BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa perbedaan Alkohol dan Khamr?
2. Bagaimana pandangan para Ulama terhadap konsumsi makanan
yang mengandung alkohol?
3. Bagaimana cara memberikan pemahaman tentang hukum makanan
beralkohol dalam Islam kepada masyarakat yang belum
mengetahuinya?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami perbedaan alkohol dan khamr.
2. Untuk mengetahui pandangan para Ulama terhadap konsumsi
makanan yang mengandung alkohol.
3. Untuk mengembangkan strategi edukasi dan sosialisasi tentang
hukum makanan beralkohol dalam islam kepada masyarakat yang
belum mengetahuinya.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
1. Definisi Alkohol
Kue Black Forest: Kue Black Forest adalah kue buah yang
terdiri dari lapisan kue cokelat, krim, dan ceri yang direndam dalam
kirsch, sebuah jenis brandy. Kue ini sering dihiasi dengan krim
kocok dan potongan ceri. Kirsch memberikan aroma dan sedikit rasa
alkohol pada ceri, tetapi kadar alkoholnya sangat rendah setelah
proses pemanggangan kue.
3. Definisi Hadis
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terkait dengan Makanan beralkohol sudah banyak
dilakukan oleh para ahli. Diantaranya, Pertama. Penelitian yang berfokus
pada konsep makanan halal (Maheran dkk., 2022) dalam penelitian ini,
menunjukkan bahwa makanan yang halalan thoyyiban dalam Islam
merupakan perwujudan dari unsur pokok dari tujuan syariat, yaitu menjaga
agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, dan menjaga harta.
Kedua, penelitian yang berfokus pada penggunaan alkohol dalam
produk (Jamaludin & Ramli, 2011) dalam penelitian ini menunjukkan konsep
alkohol dan perbedaannya dengan arak (khamr) serta beberapa isu yang
berkaitan menurut perspektif hukum Islam.
ketiga, penelitian yang berfokus pada makna makanan halal
(Tambunan, 2022) dalam penelitian ini menunjukkan Makanan yang
dikomsumsi oleh setiap individu selain mengandung nilai halal juga harus
baik bagi kesehatan, untuk itulah dalam menjalankan agama hendaknya
pemerintah memperhatikan kepentingan akan kehalalan suatu barang yang
diperdagangkan. Barang yang beredar pada masyarakat hendaknya
memiliki kejelasan akan haram dan halal dengan pencantuman logo halal
pada setiap prodak.
Keempat, penelitian yang memfokuskan pada pengaturan minuman
beralkohol (Puji Lestari, 2016) dalam penelitian ini menunjukkan ada
sebagian masyarakat Indonesia yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi
minuman beralkohol. Pengaturan yang ada masih tersebar di beberapa
tingkat peraturan perundang-undangan dengan muatan pengaturan masih
sektoral.
Kelima. Penelitian yang memfokuskan pada nutrisi makanan (Abdul
Latif, 2018) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa makanan halal, yang
sesuai dengan ajaran agama Islam, memiliki banyak keunggulan bagi
kesehatan manusia. Beberapa di antaranya adalah kandungan protein yang
tinggi, rendahnya kandungan lemak jenuh, dan tingginya kandungan serat
dalam bahan makanan halal seperti buah-buahan dan sayuran. Makanan
halal juga cenderung mengandung lebih sedikit zat tambahan seperti
pengawet, pewarna, dan perasa buatan, yang dapat berdampak buruk pada
kesehatan manusia.
Terakhir, penelitian yang memfokuskan pada hukum khamr
(Mahmud, 2020a) penelitian ini menunjukkan motif keharaman khamr
dikarenakan beberapa sebab. Pertama, merupakan perbuatan dosa (Al-
Baqarah/2: 219). Kedua, merupakan perbuatan yang melampaui batas (Al-
‘Arāf/7: 31). Ketiga, merusak nalar (Al-Nisā/4: 43). Keempat, merupakan
perbuatan setan (Al-Māidah/5: 90-91). Kelima, minuman yang haram
zatnya banyak atau sedikit tetap haram. Maka menjahui minuman ini guna
menyelematkan kehidupan generasi muda dan bangsa adalah suatu
keniscayaan.
C. Metode Penelitian
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian adalah suatu tindakan untuk mencari jawaban secara
dinamis dengan tujuan yang terfokus untuk memecahkan masalah
serta mengikuti langkah-langkah yang logis, terorganisasi dan ketat
untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis
data serta menarik suatu kesimpulan yang lengkap dan akurat. Jenis
Penelitian yang akan digunakan adalah penelitian pustaka (library
research). Penelitian (library research) atau penelitian kepustakaan
yakni, adalah sebuah penelitian untuk memperoleh data bersumber
dari pustaka, buku-buku, atau karya-karya yang relevan dengan
pokok permasalahan yang diteliti.
b. Jenis dan Sumber data
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang
sumber primernya dari Al-Qur’an dan Hadis. Data sekunder adalah
jenis data yang dipakai dalam penulisan ini yang memberikan
penjelasan mengenai sumber data primer, yang bersumber dari buku
buku, Jurnal atau artikeel serta kitab-kitab Fiqh lainnya.
Data adalah sumber penelitian yang dilakukan oleh seorang
peneliti dan mencari informasi penelitiannya berdasarkan jenis data
dan sumber data yang di dapatkan.
a) Metode Kepustakaan, yaitu dengan cara
mengumpulkan data-data dari literatur buku atau
teks-teks tulisan lainnya, serta membaca, memahami,
dan menganalisa hal-hal yang berkaitan dengan
masalah makanan beralkohol.
c. Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Studi Literatur (literature review), dengan ini penulis
mencari data tentang hukum makanan beralkohol dalam islam
dengan menggunakan metode literature atau kepustakaan berupa
buku-buku, artikel, jurnal dan sebagainya yang berkaitan dengan
penelitian ini.
d. Analisa data
Data yang telah dikumpulkan dianalisis secara deskriptif
kualitatif, yaitu menguraikan seluruh permasalahan yang ada dengan
jelas. Kemudian ditarik kesimpulan secara deduktif, yakni menarik
suatu simpulan dari penguraian bersifat umum ditarik ke khusus,
sehingga penyajian hasil penelitian ini dapat dipahami dengan
mudah.
PEMBAHASAN
Khamr berasal dari Bahasa arab yaitu خمرadalah “tutup”. Adapun arti
lain dari kata khamr adalah minuman yang memabukkan. Disebut khamr
karena minuman keras mempunyai pengaruh negatif yang dapat menutup
akal pikiran. Kata khamr yang berarti minuman keras di sebut 6 kali dalam
Al-Qur’an antara lain Surah Al-Baqarah : 219 dan Al-Maidah : 90-91.
Alkohol dan Khamr adalah dua hal yang terdengar sama namun
berbeda. Secara asasnya, tidak semua alkohol itu adalah arak tetapi semua
arak itu beralkohol. Khamr adalah minuman beralkohol yang mengandung
etanol yang dihasilkan dari penyulingan yaitu berkonsentrasi lewat destilasi.
Etanol diproduksi dengan cara fermentasi biji bijian, buah, atau sayuran
(Kevin Pramudya Sejati, t.t.). Sedangkan alkohol senyawa organik dengan
formula R-OH, yang mengandung kumpulan hidroksil – OH yang terkait
pada atom karbon, sedangkan R adalah kumpulan akil (Sri Hartani, 2017).
Alkohol yang dikenal dengan minuman keras sesungguhnya adalah etanol
yang mempunyai rumus molekul C2H5OH.
ع ِن ْال َخ ْم ِر َوا ْل َم ْيس ِِر ۗ قُ ْل فِ ْي ِه َم ۤا اِثْ ٌم َک ِبي ٌْر َّو َمنَا فِ ُع لِلنَّا ِس ۗ َواِ ثْ ُم ُه َم ۤا اَ ْک َب ُر مِ ْن
َ ََيسْــئَلُ ْونَك
َت لَ َع َّل ُک ْم تَتَفَ َّك ُر ْون
ِ اْل ٰي نَّ ْف ِع ِه َما ۗ َو َيسْــئَلُ ْونَكَ َما ذَا يُ ْن ِفقُ ْونَ ۗ قُ ِل ْال َع ْف َو ۗ ك َٰذلِكَ يُ َب ِي ُن ه
ٰ ْ ّٰللاُ لَـ ُك ُم
عا َ سكَا ٰرى َحتهى ت َ ْعلَ ُم ْوا َما تَقُ ْولُ ْونَ َو َْل ُجنُبًا ا َِّْل َّ ٰۤيـاَيُّ َها ا َّل ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َْل ت َ ْق َربُوا ال
ُ ص ٰلوة َ َوا َ ْنـت ُ ْم
سف ٍَر ا َ ْو َجا ٓ َء ا َ َحدٌ ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغَآئِطِ ا َ ْو ٰل َم ْست ُ ُمَ ع ٰلى َ سبِ ْي ٍل َحتهى ت َ ْغت َ ِسلُ ْوا ۗ َواِ ْن ُك ْنت ُ ْم َّم ْرضٰۤ ى ا َ ْو َ ي ْ بِ ِر
غفُ ْو ًرا َ عفُ ًّوا َ َّٰللا َكا ن َ س ُح ْوا بِ ُو ُج ْو ِه ُك ْم َواَ ْي ِد ْي ُك ْم ۗ ا َِّن ه
َ طيِبًا َفا ْم َ ص ِع ْيدًا
َ سا ٓ َء َفلَ ْم ت َِجد ُْوا َما ٓ ًء َفتَيَ َّم ُم ْواَ ِالن
Dasar hukum halal oleh para ulama merujuk pada Al-Qur’an surat Al-
Baqarah ayat 168 :
KESIMPULAN
Alkohol dan Khamr adalah dua hal yang terdengar sama namun
berbeda. Secara asasnya, tidak semua alkohol itu adalah arak tetapi semua
arak itu beralkohol. Khamr adalah minuman beralkohol yang mengandung
etanol yang dihasilkan dari penyulingan yaitu berkonsentrasi lewat
destilasi. Etanol diproduksi dengan cara fermentasi biji bijian, buah, atau
sayuran (Kevin Pramudya Sejati, t.t.). Sedangkan alkohol senyawa organik
dengan formula R-OH, yang mengandung kumpulan hidroksil – OH yang
terkait pada atom karbon, sedangkan R adalah kumpulan akil (Sri Hartani,
2017).