Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBABNYA

 Interaksi yang teratur antar komponen-komponen ekosistem


menjadikan ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan
ekosistem tersebut tidak selalu statis (selalu tetap), tetapi dinamis
(berubah-ubah). Perubahan lingkungan ini dapat mengarah kepada
perbaikan lingkungan atau kerusakan lingkungan.
 Kerusakan lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor
alam dan faktor manusia.
o Perubahan lingkungan secara alami disebabkan oleh bencana
alam, seperti banjir bandang, gunung meletus, tanah longsor,
gempa bumi, tsunami, kekeringan, kebakaran hutan, angin
puting beliung, dan perubahan musim.
o Perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia meliputi segala
aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
misalnya, kebutuhan pangan, sandang, papan, lahan, dan
sarana transportasi.
 Peningkatan jumlah penduduk yang diikuti dengan kemajuan iptek
berakibat pada semakin banyaknya sumber daya alam yang
tereksploitasi
POLUSI (PENCEMARAN LINGKUNGAN)
Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah
masuknya/dimasukannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain
ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsungan
hidup makhluk hidup disebut dengan polutan.
Pencemaran udara
Udara di atmosfir bumi kita merupakan campuran dari gas nitrogen (78%),
oksigen (21%), gas argon (sekitar 1 %), (0,0035 %) dan sejumlah kecil uap air
(sekitar 0,01 %). Jika komposisi gas di atmosfer tersebut mengalami
perubahan, maka terjadilah polusi udara. Sejumlah oksida nitrat (NO2, NO3)
dan oksida belerang sebagai polutan di udara dapat membentuk
persenyawaan asam nitrat dan asam sulfat, dalam jumlah banyak bahan ini
akan menimbulkan hujan asam yang akan merusak tumbuh-tumbuhan,
mikroorganisme tanah, dan hewan-hewan air tawar
polutan di udara dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan manusia
seperti mata berair, batuk-batuk, penyakit pernafasan seperti bronkitis,
emfisema dan mungkin kanker paru-paru. Selain itu polutan di udara dapat
merusak bangunan karena lapuk, menyebabkan korosi pada logam, karet
menjadi rapuh, cat menjadi pudar warnanya, kertas menjadi pudar dan
rapuh ,kulit warnanya pudar dan rapuh, dan banyak lagi kerusakan lain yang
sangat merugikan. Penggunaan CFCs, sebagai gas pendingin menyebabkan gas
tersebut menjadi polutan di udara yang tak dapat terurai dalam jangka waktu
yang lama (± 100 tahun). Gas ini masuk ke stratosfer dan akan merusak lapisan
ozon yang berfungsi sebagai penyaring radiasi ultra violet dari cahaya
matahari. Radiasi ultra violet, jika intensitasnya bertambah akan berbahaya
bagi kesehatan manusia yaitu dapat menyebabkan kanker kulit. Beberapa
kegiatan yang dapat menimbulkan polusi udara di antaranya berikut ini.
a. Asap dari cerobong pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran atau
kebakaran hutan, asap rokok, yang membebaskan CO dan CO2 ke
udara.
b. Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung
berapi yang menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
c. Bahan dan partikel-partikel radioaktif dari bom atom atau percobaan
nuklir yang membebaskan partikel- partikel debu radioaktif ke udara.
d. Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik
yang membebaskan partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur.
e. Chloro Fluoro Carbon (CFCs) yang berasal dari kebocoran mesin
pendingin ruangan, kulkas, AC mobil.
Pencemaran air
Secara fisik air layak dikonsumsi jika tidak berbau, berasa, maupun tidak
berwarna. Di samping itu air tidak boleh mengandung racun maupun zat-zat
kimia berbahaya (syarat kimia), dan tidak mengandung bakteri, protozoa
ataupun kuman-kuman penyakit.
Apabila perairan tercemar dengan bahan atau logam berbahaya seperti
arsenat, kadmium, krom, timah, air raksa, benzen, tetraklorida karbon dan lain-
lain, bahan-bahan tersebut dapat merusak organ tubuh manusia atau dapat
menyebabkan kanker
Pada sungai-sungai yang alirannya lambat dan pada danau karena banyak
polutan terurai dan juga terdapat bahan-bahan anorganik yang menyuburkan,
airnya akan menjadi subur sekali untuk pertumbuhan ganggang dan tumbuhan
air lainnya keadaan ini disebut eutrofikasi jika tumbuhan dan ganggang mati
akan terjadi pembusukan yang menghabiskan persediaan oksigen dan terjadi
pengendapan bahan-bahan yang dapat menyebabkan pendangkalan danau
Polusi air yang berat dapat menyebabkan polutan meresap kedalam air tanah
yang menjadi sumber air untuk cuci, mandi, dan untuk air minum.
Air tanah yang tercemar sukar sekali untuk dikembalikan menjadi air bersih.
Pengenceran dan penguraian polutan pada air tanah sulit sekali karena airnya
tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri pengurai yang aerob. Jadi air
tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam waktu yang sangat lama
walau tidak ada lagi bahan pencemar baru yang masuk.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh hal-hal berikut.
a. Pembuangan limbah industri ke perairan (sungai, danau,laut).
b. Pembuangan limbah rumah tangga (domestik) ke sungai, seperti air
bekas cucian, air kamar mandi.
c. Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
d. Terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah ke perairan.
e. Penggunaan racun dan bahan peledak dalam menangkap ikan.
f. Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai.
g. Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur
minyak lepas pantai.
Beberapa parameter kimia kualitas air meliputi BOD, COD, DO, dan pH.
BOD (Biochemichal Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen terlarut yang
diperlukan oleh mikroorganisme dalam air untuk menguraikan bahan organik.
Nilai BOD diperoleh dari selisih oksigen terlarut awal dengan oksigen terlarut
akhir. Apabila kandungan oksigen dalam air menurun, kemampuan
mikroorganisme aerob untuk menguraikan limbah organik jga menurun.
COD (Chemical Oxygen Demand) merupakan jumlah oksigen yang diperlukan
agar limbah dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia.
DO (Dissolved Oxygen) adalah kadar oksigen terlarut dalam air. Semakin kecil
nilai DO perairan, tingkat pencemaran air semakin tinggi.
pHadalah ukuran keasaman suatu perairan. Air bersih mempunyai pH 6,5 – 7,5.
Dengan pH yang lebih kecil atau lebih besar menunjukkan adanya pencemaran.
Air tersebut tidak sesuai untuk kehidupan mikroorganisme.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah karena aktivitas manusia yang dikaitkan dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi terutama ialah karena mulai bervariasinya
macam sampah yang ditemukan dalam kehidupan serta dipergunakannya
berbagai macam zat kimia untuk pupuk atau keperluan industri lainnya
plastik yang dibuang sembarangan menyebabkan tanah yang mengandung
plastik tersebut tidak dapat menyerap air dan akan menjadi gersang.
Pemupukan dengan dosis yang melampaui dari yang diperlukan maka hal ini
telah merupakan pencemaran
Pencemaran tanah dapat disebabkan oleh beberapa sebab, di antaranya
sebagai berikut:
a. Sampah plastik, pecahan kaca, logam maupun karet yang ditimbun
dalam tanah.
b. Sisa pestisida dari kegiatan pertanian yang meresap ke tanah.
c. Limbah deterjen yang dibuang ke tanah.
d. Pengikisan lapisan humus (topsoil) oleh air.
e. Deposit senyawa asam dari peristiwa hujan
DAMPAK PERUBAHAN LINGKUNGAN AKIBAT AKTIVITAS MANUSIA
Pada lahan pertanian aktivitas manusia seperti penggunaan pupuk buatan akan
mengganggu siklus nitrogen, yaitu dengan adanya industri pupuk buatan,
konsentrasi nitrogen terfiksasi akan mengalami peningkatan
Pada danau atau sungai, aktivitas manusia akan mempercepat proses
eutrofikasi. Pupuk dari daerah pertanian, limbah cair pabrik dan rumah tangga
menjadi penyebab air sungai dan danau mengandung nutrien anorganik yang
berlebihan. Sebagai akibatnya akan terjadi peningkatan kepadatan organisme
fotosintetik yang disusul dengan tertutupnya permukaan air oleh gulma (alga
dan sianobakteri) yang merupakan organisme fotosintetik. Bilamana organisme
fotosintetik tersebut mati, bahan organik menjadi terakumulasi di dasar danau,
disanalah detritivora akan menggunakan semua oksigen. Keadaan ini membuat
beberapa organisme tidak mampu bertahan hidup.
Manusia menghasilkan berbagai ragam jenis zat kimia beracun yang sangat
banyak jenisnya, termasuk di dalamnya adalah zat kimia sintetik yang
sebelumnya tidak berada di alam. zat kimia beracun tersebut kemudian
dibuang ke ekosistem tanpa mempertimbangkan akibatnya terhadap
ekosistem.
Aktivitas manusia banyak menghasilkan berbagai ragam limbah gas.
Peningkatan limbah gas berupa CO2 di atmosfer merupakan permasalahan
besar yang berhubungan langsung dengan siklus biogeokimia. Keadaan ini
berpengaruh terhadap emisi CO2, efek rumah kaca dan penipisan ozon
atmosfer.
Penebangan hutan yang merupakan ekosistem alamiah, yang umumnya
dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian, industri dan pemukiman
tidak diragukan lagi menyebabkan gangguan lokal paling besar pada
lingkungan alamiah. Pemanenan kayu secara tebang rata juga merusak hutan.
Kecerobohan manusia adalah faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya
kerusakan beberapa ekosistem seperti yang terjadi di Indonesia. Tumpahan
minyak mentah yang pernah terjadi di teluk Jakarta menjadi penyebab ratusan
meter tanaman rumput laut yang dibudidayakan sejumlah warga mengalami
kerusakan ataupun kebakaran hutan yang pernah terjadi di Kalimantan
menyebabkan gangguan pandangan dan gangguan pernafasan pada manusia
dan hewan penghuni ekosistem di sekitarnya
ETIKA LINGKUNGAN
Etika lingkungan adalah sikap dan tingkah laku manusia yang objektif terhadap
kelestarian lingkungan sehingga dihasilkan manusia yang sadar lingkungan.
Beberapa prinsip yang sejalan dengan etika lingkungan di antaranya berikut ini.
 Manusia bukan sumber dari semua nilai, manusia bagian dari
lingkungan.
 Manusia harus menjadi pengelola sumber daya yang bijaksana dari
generasi ke generasi.
 Sumber daya digunakan seoptimal mungkin untuk kesejahteraan
manusia.
 Perbaikan lingkungan harus disesuaikan dengan produksi benda dan
materi.
 Hubungan manusia dengan alam harus saling menguntungkan
berdasarkan pengertian ekologi.
 Lingkungan diciptakan tidak hanya untuk manusia tetapi juga untuk
makhluk hidup lainnya.
 Sumber daya alam bersifat tidak tak terbatas, karena itu
pemanfaatannya harus seefisien mungkin dan menghindarkan sikap
boros.
LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH
Limbah dapat diartikan zat atau bahan dari sisa produksi atau kegiatan.
Umumnya limbah berasal dari kegiatan manusia, baik berasal dari kegiatan
rumah tangga (limbah domestik) maupun dari sisa kegiatan produksi pada
industri (limbah pabrik). Limbah domestik biasanya berskala kecil, kurang atau
tidak mengandung racun, dan tidak mengalami proses pengolahan limbah
sebelum dibuang ke lingkungan. Adapun limbah pabrik biasanya dalam skala
besar, lebih bersifat toksik, dan biasanya telah mengalami proses pengolahan
sebelum dibuang ke lingkungan.
Menurut jenisnya limbah dikelompokkan menjadi limbah organik dan limbah
anorganik. Limbah organik secara alami dapat diuraikan di alam (bersifat
biodegradable), seperti kotoran ternak, daun, kertas, bangkai, sisa-sisa
tanaman. Adapun limbah anorganik secara alami tidak dapat diuraikan
(bersifat nonbiodegradable), sepeti logam, kaca, plastik, karet.
Menurut bentuk fisiknya limbah dikelompokkan menjadi limbah padat, limbah
cair, dan limbah gas.
Untuk memperkecil dampak pencemaran oleh pembuangan limbah ke
lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan daur ulang (recycle),
menggunakan kembali (reuse), perawatan (repair), dan penghematan (reduce).
Tidak semua limbah dapat didaur ulang, oleh karena itu perlu dilakukan
pemisahan limbah menurut jenisnya sebelum dilakukan daur ulang. Misalnya
limbah dipisahkan menjadi limbah logam, limbah kaca, limbah plastik, limbah
kertas. Setelah pemisahan selesai baru dilakukan daur ulang.
UPAYA-UPAYA PERBAIKAN LINGKUNGAN
Konservasi adalah usaha untuk melindungi, mengatur, dan memperbaharui
sumber daya alam. Beberapa contoh konservasi lingkungan antara lain:
a. Konservasi sumber daya alam hayati: perlindungan tempat hidup satwa
melalui
taman nasional.
b. Konservasi tanah: reboisasi, pembuatan sengkedan, dan rotasi tanaman.
c. Konservasi hutan: peraturan penebangan hutan.
d. Konservasi air: pembuatan waduk.
e. Konservasi energi: pemanfaatan sumber energi alternatif.

Anda mungkin juga menyukai