Anda di halaman 1dari 26

UNIVERSITAS INDONESIA

Penelitian Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Peningkatan Perilaku Belanja Online


Pada Mahasiswa Ekstensi FKM UI

Ditujukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Dasar Sosiologi dan Antropologi

Dosen:

KELOMPOK 1

Adrianus Ratu Nitit (2106762074)


Dewi Amalia Marina (2106762250)
Dhea Salsabila Andrijanto (2106762263)
Dyah Ayu Mustikaningrum (2106762326)
Mohammad Syahrir Assalam (2106762484)
Natasya Amalia Agustine (2106762521)
Zayyinatul Fathonah (2106762761)

S1 EKSTENSI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Perilaku
Belanja Online saat Pandemi COVID-19 pada Mahasiswa Ekstensi FKM UI Tahun 2021 ”.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik
segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 07 Oktober 2021

DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN 1

KATA PENGANTAR
2

DAFTAR ISI 3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 4

1.2 RUMUSAN MASALAH 5

1.3 TUJUAN 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BELANJA 6

2.2 BELANJA ONLINE 6

2.3 COVID-19
7

BAB 3 METODE PENELITIAN 10

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 5 PENUTUP

5.1 SIMPULAN 23

DAFTAR PUSTAKA 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pandemi COVID-19 menyebabkan semua masyarakat perlu melakukan perubahan
perilaku terhadap regulasi-regulasi pemerintah untuk melakukan lockdown atau PPKM
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Pemberlakuan regulasi tersebut membuat
masyarakat harus tetap berada dirumah dan berkegiatan secara daring. Banyak sektor yang
terkena imbas dari pandemic ini, salah satunya yang terasa adalah sektor ekonomi. Tidak sedikit
perusahaan yang menutup usahanya, ada yang memutus hubungan kerja karyawannya, dan boleh
jadi ada yang memotong upah karyawannya demi kelangsungan perusahaan. Karena kita ketahui
bersama pemerintah sempat membuat kebijakan lockdown untuk menutup daerah daerah agar
penyebaran virus bisa berkurang, artinya ketika daerah ditutup maka ekonomi juga kena
getahnya, produksi menurun dan permintaan pasar juga menurun. Fenomena berbelanja pada
online shop jejaring sosial ini menjalar ke berbagai kalangan masyarakat Indonesia, baik anak
remaja, dewasa hingga orang tua. Saat ini tidak hanya kalangan remaja saja yang aktif dalam
berbelanja online pada jejaring sosial tetapi ibu rumah tangga pun kini juga menggunakan
onlineshop pada jejaring sosial untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya (D. E. Sari, Handoko,
& Rochim, 2018).
Adanya wabah ini juga pada akhirnya merubah perilaku konsumen yang awalnya bebas
melakukan transaksi bisnis maupun perdagangan yang secara offline berubah menjadi online.
Banyak para konsumen atau pelanggan yang akhirnya merubah perilaku belinya menjadi online
untuk menghindari wabah ini dan memudahkan dalam memperoleh barang-barang yang
dibutuhkannya. Penelitian ini mengambil Mahasiswa Ekstensi FKM UI Tahun 2021 sebagai
responden. Kami ingin mencari tahu bagaimana pandemi ini mempengaruhi belanja online
dikalangan Mahasiswa Ekstensi FKM UI Tahun 2021, apakah ada perubahan perilaku belanja
online sebelum dan saat pandemi COVID-19 pada mahasiswa ekstensi FKM UI Tahun 2021.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perilaku konsumen Mahasiswa Ekstensi FKM UI Tahun 2021 dalam
belanja online di era pandemi COVID-19?
2. Apakah terjadi modifikasi perilaku konsumen akibat regulasi dan prosedur
berbelanja dan membeli produk kebutuhannya?
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui perubahan perilaku-perilaku belanja online sebelum dan saat pandemi
COVID-19 pada mahasiswa ekstensi FKM UI tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
2.1. Mengetahui perilaku belanja online sebelum pandemi COVID-19 pada
mahasiswa ekstensi FKM UI tahun 2021
2.2. Mengetahui perilaku belanja online saat pandemi COVID-19 pada
mahasiswa ekstensi FKM UI tahun 2021
2.3. Membandingkan perilaku belanja online sebelum dan saat pandemi
COVID-19 pada mahasiswa ekstensi FKM UI tahun 2021
D. MANFAAT
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pertimbangan bagi penjual
online dalam menentukan strategi marketing yang akan digunakan dan dapat
menjadi landasan informasi bagi manajemen korporasi.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk menambah
pengetahuan serta wawasan bagi penelitian selanjutnya.
E. RUANG LINGKUP
Meliputi analisis pengaruh pandemi Covid - 19 terhadap perilaku belanja Online pada
Mahasiswa Ekstensi Fakultas Kesehatan Masyarakat Angkatan 2021.

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN
● DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu gambaran atas situasi
atau kejadian (Nazir, 2009). Pengambilan data penelitian ini dengan metode survei, untuk
memperoleh fakta baik tentang institusi sosial, ekonomi maupun politik dari suatu
kelompok ataupun di suatu daerah (Nazir, 2009). Tambahan data juga dibantu dengan
literatur kepustakaan, untuk mendapatkan teori-teori yang sudah ada, juga dipakai untuk
menghindari plagiasi (Nazir, 2009). Berikut pertanyaan pertanyaan survei yang diberikan
kepada responden:
Tabel 1 Pertanyaan Survei

No. Pertanyaan Jawaban

1. Apakah ponsel anda sudah memiliki aplikasi A. Ya


toko online sebelum pandemi?
B. Tidak

2. Apakah aplikasi toko online anda bertambah A. Tidak ada aplikasi belanja online
sejak pandemi? di ponsel saya yang bertambah

B. Ya, bertambah 1-2 aplikasi

C. Ya bertambah 3 atau lebih


aplikasi

3. Toko online yang anda gunakan sebelum A. Tokopedia


pandemi:
B. Shopee

C. Bukalapak

D. Lazada

E. Blibli

F. JD.ID
G. Lainnya, ….

4. Toko online yang anda gunakan setelah A. Tokopedia


pandemi:
B. Shopee

C. Bukalapak

D. Lazada

E. Blibli

F. JD.ID

G. Lainnya, ….

5. Bagaimana perilaku belanja online anda saat A. Meningkat


pandemi?
B. Menurun

C. Tetap

6. Seberapa sering anda menggunakan aplikasi A. 1 kali dalam sebulan


toko online sebelum pandemi?
B. 2-3 kali dalam sebulan

C. 4-5 kali dalam sebulan

D. 6-10 kali dalam sebulan

E. Lebih dari 10 kali dalam sebulan

7. Seberapa sering anda menggunakan aplikasi A. 1 kali dalam sebulan


toko online setelah adanya pandemi?
B. 2-3 kali dalam sebulan

C. 4-5 kali dalam sebulan

D. 6-10 kali dalam sebulan


E. Lebih dari 10 kali dalam sebulan

8. Alasan menggunakan aplikasi toko online A. Pengaruh pembatasan aktivitas


setelah adanya pandemi adalah: (WFH dan PSBB/PPKM)

(Dapat memilih lebih dari satu) B. Menghindari kontak langsung


keluar rumah

C. Pengaruh sosial media (iklan


atau testimoni dengan konten
menarik)

D. Pengaruh psikologis (stress


dengan kebiasaan WFH dan PPKM
atau PSBB)

E. Pengaruh tren (mengikuti hobi


atau komunitas baru seperti
tanaman hias, sepeda dll)

F. Harga yang lebih murah

G. Barang yang lebih


lengkap/variatif

H. Menghemat waktu

I. Nyaman karena tidak perlu keluar


rumah dan dapat dilakukan dari
rumah

J. Lainnya:.......
9. Jenis kategori apa saja yang dibeli pada toko A. Kebutuhan sehari-hari rumah
online sebelum pandemi? tangga (makanan, minuman,
kebersihan dan binatu)
(Dapat memilih lebih dari satu)
B. Kesehatan (alat medis, suplemen,
hand sanitizer dan P3K)

C. Fashion (Pakaian, Sepatu, Tas,


Aksesori)

D. Ibu dan Bayi (Peralatan bayi,


perlengkapan bayi, makan dan
minum bayi dan mainan bayi)

E. Hobi dan Koleksi (Buku, alat


musik, makanan hewan, aksesoris
hewan dan spare part sepeda)

F. Elektronik (TV, perangkat dapur,


AC dan mesin cuci)

G. Komputer dan Handphone


(Meliputi aksesoris komputer atau
handphone seperti headset,
earphone, powerbank, flashdisk dan
printer)

H. Perlengkapan Rumah Tangga


(Peralatan masak, peralatan makan,
peralatan bersih rumah, pengharum
ruangan, perkakas, dekorasi dan
taman

I. Perawatan dan Kecantikan


(Skincare, make up, parfum dan
lain-lain)

J. Pembayaran elektronik (Pulsa


handphone, pulsa listrik, Tagihan
PLN dan PDAM, pembayaran
pajak, pembayaran BPJS,
pembayaran TV kabel & wifi
10. Jenis kategori apa saja yang dibeli pada toko A. Kebutuhan sehari-hari rumah
online saat pandemi? tangga (makanan, minuman,
kebersihan dan binatu)
(Dapat memilih lebih dari satu)
B. Kesehatan (alat medis, suplemen,
hand sanitizer dan P3K)

C. Fashion (Pakaian, Sepatu, Tas,


Aksesori)

D. Ibu dan Bayi (Peralatan bayi,


perlengkapan bayi, makan dan
minum bayi dan mainan bayi)

E. Hobi dan Koleksi (Buku, alat


musik, makanan hewan, aksesoris
hewan dan spare part sepeda)

F. Elektronik (TV, perangkat dapur,


AC dan mesin cuci)

G. Komputer dan Handphone


(Meliputi aksesoris komputer atau
handphone seperti headset,
earphone, powerbank, flashdisk dan
printer)

H. Perlengkapan Rumah Tangga


(Peralatan masak, peralatan makan,
peralatan bersih rumah, pengharum
ruangan, perkakas, dekorasi dan
taman

I. Perawatan dan Kecantikan


(Skincare, make up, parfum dan
lain-lain)

J. Pembayaran elektronik (Pulsa


handphone, pulsa listrik, Tagihan
PLN dan PDAM, pembayaran
pajak, pembayaran BPJS,
pembayaran TV kabel & wifi
● SASARAN DAN POPULASI PENELITIAN
Sasaran pada penelitian ini yaitu Mahasiswa Ekstensi FKM UI, sementara
populasi penelitian ini sejumlah 62 Mahasiswa Ekstensi FKM UI. Pada penelitian ini
didapat sampel sejumlah 41 orang.
● TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan secara daring dengan rentang waktu 28 September 2021
hingga tanggal 11 Oktober 2021.
● CARA PENGUMPULAN DATA
Cara pengumpulan data pada penelitian ini dengan membagikan kuesioner secara
daring kepada Mahasiswa Ekstensi FKM UI.
BAB III
HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini didapat hasil penelitian sebagai berikut:


A. Identitas Diri
Identitas diri terdiri dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, domisili, dan
angkatan kuliah.
a. Umur

Grafik 1 Grafik Usia Responden


Berdasarkan Grafik 1, memperlihatkan usia responden yang mengisi
kuesioner mulai dari usia 21 tahun sampai dengan usia 36 tahun. Usia responden
terbanyak yaitu pada usia 22 tahun dengan persentase sebesar 27% (11 Orang).
Jumlah responden yang memiliki persentase terkecil sebesar 2% (1 Orang) yaitu
usia 29-36 tahun.
b. Jenis Kelamin
Grafik 2 Grafik Jenis Kelamin
Berdasarkan Grafik 2, jenis kelamin responden yang mengisi kuesioner
sebesar 85% (35 Orang) berjenis kelamin perempuan dan sebesar 15% (6 Orang)
berjenis kelamin laki-laki.
c. Pekerjaan

Grafik 3 Status Pekerjaan Responden


Berdasarkan Grafik 3, status pekerjaan terbanyak adalah responden yang
bekerja dengan persentase sebesar 76% (31 Orang) dengan pekerjaan bervariasi
meliputi administrasi, analyst, karyawan swasta, PNS, karyawan BUMN,
sanitarian, radiografer dan penulis. Persentase sebesar 24% (10 Orang) responden
berstatus tidak bekerja.
d. Domisili
Grafik 4 Domisili Responden
Berdasarkan Grafik 4, Domisili responden terbanyak terdapat pada daerah
JABODETABEK dengan persentase sebesar 73% (30 Orang). Domisili
responden yang berada di luar JABODETABEK dengan persentase sebesar 27%
(11 Orang) dengan domisili di Belitung, Karawang, Pasuruan, Demak, Lampung,
Bengkulu, Sidoarjo, Mojokerto dan Yogyakarta.
e. Angkatan Kuliah

Grafik 5 Tahun Angkatan 2021


Berdasarkan Grafik 5, responden yang mengisi kuesioner berasal dari
angkatan 2021 sesuai dengan target responden dengan persentase 100% (41
Orang).
B. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang kami ajukan ke responden terdiri atas 10 pertanyaan
sebagai berikut:
1. Apakah ponsel anda sudah memiliki aplikasi toko online sebelum pandemi

Grafik 6. Kepemilikan Aplikasi Toko Online

Dari grafik 6, sebanyak 97,6% (40 responden) telah memiliki aplikasi toko online,
dan sebanyak 2,4% (1 responden) tidak memiliki aplikasi toko online.
2. Apakah aplikasi toko online anda bertambah sejak pandemi

Grafik 7. Pertambahan Aplikasi Toko Online


Dari grafik 7 dapat dilihat sebanyak 58,5% (24 responden) tidak memiliki
tambahan aplikasi toko online. Sedangkan sebanyak 41,5 (17 responden) memiliki
tambahan 1-2 aplikasi.

3. Toko online yang digunakan sebelum dan saat pandemi

Grafik 8. Aplikasi Toko Online yang Digunakan Sebelum dan Sesudah Pandemi

Dari Grafik 8, dapat dilihat aplikasi toko online yang digunakan sebelum pandemi
responden memilih aplikasi Shopee (95%), Tokopedia (40%), Bukalapak (2,5%) , Lazada
(5%), Blibli (2,5%), JD.ID (5%), Lainnya (7,5%). Saat pandemi terjadi perubahan,
pengguna aplikasi Tokopedia (50%) , Shopee (87,5%) , Bukalapak (0%) , Lazada (2,5%),
Blibli (7,5%), JD.ID (5%), Lainnya (12,5%)

4. Bagaimana perilaku belanja online anda saat pandemi


Grafik 9. Perilaku Belanja Online Saat Pandemi

Dari grafik 9 dapat dilihat, sebanyak 53,7% (22 responden) perilaku belanja
online saat pandemi adalah tetap, sebanyak 43,9% (17 responden) meningkat dalam
berbelanja online. Sementera 2,4% (1 responden) menjawab menurun dalam perilaku
berbelanja online saat pandemi.

5. Seberapa sering anda menggunakan aplikasi toko online sebelum pandemi dan
saat pandemi

Grafik 10. Perbandingan Seberapa Sering Menggunakan Aplikasi Toko Online


Sebelum Pandemi dan Saat Pandemi

Dapat dilihat pada Grafik 10, sebelum adanya pandemi tingkat intensitas
responden dalam menggunakan aplikasi toko online berada pada range 1 kali (42%)
hingga 2-3 kali (39%) selama sebulan. Setelah pandemi tingkat intensitas responden
dalam menggunakan aplikasi toko online berada pada tingkat intensitas 2-3 kali (34%)
hingga 4-5 kali (32%) sebulan.

6. Alasan menggunakan aplikasi toko online setelah adanya pandemi

Grafik 11. Alasan Penggunaan Aplikasi Toko Online Setelah Adanya Pandemi
Dapat dilihat pada Grafik 11, alasan menggunakan aplikasi toko online setelah
adanya pandemi berhubungan yaitu menghindari kontak langsung keluar rumah dengan
presentase 51% (21 responden), pengaruh pembatasan aktivitas (WFH dan PPKM atau
PSBB) dengan presentase 46% (19 responden) dan pengaruh psikologis (stress dengan
kebiasaan WFH dan PSBB atau PPKM) dengan presentase sebesar 17% (7 responden).

7. Jenis Kategori apa saja yang dibeli pada toko online sebelum pandemi dan saat
pandemi
Grafik 12. Perbandingan Jenis Kategori yang Dibeli di Toko Online Sebelum dan
Sesudah Pandemi

Dapat dilihat pada Grafik 12, rata-rata terjadi kenaikan pembelian di toko online
setelah pandemi terhadap jenis kategorinya. Kenaikan yang signifikan pada kategori
kesehatan yang sebelum pandemi terdapat 17,01 % suara menjadi 56,01% suara.
Kenaikan yang signifikan juga terjadi pada kategori hobi dan koleksi dari 19,05 %
menjadi 46,30%.
Tetapi terdapat penurunan pembelian di toko online pada kategori ibu dan bayi
serta pembayaran elektronik. Sebelum pandemi kategori terbanyak yang dipilih
responden saat bertransaksi di toko online yaitu fashion (pakaian, sepatu, tas dan
aksesoris) dengan persentase sebesar 61% sebanyak 25 suara, jumlah ini naik setelah
pandemi dengan persentase sebesar 65,9% sebanyak 27 suara. Kategori kedua
terbanyak pembelian sebelum pandemi yaitu perawatan dan kecantikan (skincare,
makeup, dan lainnya) sebanyak 23 suara (56,1%), jumlah pada kategori ini naik setelah
pandemi yang mendapat suara sebanyak 23 (63,4%).
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 KEPEMILIKAN APLIKASI TOKO ONLINE PADA PONSEL

4.2 PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA EKSTENSI FKM UI PADA PERUBAHAN


PERILAKU MAHASISWA EKSTENSI FKM UI PADA PENAMBAHAN JUMLAH
APLIKASI TOKO ONLINE SEBELUM DAN SETELAH ADANYA PANDEMI
Penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa ekstensi FKM UI konsisten dalam
menggunakan aplikasi toko online. Sebanyak 58,5% (42 responden) tidak memiliki penambahan
jumlah aplikasi toko online yang digunakan untuk transaksi belanja online. Perilaku ini diyakini
bahwa tingkat kepercayaan konsumen kepada suatu aplikasi toko online berpengaruh terhadap
aplikasi yang digunakan untuk belanja online. Definisi kepercayaan menurut Schurr dan Ozane
(1985), kepercayaan merupakan suatu keyakinan bahwa pernyataan pihak lain dapat diandalkan
untuk memenuhi kewajibannya (Putri Pradnyawidya Sari, 2017).
Tingkat kepercayaan konsumen dalam menggunakan suatu aplikasi toko online juga sangat
dipengaruhi oleh pengalaman konsumen dalam bertransaksi dengan aplikasi toko online tersebut.
Seperti Hasil tersebut tampak bahwa mahasiswa ekstensi FKM UI memiliki sikap lebih berhati-hati
dalam menggunakan aplikasi toko online yang lain dan lebih memilih tetap menggunakan aplikasi
yang sudah dimiliki atas dasar kepercayaan dan pengalaman dalam menggunakan aplikasi toko
online. ……………………………..????

4.3 Perubahan perilaku mahasiswa ekstensi FKM UI pada aplikasi toko online yang digunakan
sebelum dan setelah adanya pandemi
Perubahan perilaku mahasiswa ekstensi FKM UI terlihat pada aplikasi toko online yang
digunakan sebelum dan sesudah pandemi. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi toko online yang
paling banyak digunakan sebelum pandemi adalah Shopee dengan persentase sebesar 95%. Namun,
setelah pandemi aplikasi toko online Shopee mengalami penurunan dengan persentase sebesar 87,5%
sedangkan aplikasi toko online Tokopedia mengalami kenaikan.
Menurut Ramadania, indikator kepercayaan yaitu reputasi yang dimiliki sebuah website,
keamanan dan kenyamanan yang diperoleh dari website tersebut dan manfaat yang diperoleh dari
website tersebut (Putri Pradnyawidya Sari, 2017). Faktor yang memungkinkan konsumen berpindah
dari aplikasi toko online yang dimiliki sejak lama yaitu akses website yang tidak user friendly, tidak
adanya kemudahan bertransaksi, mitra kerja sama yang minim dan perolehan diskon atau potongan
saat bertransaksi di aplikasi toko online. Pada keadaan pandemi yang memberlakukan pembatasan
berskala besar, tentu kemudahan dan fasilitas yang diberikan oleh aplikasi toko online menjadi
penentu konsumen dalam menggunakan aplikasi tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2009) Perilaku
konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli,
menggunakan dan bagaimana barang dan jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan mereka

4.4 Perubahan perilaku mahasiswa ekstensi FKM UI pada intensitas dalam menggunakan
aplikasi toko online pada sebelum pandemi dan setelah adanya pandemi
Intensitas mahasiswa ekstensi FKM UI dalam menggunakan aplikasi toko online mengalami
peningkatan setelah adanya pandemi. Peraturan pemerintah untuk melakukan pembatasan berskala
besar, menuntut semua masyarakat khususnya mahasiswa untuk melakukan perubahan perilaku.
Perubahan perilaku ini terjadi dari yang biasanya belanja langsung ke pusat perbelanjaan, kini harus
dapat memenuhi kebutuhan hanya dari rumah saja untuk mengurangi perluasan sebaran kasus Covid-
19. Kebiasaan baru ini tentu membuat intensitas konsumen meningkat dalam bertransaksi secara
online.
Mengacu pada hasil penelitian membuktikan bahwa terjadinya perubahan peningkatan
perilaku responden akan seringnya menggunakan aplikasi toko online. Perubahan ini dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pada penelitian ini diakibatkan oleh pandemic Covid-19.
Sejalan dengan pendapat Arifah, bahwa perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari
karena kuatnya dorongan eksternal disertai dengan adanya kebutuhan internal (Arifah, 2020).
Bahayanya Covid-19 dan pemberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat menyebabkan
bergesernya aktivitas konsumen dalam pencarian barang dan jasa. Arti perubahan pada aspek
sempit yaitu terdapat pada perilaku dan pola pikir individu sedangkan perubahan dalam aspek
luas yaitu perubahan dalam tingkat struktur masyarakat yang nantinya dapat mempengaruhi
perkembangan masyarakat di masa yang akan datang (Nurmalia et al., 2019).

4.5 Alasan menggunakan aplikasi toko online setelah adanya pandemi


Alasan terbanyak dalam menggunakan aplikasi toko online setelah adanya pandemi yaitu
harga lebih murah dan selanjutnya nyaman karena tidak perlu keluar rumah. Himbauan dari
pemerintah untuk tetap dirumah membuat bertransaksi secara online melalui aplikasi toko online
menjadi kenyamanan tersendiri bagi konsumen khususnya mahasiswa. Pemesanan barang yang
diinginkan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan nyaman karena tidak perlu keluar rumah sudah
bisa mendapatkan barang tersebut.
Hal tersebut juga membuat mahasiswa lebih hemat karena dengan bertransaksi melalui
aplikasi toko online sering kali memberikan diskon atau potongan sehingga harganya jauh lebih
murah. Aplikasi toko online dalam menyikapi pandemi ini terus-menerus mengeluarkan penawaran-
penawaran dengan harga yang murah atau potongan harga. Dibalik adanya penawaran-penawaran
murah dari aplikasi toko online memberikan dampak negatif yang merujuk pada perilaku konsumtif

4.6 Perbandingan Kategori Pembelian Melalui Aplikasi Toko Online Sebelum dan Sesudah
Pandemi
Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebelum adanya pandemi responden paling banyak membeli
melalui aplikasi online pada kategori fashion (Pakaian, Sepatu, Tas, Aksesori), perawatan dan
kecantikan, kebutuhan sehari-hari, dan pembayaran elektrik. Sementara untuk kategori kesehatan
masih sangat rendah 17,1 %.
Setelah

BAB V

PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

Nazir, M. 2009. Metode Penelitian (Ketujuh). Galia: Ghalia Indonesia.

Sari, D. E., Handoko, R., & Rochim, A. I. 2018. Pengaruh Online Shop Jejaring Sosial Terhadap
Perilaku Konsumtif Pada Ibu Rumah Tangga Kabupaten Mojokerto (Studi Kasus Ibu
Rumah Tangga Di Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto).
Representamen, 4(01). https://doi.org/10.30996/representamen. v4i01.1423

Cholilawati & Suliyanthini, Dewi. 2021. Perubahan Perilaku Konsumen Selama Pandemi Covid-
19. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
https://www.researchgate.net/publication/348209887_Perubahan_Perilaku_Konsumen_di
_Masa_Pandemi_Covid-19
BAB IV

PEMBAHASAN

Data statistik deskriptif yang dihasilkan dari data survei yang diolah dengan Google
Form, pembahasannya dapat dilihat beberapa hal sebagai berikut. Sebanyak 97,6% (40
responden) telah memiliki aplikasi toko online, dan sebanyak 2,4% (1 responden) tidak memiliki
aplikasi toko online yang artinya sebaran data lebih beragam meskipun masih tergolong rendah.
Untuk pertanyaan kedua dapat dilihat sebanyak 58,5% (24 responden) tidak memiliki tambahan
aplikasi toko online. Sedangkan sebanyak 41,5 (17 responden) memiliki tambahan 1-2 aplikasi.
yang artinya sebaran datanya lumayan beragam dibanding pertanyaan pertama. Hal ini
dikarenakan tidak ada hubungan yang paralel antara melihat-lihat produk dengan berbelanja,
meskipun tingkat kemungkinan untuk berbelanja setelah melihat produk bisa saja tinggi. Pada
pertanyaan ketiga yaitu aplikasi toko online yang digunakan sebelum pandemi didapatkan hasil
95% aplikasi toko online yang digunakan responden adalah Shopee, diikuti 40% aplikasi toko
online Tokopedia, 5% aplikasi yang digunakan adalah Lazada, JD.ID serta Zalora. Dan 2,5%
responden menggunakan aplikasi Bukalapak, Blibli. Sementara itu, dari pertanyaan aplikasi toko
online yang digunakan sesudah pandemi dapat dilihat, ada perubahan dari grafik sebelumnya
yaitu 87,5% aplikasi toko online yang digunakan responden adalah Shopee, diikuti 20% aplikasi
toko online Tokopedia, 7,5% responden menggunakan Blibli dan Zalora, 5% responden
menggunakan aplikasi JD.ID. Dan 2,5% tambahan aplikasi toko online yang digunakan
responden yaitu MapClub dan Sociolla. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa
e-commerce Shopee dan Tokopedia tetap menjadi favorit aplikasi toko online sebelum dan
sesudah pandemi. Kepercayaan, kemudahan dan promosi penjualan dapat menjadi faktor yang
membedakan keputusan pembelian e-commerce Shopee dan Tokopedia yang menjadi toko
online favorit sebelum dan selama pandemi berlangsung. Pandemi COVID-19 tidak sama sekali
menghalangi sebagian mahasiswa untuk berbelanja online dikarenakan kebutuhan yang mungkin
sulit didapatkan di tempat belanja biasa apalagi ditambah himbauan pemerintah untuk jaga jarak.

Anda mungkin juga menyukai