Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DEMOKRASI DALAM ISLAM

GURU PENGAJAR
Muhammad Farhan Armia, S.Pd.

KELOMPOK I
1. Gifahri iman rabani
2. Aditya Rizky
3. Della Defianti
4. Saila Nuraulia Junaedi

SMK MUHAMMADIYAH 15 JAKARTA


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan rasa syukur dan puji syukur kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala, penulis
menghadirkan makalah ini dengan penuh dedikasi dan kerendahan hati. Makalah ini
merupakan hasil dari penelitian dan pembelajaran dalam mata pelajaran Agama
Islam, yang bertujuan untuk memahami dan menyajikan berbagai aspek yang relevan
dalam agama yang mulia ini.

Agama islam sebagai landasan hidup umat manusia telah memberikan kontibusi besar
bagi peradaban dan kehidupan sosial di berbagai belahan dunia. Melalui makalah ini,
penulis berupaya untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang nilai-nilai agama
islam, sejarahnya, etika, ajaran-ajaran yang luhur, serta berbagai praktik ibadah yang
mengandung kearifan dan kebaikan.

Tidak lupa, dalam makalah ini juga akan dipaparkan relevansi agama islam dalam
kehidupan kontemporer dan tantangan cinta dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
meningkatkan penghayatan terhadap ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah ini tidak luput dari berbagai keterbatasan, baik sumber daya maupun waktu.
Namun, penulis berusaha sebaik mungkin untuk menyajikan informasi yang akurat
dan terpecaya demi terciptanya pemahaman yang lebih kokoh tentang agama islam.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan, bimbingan, dan doa
dari Bapak/Ibu. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang
bermanfaat bagi semua pembaca, serta mendekatkan kita kepada kebenaran dan
rahmat Allah SWT.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

BAB I......................................................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN...........................................................................................5
1.4 MANFAAT..............................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6

2.2 ASBABUN NUZUL................................................................................................6


2.3 HADITS SAHIH......................................................................................................7
2.4 MAKNA HADITS...................................................................................................8
2.5 SIKAP MENCERMINKAN HADITS.....................................................................8
BAB III...................................................................................................................................9

3.1 KESIMPULAN......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam era globalisasi yang semakin dinamis ini, system pemerintahan
yang berlandaskan pada nilai-nilai keadilan, partisipasi aktif, dan kesetaraan
menjadi sorotan utama bagi banyak negara di seluruh dunia. Penguatan peran
warga negara dalam proses pengambilan keputusan politik dan kemajuan
teknologi informasi telah memberi ruang yang leih luas untuk masyarakat
berbicara, menyampaikan aspirasi, dan ikut serta dalam menentukan arah
kebijakan publik. Dalam konteks ini, salah satu sistem pemerintahan yang
menjadi perhatian luas adalah “Demokrasi Islam”.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Surah Al Imran ayat 159 adalah salah satu ayat dalam Al-Quran yang
berbicara tentang pentingnya konsultasi (syura) dalam pengambilan
keputusan. Ayat ini menekankan pentingnya berunding dan berkonsultasi
dalam urusan-urusan penting, termasuk dalam hal kehidupan politik dan sosial
masyarakat. Surah ini mengajarkan pentingnya mengambil keputusan dengan
berlandaskan tawakal kepada Allah setelah melalui proses konsultasi dan
pertimbangan. Dalam konteks demokrasi Islam, ayat ini menunjukkan
perlunya berunding dan berkonsultasi dengan melibatkan berbagai pihak
sebelum mengambil keputusan politik atau sosial guna mencapai kesepakatan
yang lebih luas dan mendapatkan ridha Allah.

4
1.3 TUJUAN PENULISAN
Dalam makalah ini, kami akan mengajak Bapak/Ibu untuk menggali lebih
dalam tentang esensi, prinsip-prinsip, dan relevansi Demokrasi Islam sebagai
sebuah sistem pemerintahan yang potensial untuk membawa transformasi
positif dalam mengemban amanah kepemimpinan dan kesejahteraan bersama.
Kami juga akan mrmbahas sejarah perkembangan Demokrasi Islam, konsep-
konsep utama yang membentuk kerangka pemikirannya, serta contoh-contoh
penerapannya dalam konteks berbagai negara dengan mayoritas penduduk
Muslim. Melalui penelusuran yang mendalam dan analisis kritik, kami
berharap makalah ini akan memberikan wawasan yang lebih kaya dan
menyeluruh mengenai konsep dan Demokrasi Islam. Semoga makalah ini
menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi para pembaca untuk memahami
betapa relevannya Demokrasi Islam dalam mencari jalan menuju masyarakat
yang adil, harmonis, dan berdikari di tengah arus dinamika dunia
kontemporer.

1.4 MANFAAT
Penerapan demokrasi Islam membawa sejumlah manfaat yang signifikan
bagi masyarakat Muslim. Pertama-tama, demokrasi Islam memungkinkan
partisipasi aktif dan inklusif dari seluruh anggota masyarakat, tanpa
memandang latar belakang etnis, budaya, atau agama. Dengan memberikan
hak suara kepada seluruh warga negara, demokrasi Islam memastikan bahwa
setiap individu memiliki peran dalam proses pengambilan keputusan,
sehingga tercipta iklim politik yang lebih demokratis dan adil. Selain itu,
dalam demokrasi Islam memungkinkan terjadinya diskusi mendalam dan
pemikiran kolektif sebelum mengambil keputusan penting, yang pada
akhirnya dapat menghasilkan kebijakan yang lebih matang dan berpihak pada
kepentingan mayoritas masyarakat. bersama. Melalui penerapan demokrasi
Islam,masyarakat Muslim dapat memperkuat prinsip-prinsip persatuan,
keadilan, dan keadaban.

5
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 AL-IMRAN AYAT 159

ْ‫ب اَل ْن َفضُّوْ ا ِم ْن َحوْ ِلكَ ۖ َفاعْفُ َع ْنه ُْم َوا ْست َْغ ِفر‬ ِ ‫ظ ْال َق ْل‬ ًّ َ‫فَ ِب َما َرحْ َم ٍة ِّمنَ هّٰللا ِ ِل ْنتَ لَه ُْم ۚ َولَوْ ُك ْنتَ ف‬ 
َ ‫ظا َغ ِل ْي‬
َ‫اورْ ه ُْم ِفى ااْل َ ْم ۚ ِر َفاِ َذا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّكلْ َع َلى هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِّك ِل ْين‬ ِ ‫لَهُ ْم َو َش‬

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut


terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka

bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

2.2 ASBABUN NUZUL


Tidak ada sebab dari ayat ini, secara umum ayat ini menegaskan, bahwa
dunia, kekuasaan, harta, anak keturunan, dan pengikut yang tidak
mengindahkan nilai-nilai agama, tidak banyak memberi manfaat di akhirat
kelak.

Penerapan musyawarah atau nilai-nilai demokrasi, hanya diperuntukan bagi


hal-hal yang bersifat duniawi, misalnya terkait dengan perkembangan yang
belum ditemukan petunjuknya, atau sudah ditemukan, namun masih bersifat
global..Selanjutnya, musyawarah yang termasuk dalam kategori persoalan
yang mengalami perkembangan dan peubahan, petunjuknya dibuat secara
prinsip-prinsip saja, agar dapat menampung perubahan dan perkembangan
sosial budaya manusia.

6
2.3 HADITS SAHIH
Telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] dari [Az Zuhri] dia berkata;
Telah mengabarkan kepadaku [Abu Salamah bin Abdurrahman] bahwa
[Aisyah radliallahu 'anha] -istri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-
mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
pernah mendatangi Aisyah ketika Allah menyuruhnya untuk memilih (cerai
atau tetap bersama) para istrinya, beliau memulai denganku. Beliau bersabda:
"Saya hendak memberitahukan kepadamu hal yang sangat penting, karena itu,
janganlah kamu terburu-buru menjawabnya sebelum kamu bermusyawarah
dengan kedua orang tuamu." Dia (Aisyah) berkata; Beliau tahu benar, kedua
orang tuaku tidak akan mengizinkanku bercerai dengan beliau. Dia (Aisyah)
melanjutkan; Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya Allah berfirman:
'Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, jika kalian menghendaki
kehidupan dunia beserta perhiasannya, marilah kuberikan kepadamu suatu
pemberian, kemudian kuceraikan kamu dengan cara yang baik, dan jika kalian
menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat, sesungguhnya
Allah menyediakan pahala yang besar bagi yang berbuat kebajikan di antara
kamu'. Al Ahzab: 28). Aisyah berkata; Apa untuk yang seperti ini saya harus
minta musyawarah kepada kedua orang tuaku?, sudah tentu saya
menghendaki Allah dan Rasul-Nya serta kampung akhirat.

7
2.4 MAKNA HADITS
a. Rasulullah SAW, elalu mengajak istri-istrinya untuk bermusyawarah
dalam hal-hal penting dan sangat menghargai pendapat istri-istrinya.
b. Rasulullah SAW, memberikan pilihan kepada istri-istrinya untuk selalu
tetap hidup bersama, atau bercerai jika mereka menghendakan kemewahan
duniawi.
c. Aisyah r.a, menganggap bahwa persoalan yang ditawarkan Rasulullah
SAW, bukanlah masalah yang perlu dimusyawarahkan karena merupakan
perintah Allah yang harus diikuti orang beriman.
d. Aisyah r.a, lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya serta kehidupan akhirat
disbanding kemewahan duniawi dan meyakini kedua orang tuanya tidak
akan setuju jika ia bercerai dengan Rasulullah SAW hanya karena alasan
materi.
e. Aisyah r.a, merupakan istri yang paling pertama ditawarkan pilihan
tentang hal tersebut, sebelum istri-istri yang lain.
f. Rasullulah SAW, mengajarkan untuk bersabar dan tidak terburu-buru
dalam memutuskan perkara yang penting.

2.5 SIKAP MENCERMINKAN HADITS


a. Berusaha memecahkan masalah umat dengan cara bermusyawarah.
b. Menghargai pendapat orang lain, tanpa membedakan jenis kelamin dan
status sosial.
c. Mendahulukan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan
melaksanakan hal-hal yang diperintahkan dengan jelas dan tidak terburu-
buru untuk melakukan suatu tindakan.

8
BAB III
PENUTUPAN

Surah Al Imran ayat 159 memberikan inspirasi bagi masyarakat Muslim untuk
mengadopsi prinsip konsultasi (syura) dalam rangka mencapai kesepakatan yang
lebih luas dan memastikan keputusan yang diambil lebih akurat dan berpihak pada
kepentingan mayoritas. Dalam demokrasi Islam berbasis syura, pluralisme pandangan
diakui dan dihormati, sehingga menciptakan ruang bagi masyarakat untuk saling
menghargai perbedaan dan membangun konsensus yang bersumber dari nilai-nilai
Islam yang mencerahkan.

Dengan menerapkan demokrasi Islam melalui musyawarah dan memahami pesan


yang terkandung dalam Surah Al Imran ayat 159, masyarakat Muslim dapat
memperkuat prinsip-prinsip persatuan, keadilan, dan kerjasama dalam sistem politik.
Melalui proses yang demokratis dan inklusif ini, harapan besar untuk mencapai
masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan prinsip-prinsip demokrasi
dapat diwujudkan. Demokrasi Islam dengan pendekatan musyawarah bukan hanya
menjadi jembatan antara kebutuhan politik dan nilai-nilai agama, tetapi juga menjadi
wahana bagi masyarakat untuk berkolaborasi membangun peradaban yang harmonis
dan bermakna sesuai dengan tuntunan Allah SWT. Dengan demikian, melalui upaya
dan komitmen dalam menerapkan demokrasi Islam dengan semangat musyawarah,
masyarakat Muslim dapat terus bergerak maju dalam mencapai keadilan sosial,
perdamaian, dan kemakmuran untuk semua lapisan masyarakat.

9
3.1 KESIMPULAN
a. Mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan, karena dirumuskan
oleh banyak orang dengan jalan musyawarah.
b. Dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi sesama, melalui kritik dan
sumbang saran dalam proses musyawarah sehingga terjaga hak setiap
individu sebagai masalah yang timbul dalam masyarakat.
c. Terbiasa memberi maaf ketika pendapatnya tidak diambil sebagai
keputusan musyawarah , serta tetap tunduk dan patuh pada hasil
musyawarah
d. Terciptanya budaya saling memahami, saling menghargai, dan saling
memaafkan, sehinnga medukung terwujudnya kehidupan masyarakat yang
harmonis dan beradab.

10
DAFTAR PUSTAKA

Artificial Intelegent (AI). https://chat.openai.com sebagai referensi Bagaimana Cara


Menulis Makalah Dengan Baik Dan Benar.

Artikel website https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6624094/struktur-makalah-


yang-baik-dan-benar-serta-cara-menyusunnya. Struktur Makalah

Surah Al-Imran 3:159 https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-159.

Hadits Bukhari https://ilmuislam.id/hadits/12831/hadits-bukhari-nomor-4412. Hadits


Shahi Tentang Musyawrah

11

Anda mungkin juga menyukai