Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

ILMU SOSIAL DAN ILMU PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT PADA STUDI KAS
US PENGARUH KONSUMSI MINUMAN KERAS BERALKOHOL TERHADAP
KESEHATAN MENURUT BUDAYA ACEH DAN AJARAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh :

KELOMPOK 13

1. NUR FITRIANI NPM 2106762553


2. NATASYA AMALIA AGUSTINE NPM 2106762521

3. TRIYUNI RIZKYA MIKA NPM 210676

S1 EKSTENSI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYSARAKAT

UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN 2021

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Sosial dan Ilmu Perilaku
Kesehatan Maysarakat pada Studi Kasus Pengaruh Konsumsi Minuman Keras Beralkohol
Terhadap Kesehatan Menurut Budaya Aceh dan Ajaran Agama Islam”.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang.

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 22 September 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 …
2.1.2 …
BAB 3 STUDI KASUS
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 …
4.2 PENGARUH, DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BUDAYA ACEH TERHADAP
LARANGAN KONSUMSI ALKOHOL PADA KESEHATAN
4.3 ANALISIS PERILAKU KONSUMSI ALKOHOL BERKAITAN DENGAN
KESEHATAN MENGGUNAKAN METODE STAGE OF CHANGE MODEL TEORI
TRANSTHEORITICAL
BAB 5 PENUTUP
5.1 SIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Minuman beralkohol pada dasarnya merupakan suatu bentuk gangguan terhadap


kehidupan dan penghidupan masyarakat, oleh karena itu, secara filosofis, pembentukan
RUU tentang Larangan Minuman Beralkohol, merupakan bagian dari pemenuhan tujuan
bernegara Republik Indonesia, yaitu melindungi segenap rakyat dan bangsa, serta seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial. Upaya melindungi segenap rakyat dan bangsa Indonesia, dikuatkan pula
dengan hak setiap orang atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dari ancaman
ketakutan untuk berbuat, atau tidak berbuat sesuatu, yang merupakan hak asasi, hak hidup
sejahtera lahir batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, dan
sehat, serta berhak mernperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 G, ayat (1), dan Pasal 28 H,
ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Menerapkan peraturan daerah perlu adanya pengawasan dalam penjualan minuman


beralkohol serta adanya penertiban dan penegakan hukum pihak-pihak yang terkait dalam
peraturan daerah tersebut. Pihak Kepolisian dalam hal ini memiliki kewenangan untuk
melakukan penyelidikan atas tindak pidana tersebut sesuai kitab undang–undang hukum
pidana (KUHP) dalam Pasal 300 KUHP dimana berbunyi “diancam dengan pidana penjara
paling lama satu tahun atau denda paling banyak tiga ratus rupiah”. Sedangkan pihak Satpol
PP juga memiliki kewenangan untuk menindak para penyebar atau penjual miras ilegal yang
tidak sesuai ijin dari pemerintah.

Sebagian orang yang mengonsumsi minuman keras telah menjadikan kegiatan


meminum minuman keras sebagai suatu kebiasaan yang sulit ditanggulangi. Pengonsumsi
minuman keras meliputi tua, muda, remaja, bahkan anak-anak sudah mulai mencoba
meminumnya karena rasa ingin tahu maupun faktor lingkungan. Minuman beralkohol kini
menjadi salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia. Banyak korban berjatuhan akibat

4
minuman ini. Minuman ini kerap digunakan sebagai minuman untuk acara adat ataupun
sebagai minuman senang-senang karena minuman ini ternyata menyebabkan efek ketagihan.
Alkohol jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan penyakit.

Ajaran setiap agama pasti sepakat bahwa keberadaan minuman beralkohol dapat
mengancam jiwa manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun kenyataan
yang ada, negara kita sampai sekarang belum dapat membuat payung hukum tentang
undang-undang larangan miuman beralkohol. Hal ini tidak lepas dari banyaknya kepentinga
politik yang ada di dalamnya. Perlu disadari bahwa adanya tuntutan masyarakat untuk
membuat Peraturan hukum/undang-undang tentang larangan minuman beralkohol, jangan
disalahartikan bahwa itu adalah keinginan/kepentingan sebagian umat Islam dalam rangka
menerapkan syariat Islam. Tuntutan dibentuknya UU tentang Larangan Minuman
Beralkohol lebih dikarenakan bahaya minuman keras itu sendiri dalam kehidupan manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


a. Bagaimanakah penindakan hukum terhadap konsumsi minuman keras beralkohol
berdasarkan peraturan daerah di Provinsi Aceh dan ajaran Agama Islam?
b. Bagaimana pengaruh positif dan negative konsumsi minuman keras beralkohol terhadap
status kesehatan?
c. Bagaimana identifikasi pengaruh konsumsi minuman keras beralkohol berkaitan dengan
kesehatan menggunakan Metode Stange of Change?

1.3 TUJUAN
a. Mengetahui dan menganalisis penindakan hukum terhadap konsumsi minuman keras
beralkohol berdasarkan peraturan daerah Provinsi Aceh dan ajaran Agama Islam.
b. Mengetahui pengaruh positif dan negative konsumsi minuman keras beralkohol terhadap
status kesehatan.
c. Mengetahui dan menganalisis identifikasi pengaruh konsumsi minuman keras beralkohol
berkaitan dengan kesehatan menggunakan Metode Stange of Change.

5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 …

2.2 ...

BAB 3 STUDI KASUS

BAB 4 PEMBAHASAN

4.1 ...

6
4.2 PENGARUH, DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF BUDAYA ACEH TERHADAP LAR
ANGAN KONSUMSI ALKOHOL PADA KESEHATAN

Minuman keras sendiri pada umumnya memiliki dampak yang positif dan negatif
bagi orang yang mengonsumsinya. Akan tetapi, jumlah dampak negatif yang ditimbulkan
jauh lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Beberapa dampak positif yang
telah diteliti oleh beberapa ahli, menyebutkan bahwa minuman keras dapat menurunkan
risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, stroke, dan pikun. Namun yang perlu
diperhatikan, dampak ini hanya akan terjadi jika dosisnya pas, tidak kurang dan tidak
lebih. Jika minuman keras dikonsumsi secara berlebihan, maka dampak positif di atas
malah akan berubah menjadi dampak negatif. Dan ini terbukti bahwa sejumlah penyakit
sudah banyak dirasakan oleh orang yang mengonsumsi minuman keras secara berlebihan
(Darmawan, 2010)

Minuman keras beralkohol yang mengandung zat narkotika etanol, tentu memiliki
dampak yang buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi secara rutin. Dampak buruk yang
ditimbulkan berdasarkan dari jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi, usia, berat
badan, jenis kelamin, serta makanan yang ada di dalam lambung ketika meminum
minuman keras.
a. Pengaruh dalam Jangka Pendek
Konsentrasi alkohol yang kita minum beredar dalam darah, menimbulkan
euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring meningkatnya
konsentrasi alkohol dalam darah. Kemudian, efek yang dapat dilihat dalam jangka
pendek adalah risiko mabuk atau teler sehingga dapat menyebabkan penurunan
kesadaran (Soekanto, 1990). Tergantung pada jumlah yang diminum dan kondisi
fisik seseorang, alkohol dapat menyebabkan:
1) Berbicara cadel
2) Perasaan ngantuk

7
3) Muntah-muntah
4) Diare
5) Sakit lambung
6) Sakit kepala
7) Kesulitan bernapas
8) Penglihatan kabur dan pendengaran terganggu
9) Daya pertimbangan yang terganggu
10) Pengurangan persepsi dan koordinasi
11) Ketidaksadaran
12) Anemia
13) Koma
14) Hilang kesadaran (hilang ingatan, peminum tidak ingat kejadian-kejadian
yang dialami ketika di bawah pengaruh alkohol)

b. Pengaruh Dalam Jangka Panjang


Meminum minuman keras alkohol dalam jangaka panjang akan
menyebabkan terserang berbagai penyakit, seperti kerusakan jantung, tekanan
darah tinggi, stroke, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan,gangguan
pencernaan, impotensi, risiko kanker payudara, kesulitan tidur, kerusakan otak
dengan perubahan kepribadian, dan sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.
Pesta miras dan penggunaan alkohol dalam jumlah besar berhubungan dengan
banyak masalah kesehatan termasuk:
1) Kecelakaan yang tidak disengaja, seperti tabrakan mobil, terjatuh, luka-luka
bakar, kematian karena tenggelam
2) Kecelakaan yang disengaja, seperti dengan senjata api, pemerkosaan,
kekerasan dalam rumah tangga
3) Kecelakaan pada saat bekerja dan kehilangan produktivitas
4) Meningkatnya masalah dalam keluarga, hubungan-hubungan yang terganggu
5) Keracunan alkohol
6) Tekanan darah tinggi, stroke dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
jantung.

8
7) Penyakit hati
8) Kerusakan saraf
9) Masalah-masalah seksual
10) Kerusakan permanen pada otak
11) Kekurangan vitamin B1, yang dapat mengakibatkan suatu penyimpangan
yang dinyatakan sebagai amnesia, perasaan apatis dan gangguan orientasi
12) Borok (ulcer)
13) Gastritis (infeksi pada dinding lambung)
14) Kekurangan gizi
15) Kanker mulut dan tenggorokan.

Menerapkan peraturan daerah perlu adanya pengawasan dalam penjualan minuman


beralkohol serta adanya penertiban dan penegakan hukum pihak-pihak yang terkait dalam
peraturan daerah tersebut. Pihak Pemerintah dalam hal ini memiliki kewenangan untuk
melakukan penyelidikan atas tindak pidana tersebut sesuai Peraturan Daerah Provinsi
Daerah Istimewa Aceh Nomor 4 Tahun 2000, pidana cambuk sebagai ancaman terhadap
pelaku tindak pidana meminum minuman keras beralkohol. Peraturan daerah ini juga selaras
dan didasari dengan larangan ajaran Agama Islam tentan minum minuman beralkohol. Hal
ini tentunya bentuk pemerintah agar menghindari adanya dampak negatif dari konsumsi
inuman beralkohol salah satunya dampak negatif dalam kesehatan individu atau suatu
kelompok. Tujuan dijatuhkannya hukuman dalam hukum Islam adalah untuk memperbaiki k
eadaan manusia, menjaga dari kerusakan, menyelamatkan dari kebodohan, menuntun dan m
emberikan petunjuk dari kesesatan, mencegah dari kemaksiatan, serta merangsang untuk ber
laku taat. Hukuman ditetapkan untuk memperbaiki dan mengajari individu, menjaga masyar
akat umum dan memelihara sistem mereka (Ekaputra, 2016)

4.3 ANALISIS PERILAKU KONSUMSI MINUMAN KERAS BERALKOHOL


BERKAITAN DENGAN KESEHARAN MENGGUNAKAN METODE STAGE OF
CHANGE MODEL TEORI TRANSTHEORITICAL

9
Terdiri dari 5 tahap model teori Transtheoritical dalam perubahan perilaku kebiasaan minum alk
ohol :
TAHAPAN PERUBAHAN MODEL KEBIASAAN MINUM ALKOHOL
Tahapan Perubahan Tindakan Kebiasaan Minum Alkohol
1. Prekontemplasi Prediksi
Individu tidak Menilai kesiapan untuk a) Menentukan kesiapan individu untuk
mempertimbangkan perubahan — waktu adalah berhenti jika tidak siap, tunjukkan
perubahan kuncinya penerimaan untuk membantu di
masa mendatang.
b) Cari waktu reseptif, mengalami gang
guan kesehatan pada pencernaan aku
t
c) Faktor keluarga, sebagai pendorong /
penekan untuk memperbaiki diri
2. Kontemplasi Memotivasi perubahan
Individu berpikir secara Memberikan informasi yang a) Mengurangi intensitas pergaulan den
aktif tentang risiko berfokus pada keuntungan gan peminum alkohol
kesehatan dan tindakan jangka pendek dan menengah b) Mengurangi intensitas jumlah alkoho
yang diperlukan untuk dari perubahan perilaku, serta l yang dikonsumsi
mengurangi risiko manfaat jangka panjang c) Mengetahui efek jangka panjang keb
tersebut Dampak yang diragukan, iasaan minum alkohol salah satunya
Masalah perubahan ada mengerikan, dan jauh kurang penyakit kanker hati/ fibrosis hati
dalam agenda individu efektif d) Memperkuat peningkatan tingkat
tetapi tidak ada olahraga
tindakan yang e) Memberikan contoh kepada anak-
direncanakan anak dan keluarga
f) Perlindungan janin
g) Berusaha mencari solusi jika terjadi
masalah daripada menghindari masal
ah dengan cara minum beralkohol
Tetapkan dasar untuk menilai a) Mencanangkan 2 hari bebas alkohol
tingkat keparahan masalah; setiap minggunya
fokuskan perhatian pada b) Mempelajari berapa banyak minuma
masalah dan berikan dasar n beralkohol standard
untuk perbandingan c) Minum perlahan-lahan, tidak sekalig
us dihabiskan
d) Mengurangi jumlah volume minum
an alkohol secara bertahap
e) Mengganti minuman dengan air puti
h atau non alkohol lainnya
3. Persiapan Perubahan rencana
Mempersiapkan Tetapkan tujuan terukur dan a) 1 bulan sekali konsumsi dengan catat
tindakan, termasuk dapat diperoleh yang spesifik an setiap bulan berikutnya volume al
mengembangkan dengan tenggat waktu kohol berkurang
rencana dan b) Meningkatkan meditasi dan olahraga
menetapkan jadwal setiap minimal 3 minggu sekali

10
c) Memperbanyak dan memperdalam a
gama
d) Mencari kesibukan yang bermanfaat
Dua atau lebih intervensi a) Dukungan keluarga dan teman sebay
simultan yang dipilih dengan a
baik dapat memaksimalkan b) Membuat tabungan masa depan seca
efektivitas ra konsisten
c) Melakukan konseling secara rutin
Kenali sifat kebiasaan dari a) Singkirkan botol alkohol dan
perilaku yang ada dan peralatan gelas-gelas alcohol
hilangkan aktivitas terkait b) Tidak menghadiri acara/pesta yang b
erhubungan dengan alkohol
c) Menghilangkan dampak pribadi dan
lingkungan dari kebiasaan konsumsi
alkohol
4. Tindakan Perkuat perubahan
Perubahan perilaku Berikan / sarankan imbalan a) Memberikan penghargaan, seperti
yang dapat diamati yang nyata penggunaan uang alternatif
dengan potensi kambuh b) Fokus pada kesehatan pribadi
Umpan balik positif dan a) Lingkungan pertemanan menjadi leb
dorongan perilaku baru ih sedikit namun berkualitas
Antisipasi efek samping dan b) Fokus pada kemajuan terukur
frustrasi menuju perilaku baru
c) Menyediakan lingkungan yang
menerima, tetapi hindari fokus pada
alasan
d) Mengenali potensi gejala memburuk
pada awalnya sebelum perbaikan
terjadi
e) Antisipasi potensi keadaan labil keti
ka terjadi masalah dan dorong untuk
memecahkan masalah secara sistema
tis dan perlahan, jika perlu berkonsul
tasi
Memanfaatkan dukungan a) Penguatan keluarga dan teman
kelompok / teman sebaya sebaya sangat penting selama fase
tindakan
5. Pemeliharaan Pemeliharaan perubahan
Perilaku baru perlu Praktikkan / perkuat metode a) Hindari pergaulan lama dan
dikonsolidasikan untuk mempertahankan persiapkan / praktikkan respons saat
sebagai bagian dari perilaku baru menghadapi keadaan lama
perubahan gaya hidup
permanen
Kenali sifat jangka panjang a) Sikap sosial negatif terhadap kebiasa
dari perubahan perilaku dan an minum beralkohol di antara
kebutuhan akan teman yang teman sebaya dan masyarakat

11
mendukung dan penguatan bersama dengan batasan sosial,
sosial seperti tempat kerja dan sekolah me
miliki peraturan/ sanksi jika melakuk
an minum alkohol di lingkungan sosi
al tersebut.

BAB 5 PENUTUP

5.1 SIMPULAN

...

5.1 SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, S. (2010). Pengertian minuman keras dan dampaknya. http://www.


MIRASANTIKA/1.htm. Diunduh pada tanggal 20 september 2021.

Ekaputra, M. 2016. Disertasi: “Pidana Hudud Sebagai Alternatif Pembaharuan Sanksi Pidana Di
Indonesia”, Op. Cit., Hal 75

Lukito, D. 2009. Perilaku minum-minuman keras pada remaja ditinjau dari ketidakharmonisan
keluarga. Semarang : Universitas Katolik Soegija Pranata.

Sokanto. 1990. Sosiologi suatu pengantar, PT. Raja grafindo persanda, Jakarta. Hlm 494.

12

Anda mungkin juga menyukai