Disusun Oleh:
Fakultas Farmasi
Medan 2015
2
KATA PENGANTAR
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Fisiologi Keseimbangan cairan dan
elektrolit. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
ii
2.5.2 keseimbangan elektrolit ........................................................................ 14
Umur .............................................................................................................. 17
Iklim ............................................................................................................... 17
Diet................................................................................................................. 17
Stress .............................................................................................................. 17
Kondisi Sakit.................................................................................................. 17
Pengobatgan................................................................................................... 18
Pembedahan ................................................................................................... 18
PENUTUP............................................................................................................. 23
3.2.SARAN ....................................................................................................... 23
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................................20
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstrseluler adalah cairan yang berada di luar sel
dan terdiri dari tiga kelompok yaitu cairan intravaskuler(plasma), cairan intersitial
dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler(plasma) adalah cairan di dalam sistem
vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan
cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan
intraokuler, dan sekresi saluran cerna.
1
berdifusi dengan cara sederhana langsung melalui saluran ini dari satu sisi
membran ke sisi membran lainnya saluran ini dibedakan oleh dua sifat khas:
2.3.3 Filtrasi
Benda cair terdorong melintasi membran ataupun penyekat lain oleh
perbedaan tekanan hidrostatik dikedua sisinya. Jumlah cairan yang difiltrasi dalam
jangka waktu tertentu berbanding proporsional dengan perbedaan tekanan dan
luas permukaan membran. Molekul yang lebih kecil dari pori-pori membran
berlalu melintasinya bersama zat cair, molekul yang lebih besar tertahan. Hal ini
terjadi apabila tekanan hidrotastik di dalam pembuluh lebih besar dari tekanan
didalam jaringan di luar pembuluh . (Syaifudin 2014;491)
8
2.4 PENGATUR FAAL CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Sejumlah mekanisme homeostasis bekerja tidak hanya untuk
mempertahankan konsentrasi elektrolit dan osmotik dari cairan tubuh, tetapi juga
volume untuk cairan tubuh total. Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit
normal adalah akibat dari keseimbangan dinamis antara makanan dan minuman
yang masuk dengan keseimbangan yang melibatkan sejumlah besar sistem organ.
Sistem organ yang banyak berperan adalah ginjal, sistem kardiovaskuler, kelenjar
hipofisis, kelenjar paratiroid, kelenjar ardenal, dan paru. Ginjal merupakan
pengendali utama terhadap kadar elektrolit dan cairan. Jumlah cairan tubuh dan
konsentrasi elektrolit sangat ditentukan oleh apa yang disimpan ginjal. Ginjal
sendiri diatur oleh sejumlah hormon dalam menjalankann fungsinya.
Pada orang yang sehat volume CES umumnya berubah-ubah sesuai dengan
volume sirkulasi efektifnya dan berbanding secara proposional dengan natrium
total tubuh karena natrium adalah zat terlarut utama yangmenahan air dalam CES.
Pengaturan sekresi natrium oleh ginjal adalah yang paling bertanggung jawab bagi
pengaturan volume dalam tubuh.
9
Aldosteron adalah hormon yang disekresi oleh glomelurus pada korteks
adrenal. Produksi aldosteron terutama dirangsang oleh refleks yang diatur oleh
baroreseptor (ujung saraf) yang ada pada arterior aferen ginjal. Penurunan
sirkulasi efektif dideteksi oleh beroreseptor yang mengakibatkan sel glomenilus
memproduksi protein dan renin.
10
meningkatkan ekskresi hidrogen dan menurunkan sekresi kalium.
(Syaifudin.2014;491-493)
Dengan mengetahui persentase air dalam tubuh harus harus dipahami bahwa
hilangnya sejumlah air dalam tubuh dengan persentase yang sama akan
menimbulkan akibat yang berbeda. Kehilangan cairan dalam tubuh bayi lebih
berakibat serius karena menggoyahkan homeostasis 60 % dari berat badan.
Sumber Jumlah
Air minum 1.500-2.000mml/hari
Air dalam makanan 700 ml/hari
Air dan hasil metabolisme tubuh 200 ml/hari
Jumlah 2.400-2.900 ml/hari
Tabel 1: jumlah kebutuhan cairan dalam tubuh manusia
Air memiliki molekul yang kecil,sangat mudah berdifusi dan bersifat polar
(senyawa elektron) sehingga berkohesi satu dengan yang lainnya membentuk
benda cair.Fungsi vital air adalah pelarut yang sangat baik karena molekulnya
dapat bergabung dengan protein,hidrat arang,gula,dan zat yang terlarut
lainnya.Dalam homeostasis jumlah air tubuh selalu diupayakan konstan karena air
tubuh yang keluar akan sama dengan jumlah air yang masuk.
11
4. Pengobatan
Prinsip pengobatan edema atau bengkak ialah mengobati penyakit yang mendasari
terjadinya edema.
1. Edema yang diakibatkan alergi kulit, gigitan serangga, atau memar akibat
terbentur dapat dikurangi dengan mengompres air hangat. Pemberian salep
kulit pada infeksi kulit juga akan mengurangi edema.
2. Pada edema akibat infeksi perlu diberikan antibiotik untuk penyebab
infeksinya.
3. Pada edema akibat sumbatan pembuluh darah perlu dilakukan evaluasi berapa
besar sumbatan terjadi. Terkadang penderita cukup meminum obat agar
sembuh, tetapi pada beberapa kasus dibutuhkan tindakan operasi.
4. Pada edema akibat gagal jantung, penderita harus mengurangi asupan air dan
mendapat terapi untuk ‘menguras’ kelebihan air pada tubuh
5. Pada edema akibat gagal ginjal, perlu dilakukan evaluasi tingkat keparahan
gagal ginjal. Pada gagal ginjal tahap akhir, penderita harus mendapat terapi
cuci darah.
6. Pada edema akibat gagal hati, perlu diobati penyakit hati/li ver. Selain itu,
sebagian besar penderita membutuhkan asupan protein tambahan melalui
infusan.( Fredy,F.C.2014)
22
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Untuk kesehatan dan kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam
proporsi yang benar dalam berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian
manuver fisiko-kimia yang kompleks.Keseimbangan cairan berupa air dicapai
dengan asupan dan keluaran air yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari
keluar setiap saat melalui ginjal,kulit,paru masalah utama adalah untuk
mempertahankan cukup air dalam tubuh. Keseimbangan air dicapai dengan
asupan dan keluaran air yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar
setiap saat melalui ginjal,kulit dan paru,masalah utama adalah mempertahankan
cukup air dalam tubuh. Keseimbangan air tubuh dan garam sangat erat kaitannya
dalam mempengaruhi osmolitas maupun volume cairan ekstrasel,tetapi
pengaturan keseimbangan natrium dan air melibatkan mekanisme yang berbeda
dan tumpang tindih.Keseimbangan air tubuh terutama di atur oleh mekanisme r asa
haus dan hormon anti diuretik (ADH) untuk mempertahankan isoosmotik dari
plasma,sebaliknya keseimbangan natrium terutama diatur oleh aldesteron dengan
tujuan mempertahankan volume cairan ekstrasel dan perfusi (pengaliran cairan)
jaringan.
3.2. SARAN
Dengan makalah ini kita dapat mengetahui banyak cairan yang di butuhkan
oleh tubuh kita agar dapat seimbang.Asupan makanan dan minuman yang
mengandung hormon dan gizi yang cukup dan hormon cairan dan elektrolit untuk
mencapai keseimbangan tubuh yang baik dan seimbang.Sehingga,cairan tubuh
seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
23
Akbar Muhammad (2012). Kebutuhan Cairan Tubuh Manusia.
http://ababar.blogspot.co.id/2012/02/kebutuhan-cairan-tubuh-manusia.html
Fredy,F.C(2014). Edema.http://www. Kerjanya.net/faq/5325-edema-bengkak.html
http://softilmu.blogspot.in/2014/08/pengertian-dan-macam-macam-transport-zat.html
Syaibariah Siti (2002). Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat E/10. Jakarta :
penerbit Buku Kedokteran EGC
Syaifudin (1997). Anatomi Fisiologi untuk Siswa Perawat. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
24