Anda di halaman 1dari 16

HUKUM ALKOHOL DAN KHAMAR SERTA NARKOBA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. HAFSA {1012100010}
2. SITI SATRIANA {1012100020}
3. HARDIANA UTARI {1012100040}

JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga makalah kami yang berjudul “Permasalahan Hukum Alkohol, Khamar dan Narkoba”
dapat terselesaikan tepat waktu.

Dan tak lupa pula kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak yang telah memimbing kami
dalam memotivasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami.

Apabila pemabaca mendapatkan kekurangan dalam makalah kami ini maka kami sadar
bahwa kami hanya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Olehnya itu kami
mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kelengkapan atau sempurnanya
makalah kami.

Semoga makalah kami dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 05 November2012

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. ii

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………. 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………. 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Alkohol, Khamar, dan Narkoba ………………………………………………… 3


B. Efek samping Alkohol, Khamar dan Narkoba …………………………..…………………… 4
C. Permasalahan Hukum Alkohol, Khamar dan Narkoba …………………………………… 5

BAB III. PENUTUP …………………………………………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………. 13


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modernisasi yang dikatakan sebagai tonggak awal kemajuan zaman telah memberikan
pengaruh dan dampak kemanusiaan yang luar biasa pada abad ke20 ini. Modernisasi juga
membawa dampak perubahan yang fundamental dalam berbagai bidang dan nilai kehidupan,
yang tentunya akan memberi konsekuensi dan pengaruh bagi manusia sebagai komponen
dalam kehidupan.

Salah satu dampak modernisasi dari faktor sosial ekonomi baru ini cukup nyata di
tengah masyarakat kita adalah penyalahgunaan minuman keras (Alkohol), Khamar dan narkoba
pada kalangan remaja. Bila keadaan ini dibiasakan maka bencana yang akan terjadi. Remaja
yang telah keracunan alkohol atau minuman keras, adalah remaja yang tidak efektif bagi
kehidupan sosialnya.

Minuman keras/ beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah
bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Minuman yang
mengandung alkohol yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat
merugikan dan membahayakan jasmani, rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara
berfikir kejiwaan sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan keluarga dan
hubungan dengan masyarakat sekitar .

Maka dari itu, sudah seharusnya dan sewajarnya seorang muslim mengetahui halal
haramnya perbuatan yang dilakukannya dan digunakan unutk kebutuhan hidupnya. termasuk
dalam hal ini, halal dan haramnya makanan, minuman dan obat.

Minuman Keras adalah minuman yang memabukan dan begitupun dengan narkoba
karena dapat membahayakan kaum remaja dan harus dijauhi oleh remaja-remaja karena itu
akan merusak masa depannya.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian Alkohol, Khamar dan Narkoba ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku penggunaan minuman keras?

3. Mengetahui Hukum Alkohol, Khamar dan Narkoba ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Alkohol, Khamar, dan Narkoba

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan
konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Alkohol merupakan Kim zat cair yang tidak
berwarna, mudah menguap dan terbakar, dipakai dalam bidang industri dan pengobatan,
merupakan unsur ramuan yang memabukkan, minuman keras, senyawa karbon; C2H5OH

Dalam kamus Arab-Indonesia Al Munawwir, bahwa kata khamar adalah bentuk mashdar
dari kata ‫ ي خمر ـ خمرا‬-‫ خمر‬yang berarti tertutup atau tersembunyi. Kemudian kata khamar ini
lazim digunakan untuk sebutan bagi setiap minuman keras seperti arak dan minuman keras
lainnya.

Khamar dalam pengertian bahasa Arab (makna lughawi) berarti menutupi. disebut
sebagai khamar karena sifatnya bisa menutupi akal, sedangkan menurut pengertian adat
kebiasaan pada masa Nabi SAW, khamar adalah apa yang bisa menutupi akal yang terbuat dari
perasan anggur sedangkan dalam pengertian syara’, Khamar adalah setiap minuman yang
memabukkan (kullu syaraabin muskirin).

Sayyid Sabiq mendefinisikan kata khamar dalam kitabnya Fiqih Sunnah, bahwa khamar
adalah cairan yang dihasilkan dari peragian biji-bijian atau buah-buahan dan mengubah sari
patinya menjadi alkohol dengan menggunakan katalisator (enzim) yang mempunyai
kemampuan untuk memisahkan unsur-unsur tertentu melalui proses peragian.
Definisi diatas memberikan pengertian bahwa minuman beralkohol dalam Islam dikenal dengan
kata khamar yang yang terbuat dari perasan buah-buahan maupun biji-bijian serta dapat
menutup akal.

Menurut islam khamar dan alkohol keduanya identik, namun sesungguhnya yang
dimaksud dengan khamar di dalam islam itu tidak selalu merujuk pada alkohol. Tetapi jenis
obat- obatan seperti psikotropika dan narkotika walaupun tidak mengandung alcohol dalam
pandangan islam dikategorikan sebagai khamar yang hukumnya haram. Hal ini dikarenakan
khamar merupakan suatu minuman yang dapat mengacaukan akal sehat seseorang yang
meminumnya dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang mengkonsumsinya serta
khamar merupakan jenis minuman yang mudharat atau keburukannya jauh lebih banyak
dibandingkan manfaat yang terkandung didalamnya.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

Narkoba dalam istilah fiqih kontemporer disebut “al mukhaddirat” (Inggris : narcotics).
Definisinya menurut Syaikh Wahbah Zuhaili adalah segala sesuatu yang membahayakan tubuh
dan akal (kullu maa yadhurr al jism wa al ‘aql). (Wahbah Zuhaili, Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu,
4/177).

B. Efek Samping Alkohol, Khamar dan Narkoba

Alkohol, Khamar dan Narkoba merupakan minuman dan obat-obatan yang dapat
merusak masa depan remaja karena mempunyai efek samping yang dapat mempengaruhi
perilaku dan akal remaja.

Efek samping Alkohol dan Khamar :

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman keras beralkohol dapat menimbulkan ganggguan


mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku.
Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat
adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah
takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk.
Efek samping Narkoba :
Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:
1. Depresan

Menekan atau memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangi
aktivitas fungsional tubuh.
Dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa melambung tinggi, member
rasa bahagia dan bahkanmembuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri
2. Stimulan

Merangsang sistem saraf pusat danmeningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dan
kesadaran.
Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi nafsu makan,
mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pernafasan.
3. Halusinogen

Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah perasaan dan pikiran
sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi.
Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, “Yang namanya narkoba pasti akan
mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang islam benar-benar menjaganya, yaitu
merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta.”

C. Permasalahan Hukum Alkohol , Khamar dan Narkoba

Dalam pandangan Islam dampak kerusakan khamar dalam kehidupan manusia jauh
lebih besar dari manfaat yang bisa diperoleh. Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran surah Al-
baqarah ayat 219:

Artinya : “ mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan.
Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir.”
Oleh karena itu Allah SWT melarang umat islam untuk meminum khamar karena sangat
berbahaya untuk dirinya sendiri dan orang lain karena khamar dan judi adalah berasal dari
perbuatan syetan. Dalam hal ini Allah SWT memberi penegasan mengenai larangan meminum
khamar dengan firman-Nya dalam Al- Quran surah Al-Maaidah ayat 90 :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah. adalah Termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.”
Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda,

“Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda: “Setiap yang memabukkan adalah
khamr (termasuk khamr) dan setiap khamr adalah diharamkan”.(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan
darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama halnya dengan zat yang
memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat
menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa,
34: 204).
Dalil-dalil yang mendukung haramnya narkoba:
Pertama: Allah SWT berfirman dalam surah Al A’raaf ayat 157 ,yang artinya :
Artinya : “..dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk …”

Kedua: Allah SWT berfirman dalam surah Al- Baqarah ayat 195 :
Artinya : “.. dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, …

An-Nisaa ayat 29 :

Artinya : “.. dan janganlah kamu membunuh dirimu :Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.
Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau membinasakan
diri sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak badan dan akal seseorang. Sehingga
dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa narkoba itu haram.
Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir
(yang membuat lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini dho’if). Jika khomr itu haram, maka demikian pula
dengan mufattir atau narkoba.
Keempat: Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka
Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selama
lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap
ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama
lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada
ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama
lamanya” (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109).
Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang menyebabkan dirinya
sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi sebab yang bisa mengantarkan pada
kebinasaan karena narkoba hampir sama halnya dengan racun.
Dalam Islam, narkotika ini sering disebut juga “hasyisyi”. Dalam kitab “Hisyayatul As
Syariah” karangan IbnuTaimiah disebutkan bahwa :
“Hasyisyi itu hukumnya haram dan orang yang meminumnya dikenakan hukuman sebagaimana
orang meminum khamr”.
Ulama Hanafiah berpendapat :
“Barangsiapa yang memakan/meminum hasyisyi hukumnya zindiq (kafir) serta bid’ah”.
Musyawarah Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) 10 Pebruari 1978 telah
menyampaikan fatwa yang ditandatangani oleh KH Syukri Ghazali (Ketua Komisi Fatwa MUI)
dan H. Amirudin Siregar (Sekretaris Komisi Fatwa MUI), sbb:
Menyatakan haram hukumnya menyalahgunakan narkotika dan semacamnya, yang
menyatakan kemudharatan yang mengakibatkan rusak mental dan fisik seseorang, serta
terancamnya keselamatan masyarakat dan ketahanan nasional.

Hadis Sholeh riwayat Bukhori Muslim :

“Tiap-tiap barang yang memabukkan haram”.

Hadis dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah bersabda :


“Setiap benda yang memabukkan banyaknya, maka sedikitnya juga haram” (Hadis dikeluarkan
oleh Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, An Nasal, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Kutipan Keputusan Fatwa MUI No. 4/ 2003 tentang Pedoman fatwa Produk Halal
Alkohol dan turunannya :
1. Khamar adalah setiap yang memabukkan, baik minuman maupun yang lainnya. Hukumnya
khamar.
2. Minuman yang termasuk dalam kategori khamar adalah minuman yang mengandung
ethanol (C2H5OH) minimal 1 %.
3. Minuman yang termasuk kategori khamar adalah najis.
4. Minuman yang mengandung ethanol dibawah 1% sebagai hasil fermentasi iyang
direkayasa adalah haram atas dasar preventif, tapi tidak najis.
5. Minuman yang dibuat dari perasan tape dengan kandungan ethanol minimal 1% termasuk
kategori khamar.
6. Tape tidak termasuk khamar.
7. Ethanol yang merupakan senyawa murni yang bukan berasal dari industry khamar adalah
suci.
Minuman keras atau khmar adalah produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi
dengan menggunakan khamir (ragi sacharomyces cereviciae), pada bahan yang yang
mengandung pati atau mengandung gula tinggi. Proses fermentasi adalah proses yang sudah
dikenal sejak berabad tahun yang lalu. Pada zaman kehidupan Rasulullah saw , beliau melarang
para sahabat untuk mengkonsumsi jus buah yang umurnya lebih dari 3 hari, atau ketika
saribuah tersebut dalam kondisi menggelegak (berbuih). Berdasarkan penelitian para pakar,
ternyata perasan sari buah yang sudah berumur lebih dari 3 hari tersebut, maka kandungan
alcohol (ethanolnya sudah lebih dari 1 persen). Berdasarkan fakta inilah kemudian komisi Fatwa
MUI menetapkan batas maksimal kandungan alcohol (sebagai senyawa tunggal, ethanol) yang
digunakan sebagai pelarut dalam produk pangan yaitu 1 persen. Bagi konsumen muslim,
minuman yang merupakan hasil fermentasi yang menghasilkan minuman beralkohol adalah
haram untuk dikonsumsi. Minuman keras atau sering disebut dengan minuman beralkohol
tersebut diproduksi dari setiap bahan yang mengandung karbohidrat (pati) seperti biji-bijian,
umbi-umbian , atau pun tanaman palma (seperti legen, kurma). Adapun alcohol yang sering
disebut sebagai konsen dari minuman keras ini sebenarnya adalah senyawa ethanol (ethyl
alcohol) suatu jenis alcohol yang paling popular digunakan dalam industri.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan No 86 tahun 1997, minuman beralkohol dibedakan
menjadi tiga tiga golongan yaitu :
Golongan A dengan kadar alcohol 1-5 % misalnya bir.
Golongan B dengan kadar alcohol 5-20 % misalnya anggur
dan Golongan C dengan kadar alcohol 20-55 % misalnya whisky dan brandy.
Ganjaran bagi Peminum Khamar
Dalam sebuah hadits diriwayatkan bagaimana Rasulullah saw memberikan hukuman bagi orang
yang telah meminum khamar :
“Bahwasanya Rasulullah SAW telah mendera orang yang meminum khamr dengan dua
pelepah tamar empat puluh kali.” (HR. Muslim).

Sedangkan Saidina Ali r.a berkata: “Rasulullah telah menghukum dengan empat puluh
pukulan, Abu Bakar juga dengan empat puluh pukulan dan Umar r.a dengan menghukum
delapan puluh pukulan. Hukuman ini (empat puluh kali pukulan) adalah hukuman yang lebih
saya sukai”. (HR. Muslim).

Berdasarkan hal tersebut telah menjadi dasar penegakan hukum bagi mukmin yang
telah meminum khamr, dan ini sudah menjadi ketetapan bagi setiap mukmin dan acuan
bagaimana Rasulullah sangat membenci khamar berada di sekitar ummatnya. Maka hendaknya
bagi setiap mukmin sadar bahwa setiap ketentuan Allah merupakan sesuatu yang terbaik bagi
dirinya, karena Allah adalah Zat Yang Maha Mengetahui apa-apa yang tidak diketahui hamba-
hamba-Nya. Dan semoga kita semua dapat menghindarkan diri dari perbuatan memiliki,
menjual apalagi meminum khamr.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan
konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Alkohol merupakan Kim zat cair yang tidak
berwarna, mudah menguap dan terbakar, dipakai dalam bidang industri dan pengobatan,
merupakan unsur ramuan yang memabukkan, minuman keras, senyawa karbon; C2H5OH

Dalam kamus Arab-Indonesia Al Munawwir, bahwa kata khamar adalah bentuk mashdar
dari kata ‫ ي خمر ـ خمرا‬-‫ خمر‬yang berarti tertutup atau tersembunyi. Kemudian kata khamar ini
lazim digunakan untuk sebutan bagi setiap minuman keras seperti arak dan minuman keras
lainnya.

Menurut islam khamar dan alkohol keduanya identik, namun sesungguhnya yang
dimaksud dengan khamar di dalam islam itu tidak selalu merujuk pada alkohol. Tetapi jenis
obat- obatan seperti psikotropika dan narkotika walaupun tidak mengandung alcohol dalam
pandangan islam dikategorikan sebagai khamar yang hukumnya haram. Hal ini dikarenakan
khamar merupakan suatu minuman yang dapat mengacaukan akal sehat seseorang yang
meminumnya dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang mengkonsumsinya serta
khamar merupakan jenis minuman yang mudharat atau keburukannya jauh lebih banyak
dibandingkan manfaat yang terkandung didalamnya.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Alkohol, Khamar dan Narkoba merupakan minuman dan obat-obatan yang dapat
merusak masa depan remaja karena mempunyai efek samping yang dapat mempengaruhi
perilaku dan akal remaja.

Efek samping Alkohol dan Khamar :

Bila dikonsumsi berlebihan, minuman keras beralkohol dapat menimbulkan ganggguan


mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku.

Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:

1. Depresan

2. Stimulan

3. Halusinogen

B. KRITIK DAN SARAN

Demikian pemaparan makalah kami, semoga dapat bermanfaat bagi kita


khususnya mahasiswa-mahasiswa. Adapun di dalamnya terdapat banyak sekali kekurangannya,
maka dari itu di butuhkan saran dan kritikan dari semua pihak guna perbaikan selanjutnya ke
arah yang lebih baik. Aamiin…
DAFTAR PUSTAKA

http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-
islam.html
Narkoba dalam Pandangan Islam — Muslim.Or.Id by null
Departemen Kesehatan Dirjen
POM. 2000. Informatorium Obat NasionalIndonesia. Jakarta : Depkes.
MUI. Hukum Alkohol dalam Minuman. www.mui.or.id
http://rivanzone.blogspot.com/
Drs.Cholil Uman,Himpunan fatwa-fatwa pilihan,citra umbara bandung,cet
pertama, 1997.Surabaya

Anda mungkin juga menyukai