Disusun oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan judul ’’ Durhaka Kepada Orang Tua” dengan tepat pada waktunya.
Tugas makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Aqidah Akhlak .
Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. AHSIN, MA selaku dosen pembimbing mata kuliah Aqidah Akhlak yang telah banyak
memberikan bimbingan dan arahan kepada kami sehingga tugas makalah Aqida Akhalak ini
dapat selesai tepat waktu .
2. kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam mengerjakan tugas makalah Aqidah Akhlak ini.
Kami menyadari bahwa makalah Aqidah Akhlak ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan tugas makalah Aqidah Akhlak ini .
Dengan demikian kami mengharapkan semoga tugas makalah Aqidah Akhlak ini
dapat memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
MAMAN SUPARMAN
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................i
DAFTAR isi ........................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A . Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................2
C. Tujuan Pembahasan.............................................................2
BAB II PENDAHULUAN
A. Pengertian Durhaka......................................................................................3
B. Ciri-Ciri Anak Durhaka...........................................................................4
C. Hadits Dan Al-Quran Yang Mencakup Tentang Durhaka
Kepada Kedua Orang Tua.........................................................................5
D. Bahaya-Bahaya Durhaka, Azab Dan Dosa Durhaka
Terhadap Orang Tua................................................................................6
E. Hukuman Bagi Orang Yang Durhaka Kepada Kedua
Orang Tuanya................................................................................................8
F. Sebab-Sebab Anak Durhaka Dan Cara Mengatasinya.................9
G. Kisah Nyata Yang Berkaitan Dengan Anak Yang Durhaka
Kepada Orang Tua.........................................................................................11
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu durhaka dan apa macam-macamnya ?
2. Apa ciri-ciri anak durhaka?
3. Apa saja hadits dan al-Quran yang mencakup tentang durhaka kepada kedua orang
tua?
4. Apa bahaya durhaka, azab dan dosa durhaka terhadap orang tua ?
5. Apa sajakah hukuman bagi orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya?
6. Apa yang menyebabkan seorang anak durhaka kepada kedua orang Tuanya dan
bagaimana cara menanggulanginya ?
7. Apa peristiwa nyata yang berkaitan dengan anak yang durhaka kepada orang tua ?
C. Tujuan pembahasan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian durhaka dan macam- macamnya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui al-Quran dan hadits tentang durhaka
3. Mahasiswa dapat mengetahui hukuman bagi orang yang durhaka kepada
orang tuanya.
4. Mahasiswa tahu sebab-sebab anak durhaka dan cara mengatasinya.
5. Mahasiswa tahu peristiwa kisahnyata yang berkaitan dengan anak yang
durhaka kepada orang tua
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Durhaka
Bakti (dalam bahasa arab disebut birrun) adalah kata yang mencakup
kebaikan dunia dan akhirat. Berbakti kepada kedua orang adalah berbuat baik
kepada mereka memenuhi hak-hak mereka dan menaati mereka dalam hal-hal yang
mubah, bukan hal-hal yang wajib atau maksiat.
Adapun lawan kata bakti adalah durhaka. Durhaka kepada orang tua adalah
berbuat buruk kepada mereka dan menyia-nyiakan hak mereka. Secara bahasa,
kata al- uquuq (durhaka) berasal dari kata al-‘aqqu yang berarti al-qath’u (memutus,
merobek, memotong, membelah). Adapun menurut syara’ Durhaka adalah setiap
perbuatan atau ucapan anak yang menyakiti kedua orang tuanya.
12. Menajamkan tatapan mata kepada kedua orang tua ketika marah atau kesal kepada mereka
berdua karena suatu hal.
13. Membuat kedua orang tua bersedih dengan melakukan sesuatu hal, meskipun sang anak
berhak untuk melakukannya. Tapi ingat, hak kedua orang tua atas diri si anak lebih besar
daripada hak si anak.
14. Malu mengakui kedua orang tuanya di hadapan orang banyak karena keadaan kedua orang
tuanya yang miskin, berpenampilan kampungan, tidak berilmu, cacat, atau alasan lainnya.
15. Tidak mau berdiri untuk menghormati orang tua dan mencium tangannya.
C. Hadits dan Al-Quran yang mencakup tentang durhaka kepada kedua orang tua
Durhaka kepada kedua orang tua adalah haram dan termasuk dosa besar.
Allah Swt, berfirman:
Kisah ini terjadi pada zaman Rasulullah saw. Pada suatu hari Rasulullah saw
mendatangi seorang pemuda saat menjelang kematiannya. Beliau membimbingnya agar
membaca kalimat tauhid, Lâilâha illallâh, tapi pemuda itu lisannya terkunci.
Rasulullah saw bertanya kepada seorang ibu yang berada di dekat kepala sang
pemuda yang sedang sakratul maut: Apakah pemuda ini masih punya ibu?
Sang ibu menjawab : Ya, saya ibunya, ya Rasulullah.
Rasulullah saw bertanya lagi: Apakah Anda murka padanya?
Sang ibu menjawab: Ya, saya tidak berbicara dengannya selama 6 tahun.
Rasulullah saw bersabda: Ridhai dia!
Sang ibu berkata: Saya ridha padanya karena ridhamu padanya.
Kemudian Rasulullah saw membimbing kembali kalimat tauhid, yaitu Lâilâha illallâh.
Kini sang pemuda dapat mengucapkan kalimat Lâilâha illallâh.
Rasulullah saw bertanya pemuda itu: Apa yang kamu lihat tadi?
Sang pemuda menjawab: Aku melihat seorang laki-laki yang berwajah hitam, pandangannya
menakutkan, pakaiannya kotor, baunya busuk, ia mendekatiku sehingga membuatku marah
padanya.
Lalu Nabi saw membimbinnya untuk mengucapkan doa:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapatlah kita ambil kesimpulan bahwasanya arti durhaka
menurut syara’ adalah setiap perbuatan atau ucapan anak yang menyakiti kedua
orang tuanya.
Allah Swt, berfirman:
وقضى ربك ا ل ن تعبدوا إل إياه وبالوالديّ إحسانا ا إما يبلغ نّ عندك الكبر أحدهما او كلهم
(23:فل تقل لهما أف ول تنهرهما وقل لهما قول كريما ا)السراء
Artinya:dan Tuhanmu menghendaki supaya kamu tidak menyembah keculai
kepada-Nya dan berbakti kepada kedua orang tua, jika salah seorang diantara
keduanya atau kedua-duanya, sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaannmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia.( QS. Al-Isro [17]: 23)
Jadi durhaka kepada orang tua merupakan dosa besar. Dan untuk itu marilah
kita menghormati dan menghargai orang tua ,atas jasa-jasa orang tua kita yang sudah
melahirkan dan membesarkan kita Dan semoga kita tidak termasuk ke dalam
golongan orang-orang yang durhaka.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya
Daftar Pustaka
http://syamsuri149.wordpress.com/2008/10/09/akibat-durhaka-kepada-orang-tua/
http://anakshalih.wordpress.com/2007/06/25/haramnya-durhaka-kepada-orang-tua/
http://andikajeki.blogspot.com/2011/04/akibat-durhaka-kepada-orang-tua.html
http://7topranking.blogspot.com/2013/01/7-ciri-ciri-anak-durhaka.html
http://sapta06.wordpress.com/2010/05/22/249/
http://catatankecilblogspot.blogspot.com/2013/02/makalah-durhaka-kepada-orangtua.html