Oleh :
Yoga Firmansyah
2420130040
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah
Peranan Manusia dalam pengelolaan lingkungan hidup.
Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas untuk menambah pengetahuan khususnya
pengantar Teknik Industri. Penyusun laporan ini mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan motivasi, dukungan dan bantuan dalam menyusun laporan ini.
Saya selaku penyusun menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan berbesar hati untuk menerima semua kritik dan saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun, sehingga menjadi pengetahuan yang bermanfaat bagi saya di masa yang akan
datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi yang membacanya .
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman judul .....................................................................................................................i
Kata pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Tujuan Pengelolaan Lingkungan ........................................................................... 2
C. Rumusan Msalah.................................................................................................... 2
BAB II ISI MAKALAH
A. Penjelasan Lingkungan Hidup ............................................................................... 3
B. Unsur-Unsur Lingkungan Hidup............................................................................ 3
C. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan................................................... 4
D. Upaya Pemeliharaan Lingkungan .......................................................................... 9
iii
BAB II
PEMBAHASAN
4. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
a. Pencemaran Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon
(CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan
suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam.
Keracunan
NO2
Partikel
yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang
digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal
akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel
tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga
akan mencemari udara.
5. Pencemaran Suara
Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan
bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat
berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat.
Hilangnya pendengaran manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db
selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat
membunuh manusia pada tingkat 180db.
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat juga terjadi karena adanya
gejala atau peristiwa alam yang terjadi sehingga memengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan
meliputi:
1. Kerusakan Akibat Peristiwa Alam
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir) yang dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia
dapat
mengukur
intensitas
gempa,
namun
tidak
dapat
1) Bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi retak, jalan menjadi putus.
3) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
4) Tanah longsor akibat guncangan.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).
c. Kerusakan Akibat Siklon (topan)
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa
diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Membahayakan penerbangan.
3) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
d. Musim Kemarau Panjang
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di
suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.
Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti munculnya titik api
penyebab kebakaran hutan, mengeringnya sumber-sumber air, dan gagalnya
berbagai upaya pertanian petani serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga
dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya.
e. Erosi dan Abrasi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan
partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es. Dampak dari erosi
adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
(infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan
tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan
banjir di sungai.
7
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: Penyusutan
lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai, Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan
ombak yang didorong angin kencang begitu besar, Kehilangan tempat
berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau
2. Kerusakan Akibat Ulah Manusia
Manusia sebagai penguasa dan pengelola lingkungan hidup di bumi
berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, mampu merubah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun seringkali
yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan untuk
kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
Pembangunan
berwawasan
lingkungan
dikenal
dengan
nama
11
tersebut
akan
mengakibatkan
gangguan
dalam
kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), unsur sosial
budaya (kultur), dan unsur fisik (abiotik).
Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam: letusan gunung berapi,
kerusakan akibat gempa gumi, kerusakan akibat siklon (topan), musim kemarau, erosi
dan abrasi. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia: penebangan hutan secara liar,
bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebihan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pembuangan sampah di
sembarang tempat.
Upaya pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan yaitu dengan
menyusun, menerbitkan, dan memberlakukan Peraturan Pemerintah dan UndangUndang yang berkaitan dengan lingkungan, membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, serta mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami upaya pelestarian lingkungan serta dapat memberikan kritik
dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian
saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Totok, dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
Anonim. 2009. Lingkungan Hidup dan Pelestarian
http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkunganpengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian- (Diakses pada tanggal 09 Maret
2014).
14
(Diakses
pada
BAB II
PEMBAHASAN
4. Pencemaran Udara
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur
yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang
berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
a. Pencemaran Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan
masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.
Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa
belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon
(CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan
suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem
pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam.
Keracunan
NO2
Partikel
yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang
digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa
timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal
akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel
tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga
akan mencemari udara.
5. Pencemaran Suara
Sumber pencemaran suara adalah suara bising. Suara bising merupakan
bunyi yang tidak diinginkan dari suatu kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu
yang dapat mengganggu manusia dan kenyamanan lingkungan. Suara bising dapat
berasal dari suara mesin pabrik, mesin kendaraan dan mesin pesawat.
Hilangnya pendengaran manusia dimulai pada tingkat kebisingan 80-90db
selama delapan jam, pada tongkat 120db akan membuat telinga sakit dan dapat
membunuh manusia pada tingkat 180db.
Kerusakan lingkungan hidup oleh alam dapat juga terjadi karena adanya
gejala atau peristiwa alam yang terjadi sehingga memengaruhi keseimbangan
lingkungan hidup. Peristiwa alam yang dapat memengaruhi kerusakan lingkungan
meliputi:
1. Kerusakan Akibat Peristiwa Alam
a. Letusan gunung berapi
Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi
yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya
yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan.
2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui.
3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui.
4) Gas yang mengandung racun.
5) Material padat (batuan, kerikil, pasir) yang dapat menimpa perumahan, dan
lain-lain.
b. Kerusakan Akibat Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi),
terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra.
Manusia
dapat
mengukur
intensitas
gempa,
namun
tidak
dapat
1) Bangunan roboh.
2) Tanah di permukaan bumi retak, jalan menjadi putus.
3) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul.
4) Tanah longsor akibat guncangan.
5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pasang).
c. Kerusakan Akibat Siklon (topan)
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan
tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini
terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Bahaya angin topan bisa
diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk:
1) Merobohkan bangunan.
2) Membahayakan penerbangan.
3) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan.
4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal.
d. Musim Kemarau Panjang
Bencana ini terjadi karena adanya penyimpangan iklim yang terjadi di
suatu daerah sehingga musim kemarau terjadi lebih lama dari biasanya.
Bencana ini menimbulkan berbagai kerugian, seperti munculnya titik api
penyebab kebakaran hutan, mengeringnya sumber-sumber air, dan gagalnya
berbagai upaya pertanian petani serta banyaknya tumbuhan yang mati sehingga
dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya.
e. Erosi dan Abrasi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan
partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es. Dampak dari erosi
adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain
dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air
(infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan
tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan
banjir di sungai.
7
Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan
arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya
keseimbangan alam daerah pantai tersebut.
Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain: Penyusutan
lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di
pinggir pantai, Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan
ombak yang didorong angin kencang begitu besar, Kehilangan tempat
berkumpulnya ikan ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau
2. Kerusakan Akibat Ulah Manusia
Manusia sebagai penguasa dan pengelola lingkungan hidup di bumi
berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan yang berakal, mampu merubah dunia dari pola kehidupan
sederhana sampai ke kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun seringkali
yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan untuk
kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia
membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa
bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industri.
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan.
c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
1. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2. Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
3. Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.
4. Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5. Pembuangan sampah di sembarang tempat.
Pembangunan
berwawasan
lingkungan
dikenal
dengan
nama
11
tersebut
akan
mengakibatkan
gangguan
dalam
kehidupan.
Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak
diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2) Melarang kegiatan perburuan liar
3) Menggalakkan kegiatan penghijauan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup meliputi unsur hayati (biotik), unsur sosial
budaya (kultur), dan unsur fisik (abiotik).
Kerusakan lingkungan akibat peristiwa alam: letusan gunung berapi,
kerusakan akibat gempa gumi, kerusakan akibat siklon (topan), musim kemarau, erosi
dan abrasi. Kerusakan lingkungan akibat ulah manusia: penebangan hutan secara liar,
bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS), pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebihan, penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman, dan pembuangan sampah di
sembarang tempat.
Upaya pemerintah untuk mengatasi kerusakan lingkungan yaitu dengan
menyusun, menerbitkan, dan memberlakukan Peraturan Pemerintah dan UndangUndang yang berkaitan dengan lingkungan, membentuk Badan Pengendalian
Lingkungan, serta mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan
pelestarian lingkungan hidup antara lain:
B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan pembaca dapat
mengetahui dan memahami upaya pelestarian lingkungan serta dapat memberikan kritik
dan sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya. Demikian
saran yang dapat penulis sampaikan semoga dapat membawa manfaat bagi semua
pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Totok, dkk. 2004. Fakta dan Konsep Geografi. Jakarta: Ganeca Exact.
Sugandi, Dede. 2005. Geografi. Bandung: Regina.
Anonim. 2009. Lingkungan Hidup dan Pelestarian
http://afand.abatasa.com/post/detail/2405/linkungan-hidup-kerusakan-lingkunganpengertian-kerusakan-lingkungan-dan-pelestarian- (Diakses pada tanggal 09 Maret
2014).
14
(Diakses
pada