DOSEN PENGAJAR :
DR. Suyud, M.Si.
DISUSUN OLEH:
Analisis kesehatan lingkungan kegiatan untuk menentukan apakah suatu hal terkait
lingkungan dan ekologi dalam keadaan baik atau tidak dan juga dampak apa saja yang
ditimbulkan terhadap lingkungan dan ekologi serta mahkluk hidup di dalamnya. Subjek yang
dianalisis bisa bermacam-macam, misal: kualitas air, tanah, udara, bangunan, tanaman, dan
sebagainya. Konsep dasar analisis kesehatan lingkungan yakni identifying, measuring,
analyzing, assessing, and predicting dangers of any exposures in the environment
a. Undang Undang
b. Peraturan Pemerintah
c. Peraturan Menteri
d. Peraturan Daerah
Sumber Pencemaran Lingkungan :
Penyebab :
1. Sumber Alam
Gunung meletus, kebakaran, angin puting beliung, interupsi air laut
2. Aktifitas manusia
Power plands (PLTU), Industri, kegiatan manusia di rumah tangga, pertanian
(penggunaan pupuk, insektisida), waste treatment
Emissions :
Nitrogen, Sulfur oksida, karbon monoksida (tidak berbau, tidak berasa tetapi beracun)
Formasi :
particulate mater, ozon, sulfur
Dampak :
Kesehatan : penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit peranapasan
Ekologi : perubahan iklim, vasibilitas berkurang
Air yang semula merupakan air hujan, akan menghanyutkan berbagai macam limbah
dan kotoran lain baik yang berada dipermukaan tanah maupun yang telah dialirkan oleh air
sungai. Kotoran tersebut sangat bervariasi, dapat merupakan kotoran organik (kotoran
manusia, hewan dan sisa tumbuhan), maupun kotoran anorganik. Air itu menyerap karbon
dan nitrogen yang berasal dari tumbuhan dan tercampur debu. Air tersebut mengalir
sepanjang sungai, terakumulasi di danau yang akhirnya mengalir ke laut. Air yang tingkat
kotorannya mencapai tingkat yang membahayakan manusia dan kehidupan lain disebut
sebagai air yang telah tercemar.
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air
tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat
digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus,
pertumbuhan gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama
perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab
pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan,
pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun.
Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam
berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama
pencemaran air, terutama air tanah.
Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi atau komponen
lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga melampaui baku mutu udara yang telah
ditetapkan. Sumber pencemaran udara dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
c) sumber alami.
Kontaminasi pada tanah dan perairan diakibatkan oleh banyak penyebab termasuk
limbah industri, limbah pertambangan, residu pupuk dan pestisida hingga bekas instalasi
senjata kimia. Bentuk kontaminasi berupa berbagai unsur dan substansi kimia berbahaya
yang mengganggu keseimbangn fisik, kimia dan biologi tanah. Ketika suatu zat berbahaya
atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan
dan atau masuk kedalam tanah. Pencemaran yang masuk kedalam tanah kemudian terendap
sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun ditanah tersebut dapat berdampak langsung
kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara diatasnya.
Kontaminasi oleh garam berat seperti kadmium (Cd), seng (Zing), plumbum (Pb), kuprum
(Cu), kobalt (Co), selenium (Se), dan nikel (Ni) menjadi perhatian serius karena dapat
menjadi potensi polusi pada permukaan tanah maupun air tanah dan dapat menyebar ke
daerah sekitarnya melalui air, angin, penyerapan oleh tumbuhan, dan biokumulasi pada rantai
makanan.
Penyebab dari sumber alami terdiri dari gelombang badai, perubahan iklim, tanah longsor,
banjir. Sedangkan sumber yang berhubungan dengan aktivitas manusia yaitu pertanian
berbasis lahan, industri pangan dan agro, perikanan dan budidaya, sektor minyak dan energi,
limbah, air limbah, sektor pengemasan,dan farmasi. Dampak terhadap kesehatan manusia
yaitu gangguan perkembangan neurologis, gangguan kulit, jantung, penyakit ginjal, kanker,
kemandulan dan gangguan reproduksi lainnya. Sedangkan dampak terhadap ekologi yaitu
pertumbuhan alga yang berbahaya, toksisitas, dampak pada populasi burung laut dan spesies
lainnya, hilangnya alga, karang, invertebrata dan spesies ikan, feminisasi ikan, gangguan
tiroid pada paus dan mamalia lainnya, gangguan pada rantai makanan lokal.