Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PAI BAB 9 HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN GURU

Disusun Oleh:

Kelompok 5 Kelas 8F (UNICEF)

Anggota:

1. Aufar Alghani K
2. Cinta Larasati P
3. Luna Azalia N
4. Ratu Muthia Q
5. Reisya Maulani P
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul ”PAI BAB 9 Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan
Guru”.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut mengumpulkan informasi dalam penyusunan makalah
ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan


manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sumedang, Januari 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 3
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 5
2.1 Hormat dan patuh kepada Orang Tua..................................................................…5
2.1.1 Dosa besar durhaka kepada Orang Tua………………………………….......................................6
2.1.2 Cara Menghormati Orang Tua…………………….……………………………………………………………....7
2.1.3 Berbakti Kepada Orang Tua………………………………..…………………………………………………..……8
2.2 Hormat dam patuh kepada Guru............................................................................9
2.2.1 Jasa Guru………….………………………………………………………………………………………………………..….10
2.2.2 Cara menghormati dan menghargai Guru..……………………………………………………………….12
2.3 Dalil hormat dan patuh kepada Orang Tua....................................................…….13
2.3.1 Dalil hormat dan patuh kepada Guru…………………..…………………………………………………...14
2.3.2 Contoh perilaku hormat kepada Orng Tua dan Guru……………………………………………….15
BAB III PENUTUP...........................................................................................................16
3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 16
3.2 Saran.....................................................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai seorang anak kita berkewajiban untuk hormat dan patuh maupun
terhadap orang tua maupun guru. Banyak dari orang tua maupun guru akan
merasa senang jika anak yang mereka didik memiliki perilaku yang sopan,
hormat serta patuh. Tak susah bagi kita untuk hormat dan patuh terhadap
orang tua maupun guru, contohnya adalah bisa dengan mendengarkan dan
tidak membantah semua perkataanya. Tak lupa dari realisasi perintah Allah
SWT dan sunnah Rasulullah bahwa kita harus menaati perkataan, tidak
membantah, dan tidak menyakiti hati orang tua maupun guru karena mau
bagaimanapun orang tua adalah orang yang sudah mengurus dan
membesarkan kita dengan sepenuh hati. Begitupun dengan guru, guru
adalah orang tua kita selama kita disekolah, guru telah meluangkan waktu,
berbagi ilmu dan membimbing kita dalam pembelajaran. Dan maka dari itu
kita harus hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian hormat dan patuh terhadap orang tua dan guru


2. Menjelaskan mengapa kita harus hormat dan patuh terhadap orang tua
dan guru
3. Memberitahukan dalil-dalil tentang hormat dan patuh terhadap orang
tua dan guru
4. Memberitahukan bagaimana cara kita menghormati dan mematuhi
orang tua maupun guru

3
1.3 Tujuan

1. Untuk memberitahukan bahwa sebagai seorang anak kita harus


tetap hormat dan patuh terhadap orangtua dan guru
2. Untuk memberitahukan durhaka kepada orang tua dan guru adalah
dosa besar
3. Untuk memberitahukan dalil apa saja yang terkandung terhadap
patuh dan hormat terhadap orangtua dan guru
4. Untuk memberitahukan dengan cara apa saja kita menghormati dan
mematuhi orangtua dan guru
5. Untuk memberitahukan dan memberikan contoh terhadap seorang
anak agar hormat dan patuh terhadap orangtua dan guru

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

Hormat dan patuh kepada orang tua serta guru adalah menjalankan
kewajiban kita sebagai seorang anak dan murid untuk mentaati
perkataan, tidak membantah, dan tidak menyakiti hati orang tua dan guru
kita sebagai bentuk realisisai dari perintah ALLAH dan Sunnah Rasulullah.
Banyak ayat di dalam al-Qur’an yang menyatakan bahwa segenap mukmin
harus berbuat baik dan menghormati orang tua dan guru

Patuh kepada orang tua merupakan kewajiban bagi kita sebagai muslim
yang baik. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak
untuk berbakti dan taat kepada ibu maupun ayah. Taat dan berbakti
kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji.
Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang
tuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt.
disebabkan restu orang tua. Orang yang berbakti kepada orang tua
doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt. Apalagi seorang
anak mau melakukan atau menginginkan sesuatu. Seperti, mencari ilmu,
mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya, yang paling penting adalah
meminta restu kedua orang tuanya.

2.1.1 Dosa Besar Durhaka kepada Orang Tua

5
Perilaku durhaka kepada orangtua (uququl walidain) merupakan dosa
besar. Seorang anak yang durhaka kepada orangtua akan sengsara
hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Kepatuhan kepada
orangtua merupakan bukti kepatuhan kepada Allah SWT, dan
kedurhakaan kepada orangtua merupakan kedurhakaan kepada Allah
SWT. Ridha Allah SWT bergantung pada ridha orangtua, dan murka Allah
Swt bergantung pada murka orangtua. Maksudnya, jika orangtua ridha
kepada kita maka Allah SWT juga ridha, demikian pula sebaliknya jika
orangtua murka kepada kita maka Allah SWT juga murka.

Ciri anak durhaka ialah Membentak atau meninggikan suara kepada


orang tua. Tidak menghargai atau tidak menghormati orang tua. Tidak
memenuhi hak orang tua, seperti tidak memenuhi kebutuhan, tidak
membantu pekerjaan, atau tidak memenuhi permintaan yang tidak
merugikan diri sendiri.

Salah satu contoh perilaku durhaka kepada orang tua yang sering
dilakukan anak-anak adalah berbohong. Orang tua merupakan sosok yang
sangat dimuliakan dalam ajaran Islam. Jika seorang anak berperilaku tak
sopan dan tak menghargai orang tua, ia akan mendapatkan dosa dan rugi
bagi dirinya sendiri.

Membuat ibu menangis termasuk dosa besar, dan anak yang seperti ini
termasuk anak durhaka. Beberapa azab yang mungkin ditimpakan oleh
Allah SWT bagi anak durhaka, Allah SWT akan murka-Hal ini sebagaimana
yang telah dijelaskan dalam sebuah hadis.

6
2.1.2 Cara Menghormati Orang Tua

1. Melaksanakan Nasihat dan Perintah Orang Tua

Cara menghormati orang tua yang dapat kamu lakukan adalah


dengan melaksanakan nasihat dan perintah orang tua. Pada
dasarnya tidak ada orang tua yang menginginkan keburukan bagi
anaknya. Selama nasihat yang disampaikan tidak melanggar
aturan agama atau hukum yang berlaku, maka sebagai anak yang
baik harus melaksanakan perintah dan nasihat yang mereka
berikan.

2. Merawat Orang Tua dengan Penuh Keikhlasan dan Kesabaran

Dengan bertambahnya usia orang tua, maka kita memiliki


kewajiban untuk merawat dan menjaga mereka.

3. Berkata Halus dan Sopan

Salah satu wujud penghormatan kita kepada orang tua adalah


dengan selalu berkata lemah lembut dan sopan. Meskipun
terkadang orang tua juga melakukan kesalahan, kita harus tetap
menjaga sopan santun. Jangan sampai berkata atau bertindak
kasar yang menyakiti hati mereka.

4. Berbuat Baik kepada Orang Tua

Orang tua juga manusia, mereka pasti memiliki kelebihan dan


kekurangan. Apapun yang mereka lakukan, kita tetap wajib untuk
berbuat baik kepada mereka. Sebagai anak tidak boleh

7
menelantarkan mereka apalagi jika mereka sudah tua dan
membutuhkan perhatian dan perawatan dari anak-anaknya.

5. Mendoakan Orang Tua

Contoh bentuk sikap menghormati, menghargai, dan menyayangi


orang tua baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal
adalah dengan mendoakan mereka.

2.1.3 Berbakti kepada Orang Tua

Perlu ditegaskan kembali, bahwa birrul walidain (berbakti kepada


kedua orang tua), tidak hanya sekadar berbuat ihsan (baik) saja. Akan
tetapi, birrul walidain memiliki bakti’. Bakti itu pun bukanlah balasan yang
setara jika dibandingkan dengan kebaikan yang telah diberikan orang tua.
Namun setidaknya, berbakti sudah dapat menggolongkan pelakunya
sebagai orang yang bersyukur.

Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwabirrul wālidainatau bakti


kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga
bentuk kewajiban: Pertama: Menaati segala perintah orang tua, kecuali
dalam maksiat.

Kedua: Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau


diberikanoleh orang tua. Ketiga: Membantu atau menolong orang tua
bila mereka membutuhkan. Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti
kepada kedua orang tua dan gurubukan tanpa alasan. Penjelasan di atas
merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orang
tua. Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang
tua, antara lain seperti berikut.

8
1. Berbakti kepada kedua orang tua merupakan amal yang paling
utama.
2. Apabila orang tua kitariḍaatas apa yang kita perbuat, Allah Swt.
punriḍa.
3. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan
yangsedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal
saleh tersebut.
4. Berbakti kepada kedua orang tua akan diluaskan rezeki dan
dipanjangkanumur.
5. Berbakti kepada kedua orang tua dapat menjadikan kita
dimasukkan kejannah (surga) oleh Allah Swt.

2.2 Hormat dan Patuh kepada Guru

Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan


dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa.
Setinggi pangkat atau kedudukan seseorang, tetaplah ia seorang pelajar
yang berhutang budi kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu. Guru
adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama), dialah orang yang takut
kepada Allah SWT.

Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu
para nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali
mengkhususkan guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan
penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga
menegaskan bahwa seorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan
ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini,
ia adalah ibarat matahari yang menyinari orang lain dan menahayai
dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain

9
dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka
sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang
sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun
dalam tugasnya ini. Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang
guru dengan kata-kata sebagai berikut: “Berdiri dan hormatilah guru dan
berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang
rasul”

Guru selalu memberikan motivasi, arahan dan nasihat kepada murid


muridnya. Harapannya agar semua muridnya menjadi orang sukses, tanpa
bimbingan dan didikannya kita tidak akan bisa membedakan antara yang
benar dan salah, mana yang halal dan haram.

2.2.1 Jasa Guru

Guru juga berjasa dalam menanamkan akidah islam yang lurus. Dengan
akidah yang lurus, seseorang akan hidup bahagia dunia hingga akhirat.
Dalam ajaran islam, guru atau ulama harus dihormati dan dimuliakan.
Menghormati, mamatuhi dan memuliakan guru merupakan syarat agar
ilmu yang dapat di peroleh bisa bermanfaat bagi oranglain. Seseorang
yang memiliki ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan pahala
sampai hari kiamat.

Guru adalah orang yang memberikan ilmunya untuk anak didiknya baik
pada pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Bayaran untuk
seorang guru hanya sebagai sebab akibat dari apa yang telah dilakukan
untuk mendidik. Jumlahnya sangat relatif. Besar atau kecil, guru
senantiasa bersyukur, tidak ada guru mogok mengajar karena masalah
bayaran. Adapun ada sekelompok guru yang mogok mengajar karena
status mereka diperlakukan diskriminasi atau tidak adil.
10
Guru tidak mengungkit-ungkit kebaikan yang telah mereka lakukan.
Guru melakukan apapun dengan tulus ikhlas, sabar, dan semata-mata niat
memberikan ilmu kepada siswa/orang lain dengan niat tulus beribadah
karena Allah. Bahkan julukan yang disematkan kepadanya adalah
pahlawan tanpa tanda jasa. Padahal jasa guru sungguh tidak terhingga.

2.2.2 Cara Menghormati dan Menghargai Guru

Guru adalah media penghantar ilmu bagi kita di sekolah. Kita bisa
belajar dan memahami materi karena jasa para guru. Sebagai
penghantar ilmu, tentu saja kita harus menghormati guru. Karena
penghantar ilmu itulah kita bisa belajar dengan baik dan bisa
mengetahui nilai-nilai yang benar dan salah.

Berikut adalah cara untuk menghormati dan menghargai guru:

1. Memuliakan dan Tidak Meremehkan Mereka


Cara agar lebih menghormati guru adalah dengan memuliakan dan
tidak meremehkan guru di sekolah. Seperti yang kita tahu bahwa
guru telah mencurahkan segala ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya untuk diajarkan kepada siswa-siswanya. Dengan
memuliakan dan tidak meremehkan guru juga berarti bahwa kita
menghargai perjuangan mereka dalam mengajar.
2. Mengamalkan Ilmu dan Membagikannya kepada Orang Lain
Cara selanjutnya adalah dengan mengamalkan ilmu yang didapat di
sekolah dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita sebagai pelajar
juga bisa membagikan ilmu yang didapat kepada orang lain. Tentu
hal ini akan berguna dan bisa menjadi pahala bagi guru-guru kita.

11
3. Tidak Bertindak Kasar, Menipu, atau Membuka Aib Guru
Sama seperti siswa, guru juga merupakan manusia yang memiliki
kekurangan dan kelebihan. Jika kita sebagai siswa mengetahui
kekurangan guru entah di dalam atau di luar kegiatan belajar
mengajar, jangan sampai kita sebagai pelajar memperdaya mereka
dengan mengumbar aib, menipu, atau bahkan bertindak kasar
terhadap guru. Dan jika ingin mengingatkan guru, sebaiknya
lakukanlah dengan cara yang baik dan sopan agar tidak
menyinggung perasaan guru.
4. Bersikap Sabar terhadap Guru
Karakter yang dimiliki guru di sekolah pastinya berbeda-beda, ada
yang ramah, penyaabar, galak, pemarah, dan sebagainya. Bahkan
tak jarang terdapat karakter dan kebiasaan guru yang tidak sesuai
dengan yang kita inginkan. Daripada bertindak tidak sopan atau
kurang ajar terhadap guru, akan lebih baik jika kamu bersabar
dengan guru yang memiliki karakteristik tersebut. Dengan bersikap
sabar akan membuat kita mampu menghadapi dan bisa menjaga
rasa hormat sebagai siswa kepada gurunya. Selain itu, hal ini akan
membuat guru lebih ridho dalam memberikan ilmunya sehingga
lebih bermanfaat.
5. Mendengarkan Perkataan Guru
Cara menghormati guru berikutnya adalah mendengarkan
perkataan mereka. Untuk lebih menghormati dan menghargai guru
adalah dengan cara selalu mendengarkan perkataan guru. Contoh
sederhana yang bisa kita lakukan sebagai pelajar adalah ketika guru
sedang menjelaskan pelajaran, kamu harus mendengarkan dengan
seksama. Bahkan ketika diajak bicara oleh guru jangan menunjukkan

12
sikap tidak sopan, seperti mengabaikan mereka, berpaling, atau
menoleh tanpa keperluan yang jelas. Ketika guru berbicara kita, kita
juga jangan menyela pembicaraan guru dan
dengarkan sampai selesai.

2.3 Dalil Hormat dan Patuh kepada Orang Tua

Q.S Annisa ayat 36

۞ ‫َو اْع ُبُدوا َهّٰللا َو اَل ُتْش ِرُك ْو ا ِبٖه َش ْئًـا َّو ِباْلَو اِلَدْيِن ِاْح َس اًنا َّو ِبِذ ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَيٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكْيِن َو اْلَج اِر ِذ ى‬
‫اْلُقْر ٰب ى َو اْلَج اِر اْلُج ُنِب َو الَّص اِح ِب ِباْلَج ْۢن ِب َو اْبِن الَّس ِبْيِۙل َو َم ا َم َلَك ْت َاْيَم اُنُك ْم ۗ ِاَّن َهّٰللا اَل ُيِح ُّب َم ْن َك اَن‬
‫ُم ْخ َتااًل َفُخ ْو ًر ۙا‬

Artinya

36. Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya


dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua,
karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan
tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu
miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan
membanggakan diri.

Hadis Shahih Muslim

"Dia celaka! Dia celaka! Dia celaka!" Lalu beliau di tanya; "Siapakah yang
celaka,ya Rasululloh?" Jawab nabi shallallahu 'alaihu wasallam: "Barang
siapa yang mendapati kedua orang tuanya (dalam usia lanjut ), atau salah
satu dari keduanya, tetapi dia tidak berusaha masuk surga ( dengan
berusaha berbakti kepadanya dengan sebaik-baiknya ).”

Hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah

13
"Tiga macam doa yang akan di kabulkan dan tidak ada keraguan pada
ketiganya, yaitu; doa orang yang di dzalimi, doanya orang musafir dan doa
orang tua kepada anaknya,"

2.3.1 Dalil Hormat dan Patuh kepada Guru

َ‫ َو َيْع ِرْف ِلَعاِلِم َنا‬،‫ َو َيْر َح ْم َص ِغ يَر َنا‬،‫ْيَس ِم َّنا َم ْن َلْم ُيِج َّل َك ِبيَر َنا‬

Artinya:

“Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak memuliakan yang lebih tua
dan menyayangi yang lebih muda serta yang tidak mengerti (hak) orang
yang berilmu (agar diutamakan pandangannya).” (H.R. Ahmad).

Ar-Rabi’ bin Sulaiman berkata;

‫َم ا َو ِهَّللا اْج َتَر ْأُت َأْن َأْش َرَب اْلَم اَء َو الَّشاِفِع ُّي َيْنُظُر ِإَلَّي َهْيَبًة َلُه‬
“Demi Allah, aku tidak berani meminum air dalam keadaan al-Syafi’e
melihatku kerana segan kepadanya.”
Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi rahimahullah, Umar bin al-Khattab
radhiallahu ‘anhu mengatakan;
‫َتَو اَض ُعوا ِلَم ْن َتَع َّلُم وَن ِم ْنُه‬
“Tawadhu’lah kalian terhadap orang yang mengajari kalian.”
Manakala Imam al-Syafi’e rahimahullah berkata;

‫كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفًحا رفيًقا هيبة له لئال يسمع وقعها‬
“Dulu aku membolak-balikkan kertas di depan gurunya (Imam Malik)
dengan sangat lembut kerana segan kepadanya dan supaya dia tidak
mendengarnya.”

14
2.3.2 Contoh Perilaku Hormat Kepada Orang Tua dan Guru (berupa
gambar)

1. Perilaku Hormat kepada Orang Tua

Mengucapkan salam kepada orang tua ketika akan berangkat sekolah


2. Perilaku Hormat kepada Guru

Salam ketika akan masuk sekolah atau pulang sekolah dan Ketika
bertemu dengan guru

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah menghormati


serta patuh kepada orangtua dan guru ialah kewajiban bagi kita semua.
Membantah serta membentak orangtua maupun guru ialah dosa bagi kita
sebagai seorang anak. Maka dengan itu kita harus tetap hormat dan
patuh kepada orangtua dan guru, menuruti semua perkataan orangtua
dan guru, tidak membantah serta membentak orangtua ataupun guru.

3.2 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.

Apabila ada terdapat kesalahan mohon dapat mema’ afkan dan


memakluminya, karena kami adalah hamba Allah yang tak lupa dari salah
khilaf, Alfa dan lupa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

16

Anda mungkin juga menyukai