Disusun Oleh :
Totok Harianto
NIM : 2161201765
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga sdapat menyelesaikan makalah tentang “Tentang Dosa Besar
(MIRAS)” . Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akidah
Akhlak.
Saya juga turut mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahsin MA,
sebagai dosen pembimbing Akidah Akhlak dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Totok Harianto
NIM 2161201765
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………..…………………...i
DAFTAR ISI………………………………………………………..………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………...……1
A. Latar Belakang………………………………………………..……...……. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN……….……………………………………...……… 2
A. Pengertian Minuman Keras……………………..…………………...…… 2
B. Unsur/Ciri-Ciri Minuman Keras…………………………………………. 2
C. Bentuk Minuman Keras…………………………………………...……… 3
D. Hukum Minuman Keras………………………………………………….. 3
E. Had /Hukuman Meminum Minuman Keras…………………………….. 3
F. Hikmahnya……………………………………………………….……..….. 4
BAB III PENUTUP…………………………………………………………… 5
A. Kesimpulan………………………………………………………………… 5
B. Saran…………………………………………………...…………………… 5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………................. 6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Budaya minum minuman keras memang sudah ada sejak dulu, tidak hanya di Bali, di
Indonesia, bahkan di seluruh belahan dunia mengenal apa yang disebut dengan minuman keras.
Di belahan Eropa terdapat berbagai jenis minuman keras yang memiliki berbagai nama
tergantung dari bahan, kegunaan serta kadar alkohol dari minuman itu sendiri, seperti anggur,
wiski, tequila, bourbon dan lain-lain. Di daerah Amerika Latin dimana sebagian besar
penduduknya merupakan campuran antara keturunan Indian-Spanyol-Portugis, juga terdapat
minuman keras berupa jägermeister, dan chianti. Begitu pula dengan di Jepang terdapan
minuman keras yang khas yaitu sake.
Semakin lama hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan nilai terhadap minuman
keras di masyarakat, minuman keras yang secara hukum maupun agama dianggap hal yang
tidak baik menjadi sesuatu yang dianggap lumrah dan wajar untuk dilakukan. Akibat kebiasaan
minum tersebut maka timbulah dampak-dampak terutama yang bersifat negatif dalam hal
sosial, ekonomi dan terutama adalah kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Dampak yang
ditimbulkan misalnya mulai dari meningkatnya kasus kriminal terutama perkelahian remaja,
sehingga meresahkan warga masyarakat sekitar, timbulnya kesenjangan antara kaum peminum
tua dan peminum remaja atau antara peminum daerah satu dengan yang lain, dan kemiskinan
yang semakin bertambah. Kebiasaan minum tersebut juga tentunya berdampak terhadap
kesehatan masyarakat di daerah tersebut, bahkan jika diperhatikan bentuk fisik dari para
peminum mulai berubah, perut mereka menjadi buncit dengan kantung mata hitam pertanda
sering minum miniman keras dan kurang tidur.
Allah mengutus nabi Muhammad SAW untuk membawa wahyu dari-Nya agar
disampaikan kepada seluruh manusia sebagai petunjuk kehidupan manusia. Kehidupan yang
ditunjukkan oleh Allah melalui wahyu tersebut adalah kehidupan yang mulia, dan untuk
menjaga kemuliaan manusia setelah diciptakan dalam keadaan sebaik-baiknya. Orang yang
enggan mengikuti petunjuk hidup Allah ini akan terjerumus ke dalam kehinaan yang sehina-
hinanya, “Telah Kami ciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, kemudian kami kembalikan
kepada tempat yang serendah-rendahnya” (Q.S. At-Thin : 5-6).
Salah satu faktor yang menjadikan manusia lebih mulia dibandingkan dengan makhluk
lainnya adalah karena ia mendapat karunia akal. Sebab itu untuk memelihara kemuliaan
manusia ini, Allah sangat memperhatikan kesehatan akal. Sebagai bukti perhatian itu, khamar
(minuman keras) yang menyebabkan kerusakan akal atau menyebabkan fungsi akal terganggu
dan diharamkan oleh Allah
B. Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas penulis menarik beberapa poin-pois masalah untuk
dijadikan pembahasan dalam makalah ini, yaitu :
1. Apa pengertian dari minuman keras ?
2. Bagaimana unsur/ciri-ciri minuman keras ?
3. Bagaimana bentuk minuman keras ?
4. Bagaimana hukum minuman keras ?
5. Bagaimana had meminum minuman keras
6. Bagaimana hikmah menghindari minuman keras ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Minuman Keras adalah minuman yang memabukan dan dapat membahayakan kaum
remaja dan harus dijauhi oleh remaja-remaja karena itu akan merusak masa depannya. Sebelum
datangnya Islam, masyarakat Arab sudah akrab dengan minuman beralkohol atau disebut juga
minuman keras (khamar dalam bahasa arab). Bahkan merurut Dr. Yusuf Qaradhawi dalam
kosakata Arab ada lebih dari 100 kata berbeda untuk menjelaskan minuman beralkohol.
Disamping itu, hampir semua syair/puisi Arab sebelum datangnya Islam tidak lepas dari
pemujaan terhadap minuman beralkohol. Ini menyiratkan betapa akrabnya masyarakat tersebut
dengan kebiasaan mabuk minuman beralkohol. Dalam banyak kasus, keduanya (khamer dan
alkohol) identik.
Dari pengertian khamr dan esensinya seperti yang dikemukakan diatas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa makanan maupun minuman terolah atau tidak, selama mengganggu akal
pikiran maka ia adalah khamr dan haram hukumnya.
2
- Golongan C; kadar etanol 20%-45% misalnya whiskey dan vodka.
Di Bali sendiri minuman keras dibuat dari bahan aren. Aren ini kemudian
difermentasikan dengan cara tradisional maka didapatlah tuak, jika tuak ini diolah maka akan
diperoleh minuman dengan kadar alkohol sampai 15% yang kemudian dinamakan arak. Arak
dengan kadar alkohol yang lebih tinggi sering disebut dengan nama arak api, disebut demikian
kerena jika arak ini disulut dengan api maka akan langsung terbakar.
Dari ‘Abdullah bin ‘Adi bin Khiyar, sesungguhnya dia pernah berkata kepada ‘Utsman,
“Banyak orang yang keberatan tentang masalah Walid itu”. Lalu ‘Utsman berkata, “Baiklah,
kami akan mengambil darinya dengan benar, insya Allah”. Kemudian ia memanggil ‘Ali
seraya menyuruhnya untuk mendera Walid, maka ‘Ali mendera Walid sebanyak 80 kali.
[Diringkas dari Bukhari]. Dan dalam satu riwayat lain oleh Bukhari juga, “Ali mendera 40
3
kali”. Dan dapat dikompromikan antara kedua riwayat itu dengan hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Ja’far Muhammad bin ‘Ali, sesungguhnya ‘Ali bin Abu Thalib mendera Walid dengan
satu cemeti berujung dua. [HR. Syafi'i dalam musnadnya]
Artinya
“Nabi telah mendera (peminum khamar) empat puluh kali,abu baker menderanya 40
kali dan umar menderanya 80 kali,dan semua ini adalah sunnah sedangkan yang paling saya
senangi adalah 80 kali dara,” (HR muslim)
Sementara imam syafi’I dan abu dawud dan para ulama-ulama dzariyah berpendapat
bahwahad bagi peminum minuman keras ialah 40 kali pukulan dera. Tetapi imam atau hakim
dapat menambah 40 kali, sehingga menjadi 80 kali pukulan dera. Karena tmbahan 40 kali
merupakan tazkir hak imam. Jika perlu bias di tambah jika tdak maka cukup 40 kali dera.
Alat yang digunakan untuk mendera adalah pelepah kurma, sandal, atau dengan
keduanya, sekali tempo dengan tangan. Disepakati bahwa dua orang saksi lelaki yang tidak
fasik diterima sebagai saksi dalam peristiwa pelanggaran minum khamr, dan jarak antara
persaksian mereka dan minumnya orang tadi tidak lebih dari satu bulan.
Bila seorang saksi memberi kesaksian atas minumanya, sedangkan yang lain memberi
kasaksian bahwa ia melihatnya muntah khamar, maka dikenai had. Demikian keputusan
sahabat Umar di hadapan para sahabat. Ulama sepakat bahwa peminum khamar, bila ia
mengulang-ulang minum khamar, dijatuhi hukuman setiap kali minum,tapi tidak dibunuh.
F. Hikmahnya
Adapun hikmah di haramkan meminum minuman keras ialah sbb:
a. Menjaga kesehatan badan dan mental. Karena minuman keras sangat berbahaya bagi
peminumnya mapun akibatnya pada orang lain. Minuman keras juga bias merusak
jaringan syaraf pada tubuh manusia terutama syaraf otak. Dan dengan di haramkannya
minuman keras maka manusia akan menghindarinya. Sehingga akan terhindar dari bahaya
yang di atas.
b. Menghindari dari lahirnya kejahatan sosial. Karena orang mabuk sering melakukan
kejahatan. Dan dengan menjauhi minuman keras maka kehidupan masyarakat akan
tentram dan damai.
c. Menjaga generasi penerus agar lebih baik.
d. Melindungi kehormatan, banyak bukti akibat minum minuman keras terjadi tindakan
kekerasan dan pemerkosaan terhadap wanita
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari keseluruhan penjelasan diatas kita dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu:
1. Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukan,
sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadaran bagi yang meminumnya.
2. Hukum minum minuman keras atau khamar ialah haram, dan bagi orang yang
menkonsumsinya, penjual, pengedar yang masi dalam golongan minuman keras adalah
termasuk pelaku dosa besar.
3. Bagi orang yang suka meminum atau mengkonsumsi minuman keras maka akan
mendapatkan had atau hukuman yaitu di jilid atau didera sebanyak 40 sampai 80 kali
4. dan adapun hikmah di haramkan minuman keras agar tubuh kita selalu sehat jasmani dan
rohani.
B. Saran
Marilah kita sebagai genasi muda penerus bangsa, mari kita cegah diri kita, dari meminum
minuman keras karena dampak negatif yang ditimbulkannya sangat kurang baik, baik itu untuk
diri sendiri maupun bagi orang lain, serta dapat mengikabatkan kemiskinan, kebodohan dan
penyakit yang ditimbulkan. Sayangi tubuh Anda dengan menjaganya dari pengaruh negatif
minuman keras dan zat-zat aditiflainya.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulan-makalah-adinbuton.blogspot.com/2014/11/makalah-minuman-keras-
khamr.html