Anda di halaman 1dari 29

BAHAN AJAR PAI PADA JENJANG MI KELAS 3 DAN KELAS 4

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas kuliah Telaah Materi PAI di Sekolah

Dosen pengampu:
Syaiful Rizal, M. Pd.

Disusun oleh:
Zainul Hasan 2021096011926
Moh Royhanul Firdaus 2021096011930
Abdul karim imam 2021096011920

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI JEMBER
OKTOBER 2023

1|Page
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb.

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT. yang telah member taufik serta rahmat-
Nya kepada kita hingga sampai detik ini, sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW. yang kita nanti
syafaatnya pada hari akhir nanti.
Alhamdulillah atas segala rahmat dan taufik yang di beri kepada kelompok kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah review mata kuliah Telaah Mater
PAI di Sekolah dengan judul “Buku Ajar PAI pada jenajng MI Kelas 3 dan Kelas 4”.
Sebagai mahasiswa, kami memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Ketika menulis makalah ini ada banyak hal yang dapat dipelajari dan di
petik manfaatnya ketika proses penulisan makalah ini.
Kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan dalam makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat untuk para pembacanya.

WassalamualaikumWr.Wb.

Jember, Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1. Latar Belakang .................................................................................. 1

2. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

3. Tujuan Pembahasan ........................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

1. Bab 4 Kelas 3 MI .............................................................................. 3

2. Bab 2 Kelas 4 MI .............................................................................. 12

3. RPP Bab 4 Kelas 3 MI ....................................................................... 24

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 28


Kesimpulan ............................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang guru harus menyiapkan perangkat
apa saja yanga akan digunakan sesuai dengan prosedur sistem pembelajaran yang ada
dalam kurikulum di Indonesia seperti halnya silabus, RPP, bahan ajar atau sumber
belajar, KKM, dan lain sebagainya. Bahan ajar sendiri sangat penting dimiliki dan
itentukan oleh guru agar pembelajaran berjalan dengan sistematis dengan materi yang
sudah terkonsep. Guru akan lebih mudah dalam menentukan strategi pembelajaran
dengan adanya bahan ajar. Tentunya, peserta didik juga akan lebih mudah memahami
jika disediakan bahan ajar. Oleh karena itu, setiap pembelajaran apapun harus ada
bahan ajar sebagai alat dalam pembelajaran.
Akan tetapi, tidak semua bahan ajar sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik. Oleh karena itu perlu diperhatikan kembali kesesuain kompetensi
yang harus dicapai peserta didik dengan bahan ajar yang digunakan selama
pembelajaran berlangsung. Dimana kompetensi capaian peserta didik terdapat
didalam silabus dan disusun juga didalam RPP. Dengan demikian kami membuat
makalah ini yang berisi dua Bab bahan ajar PAI untuk jenjang MI kelas 3 dan 4,
untuk mereview buku tersebut dan akan dilampirkan RPP salahsatu Bab tersebut.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana review bahan ajar PAI jenjang MI kelas 3 bab 4 tentang rukun
islam?
b. Bagaimana review bahan ajar PAI jenjang MI kelas 4 bab 3 tentang akhlak
terpuji?
c. Seperti apakah RPP materi rukun islam pada kelas MI?
3. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengatahui review bahan ajar PAI jenjang MI kelas 3 bab 4 tentang rukun
islam.
2. Untuk mengetahui review bahan ajar PAI jenjang MI kelas 4 bab 3 tentang akhlak
terpuji.
3. Untuk mengetahui RPP materi rukun islam pada kelas 3 MI.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Bab 4 Kelas 3 “Akhlak Terpuji”


Tujuan Pembelajaran
1. Menerima perintah Allah Swt. untuk taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya,
kedua orangtua, dan guru.
2. Menunjukkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan
guru dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menerapkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan
guru.
4. Mengomunikasikan pengalaman dalam menerapkan sikap taat dan patuh terhadap
Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan guru dalam kehidupan sehari-hari.

Peta Konsep

Coba kalian amati gambar berikut ini.

2
Apa yang kalian lihat pada gambar?
Bagaimanakah cara menunjukkan ketaatan kepada Allah Swt.?
Mengapa kita harus meneladani para rasul?
Setelah Allah Swt. dan Rasul-Nya, siapakah yang harus kita taati?
Bagaimanakah cara menghormati orangtua dan guru kita?

A. Taat kepada Allah Swt.


Allah Swt. adalah Tuhan yang wajib disembah oleh seluruh makhluk yang ada
di dunia ini. Alam semesta ini diciptakan oleh Allah Swt. untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Tanaman yang beraneka warna, berbagai macam buahbuahan dan semua
hewan dan lingkungan ini diperuntukkan bagi manusia.
Perhatian Allah Swt. terhadap manusia sungguh tiada terhingga. Allah Swt.
memenuhi segala yang kita minta. Bahkan yang tidak kita minta pun Allah Swt. telah
memenuhinya. Misalnya, kita tidak pernah berdoa kepada Allah Swt. Agar ketika kita
dilahirkan ke dunia nanti dilengkapi dengan pancaindra yang lengkap, tetapi Allah
Swt. langsung memenuhinya. Masih banyak lagi rezeki dari Allah Swt. yang tidak
mungkin kita sebut satu persatu.

3
Bagaimanakah cara taat kepada Allah Swt.? Berikut beberapa perbuatan yang bisa kita
lakukan sebagai ungkapan ketaatan kita kepada Allah Swt. dan rasa syukur atas karunia
rezeki yang tiada terhingga:
1. melaksanakan shalat di awal waktu, dan lebih utama jika dilaksanakan secara
berjamaah
2. menjalankan puasa, baik puasa Ramadhan maupun puasa sunnah
3. berinfaq, bersedekah, dan menunaikan zakat
4. selalu mengingat Allah Swt. dengan berzikir setiap saat, tidak hanya waktu selesai
shalat
5. mempergunakan rezeki yang diterima di jalan kebaikan yang diridhai oleh Allah Swt.
6. berperilaku yang islami sesuai tuntunan Allah Swt. dan Rasul-Nya.

B. Taat kepada Rasul


1. Arti Taat kepada Rasul
Taat kepada rasul berarti mengikuti semua ajaran yang dibawanya.
Dalam hal ini adalah ajaran agama Islam. Semua rasul yang diutus Allah Swt. membawa
risalah agama Islam. Setelah meyakini ajarannya, kita wajib

mengikuti dan mengamalkannya. Tidak akan ada gunanya jika kita hanya meyakini, tetapi
enggan untuk mengamalkanya. Misalnya, tidak mengerjakan shalat, enggan berzakat, serta
tidak mau bersedekah.
Sesungguhnya semua yang diajarkan para rasul merupakan perintah dari Allah Swt.
Kalau tidak menaati apa yang diperintahkan rasul, berarti kita tidak menaati Allah Swt..

4
2. Cara Menaati Rasul
Ada banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menaati ajaran para rasul,
terutama Rasulullah saw.
Cara- cara menaati rasul, antara lain:
1. mengetahui riwayat kehidupan para rasul, terutama Rasulullah Saw. dan
ajaran yang dibawanya;
2. membenarkan berita yang disampaikan para rasul;
3. mengamalkan syariat yang dibawanya, dalam hal ini syariat NabiMuhammad
Saw. sebagai nabi dan rasul terakhir;
4. mencintai dan membela para rasul, terutama Rasulullah Saw.
5. meneladani kehidupan para rasul;
6. menghidupkan Sunnah Rasulullah Saw.

Selain itu, ada yang lebih khusus lagi perintah kepada kita agar memperbanyak
membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. Tujuannya adalah agar kelak kita
mendapatkan syafaat beliau di akhirat.

C. Taat kepada Orangtua


Orangtua berjasa sangat besar terhadap hidup anak-anaknya. Andaikan harta yang
dimiliki seorang anak digunakan untuk membalas jasa orangtuanya, belum tentu bisa
sebanding dengan jasa dan pengorbanan orangtuanya.

Tahukah kalian jasa dan pengorbanan orangtua kepada anaknya? Coba sebutkan!
Orangtua melahirkan anaknya ke dunia, merawat, mengasuh membesarkan
dan mendidiknya. Begitu besar jasa orangtua kepada anak-anaknya. Karena itu sudah
sepatutnya anak berterima kasih kepada orangtuanya dengan cara berbuat baik,
menghormati dan menaatinya. Allah Swt. Berfirman

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah

5
selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak…” (QS. Al-Isra[17]:23)

Allah Swt. memerintahkan kepada manusia untuk selalu patuh dan taat kepada
kedua orangtuanya. Mengapa kita harus patuh dan taat kepada
orangtua? Ibu kita telah bersusah payah mengandung kita selama lebih kurang
sembilan bulan. Ketika melahirkan, ia merasakan sakit luar biasa. Pada saat kita
masih bayi ia tidak dapat tidur dengan nyenyak karena ia kadang terbangun ketika
kita menangis di waktu malam. Ayah bekerja mencari rezeki untuk kita siang dan
malam. Mereka berdua bekerja keras demi kebahagiaan anakanaknya. Sebagai balas
budi kita terhadap mereka maka kita harus patuh dan taat kepada mereka berdua.

Orangtua adalah manusia yang sangat berjasa kepada kita. Beliau berdua rela
melakukan apapun demi kebahagiaan anak-anaknya. Berikut ini beberapa alasan
mengapa kita harus patuh dan hormat kepada orangtua kita:
1. orangtua yang melahirkan kita
2. beliau berdua mengasuh anaknya sejak bayi hingga dewasa
3. doa orangtua kita selalu tercurahkan untuk keberhasilan dan kesuksesan kita
4. orangtua bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
5. Perintah Allah Swt. dan Rasulullah Saw. untuk selalu berbakti kepada
orangtua.

Beberapa cara menghormati orangtua antara lain:


1. menuruti perintahnya selama tidak bertentangan dengan agama
2. berbicara yang sopan kepada beliau berdua
3. selalu menampakkan wajah ceria (tersenyum) di hadapan beliau
4. rajin berdoa untuk keselamatan orangtua baik di dunia maupun di
akhirat
5. tidak melakukan perbuatan yang dilarang oleh orangtua

6
6. merawat beliau ketika sakit.

D. Hormat dan Patuh kepada Guru


Selain orangtua, manusia yang sangat berjasa dalam perjalanan hidup
kita adalah guru. Kehadiran guru membuat kita menjadi anak yang pintar dan
menjadi tahu tentang ilmu. Karena itu kita patut hormat dan patuh kepada
guruguru kita. Bagaimana kita hormat dan patuh terhadap guru kita?

Beberapa ciri dari sikap patuh dan taat kepada guru adalah sebagai berikut:
1. Sopan santun
Hormat terhadap guru harus diwujudkan dengan sikap yang baik terhadapnya.
Misalnya, dengan berperilaku sopan santun. Guru adalah orang yang telah
mendidik sekaligus mengajari kita dengan berbagai ilmu yang sangat berguna
bagi kehidupan dan masa depan kitasemua.Hormatila hguru sebagaimana
menghormati kedua orangtua kita. Berdirilah menyambutnya jika guru datang.
Tidak boleh mendahului dan memutus pembicaraannya. Memberi salam dan
menjabat tangannya setiap hari di sekolah dan menghadapinya dengan wajah
tersenyum.

2. Menghargai
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Berkat jasa dan
pengorbanannya kita bisa membaca, menghitung, dan mengenal dunia
sekeliling kita. Oleh karena itu kita wajib menghargai guru. Salah satu cara
menghargai guru adalah dengan mendengarkan semua perkataannya,
mengerjakan semua tugasnya dan tidak melupakannya walaupun kita telah
keluar dari sekolah atau guru sudah tidak mengajari kita.

3. Taat
Anak yang beradab adalah anak yang memiliki ketaatan yang tinggi terhadap
gurunya. Ketaatan ini dapat diwujudkan dengan mematuhi segala nasehat yang
diberikan dan menjahui segala yang dilarangnya. Ketaatan tersebut dilakukan
dengan ikhlas bukan karena takut hukuman.
Sikap hormat dan patuh tersebut dapat diwujudkan dalam perbuatan sehari-hari.
Berikut adalah contoh perbuatan yang mencerminkan hormat dan patuh pada guru:
1. memperhatikan pengajaran yang diberikan oleh guru
2. mengerjakan semua tugas yang diberikan oleh guru

7
3. melaksanakan segala nasihat guru
4. mengucapkan salam ketika berjumpa dengan guru
5. mencium tangan guru ketika bersalaman
6. tidak melupakan kebaikan guru
7. berdiri menyambut guru
8. bertanya sesuatu yang belum dipahami dengan sopan
9. tidak mendahului dan memutuskan pembicaraan.

Bagaimana perasaanmu ketika kamu dapat berbuat hormat kepada gurumu? Adakah
rasa senang dan bahagia? Perasaan bahagia itu merupakan salah satu manfaat yang
dapat kamu rasakan dari berbuat hormat kepada gurumu

Adapun manfaat lain dari hormat kepada guru adalah:


1. disenangi oleh banyak orang
2. memperoleh ilmu yang barakah
3. menjadi anak yang saleh
4. mendapatkan pahala dari Allah Swt.

1. Diskusikan dengan kelompokmu tentang cara belajar yang baik di kelas!


2. Diskusikan dengan kelompokmu tentang sikap yang menunjukkan sikap patuh
kepada guru ?
3. Diskusikan dengan kelompokmu tentang sikap yang menunjukkan sikap
durhaka kepada guru dan orangtua ?

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan, cobalah kamu jawab dengan jujur! Ingatlah
bahwa Allah Maha Mengetahui yang ada dalam hatimu!

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai!

8
Susunlah huruf acak berikut menjadi kata yang sesuai dengan pernyataan yang
tersedia!

9
Ulasan materi:
Dalam materi atau buku ini, sudah terkonsep dengan baik materi tentang
rukun islam yang mudah dipahami oleh siswa kelas 1 SD. Dengan variasi penilaian
siswa. Terdapat banyak gambar dan warna yang cerah dan menarik siswa untuk
belajar. Terdapat pula penilaian dari orang tua sehingga guru dapat mengetahui
respon dari masing-masing wali murid. Guru bisa mengajak siswa memahami materi

10
dengan berbagai cara yang telah disusun dalam Bab ini, sehingga memudahkan guru
untuk menentukan metode dan media mengajar. Pun siswa akan aktif dengan
metode-metode tersebut. Buku ini sudah sesuai dengan materi yang harus
tersampaikan kepada siswa dengan baik dan mudah.

2. Bab Kelas 4 MI “Tanda – Tanda Balligh”ujuan Pembelajaran


Setelah mengikuti pembelajaran, kalian dapat:

1. Mematuhi perintah syariat


2. Menjauhkan diri dari perbuatan yang melanggar syariat
3. Membiasakan sikap tanggung jawab sebagai konsekuensi baligh
4. Membiasakan sikap mawas diri dalam bergaul dalam lingkungannya
5. Menganalisis tanda-tanda baligh laki-laki dan perempuan
6. Memahami konsekuensi balig terhadap kewajiban syariat
7. Membuat resolusi diri dalam menghadapi usia baligh
8. Mempresentasikan resolusi diri yang dibuat

11
12
Perhatikan gambar di atas!
Gambar apa yang terlihat? Apakah menurutmu anak-anak di dalam foto
tersebut

sudah diwajibkan shalat dan puasa oleh Allah Swt.? Tentu tidak bukan? Allah
Swt. Adalah Zat Yang Maha Bijaksana. Aturan-aturan dalam agama Islam diatur
sedemikian rupa sehingga tidak memberatkan umat Islam sendiri. Misalnya dalam
aturan ibadah, siapa saja yang wajib menjalankan ibadah-ibadah tersebut diatur
dengan sangat adil oleh Allah Swt..
Siapa yang telah wajib menjalankan kewajiban agama seperti shalat dan
puasa? Orang yang wajib menjalankan kewajiban agama disebut sebagai mukallaf.
Lalu apa saja syarat

syaratmukallaf? Setidaknya ada tiga syarat yang dipenuhi untuk dapat dikatakan
sebagai
mukallaf, syarat-syarat itu antara lain:
1. Baligh

13
2. Berakal sehat
3. Telah sampai dakwah Islam padanya
Oleh karena itu, seorang anak kecil dan orang gila belum memiliki kewajiban untuk
menjalankan kewajiban agama. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw. yang
berbunyi:

Artinya: Dari Ali Bin Abi Thalib r.a.: Sesungguhnya Rasulullah Saw.bersabda: Telah
diangkat pena dari tiga golongan: dari orang tidur hingga ia bangun, dan dari anak
kecil
hingga ia ihtilam (mimpi basah) dan dari orang gila sampai ia berakal.” [HR at-
Tirmidzi]

Maksud kata “diangkat pena” di atas adalah tidak diwajibkan melaksanakan


ibadah dan tidak dicatat dosanya. Tidak diwajibkan melaksanakan ibadah berarti
orang gila akan diwajibkan melaksanakan ibadah setelah ia sadar dan anak-anak akan
diwajibkan melaksanakan ibadah jika ia sudah balig. Tidak dicatat dosanya berarti
seorang anak yang
belum balig dan orang gila yang belum sadar tidak dicatat dosa-dosanya meskipun
melakukan dosa. Akan tetapi ketika orang gila sudah sadar dan anak-anak sudah balig
maka Malaikat Atid mulai bertugas untuk mencatat dosa-dosa mereka.
Oleh karena itu, menjadi balig adalah sebuah anugerah sekaligus ujian yang
sangat besar dari Allah Swt. karena sejak terhitung balig tersebut, ketaatan kita
terhadap Allah Swt. dan keistiqamahan kita menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah
Swt. mulai diuji. Nah, apa itu balig dan bagaimana tanda-tandanya? Hal itu akan kita
bahas bersama pada pembahasan berikutnya.

A. Tanda-Tanda Baligh
Apa itu baligh? Baligh secara bahasa berasal dari kata َََ‫ بَلَغ‬yang artinya
sampai. Secara istilah, baligh artinya telah sampai usia seseorang pada kedewasaan.
Jadi seseorang yang sudah baligh dianggap sudah cukup dewasa untuk berpikir dan
bertindak. Oleh karenanya, baligh dijadikan titik awal dalam pelaksanaan
kewajibankewajiban syariat.

Lalu apa saja tanda-tanda baligh? Tanda-tanda balig berbeda antara laki-laki dan
perempuan. Adapun tanda balig yaitu:
a. Haid untuk anak perempuan yang berusia minimal sembilan tahun
b. Ihtilam (mimpi basah) untuk laki-laki yang berusia minimal 9 tahun.

14
c. Mencapai usia 15 tahun (Hijriah),bila sampai usia tersebut belum mengalami
haid ataupun ihtilam

Melihat tanda-tanda baligh seperti di atas, dapat kita simpulkan bahwa setiap
orang baik laki-laki maupun perempuan pasti akan mengalami masa baligh, baik
diawali dengan haid/ihtilamataupun tidak. Lalu bagaimana jika ada anak perempuan
yang usianya kurang dari sembilan tahun mengeluarkan darah dari kemaluannya?
Bisakah hal itu disebut haid? Nah pembahasan tentang hal ini akan diulas pada sub-
bab berikutnya.

B. Haid
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa salah satu tandabalig bagi perempuan
adalah haid. Apa haid itu? Dan apa saja hal-hal yang berhubungan dengannya? Nah,
pada subbab ini kita akan membahas pengertian, waktu terjadinya haid serta hal-hal
yang dilarang bagi seorang wanita yang sedang haid.

a. Pengertian Haid
Apa yang disebut dengan haid? Secara bahasa haid artinya aliran atau sesuatu
yang mengalir. Sedangkan secara istilah, haid adalah darah yang keluar dari rahim
seorang wanita pada waktu-waktu tertentu yang bukan karena disebabkan oleh suatu
penyakit atau karena melahirkan. Warna darah haid biasanya merah kehitaman dan
agak kental.

b. Waktu terjadinya haid


Apakah kamu tahu lama waktu haid? Waktu minimal haid adalah sehari
semalam. Umumnya haid terjadi selama 6-7 hari dan maksimal lama waktu haid
adalah 15 hari 15 malam. Sementara itu, waktu minimal suci antara dua haid adalah

15
15 hari 15 malam.Selain itu, usia wanita yang haid minimal 9 tahun sampai ia
menopause (sekitar 50 tahun).

Nah, melihat ketentuan waktu haid seperti di atas, jika ada seorang perempuan
yang mengeluarkan darah dari kemaluannya dalam waktu kurang dari 24 jam atau
lebih dari 15 hari 15 malam, maka darah yang keluar tidak bisa disebut darah haid.
Begitu juga jika ada seorang wanita yang suci dari haid belum mencapai 15 hari
namun sudah mengeluarkan darah kembali maka darah tersebut juga tidak bisa
disebut darah haid. Lalu jika darah tersebut tidak bisa disebut sebagai darah haid
maka disebut darah apa?

Darah yang keluarnya kurang dari masa minimal haid atau lebih dari masa
maksimal haid disebut sebagai darah istihadlah.Darah istihadlah adalah darah yang
keluar dari kemaluan wanita di luar kebiasaan haidnya atau di luar waktu haid, serta
bukan disebabkan karena melahirkan. Nah jadi dapat kita simpulkan bahwa istihadlah
terjadi dalam kondisi:
1. Darah keluar dalam waktu kurang dari 24 jam
2. Darah keluar dalam waktu lebih dari 15 hari 15 malam
3. Darah keluar sebelum 15 hari dari masa suci haid sebelumnya

Sebagai seorang wanita, penting bagi kita untuk mencatat


siklus haid kita tiap bulan.
Agar kita bisa mengidentifikasi apakah saat itu kita
mengalami haid atau istihadlah.
Nah, untuk lebih memahami perbedaan antara haid dan istihadlah, diskusikan
permasalahan ini bersama temanmu!

Perhatikan pernyataan berikut!


Ana adalah seorang siswa kelas II di sebuah Madrasah Ibtidaiyah.
Usianya baru 7 tahun. Suatu hari keluar darah dari kemaluannya
selama lima hari
1. Indri adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Pada
tanggal 01 Oktober – 09 Oktober 2019, kemaluan Indri
mengeluarkan darah padahal Indri sedang16
dalam kondisi sehat
2. Alfi seorang perempuan berusia 13 tahun. Pada tanggal 12 Agustus
2019, kemaluannya mengeluarkan darah dari pukul 04.00 WIB dan
berhenti pukul 22.00 WIB
c. Hal- hal yang Dilarang bagi Perempuan yang Sedang Haid
Seorang wanita yang sedang haid dikatakan berhadas besar. Oleh karena itu,
wanita yang sedang haid dilarang untuk mengerjakan beberapa ibadah. Adapun yang
dilarang bagi perempuan yang sedang haid antar lain:
1. Shalat
2. Puasa. Meskipun wanita yang sedang haid dilarang puasa, namun ia
diwajibkan untuk mengqadha puasa wajib yang ia tinggalkan pada hari lain.
3. Tha af mengelilingi Ka‟bah). Meskipun dilarang melaksanakan tha af, namun
wanita yang sedang haid diperbolehkan melaksanakan rangkaian haji yang
lain seperti wukuf, sa‟i, melempar jumrah, dan lain-lain.
4. Menyentuh mushaf dan membaca al-Qur‟an.
5. I‟tikaf berdiam diri) di masjid.

C. Mimpi Basah (Ihtilam)


a. Terjadinya Mimpi Basah
Mimpi basah terjadi ketika seorang laki-laki tidur kemudian saat bangun sudah
mengeluarkan mani (sperma). Mimpi basah ini merupakan tanda-tanda balig
bagi laki-laki. Jadi laki-laki yang sudah mengalami mimpi basah sudah mulai
dibebani kewajiban agama jika ia berakal sehat dan telah sampai dakwah
Islam padanya. Mimpi basah merupakan sebuah hadas besar. Orang yang
masih mempunyai hadas besar disebabkan mimpi basah disebut sebagai junub.

b. Hal-hal yang dilarang bagi orang yang sedang junub (mengalami mimpi
basah)

17
Hal-hal yang dilarang bagi seorang yang sedang junub hampir sama dengan
hal-hal yang dilarang bagi wanita yang sedang haid. Namun berbeda dengan
perempuan haid yang dilarang untuk berpuasa, seorang yang sedang dalam
kondisi junub tetap boleh melaksanakan ibadah puasa. Jadi, apabila ada
seseorang tidur dalam kondisi junub dan bangun setelah shubuh maka
puasanya tetap sah meskipun ia belum bersuci. Adapun hal-hal yang dilarang
bagi orang yang sedang junub antara lain:
1. Shalat
2. Tha af mengelilingi Ka‟bah)
3. Menyentuh mushaf dan membaca al-Qur‟an

4. I‟tikaf berdiam diri di masjid dengan tujuan niat untuk melakukan


ibadah).
Bila sekadar melintas, masih diperbolehkan.

Tulislah apa saja yang harus kita persiapkan untuk menghadapi masa baligbaik
dari sisi fisik, mental dan juga persiapan dalam hal ibadah kemudian ceritakan di
depan teman-temanmu!

TUGAS MANDIRI
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa menjadi balig adalah sebuah titik awal kita
diwajibkan untuk menjalankan kewajiban agama, serta titik awal dosa kita
diperhitungkan. Untuk mempersiapkan diri menuju baligh kita harus mulai
memperbaiki diri. Buatlah resolusi dirimu(rencana perubahan untuk menjadi lebih
baik) untuk mempersiapkan masa balig kemudian bacakan di depan teman-temanmu!

18
Bismillah dengan resolusi diri ini, saya bertekad untuk memperbaiki diri supaya saya
bisa semakin mudah dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. dan menjauhi
larangan-laranganNya.

1. Mukallaf adalah orang yang sudah dibebani kewajiban syariat.


2. Syarat mukallaf ada 3 yaitu: balig, berakal, dan sudah sampai dakwah Islam
kepadanya.
3. Tanda-tanda baligh bagi perempuan adalah haid atau mencapai usia 15 tahun
(Hijriah) jika sampai usia tersebut tidak ada tanda-tanda haid. Seorang
perempuan yang sedang haid dilarang shalat, puasa, membaca al-Qur‟an dan
menyentuh mushaf al-Qur‟an, thawaf, serta i‟tikaf di masjid.
4. Tanda-tanda baligh bagi laki-laki adalah mengalami mimpi basah atau
mencapai usia 15 tahun (Hijriah) jika sampai usia tersebut tidak ada tanda-
tanda mimpi basah. Seorang laki-laki yang dalam kondisi junub karena ihtilam
dilarang melaksanakan shalat, thawaf,i‟tikaf, menyentuh dan membaca al-
Qur‟an.

19
2. Perhatikan Pernyataan berikut!
a. Nelli mengeluarkan darah selama 5 hari pada usia 6 tahun
b. Bu Siska mengeluarkan darah saat ia melahirkan
c. Setelah melahirkan, Bu Reni mengeluarkan darah selama 30 hari
d. Ditha mengeluarkan darah selama 10 hari pada saat ia berusia 12 tahun dan
dalam kondisi sehat Berdasar deskripsi di atas, siapa yang mengalami haid?
Jelaskan alasanmu!
3. Salma adalah seorang siswi kelas VI Madrasah Ibtidaiyah. Pada saat haid, dia tetap
ingin beribadah kepada Allah Swt. Ibadah apa saja yang dapat dilakukan oleh
Salma?
4. Bu Rani adalah seorang wanita berusia 30 tahun. Biasanya ia haid tanggal 1-15
setiap bulannya (bulan Hijriah). Namun pada bulan Ramadhan ini, ia
mengeluarkan darah dari tanggal 1 – 20 Ramadhan. Kapan Bu Rani harus mulai
berpuasa?
5. Doni bangun tidur sejak sebelum subuh. Ia menyadari bahwa dirinya mengalami
mimpi basah namun karena suhu udaranya sangat dingin, ia menunda mandinya
sampai akhirnya waktu subuh terlewat. Bagaimana pendapatmu tentang sikap
Doni? Apa yang harus Doni lakukan setelah mandi?
6. Tuliskan terjemah hadis di bawah ini!

Apa yang dimaksud dengan diangkat pena dari hadis di atas?


7. Zahida lahir pada tanggal 12 Agustus 2004. Hari ini adalah tanggal 12 Agustus
2019 namun ia belum mengalami haid. Zahida mengira bahwa hari inilah
permulaan ia menjadi balig. Benarkah anggapan Zahida tersebut? Berikan
alasanmu!

20
8. Rahman tidur dalam keadaan junub pada bulan Ramadhan. Ia bangun setelah
matahari terbit sehingga melewatkan waktu shalat subuh. Bagaimana Rahman
shalat subuh?
Bagaimana pula hukum puasa Rahman? Jelaskan!

9. Identifikasilah perbedaan antara haid dan istihadlah dilihat dari pengertian,


ketentuan
waktu dan konsekuensi terhadap ibadah kita kemudian isikan hasil analisismu dalam
tabel berikut!

10. Seorang anita yang sedang haid dilarang untuk melaksanakan shalat, puasa,
I‟tikaf, membaca al-Qur‟an serta menyentuh al-Qur‟an. Menurutmu apa tujuan
pelaranganpelarangan tersebut? Jelaskan!

21
Ulasan materi:
Dalam materi ini, berisi tujuan pembelajaran, peta konsep, materi pelajaran, tugas
individu yang menarik, tugas kelompok dan lain sebagaianya. Buku ini sangat
menarik bagi siswa kelas 2 SD karena disertai banyak gambar yang dapat membantu
siswa dalam belajar mengamati gambar dan mendeskripsikan. Warna yang dominan
cerah akan membuat siswa lebih semangat dalam belajar. Juga disertai dengan bentuk
penilaian yang beragam sehingga siswa tidak mudah bosan. Materi yang tertulis
menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa kelas 2 SD. Buku ini sangat
sesuai dengan umur siswa SD kelas 2.

3. RPP Materi “Akhlak Terpuji ” Bab Kelas 3 SD


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : MI Nawa Kartika


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : 3 (Satu)/1 (Ganjil)
Materi : Akhlak Terpuji
Alokasi Waktu : 60 Menit
Penyusun : Zainal Mustofa, S. Pd

1. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menerima perintah Allah Swt. untuk taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya,
kedua orangtua, dan guru.
2. Menunjukkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan
guru dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menerapkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan
guru.
4. Mengomunikasikan pengalaman dalam menerapkan sikap taat dan patuh terhadap
Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan guru dalam kehidupan sehari-hari.

22
2. Indikator:
1. Menerima perintah Allah Swt. untuk taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya,
kedua orangtua, dan guru.
1.1 Menerima perintah Allah Swt. untuk taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-
Nya, kedua orangtua, dan guru.
2. Menunjukkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua,
dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Menunjukkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua
orangtua, dan guru dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menerapkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan
guru.
1.3 Menerapkan sikap taat dan patuh terhadap Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua,
dan guru.

4. Mengomunikasikan pengalaman dalam menerapkan sikap taat dan patuh terhadap


Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan guru dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Mengomunikasikan pengalaman dalam menerapkan sikap taat dan patuh terhadap
Allah Swt., rasul-Nya, kedua orangtua, dan guru dalam kehidupan sehari-hari.

3. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi kegiatan
waktu
Pendahuluan   15 menit



Inti   30 menit


 

 



 

 



6. 




23
Penutup   15 menit

 

3. 



4. Sumber atau Media Pembelajaran


1. Sumber/Bahan ajar : BukuAkidah Akhlak Dan Fikih Kementrian Agama RI
2020 Untuk MI Kelas 3
2. Media Pembelajaran : kertas, spidol, lem dan papan tulis
5. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Menghafal
3. Diskusi kelompok
6. Penilaian Pembelajaran
1. Kognitif/ pengetahuan : kegiatan menghafal dan diskusi kelompok
2. Afektif/ sikap : pengamatan sikap diri dan terhadap orang lain
3. Psikomotorik/ keterampilan : observasi diskusi kelompok

Jember, 25 Oktober 2023

Penyusun

Zainal Mustofa, S. Pd.

24
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku ajar yang digunakan dalam setiap pembelajaran harus sesuai dengan siswa yang
akan belajar. Buku ajar harus bisa menarik perhatian siswa agar semangat dalam belajar.
Kesusaian materi juga sangat ditentukan dalam setiap pembelajaran. Oleh karena itu, buku
harus seuai juga dengan pelajaran yang diajarkan. Guru juga harus melakuakan penilaian
secara objektif dan konseptif agar siswa mudah memahami dan guru dapat memberikan nilai
dengan baik.
Buku yang diulas dalam makalah ini, menurut kami telah sesuai dengan materi yang
akan disampaikan oleh guru terhadap siswa yang masih berada dibangku MI kelas 3 dan 4.
Karena didalam buku ini terdapat banyak gambar, bentuk belajar, bentuk penilaian yang
sangat baik. Didukung pulan dengan warna yang cerah dan menarik siswa untuk membaca.
Hanya saja dalam buku ini, materi yang disampaikan lebih sedikit daripada penilaian atau
tugas yang diberikan.

25
DAFTAR PUSTAKA

K.H. Abdurrahman Arroisi, 30 Kisah Teladan, (Bandung: PT. Remaja Rosydakarya, 2000).

Ibnu Hajar Al asqalani, Bulughul Maram, (Bandung: PT Al Maarif, 1996).

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahan, (Jakarta: CV Naladana, 2004)

Imam Abu Zakariya Yahya bin Syarf, Riyadhus Shalihin Jilid 1, (Bandung: PT Al Maarif,
1986

26

Anda mungkin juga menyukai