Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TAFSIR AYAT AHKAM TENTANG MINUMAN KERAS (KHAMR)

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Tafsir Ahkam Dan Pranata
Sosial, Program Studi Ilmu Al-Qur'an Dan Tafsir

Dosen Pengampu :

Roimun.,S.Ud.,M.Ag

Disusun oleh :

WULAN MUSYAROFATUN NAJAH (111200094)

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM BANTEN (IAIB) SERANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya ucapkan atas kehadirat Allah swt,karena dengan rahmat dan karunia-
Nya Saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul Tafsir
Ayat Ahkam Tentang Minuman Keras (KHAMR) menjadi tekad Saya sejak awal untuk
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu Saya mengerjakan
makalah ini dengan sungguh-sungguh.

Makalah ini membahas Ayat Ahkam tentang Minuman Keras (KHAMR), Sebagai
makhluk yang lemah dan tak sempurna, Saya mengharapkan bimbingan demi kemajuan
makalah ini. Saya mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam
meyelesaikan makalah ini

Serang, 29 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 1
1.3 TUJUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 BUDAYA KHAMR ..................................................................................................................... 2
2.2 PENGERTIAN KHAMR .............................................................................................................. 3
2.3 PEMAKNAAN AYAT ATAU HADIST TENTANG KHAMR ............................................................. 5
BAB III : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................................
Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Fenomena budaya minum-minuman keras atau khamr sudah tidak asing lagi di masyarakat sekarang
ini. Padahal dalam okum Islam jelas melarang umatnya untuk tidak mengkonsumsi Khamr tersebut.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dampak minuman khamr
dalam perspektif Tafsir Al-Maqhasidi sangat berbahaya baik dari segi Kesehatan, okum maupun
keamanan. Salah satunya yakni dengan mengkonsumsi khamr secara berkelanjutan dapat
memberikan dampak hilangnya kesadaran dan kecakapan intelektualitas seseorang. Terlihat jelas
bahwa okum Islam melarang untuk mengkonsumsi khamr karena sifatnya yang memabukkan yang
mana telah diatur dalam Al-Qur’an dan Hadits.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu khamr

2. Apa Hukum Khamr

3. Ayat Ayat tentang Khamr

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui apa itu khamr

2.Mengetahui okum meminum khamr

3.Mengetahui dan memahami makna dan ayat tentang Khamr

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 BUDAYA KHAMAR

Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dahulu kala, bahkan sebelum Rasulullah
Sallallhu ‘alaihi wasallam hijrah dari Makkah ke Madinah. Ketika itu penduduk Arab sangat gemar
mengonsumsi khamar. Hingga sekarang pun pengkonsumsian khamar ini masih terus merajalela
diseluruh penjuru dunia. Bahkan di Benua Eropa dan Amerika sangat banyak minuman keras itu
hingga tersedia bermacam macam jenis dan nama. Telah kita ketahui bersama bahwa di Indonesia
banyak terjadi tindak pidana kekerasan, yang mana sebagian besarnya disebabkan oleh pengaruh
pengkonsumsian minuman keras tersebut. 1

Minuman keras yang secara hukum maupun agama dianggap hal yang tidak baik menjadi sesuatu
yang dianggap lumrah dan wajar untuk dilakukan. Padahal syariat islam telah mengharamkan khamr
sejak empat belas abad yang lalu dan hal ini berkaitan dengan penghargaan islam terhadap akal
manusia yang merupakan anugrah dari Allah yang harus dipelihara sebaik-baiknya. Saat ini kalangan
non muslim mulai menyadari manfaat diharamkannya khamr setelah terbukti khamr dan sebagainya
( penyalah gunaan narkotika, ganja) membawa bahaya bagi bangsa. 2Hampir seluruh ulama’
bersepakat bahwa setiap hukum syara’ di dalamnya pasti tersedia tujuan yang luhur, yaitu untuk
mendatangkan mashlahah dan menolak mafsadah. 3

Bila kita melihat fenomena masyarakat sekarang ini, bahwa mabuk-mabukan sedang menjadi tren
yang sudah tidak asing lagi bagi kita, yang dilakukan pada generasi perkotaan maupun generasi yang
ada pada pedesaan. Pada masyarakat pedesaan miras dikenal dengan tuak atau arak yang
peminumnya bukan hanya masyarakat biasa akan tetapi remaja pun ikut terjerumus mengkonsumsi
minuman keras.4 Oleh karena itu diperlukan upaya dalam menyikapi situasi seperti ini diharapkan
seluruh pihak bangsa ini untuk peduli terhadap pendidikan agar menghasilkan generasi bangsa yang
memiliki perilaku positif juga handal dalam bersaing dan berkompetensi dengan baik.

1
Alfiah Rahmawati Hidana & Widya Pipit Herawati, Hukuman Bagi Peminum Khamr Pada Putusan Pengadilan Negeri
Klaten No 148/Pid.C/2018/ PN.Kln Dalam Tinjauan Fiqh Islam (Studi Perbandingan), Jurnal of Indonesia Camparative of
Sharia ,vol 3, (1, June 2020):74.

2
Hamidullah Mahmud, HUKUM KHAMR DALAM PERSPEKTIF ISLAM, Maddika:Jurnal of Islamic Family Law,
vol:01, (01,juli 2020): 30-31.

3
Muhammad Ainur Rifki, Tafsir Maqasidi: Membangun Paradigma Tafsir Berbasis Mashlahah, Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-
Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam, vol:1, (1 April 2020): 82

4
Safri Miradj, Dampak Minuman Keras Terhadap Perilaku Generasi Muda (Generasi Kecamatan Ibu Selatan Kabupaten
Halmahera Barat), Al-Wardah:Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan Agama,vol:14,(1 Juni 2020): 66

2
Maqashid syariah adalah nilai-nilai universal yang menjadi tujuan dari persyaratan seluruh hukum
agama, maqashid syariah sendiri dapat dikorelasikan dengan maqashid al-ahkam, yaitu aturan yang
ditetapkan sebagai inti dari tujuan ditetapkannya suatu hukum dengan banyak peraturan yang
ketat.oleh karena itu, sangatlah wajar jika ditemukan poin utama tujuan pembentukan hukum dalam
suatu ketetapan hukum sendiri, salahsatunya dalam penerapan hifdzh al-‘aql karna akal adalah
wadah untuk menampung taklif agama, tanpa akal manusia tidak ubahnya dengan makhluk-makhluk
lain yang tidak mukallaf. Faktor inilah yang mendasari agama mengharamkan segala tindakan yang
berpotensi menghilangkan kesadaran dan kecakapan intelektualitas, salah satunya mengkonsumsi
minuman keras atau khamr. 5

Berkaitan dengan adanya dampak yang ada setelah mengkonsumsi khamr, artikel ini membahas
tentang spesifik dampak mengkonsumsi khamr dalam perspektif tafsir maqashidi. Fokus kajian ini
adalah memuat ayat-ayat Qur’an yang berkaitan dengan khamr dengan menggunakan penafsiran
yang ada di tafsir maqashidi. Hal ini menjadi problem karena banyaknya masyarakat yang belum
menyadari bahwa mengkonsumsi khamr pada dasarnya adalah minuman yang dilarang serta dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain.

2.2 PENGERTIAN KHAMR

Khamr berasal dari kata ( ‫ ) خامر‬berarti mendekati dan mencampuri. Khamr juga dapat berarti
menutupi, sehingga khamr diartikan sebagai jenis minuman yang memabukkan dan menutupi
kesehatan akal.

Menurut Abu Hanifah, yang dimaksud khamr adalah minuman dari perasan anggur yang dimasak
sampai mendidih serta mengeluarkan buih. Sari dari buih inilah yang mengandung unsur
memabukkan. Sedangkan menurut al-Shafi’i juga Jumhur Ulama selain Abu Hhanifah, khamr adalah
seluruh minuman yang mengandung unsur yang memabukkan bukan hanya yang terbuat dari
perasan anggur. Pendapat kedua yang dikemukakan oleh al-Shafi’i merujuk kepada pemahaman
sahabat Nabi SAW terhadap diharamkannya khamr sebagai minuman yang memabukkan.
Pemahaman ini bersumber pada penjelasan Nabi SAW bahwa setiap yang memabukkan adalah
khamr dan setiap khamr adalah haram.

5
M. Luthfi Afif Al Azhari, Moderasi Islam dalan Dimensi Berbangsa, Bernegara, Dan Beragama Perspektim Maqashid Asy-
Syari’ah, Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, vol:10, (1 april 2020): 28-35.

3
Di samping itu, juga didasarkan kepada penjelasan Nabi SAW bahwa dari anggur juga bisa dibuat
khamr, demikian pula dengan kurma, madu, dan gandum. Penjelasan terakhir ini diriwayatkan oleh
Abu Dawud dari Ibn ‘Umar.6

Menyangkut pengharaman khamr dalam islam maka hal tersebut dapat dilihat dari sekian banyak
ayat Al-Qur’an, maka setidaknya ada empat tahap tersebut, empat tahap tersebut dapat kita ketahui
melalui pengkajian terhadap Asbab An-Nuzul ayat-ayat yang berkaitan dengan khamr. Tahap
pertama terdapat dalam surat al-Nahl (16):67, ayat ini turun sebelum diharamkannya khamr, dan
nampaknya ayat ini adalah prolog bagi haramnya khamr, yang semula mereka anggap baik. Tahap
kedua surat Al-Baqarah (2) : 219, Menurut Malik bin Nabi ayat ini hanya menunjukkan “keburukan”
alkohol ke dalam kesadaran kaum Muslim. Tahap ketiga pembatasan konsumsi khamr surat al-Nisā
(4): 43, Ayat ini merupakan tahapan selanjutnya sebelum pemberian label haram pada khamr. Tahap
keempat al-Māidah (5): 90-91, Ayat di atas merupakan akhir dari tahap pengharaman khamr. Setelah
ayat tersebut turun maka khamr menjadi haram. 7

Ada beberapa alasan yang menegaskan tentang larangan minuman keras. Pertama, ditegaskan
bahwa khamr mengandung dosa besar. Kedua, karena dosa besar mengandung pula siksa (I’qab) dan
dosa (zanb). Ketiga, penegasan bahwa dosa khamr dan maisir lebih besar dari manfaatnya. Kempat,
khamr termasuk seburuk-buruk dosa dan bahaya yang mengancam kehidupan pribadi dan
masyarakat. Karena itu Allah mengharamkan dan menegaskan beberapa kali dengan mengenai
isyarat hal itu. Ditegaskan bahwa khamr adalah keji, kotor termasuk merusak akal. Dari khamr akan
timbul rentetan perbuatan lain yang sejenis yaitu judi, berhala, mengundi nasib, akibat selanjutnya
akan timbul budaya palsu dan untungan-untungan yang merugikan, malas dan ingin cepat
memperoleh sesuatu tanpa melalui proses yang normal. 8

Selain itu sudah di jelaskan baik secara agama maupun hukum, penyalah gunaan alkohol atau
minuman keras sangat dilarang. Hal tersebut karna dampak negatif yang ditimbulkan oleh alkohol itu
sendiri baik dari segi kesehatan,sosial, maupun keamanan. Walaupun dilarang tetapi penyalah
gunaan alkohol tetap saja terjadi. 9

6
Arif Jamaluddin Malik, Sejarah Sosial Hukum Peminum Khamr, AL-DAULAH: JURNAL HUKUM DAN
PERUNDANGAN ISLAM Vol 3, ( 1, Aril2013): 44.

7
Hamidullah Mahmud, HUKUM KHAMR DALAM PERSPEKTIF ISLAM, Maddika:Jurnal of Islamic Family Law,
vol:01, (01,juli 2020): 31-35.

8
Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan Jakarta, Problematika Hukum Islam Kontemporer, Jakarta : LSIK,1994 h. 141.

4
Sebelum telah terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ibn ‘Asyur yaitu yang berjudul
Tafsir Maqashid MAHAR IBN ‘ASYUR.dalam pembahasan tafsir maqashid yang di kemukakan oleh Ibn
‘Asyur beliau mengemukakan gagasan yang lahir dari kritikannya terhadap al-Syatibi, menurut Ibn
‘Asyur rumusan al-Syatibi tentang lima kebutuhan dasar manusia dinilai kurang komprehensif untuk
dunia modrn. Beliau mengusulkan kebebasan,kesetaraan, kesucian, tolerabsi dan keadilan sebagai
bagian dari kebutuhan manusia.10

2.3 PEMAKNAAN AYAT /HADIST TENTANG KHAMR

1. Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 67

Yang Artinya: “Dan dari buah kurma dan anggur, kalian buat darinya yang memabukkan dan rezeki
yang baik. Sesungguhnya dalam hal demikian sungguh terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum
yang berakal.” (QS An-Nahl ayat 67).

Dlarar yang Menyebabkan Pangan dan Obat Menjadi Haram Imam Ibnu Katsir mencatat dari riwayat
Abdullah bin Abbas radliyallahu ‘anhu, bahwa tafsir dari lafal “minuman yang memabukkan” adalah
hal yang haram dikonsumsi dari kurma maupun anggur, sedangkan “rezeki yang halal” adalah
minuman atau produk turunan yang halal dikonsumsi dari keduanya. Pernyataan Ibnu Abbas ini
dinilai terjadi setelah khamar telah diharamkan dalam Al Quran, karena sebelumnya khamar masih
dihalalkan.

Berdasarkan kamus Mu’jam al-Wasith, kata as-sakar (‫ )السكر‬diartikan sebagai segala sesuatu yang
memabukkan, menghilangkan akal dan kesadaran. KH. Ali Mustafa Yaqub dalam Kriteria Halal-Haram
untuk Obat, Pangan dan Kosmetika Menurut Al-Quran dan Hadits mencantumkan bahwa salah satu
kriteria halal suatu produk adalah tiadanya unsur yang dapat memabukkan, atau tiadanya sifat al-
iskar.

Klasifikasi di atas digunakan untuk mengidentifikasi mana efek gangguan pikiran dan kesadaran atau
fly yang diakibatkan secara substantif dari bendanya atau efek dari penyalahgunaan. Perlu Anda
ketahui bahwa kasus konsumsi obat yang berlebihan, semisal jenis analgesik kuat atau obat
penenang seperti obat Tramadol atau Alprazolam, akan memberikan efek mukhaddir bahkan muskir
pada konsumsi dosis yang berlebihan. Padahal dengan indikasi yang sesuai, obat ini dapat
meredakan nyeri hebat atau memberikan ketenangan pada pasien dengan gangguan kecemasan.
Secara substansi, kedua obat tadi mestinya tidak haram, namun ia menjadi terlarang bagi seseorang
akibat penyalahgunaannya.11

9
Titik Nurbiyati & Arif Widyatama, Sosialisasi Bahaya Minuman keras Bagi Remaja, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan,
Vol.3,(3 sep 2014): 189.

10
Widya Oktavia,TAFSIR MAQASHID MAHAR IBN ‘SYUR, Podi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Syarif Hidayatillah
2020 :18

11
https://islam.nu.or.id/post/read/115221/mengapa-barang-yang-memabukkan-itu-diharamkan

6
Khamar memiliki sifat iskar ini, karena al-khamar (‫ )الخمر‬secara bahasa adalah “minuman yang bikin
akal tertutup”, berwujud berupa gangguan kesadaran dan akal sebagai sifat iskar/memabukkan di
dalamnya. Terkait tafsir Ibnu Katsir seputar riwayat bahwa khamar pernah dihalalkan, Anda
mungkin pernah tahu bahwa ia diharamkan secara bertahap di masyarakat Arab. Mulanya konsumsi
khamar masih lumrah di Madinah, ketika ditanya seputar hukumnya Nabi pun menjawab
berdasarkan firman Allah,

Yang Artinya: “Mereka bertanya padamu tentang khamar dan judi. Katakanlah dalam keduanya
terdapat dosa besar dan juga manfaat bagi manusia, namun dosanya lebih besar dari manfaatnya...”
(QS. Al Baqarah ayat 219).

Selanjutnya larangan khamar ini berlanjut lebih spesifik saat shalat saja agar orang-orang mengatur
waktu konsumsi, sebagaimana difirmankan Allah dalam Surat An-Nisa ayat 43. Terakhir ditegaskan
dalam Surat Al-Maidah ayat 90, bahwa khamar dan judi adalah termasuk hal keji dan perbuatan
syaitan, maka mesti dijauhi.

Ada beberapa istilah yang digunakan terkait makanan atau minuman yang memabukkan. KH Ali
Mustafa Yaqub mencantumkan setidaknya ada tiga, yaitu muskir (yang memabukkan); mukhaddir
(yang menghilangkan kesadaran) serta, mufattir (yang memberikan efek relaksasi, tenang, atau
malah lesu). Tiga istilah ini menunjukkan kadar dan efek dari tiap-tiap penggunaan produk tersebut.
Ketiganya, ditinjau secara makna, adalah golongan bahan-bahan yang dapat berdampak pada
kesadaran dan pikiran manusia. Kadar paling rendah ada pada barang yang mufattir, karena hanya
menyebabkan lesu, diam, atau ketenangan tertentu.

2. Allah Berfirman dalam (QS.An.nisa .43)

‫يا ايّها الّذين امنواالتقربوا الصالة وانتم سكارى حتّى تعلمواما تقولون والجنبا إالّعابرسبيل حتىى تغتسلواوانكنتم مرضى اوعلى‬
‫الخ‬............ ‫سفراوجاء أحدمنكم‬

Artinya :

“hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu ngerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam
keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang
dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak menemukan air,maka bertaya mumlah kamu dengan tanah yang baik (suci):
sapulah mukamu dengan tanganmu, sesungguhnya Allah maha pemaf lagi maha pengampun."

Diksi dalam penggalan ayat diatas dapat kita lihat pada kata ‫يا ايّها الّذين امنواالتقربوا الصالة وانتم سكارى حتّى‬
‫ تعلمواما تقولون‬yang memiliki arti yang merujuk pada pengharaman khamr, dan dampak yang tidak
baik bagi kita karna ada sebuah larangan untuk kita melakukan ibadah shalat karna akal kita tidak
sempurna di karnakan kita sedang mabuk.

3. Dalam surat al-Maidah (5): 90-91:


‫} إنما يريد الشيطان‬90{‫يا ايها الذين امنوا إنما الخمر والميسر واألنصاب واألزالم رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون‬
}91{‫ فهل انتم منتهو ن‬,‫أن يوقع بينكم العداوة والبغضاء في الخمر والميسر ويصدكم عن ذكرهللا وعن الصالة‬

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, berkorban untuk
berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan, maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu
bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum)
khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allahdan sembahyang; maka
berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)”. Al-Maidah/5:90-91. 12

Dapat kita lihat diksi dalam ayat diatas adalah (sesungguhnya meminum khamr , ( perbuatan keji
termasuk perbuatan setan)

(maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu, agar kamu mendapat keberuntungan).

Kandungan yang terdapat dalam ayat diatas sama intinya dengan yang ayat terdahulu yaitu
diharamkannya meminum khamr, pada intinya kita disuruh menjauhinya agar kita mendapat
keberuntungan, karna meminum khamr itu salah satu perbuatan setan, perbuatan yang di benci
oleh Allah.

Adapun dalam hadis, dari Ibnu ‘umar R.a, ia berkata, “Rasulallah S.A.W:

‫كل مسكر خمر وكل خمر حرام‬

“setiap yang memabukkan adalah khamr,dan setiap khamr haram hukumnya”

Dan dari Ibnu ‘Abbas R.a dan Nabi S.A.w, beliau bersabda:

‫وعمته‬°‫وخا لته‬°‫ من شربها وقع على امه‬°‫الخمر أم الفواحش‬

12
Hamidullah Mahmud, HUKUM KHAMR DALAM PERSPEKTIF ISLAM, Maddika:Jurnal of Islamic Family Law,
vol:01, (01,juli 2020):35

7
“khamr adalah induk dari kekejian dan dosa yang paling besar, barangsiapa meminumnya,ia bisa
berzina dengan ibunya, saudara ibunya,saudara ibunya, dan saudara ayahnya” 13

Dari beberapa penggalan hadits diatas merupakan dukungan dari ayat Al-Qur’an yang menjelaskan
tentang pengharaman hukum khamr dan dampak buruk yang ditimbulkan dari pengkonsumsian
khamr itu sendiri.

Dapat kita pahami bahwa khamr adalah minuman yang memabuk, menghilangkan akal dan
kesadaran, bisa berupa fermentasi anggur,kurma dan bahan lainnya,didalam QS.An-Nisa’:ayat 43
disitu telah dijelaskan salah satu dampak dari minuman keras atau sesuatu yang memabukkan
bahwasannya kita dilarang untuk melakukan sholat, alasannya karna hilangnya kesadaran akal kita.

Salah satu hikmah dari tahapan-tahapan pengharaman khamr ialah bahwa islam bukanlah agama
yang memberatkan umat. Islam mengajarkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan yang besar
diperlukan tahapan yang tidak sebentar.

1. Analisis Aspek Maqosid

Maqashid as-syariah adalah nilai-nilai universal yang menjadi tujuan dari pensyariatan seluruh
hukum agama. Maqasid syariah dapat dikorelasikan dengan maqashid al-ahkam, yaitu aturan yang
ditetapkan sebagai inti dari tujuan ditetapkannya suatu hukum dengan banyak peraturan yang
ketat.maqashid al-ahkam dianggap sebagai dasar dalam penetapan suatu hukum, dan dapat
dikategorikan sebagai landasan utama dalam hukum.

Menurut Ali Hasabullah beliau membagi maqashid menjadi tiga tingkatan salah satunya yaitu; Al-
Maqashid Al-Daruriyah (keniscayaan) yaitu tingkat kebutuhan yang harus ada atau disebut juga
kebutuhan primer. Apabila tingkat kebutuhan ini tidak terpenuhi maka keselamatan umat manusia
akan terancam, baik di dunia maupun di akhirat, yang terdiri dari;

1.Hifzh al-Din (perlindungan agama)

2.Hifzh al-Nafs (perlindungan jiwa-raga)

3.Hifzh al-Mal (perlindungan harta)

4.Hifzh al-‘Aql (perlindungan akal)

5.Hifzh al-Nasl (perlindungan keturunan)

13
Alfiah Rahmawati Hidana & Widya Pipit Herawati, Hukuman Bagi Peminum Khamr Pada Putusan Pengadilan Negeri
Klaten No 148/Pid.C/2018/ PN.Kln Dalam Tinjauan Fiqh Islam (Studi Perbandingan), Jurnal of Indonesia Camparative of
Sharia ,vol 3, (1, June 2020):79-80.

8
6.Hifzh al-‘Ird (perlindungan kehormatan)14

Pada pembahasan ini akan difokuskan pada pembahasan hifzh al-‘Aql (perlindungan akal) dan Hifzh
al-Nafs (perlindungan jiwa-raga) sebagai salah satu tujuan disyariatkannya hukum.

Hifzh al-‘Aql (perlindungan akal) didefinisikan sebagai menjaga pikiran atau akal atau juga bisa
diartikan dengan perlindungan pikiran atau aka. Maksudnya adalah bentuk aturan, baik itu perintah
atau larangan, yang berasal dari Allah dan telah ditetapkan di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi
S.A.W. yang memiliki tujuan untuk melindungi akal manusia dari sesuatu yang dapat merusaknay
salah satunya adalah khamr.15

Hifzh al-Nafs (perlindungan jiwa-raga) mengapa kita harus menjaga tubuh kita jika kaaitannya
dengan khamr, karna khamr atau minuman keras terbuktimengandung alkohol yang sangat
berbahasa bagi tubuh manusia, karena itu ia harus ditinggalkan segera untuk menyelamatkan jiwa,
dikarnakan demikian karna khamr termasuk penyebab utama yang membawa pada penyakit
lambung dan usus dua belas, karena adanya zat asam dari alkohol itu yang merusak dinding
lambung16.

Sebagaimana telah kita ketahui pengharaman khamr itu sudah diterangkan didalam Al-Quran
maupun hadits bahkan banyak sekali ayat-ayat yang secara jelas mengharamkan khamr. Hal ini
didasarkan atas pandangan menyangkut keberadaan mafsadah atau keburukan yang akan didapat
oleh kita jika mengkonsumsi barang haram tersebut. Dicontohkan dalam ayat dibawah ini

Allah berfirman di dalam (QS.An-Nisa’:43

Penggalan ayat diatas memiliki arti:

“hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedangkan kamu dalam keadaan mabuk,
sehingga kamu ngerti apa yang kamu ucapkan”.

Jika kita memahami arti ayat diatas walaupun tidak ada lafal khusus yang memiliki arti bahwa kamr
itu haram,namun ayat diatas menurut saya sudah jelas pengharamannya karna dikatakan bahwa
14
Umayyah Fakultas Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Iain Syekh Nurjati Cirebon , Tafsir Maqashidi : Metode Alternatif Dalam
Penafsiran Al-Qur’an, Diya Al-Afkar, Vol.4, (01, Juni 2016):40-41.

15
Nita Nurningsih, Skripsi, Hak Asasi Manusia Dalam Hifz Al-Aql:Tafsir Tematik Atas Ayat-Ayat Larangan Khamr, Uin
Syarif Hidayatullah, Al-Syatib, Al-Muwafaqat;2/1 (2020):29.

16
Huzaemah Tahido Yanggo, Makan dan Minum Dalam Perspektif Hukum Islam,by e-Jurnal Institut Agama Islam Negri
Ambon, vo.Ix (no.2 desember 2013):14-15.

9
janganlah kamu sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk, jelas sekali bahwa dampak yang akan
kita dapat ketika mengkon sumsi minuman keras atau khamr diantaranya kita saja dilarang
beribadah sedang kita dalam keaadan mabuk mengapa begitu karna ditakutkan ketika kita sedang
sholat kita tidak memahami apa makna suatu bacaan yang ada di dalam sholat dan jiwa kita tidak
dapat meresapinya dengan sempurna.

Pelarangan meminum khamr berdasarkan pada sifat khamr yang dapat merusak akal dari orang yang
meminumnya. Jadi illat dari larangan minum khamr adalah adanya sifat memabukkan. Orang yang
dalam keadaan mabuk akan kehilangan kesadaran dalam mengontrol diri. Maka tidak jarang
ditemukan beberapa kasus pelanggaran yang disebabkan oleh orang yang mabuk karena meminum
khamr.

Selain itu bahaya yang lain adalah bisa saja kita melakukan sebuah kejahatan seperti kekerasan fisik
yang dapat kita lakukan dengan orang lain yang kita merasa bahwa perkataan atau perilaku orang
tersebut menggagu atau menyinggung kita padahal orang tersebut tidak melakukan apa-apa jika jika
kita melihatnya dalam keadana sadar atau tidak mabuk.

10

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Budaya minum-minuman khamr semakin tidak asing seiring perkembangan zaman. Namun, terlihat
jelas bahwa hukum islam dalam perspektif tafsir al-maqhasidi melarang umatnya untuk
mengkonsumsi khamr. Salah satu nya karena dampak negatif minuman khamr sangat berbahaya
baik dari segi Kesehatan, sosial maupun keamanan. Selain itu, Islam mengharamkan segala tindakan
yang berpotensi menghilangkan kesadaran dan kecakapan intelektualitas, yang mana sifat tersebut
merupakan salah satu dampak mengkonsumsi minuman keras atau khamr. Pelarangan umat islam
untuk tidak mengkonsumsi khamr di jelaskan dalam Al-Qur’an (An-Nahl ayat 67, An-Nisa’ ayat 43
dan Al-Maidah ayat 90-91) dan Hadits Rasulullah SAW.

11

DAFTAR PUSTAKA
Azhari, M. Luthfi Afif Al, 2020, Moderasi Islam dalan Dimensi Berbangsa, Bernegara, Dan Beragama
Perspektim Maqashid Asy-Syari’ah, Jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, vol:10,
1 april

Hidana, Alfiah Rahmawati dan Widya Pipit Herawati, 2020, Hukuman Bagi Peminum Khamr Pada
Putusan Pengadilan Negeri Klaten No 148/Pid.C/2018/ PN.Kln Dalam Tinjauan Fiqh Islam (Studi
Perbandingan), Jurnal of Indonesia Camparative of Sharia ,vol 3, 1 juli

https://islam.nu.or.id/post/read/115221/mengapa-barang-yang-memabukkan-itu-diharamkan

Lembaga Studi Islam dan Kemasyarakatan Jakarta, 1994, Problematika Hukum Islam Kontemporer,
Jakarta : LSIK

Mahmud, Hamidullah, 2020, HUKUM KHAMR DALAM PERSPEKTIF ISLAM, Maddika:Jurnal of Islamic
Family Law, vol:01, 01 juli

Malik, Arif Jamaluddin, 2013, Sejarah Sosial Hukum Peminum Khamr, AL-DAULAH: JURNAL HUKUM
DAN PERUNDANGAN ISLAM Vol 3, 1 april.

Malik Arif Jamaluddin , Sejarah Sosial Hukum Peminum Khamr,

AL-DAULAH: JURNAL HUKUM DAN PERUNDANGAN ISLAM Vol 3, ( 1, Aril2013).

Miradj, Safri, 2020, Dampak Minuman Keras Terhadap Perilaku Generasi Muda (Generasi Kecamatan
Ibu Selatan Kabupaten Halmahera Barat), Al-Wardah:Jurnal Kajian Perempuan, Gender dan
Agama,vol:14, 1 Juni

Nurbiyati, Titik dan Arif Widyatama, 2014, Sosialisasi Bahaya Minuman keras Bagi Remaja, Jurnal
Inovasi dan Kewirausahaan, Vol.3, 3 september

Rifki, Muhammad Ainur, 2020, Tafsir Maqasidi: Membangun Paradigma Tafsir Berbasis Mashlahah,
Ta’wiluna: Jurnal Ilmu Al-Qur’an, Tafsir dan Pemikiran Islam, vol:1, 1 April

Umayyah Fakultas Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Syekh Nurjati Cirebon , TAFSIR MAQASHIDI :
METODE ALTERNATIF DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN, Diya al-Afkar, Vol.4, (01, Juni 2016).

Yanggo Huzaemah Tahido, Makan dan Minum Dalam Perspektif Hukum Islam,by e-Jurnal Institut
Agama Islam Negri Ambon, vo.Ix (no.2 desember 2013).

Anda mungkin juga menyukai