yaitu setiap gram mengandung sembilan kkal. Hasil pemecahan lemak dari makanan
adalah asam lemak dan gliserol. Lemak di dalam tubuh akan dioksidasi melalui metabolisme beta
oksidasi sehingga membentuk trigliserida yang akan menjadi bahan cadangan bahan bakar utama
tubuh. Selain dari trigliserida hasil pemecahan asam lemak yang lain seperti badan keton digunakan
sebagai sumber energi di jantung dan otak. Di otak badan keton adalah sumber penting dari energi
saat berpuasa. Semua dari hasil energi inilah yang nantinya akan digunakan untuk beraktivitas dan
juga berfikir (Almatsier, 2010). Protein merupakan zat gizi yang berfungsi sebagai zat pembangun
pembentukan sel-sel saraf baru termasuk otak. Kaitannya dengan proses kerja otak, protein dalam
bentuk asam amino seperti glisin, glutamate, tyrosine dan tryptophan sangat diperlukan untuk
membentuk neurotransmitter penghantar impuls saraf dan mempengaruhi perilaku seperti emosi,
kontrol diri dan konsentrasi dalam belajar (Mariana, 2011).

Page | 13
3. Mikronutrien
Mikronutrien dibutuhkan dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada makronutrien. Garam
mineral umumnya diperlukan dalam jumlah sedikit, tetapi kekurangannya dalam makanan dapat
menyebabkan berbagai kondisi serius. Kalsium diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi, agar
otoot-oto dapat berkontraksi dengan baik dan untuk pembekuan darah. Sodium dibutuhkan saraf
untuk bekerja dengan baik, untuk kontraksi otot dan untuk menjaga detak jantung (Masdiana, dkk,
2018). Seng merupakan mineral esensial yang ditemukan pada hampir semua sel. Seng berperan
dalam metabolisme, pertumbuhan, diferensiasi sel, sistem imunitas, dan perkembangan balita.
Asupan seng yang kurang dapat menyebabkan defisiensi seng yang mana dapat menyebabkan
alopecia, diare, luka pada kulit, kelainan pada indra pengecap, kehilangan nafsu makan, fungsi imun
yang lemah dan perubahan neuropsychiatric (Khazuhiza, 2015). Besi berfungsi sebagai alat angkut
oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, alat angkut elektron di dalam sel, dan bagian terpadu dari
berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh. Defisiensi zat besi banyak ditemukan di Negara
berkembang, terutama pada golongan balita umur 1-3 tahun. Defisiensi zat besi dapat menyebabkan
lesu pada anak-anak yang menyebabkan nafsu makan menurun dan asupan energi menjadi defisit..
Hal ini disebabkan karena meningkatnya kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan, berkurangnya
cadangan besi, dan makanan yang diasup oleh balita tidak mengandung cukup zat besi. Asupan besi
yang kurang dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pada balita (Martin, dkk, 2010). Besi
dan seng merupakan mikronutrein esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta
sistem imun manusia. Defisiensi mikronutrien tersebut menyebabkan penurunan sistem imun,
gangguan perkembangan psikomotor, JNH(Journal of Nutrition and Health) Vol.5 No.2 2017 118
penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan kekurangan asupan energi dan menurunkan
kemampuan kerja. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani, yang sangat
penting dalam tercapainya perkembangan dan pertumbuhan optimal pada masa balita (Pamela, dkk,
2015).

4. Air dan Serat


Air juga penting dalam diet (sementara rata rata orang dapat bertahan hidup dengan
sedikit atau tanpa makanan selama berminggu-minggu, kekurangan air yang lengkap kemungkinan
akan membunuh kita dalam beberapa hari). Serat tidak dapat dicerna dalam usus manusia, tetapi
sangat penting karena mengandung air dan menyediakan lapisan tebal bagi dinding usus untuk
bekerja. Tanpa serat yang cukup, makanan bergerak melalui usus relatif lambat. Ini dapat
menyebabkan masalah kecil seperti sembelit dan wasir. Dalam jangka panjang mungkin terkait
dengan kondisi yang lebih serius seperti penyakit jantung dan kanker usus (Masdiana, dkk, 2018).

5. Diet Seimbang itu Penting


Diet adalah serangkaian susunan jumlah dan jenis makanan dan minuman yang
dikonsumsi seseorang dari hari ke hari (Aldi, dkk, 2018). Gizi lebih atau obesitas terjadi karena
ketidakseimbangan antara asupan energi dan keluaran energi dalam jangka waktu lama sehingga
terjadi penimbunan jaringan lemak yang berlebihan. Usaha penurunan badan sangat penting
Page | 14
dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Dahulu gemuk dianggap lambang kemakmuran,
tetapi dalam perkembangannya pendapat ini tidak dianut lagi, karena makin gemuk makin fatal,
atau semakin panjang ikat pinggang semakin pendek usia. Remaja obesitas biasanya pasif dan
depresif (Dieny, 2014). Diet Intermittent Fasting atau berpuasa yang dikombinasikan dengan
makanan cair dan rendah kalori merupakan strategi yang efektif untuk membantu wanita obesitas
menurunkan berat badan. Selain itu, bermanfaat untuk mengurangi risiko terjangkit penyakit
jantung koroner (Klempel, 2014). Ada beberapa manfaat diet salah satunya adalah panjang umur
maksudnya orang yang mengurangi konsumsi daging dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur
cenderung berumur lebih panjang dan terhindar dari penyakit mematikan (Aldi, dkk, 2018).

D. Anggaran Energi
Energi secara umum digunakan untuk dua tujuan yaitu kelangsungan hidup dan untuk menjaga
kelestarian jenisnya dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Kelangsungan hidup makhluk hidup
dapat terjadi jika makhluk hidup menyisihkan sejumlah energinya untuk keperluan memelihara
kualitas hidup agar mampu bersaing dan mengantisipasi faktor-faktor mortalitas seperti penyakit,
parasit, dan predator. Energi dipakai untuk memelihara kualitas hidup seperti melangsungkan proses
fisiologis tubuh, membentuk dan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak, memproduksi hormone
dan enzim, serta memproduksi sel-sel kekebalan tubuh. Energi juga digunakan untuk menjaga
kelestarian jenis makhluk hidup dengan cara menyisihkan sebagian energinya untuk keperluan
reproduksi yaitu membentuk sel-sel kelamin dan hormon-hormon kelamin, melangsungkan
perkembangan embrio, memberi nutrisi pada embrio, dan makhluk hidup muda yang baru
dilahirkan (Sukarsono. 2009).
Energi sesuai dengan energi yang digunakan dikeluarkan. Energi yang digunakan tergantung
kepada jenis pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Menurut WHO 75% dari kegiatan
yang dilakukan digunakan untuk duduk-duduk atau berdiri, maka kegiatan itu dimasukkan ke dalam
kategori ringan. Sebaiknya, jika 25% dari kegiatan yang dilakukan digunakan untuk duduk dan 75%
untuk kegiatan pekerjaan spesifk yang mernerlukan kekuatan otot. maka kegiatan tersebut
dimasukkan ke dalam kategori berat (1). Bila asupan energi lebih besar dari energi yang dikeluarkan
dan berlangsung lama, akan terjadi akumulasi lemak tubuh; dari lndeks Massa Tubuh (IMT) yang
tiggi atau persentase lemak tubuh yang tinggi lebih dari 17% (2). Jelliffe (1984) juga
mengemukakan bahwa IMT mempunyai akumulasi yang kuat dengan akumusi lemak dan akan
menurunkan tingkat kesegaran (3). Sebaliknya, jika asupan energi lebih rendah dari energi yang
digunakan, akan terjadi kekurangan energi; terlihat adanya penurunan massa otot atau mid-arm
muscle area < 44 Cm2 lndikator lain adalah serum albumin sebagai indikator biokimia yang
rnenunjukkan seseorang defisit protein, yakni < 3.5 g.
Berat Badan Ideal
Dalam perhitungan Berat Badan Ideal
(BBI) Untuk usia lebih dari 12 tahun menggunakan standart Brocca (Almatsier, 2005)
BBI = (TB – 100) – (10% (TB – 100))
Ket:
BBI: Berat Badan Ideal (kg)

Page | 15
TB: Tinggi Badan (cm)
Indeks Massa Tubuh
Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah batasan yang digunakan untuk menentukan berat badan
normal orang dewasa (Supariasa, 2001). Rumus Indeks Massa Tubuh untuk usia dewasa adalah
sebagai berikut:
IMT = BB/ TBxTB
Metode Harris Benedict
Isnanto, Pamungkas dan Martono dalam jurnalnya (2016) yang mengutip dari Harris, J.A.,
Benedict. F.G. (1918) menjelaskan tentang komponen utama yang menentukan kebutuhan
energi seseorang adalah Angka Metabolisme Basal (AMB) yang dinyatakan dalam satuan
kilokalori dan aktivitas fisik. Angka metabolisme basal adalah kebutuhan energi minimal yang
dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh. Angka metabolisme basal pada penelitian ini
menggunakan rumus Harris-Benedict yang ditunjukkan pada persamaan 1 dan 2 berikut:
AMB untuk Laki-laki = 66+(13,7 ×BB)+ (5×TB) -(6,8 ×U) (1)
AMB untuk Perempuan = 655+(9,6 ×BB)+ (1,8×TB) -(4,7 ×U) (2)

Keterangan :
BB = Berat Badan (kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur dalam tahun

Page | 16
BAB III
KESIMPULAN

WHO mengidentifikasi 10 faktor yang mempengaruhi resiko global sehingga menyebabkan


penyakit dan kematian, yaitu: (1) berat badan di bawah normal pada masa kanakkanak dan ibu
hamil,(2) kelebihan berat badan dan obesitas, (3) Mengadakan hubungan seks tanpa pengaman,
(4) darah tinggi,(5) rokok, (6) alkohol,(7) sanitasi dan kebersihan yang tidak dijaga, (8) kolestrol
tinggi, (9) asap dalam ruangan yang berasal dari bahan bakar, dan (10) kekurangan zat besi.
Terganggunya kesehatan dipengaruhi oleh pola hidup dan pola makan yang tidak teratur,
maka terganggu sistem transportasi oleh darah sehingga mempengaruhi kerja jantung, ditandai
dengan munculnya penyakit jantung .
Sistem Transpor pada tubuh makhluk hidup merupakan perpindahan zat zat dari satu
tempat di tubuh ke tempat lain. Sel membutuhkan suplai bahan kimia seperti glukosa dan
oksigen untuk kegiatan respirasi selular. Respirasi sel menyupai energi untuk keperluan reaksi
reaksi lain yang dibutukan untuk hidup Dan memproduksi bahan buangan atau sampah yang
bersifat racun seperti karbon-dioksida, sehingga harus dikeluarkan dari dalam sel dan tubuh
supaya bahan bahan beracun tidak merusak tubuh. Sistem Transpor pada organisme tingkat
rendah melalui proses difusi karena adanya gradien konsentrasi. Sedangkan sistem Transpor pada
organisme tingkat tinggi terdiri dari milyaran sel dan tersusun menjadi jaringan yang khusus dan
organ .

Page | 17
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, Khayan & Kasjono. 2011. Teknologi Pengelolaan Air Minum. Pontianak: Gosyen
Publishing.
Gumintang, Dara. 2017. Pengaruh Sumplementasi Mikronutrien Terhadap Tingkat Kecukupan
Balita Usia 3-5 Tahun Di Kota Semarang. Jurnal Nutrisi dan Kesehatan. Vol 5.
Nur, Khoirinah. 2016. Hubungan Asupan Makronutrien (Karbohidrat, lemak, protein) dan Kadar
Hemoglobin dalam Prestasi Belajar Pada Remaja Putri Di SMAN Polokarto Kab. Sukoharjo.
Jurnal Ilmiah. Vol 1.
Nor, Oky. 2015. Hubungan Asupan dengan Mikronutrien dengan Kadar Hemoglobin Pada Wanita
Usia Subur. Jurnal Gizi. Vol 10.
Pearce, Evelyn C. 2006. Anatomi dan Fisiologis Untuk Para Medis, Cetakan kedua puluh
Sembilan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sari, Dewi. 2010. Faktor Resiko Kolestrol Total Pasien Penyakit Penyakit Jantung Koroner Di
Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukit Tinggi. Jurnal Penelitian. Vol 2.
Sudarto, Aldi. 2018. Analisis Sistem Pakar Cara Diet Berdasarka Golongan Darah. Jurnal Infomasi.
Vol 1.
Syaifuddin, 2006, Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3, Editor Monica Ester,
Jakarta : EGC
.

Page | 18

Anda mungkin juga menyukai